kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Zara berdiri, ia keluar dari salah satu kamar yang ada dirumah itu dan berjalan menuju dapur . sejenak Zara diam mengamati Lukman dari balik pintu , pria itu tengah sibuk menyiapkan makan untuk nya , rasa nya Zara sangat malu ,merasa tak pantas berada di sini . juga di perlakukan sebaik ini oleh Lukman ,setelah wanita itu berkali-kali menolak cinta dan perasaan tulus yang Lukman ungkapkan pada nya .
Zara malah termenung di sana , membuat Lukman sadar akan ada nya kehadiran seseorang " Zara ?" Panggil pria itu setelah melihat Zara
Zara tersadar dari lamunan nya yang teramat singkat ,ia menatap Lukman yang berjalan menuju nya sambil tersenyum manis .
" Kau sudah mandi ?" tanya Lukman .pria itu menarik tangan Zara ,membawa wanita itu untuk menduduki salah satu kursi maka yang ada di dapur itu.
" Aku sudah menyiapkan makanan untuk mu makan lah ,kau pasti lapar bukan ?"
" Lukman ,kau terlalu berlebihan ,kau tak perlu - "
" Setidak nya jangan menolak ku lagi karena alasan ' kau terlalu baik ' aku ingin kau memakan nya " ucap Lukman . Zara diam sejenak ia memandangi makanan nya yang ada di dalam piring itu.
" Apa aku perlu menyuapi mu ?"
" Ah tidak ,aku bisa sendiri " tolak Zara dengan cepat
" Ya sudah, makan lah sekarang " suruh Lukman tersenyum lembut pada Zara . Zara mengangguk dengan sedikit menunduk malu pada Lukman sambil menarik piring untuk mendekat.
" Terima kasih ......."
Zara mulai memakan nya . Lukman mengamati Zara yang tengah makan itu ,ia menarik nafas sejenak menunduk sambil menghembuskan nafas nya pelan dengan memejamkan mata .
Sebenar nya pria itu tak tega harus mengorbankan Zara ,tapi apa yang harus Lukman lakukan selain itu ? ia ingin sekali bergabung ke dalam organisasi rahasia karena mempunyai suatu tujuan yang sudah matang dari tahun tahun lalu . dan ini adalah kesempatan yang bagus dan sangat tepat untuk bergabung ke dalam organisasi rahasia itu
Dan yah ,satu satu nya harapan yang terlihat hanya dengan mengorbankan gadis yang sedang mkan di depan nya saat ini , Eum - bukan gadis lagi ,tapi wanita hanya saja.... Lukman tak mengatahui bahwa Zara bukan lah seorang gadis lagi .
Zara terus memakan makanan nya itu, ia menjadi terlihat sangat lapar . sedang kan Lukman hanya larut dalam lamunan singkat nya.
Zara menoleh pada jendela mobil ketika Lukman menghentikan mobil itu. Zara memandangi Lukman yang kini tersenyum pada nya sambil melepaskan
seat - belt
" Ini di mana ?" tanya zara , wanita itu belum melepas kan seat belt nya
" Kau tunggu lah di sini sebentar " ucap Lukman . pria itu membuka pintu mobil nya kemudian keluar dari sana .
Zara hanya diam melihat Lukman yang mulai masuk ke dalam bangunan tua yang terletak di pinggir kota ,Zara terdiam sejenak wanita itu menggembungkan pipi nya dengan mulai menyandarkan punggung itu pada sandaran jok .
Zara masih menunggu Lukman untuk kembali. pria itu memang mengajak nya pergi ke suatu tempat , namun Zara tak yakin ini tempat yang Lukman maksud .tak mungkin Lukman mengajak nya kemari ,untuk apa ?
Zara masih setia menunggu di sana , hampir 15 menit wanita itu duduk sendri di dalam mobil sebelum akhir nya Zara menoleh pada seseorang yang membuka pintu sebelah ia duduk .
" Lukman " zara menggapai uluran tangan Lukman yang menyuruh nya untuk turun.
" Ada apa ?" tanya Zara ketika sudah keluar dari mobil .
" Ayoo ikut aku "
" Kemana ?" Zara mengernyit
" Kau pakai ini dulu " Lukman mengambil kain yang di gunakan untuk penutup mata
" Memang nya kita akan ke mana , Lukman ?" tanya Zara sembari Lukman yang mulai mengikat kain itu pada kepala Zara , membuat mata itu akhir nya tertutup .
" Lukman " panggil Zara
" Ikuti saja " Lukman merangkul bahu Zara , kemudian ia membawa wanita itu untuk masuk ke dalam bangunan tua .
" Lukman ,kita akan ke mana ?" tanya Zara ,namun jawaban Lukman tak pernah membuat nya puas sama sekali .
" Ikuti saja aku, semua nya akan baik baik saja.
Saat tiba di atas ,Lukman membawa Zara menuju sebuah ruangan . pria itu masih memegangi ke dua bahu Zara agar Zara tak meras kehilangan akan diri nya saat mata itu di tutup
Lukman memandangi punggung pria yang kini membelakangi nya . pria itu tengah menatap keluar jendela yang tak lagi ada hambatan kaca . tempat ini lumayan tenang ,namun banyak sekali bekas darah di dalam ruangan itu. juga ada beberapa senjata yang terpajang di dinding, membuat Lukman sedikit merinding berada di sana . hawa yang teramat sangat berbeda .
" Lukman " panggil Zara pelan
Mendengar ada suara, Lukman menoleh pada seorang pria yang kini sadar akan kedatangan mereka jantung Lukman berdebar , ketika pria itu mulai berbalik .
" Aku sudah membawa nya " Lukman menoleh pada Zara yang berdiri di samping nya . ia ingin memberi tahu bahwa sudah ada seseorang yang akan di korbankan nya demi lolos dalam seleksi pertama ini .
Zara menoleh pada Lukman ,namun ia tak bisa melihat pria itu . hanya mendengar suara dan zara bingung dengan maksud perkataan yang di ucap kan Lukman .
Zara hendak melepaskan ikatan itu ,namun Lukman menahan nya " Sabar lah Zara ,sebentar lagi " tahan Lukman
Zara menjadi bingung sendri , dan ia tak jadi membuka ikatan itu . Zara hanya berdiri tanpa banyak melakukan pergerakan . tapi Zara tahu sperti nya bukan hanya ada dia dan Lukman di sana ,melainkan ada orang lain . tak ada firasat buruk sama sekali , karena Zara sangat percaya bahwa Lukman orang yang begitu baik. Sedikit aneh kenapa mata nya di tutup ,tapi itu tidak masalah.
pria yang bernama Doni Buffet itu berjalan mendekat ,ia memandangi Lukman dan juga seorang wanita yang berdiri di samping pria tinggi itu. Doni sedikit tersenyum ketika melihat wajah wanita itu . cantik
Doni menoleh pada Lukman setelah memandangi wanita itu " Apa dia kekasih mu ?" tanya Doni
Lukman diam sejenak ,sebelum akhir nya ia menganggukkan kepala nya " Ya , dia kekasih ku , Aku sangat mencintai nya"
Mendengar itu, rasa nya Zara terenyuh seketika . Bahkan Lukman secara terang terangan menyatakan perasaan nya di depan lelaki yang mungkin saja teman nya.
" Kau tidak berbohong kan ?" tanya Doni .
Lukman menggeleng " Aku tidak berbohong "
" Kau akan tahu akibat nya jika berani berbohong " Lukman mengangguk cepat dengan jantung berdebar.
" Sebentar lagi ia akan sampai " ucap Doni melirik arloji yang berada di pergelangan tangan nya . tentu orang yang Doni maksud adalah Saka yang kini tengah berada di perjalanan menuju kemari .
" Lukman , apa aku sudah boleh membuka ikatan di mata ku ?" tanya Zara pelan , ia menoleh di mana sekira nya Lukman berada
"Belum " bisik Lukman
Zara merasakan usapan lembut Lukman pada lengan nya , Zara menggembungkan sebelah pipi nya ,ia kembali diam tanpa bertanya lagi . Wanita itu hanya bingung itu saja
Tak lama menunggu , seorang pria yang menggunakan kemeja hitam polos dengan lengan yang di lipat hingga sedikit memperlihatkan tato yang berada di lengan nya berjalan masuk ke dalam ruangan, membuat ia menjadi pusat perhatian . Dua pria kekar yang terus mengikutinya senantiasa berjalan dengan tegap di belakang nya.
Saka tak melirik siapa pun kecuali Doni yang berada di depan mata . meskipun Saka sadar ada orang di samping kanan nya, namun tatapan itu hnya terfokus pada Doni . Saka mendekat
" Apa dia sudah datang ?" tanya Saka
" Dia sudah menunggu mu terlalu lama"
Saka melirik arloji nya, tepat pukul lima sore. pria itu mengambil posisi duduk di sofa empuk yang ada di sana , khusus untuk diri nya saja . Saka mulai melipat kaki nya , ia menoleh pada tontonan nya di depan yang akan menyaksikan kegiatan pembantaian seprti biasa.
Namun wajah itu langsung berubah drastis ketika melihat seorang pria dengan wanita yang berdiri tak jauh dari nya , tatapan Saka langsung menetap pada wanita yang tak begitu asing bagi nya , ia tahu betul dengan siapa wanita itu.
Benarkah ?