Warning!!
Cerita ini untuk usia 21+, mohon bijak dalam memilih bacaan sesuai usia.
Menceritakan tentang wanita bernama Emma Fiorella (26) yang dimutasikan dari perusahaan cabang ke perusahaan pusat dan bertemu dengan seorang anak kecil yang menabraknya ketika dirinya sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan dan membentak ayah anak kecil itu. Namun siapa sangka pria itu ternyata adalah pemilik perusahaan dimana ia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11: Ruang meeting
Semua kepala Divisi sudah ada di ruang rapat, tahun ini perusahaannya mengganti beberapa kepala Divisi lama yang dianggap kurang mampu dalam bekerja. Javier menyerahkan tanggung jawab itu kepada Carlos. Saat pintu terbuka semua karyawan berdiri untuk memberi hormat kepada CEO mereka. Javier mengambil tempat di kursinya. Sorot matanya tertuju semua orang yang ada disana, mengamatinya satu persatu dengan wajah datar dan dinginnya hingga pandangannya bertemu dengan seorang wanita dengan kemeja floral berwarna biru . Jika dilihat, wanita itu tampaknya sedang menghindari tatapan Javier. Sesekali wanita itu menunduk.
"Astaga..kenapa dia yang jadi bos ku. Kenapa aku bisa tidak tau. Ya ampun Emma selama ini kamu kemana saja," batin Emma menelan ludahnya berharap bosnya tidak mengenalinya.
"Aku tidak tau apa yang akan terjadi setelah ini jika dia mengingat ku," batinnya. Emma menunduk agar Javier tidak mengenalinya. Apalagi saat tatapan mereka sempat bertemu. Emma melihat Javier tampak mengernyitkan kedua alisnya. Sedangkan wanita lain yang ada disana tampak percaya diri sekali, berharap Javier akan melirik mereka. Apalagi mereka tau atasannya tidak beristri lagi. Siapa yang tidak akan jatuh kedalam pesona Javier. Pria berparas tampan, kaya raya, sorot mata yang tajam dan badannya yang kekar.
Carlos berjalan menuju kursi kosong yang berada di samping Emma. Kalau biasanya ia duduk di dekat Javier, kali ini ia ingin duduk disamping wanita cantik itu.
"Hai.." ujar Carlos pelan menyapa Emma.
"Carlos...siapa yang menyuruhmu duduk disana," intrupsi Javier saat Carlos hendak duduk. Carlos lalu mengambil kursi tepat di sebelah kiri Javier.
"Baiklah...rapat akan kita mulai. Saya melihat beberapa diantara kalian ada yang baru disini," ujar Javier melirik Emma yang juga menatapnya.
"Saya harap kalian nyaman dan bisa bekerja dengan baik di perusahaan ini. Rapat kali ini membahas tentang program kerja yang akan kalian lakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemajuan perusahaan kita," tukas Javier kembali duduk di kursinya.
Satu persatu dari mereka mulai memaparkan program yang mereka buat untuk mencapai tujuan divisi mereka. Javier akan bertanya jika ada beberapa poin yang menurutnya kurang tepat jika diterapkan. Sementara itu, Emma tampak sedang membaca kembali catatan kecil miliknya, untuk memastikan kembali apa yang sudah disusunnya tadi malam. Emma sedikit gugup karena ia tidak biasa mengikuti rapat seperti ini karena di tempat kerja sebelumnya Ia hanya karyawan biasa saja. Apalagi ini di depan CEO perusahaannya. Sanking seriusnya, Emma bahkan tidak mendengar lagi apa yang dipaparkan rekan kerjanya. Sedangkan Javier menatapnya sedari tadi sembari mendengar pemaparan dari karyawannya.
"Aishh...kenapa bisa lupa lagi sih..." batin Emma memukul mukul dahinya dengan pena ditangannya. Tiba-tiba saja Emma menjadi lupa. Entah kenapa itu membuat Javier menarik sudut bibirnya melihat tingkah aneh Emma.
"Nona Emma...hello Nona Emma" ucap Carlos membuat Emma terkejut.
"Ya..." pekik Emma tidak sadar jika dirinya saat ini sedang di ruang meeting dan tidak sengaja menjatuhkan catatannya. Seketika ia menjadi ciut karena kecerobohannya sendiri ditambah lagi dengan tatapan Javier seakan ingin menerkamnya saja. Emma menunduk lalu mengambil catatannya yang terjatuh.
"Oups.., hati-hati Nona Emma," ucap Carlos saat melihat kepala Emma tak sengaja terbentur ke sudut meja.
"Ya ampun..., malunya," batin Emma.