menceritakan tentang seorang Gus/ anak kyai yang bernama Zhafran, yang memberikan janji pada seorang wanita bernama Zahwa,bahwa akan menikahinya saat dia menyelesaikan studi di luar negeri.
namun sayang 3 tahun wanita itu menunggu setelah laki laki itu kembali, dia malah di menikah dengan yang lain, bahkan menikah dengan sahabat nya sendiri.
penantian nya selama ini sia sia,janji yang terucap dari bibir laki laki itu pun hanyalah bualan semata.
apakah wanita itu akan terus memperjuangkan cintanya agar penantian nya selama ini tak sia sia? atau apakah dia akan rela melepaskan laki laki yang di cintai nya bersanding dengan sahabat nya sendiri?
yuk baca cerita lengkap nya di sini.
"aku yang kau beri janji mengapa dia yang engkau nikahi"
Zahwa nazneen syachrina majnun.
visual cek ig@alwiah_putri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Tepat pukul tujuh malam Ashraf dan Zahwa baru menyelesaikan pekerjaan mereka,"huh Alhamdulillah selesai juga."ucap Ashraf sembari meregangkan otot-otot tubuh nya.
"Makasih yah udah bantu saya,kalau gak ada kamu mungkin saya bisa lembur sampai jam dua pagi."ucap Ashraf sembari membereskan meja kerjanya yang masih sedikit berantakan.
Zahwa pun mengangguk,"iya sama sama kak."
"Gak nyangka ternyata kamu jago juga yah urusan perkantoran gini,kenapa gak ngelamar kerja aja di kantor. Saya yakin kamu pasti bakal dapet jabatan yang tinggi manager atau sekertaris CEO misalnya."
Ashraf sempat terpukau dengan kelihaian Zahwa dalam mengerjakan pekerjaan kantor nya,Zahwa bergerak begitu gesit dan juga cerdas. Sehingga tadi saja ada investor yang mengajak perusahaan nya bekerja sama setelah beberapa kali perusahaan Ashraf di tolak.
"Gak tertarik."
Ashraf pun mengangguk,"karena kamu udah bantuin saya,gimana kalau malam ini kita makan makan dulu sambil jalan jalan, kebetulan masih jam tujuh belum terlalu malam."Ashraf melihat pergelangan tangannya yang melingkar jam tangan mahal dengan merk rol**x.
"Boleh kebetulan aku belum pernah jalan jalan di kota ini, waktu itu di ajak sama Arthur tapi keburu di suruh pulang sama ibu. Tapi kita sholat isya dulu yah."ucap Zahwa di angguki oleh Ashraf.
Setelah membereskan semuanya barulah mereka keluar dari ruangan itu, kebetulan di perusahaan Ashraf ini ada musholla mereka pun memutuskan untuk sholat isya terlebih dahulu.
Setelah melaksanakan sholat isya barulah mereka pergi makan malam terlebih dahulu,kasihan cacing di dalam perut mereka dari siang hanya di isi dengan air mineral dan sedikit cemilan.
"Mau makan dimana?"tanya Ashraf.
"Terserah."satu kata yang paling di benci oleh laki laki dari wanita, keluar dari mulut Zahwa membuat Ashraf bingung ingin makan apa.
"Kamu gak ada keinginan makan sesuatu gitu?"tanya Ashraf di balas gelengan kepala oleh Zahwa.
"Yang penting halal dan bisa di makan aku akan makan terserah mau apapun juga."ucap Zahwa, Ashraf pun berpikir sejenak sebelum akhirnya dia pun menemukan makanan yang cocok untuk mereka.
Zahwa sedari tadi terus memainkan ponsel nya, sedangkan Ashraf hanya fokus menyetir. Tak ada obrolan di antara mereka, sehingga mobil itu rasanya sangat sepi sunyi.
Ashraf pun menyetel salah satu lagu Arabic untuk menemani perjalanan nya, berjudul "ayyami ma'ak"
Tanpa Ashraf ketahui ternyata lagu itu adalah lagu Arabic kesukaan Zahwa, sehingga saat Ashraf memutar lagu itu Zahwa pun ikut bernyanyi.
Ashraf terpukau mendengar suara indah Zahwa, Ashraf melirik ke arah Zahwa yang asik memainkan ponsel nya sembari ikut menyanyi lagu yang di putar oleh nya.
Sebuah lengkungan senyuman terukir di bibir Ashraf,entah kenapa dia merasakan sesuatu yang aneh sejak pertama kali bertemu dengan Zahwa.
Setiap harinya pasti ada saja hal yang membuat nya terpukau dengan sesuatu yang di miliki oleh Zahwa.
Karena ini adalah lagu kesukaan nya juga, akhirnya Ashraf pun ikut bernyanyi. Kini giliran Zahwa yang terpukau dengan suara Ashraf yang deep voice itu.
Zahwa melihat ke arah Ashraf yang tengah fokus menyetir sembari turut menyanyi. Satu hal yang baru di sadari oleh Zahwa, ternyata Ashraf laki laki yang tampan,Wajah nya yang perpaduan,timur tengah dan Jawa membuat nya begitu tampan. apalagi dengan menggunakan kemeja hitam yang pas di tubuhnya membentuk lekukan otot Ashraf,dengan dua kancing yang di buka, apalagi dengan rambut yang sedikit terbawa angin karena Ashraf membuka sedikit keca mobil membuat nya begitu ber damage.
Ashraf yang merasa di perhatikan pun melirik ke arah Zahwa lalu menaiki sebelah alisnya seolah bertanya,"kenapa?"
Zahwa pun langsung tersadar dan langsung mengusap wajahnya sembari beristighfar."astaghfirullah Zahwa zina mata."ucap Zahwa dalam hatinya.
"Saya tau kok saya itu tampan,gak usah malu untuk mengakuinya."ucap Ashraf di balas delikan mata oleh Zahwa.
"Idih pede."cibir Zahwa, walaupun memang benar kenyataan nya bahwa Ashraf memang begitu tampan.
Tak ada lagi percakapan di antara mereka,hanya ada suara dari musik yang di putar oleh Ashraf saja, sampai akhirnya mereka pun sampai di salah satu tempat makanan.
Ashraf memang tak membawa Zahwa Zahwa ke restoran bintang lima,dia hanya membawa Zahwa ke salah satu tempat makan khas Jawa tengah yang sudah menjadi langganan nya.
"Saya pengen mengenalkan makanan khas Daerah sini,saya sering kesini karena masakan nya sangat enak kamu harus coba. Nanti kapan kapan kita ke restoran bintang lima,yah."ucap Ashraf.
"Kenapa harus ke restoran bintang lima,aku malah lebih suka makanan khas kayak gini. Tau aja aku pengen ngerasain makanan khas sini."ucap Zahwa mereka pun masuk ke dalam rumah makan itu.
Tak ada kursi,hanya di sediakan meja yang pendek,dan mereka duduk lesehan di atas lantai. Zahwa tampak melihat lihat tempat makan itu,tampak begitu mencirikan Jawa tengah sekali.
"Mas."panggil Ashraf pada salah satu pelayan di sana.
Tak lama pelayan laki laki pun datang,"eh mas Ashraf toh,saya kirain sapa toh mas. Gimana kabar nya? Sudah lama Ndak datang kesini."ucap pelayan itu tampak begitu akrab dengan Ashraf.
"Alhamdulillah saya baik mas, beberapa bulan lalu saya ke luar negeri jadi gak kesini."ucap Ashraf.
Satu lagi yang membuat Zahwa terkagum dengan Ashraf, walaupun Ashraf dari kalangan atas tapi Ashraf sangat rendah hati,mudah bergaul dengan siapapun tak memandang orang itu siapa.
"Oalah gitu toh mas,Yo wes mau pesen apa?"tanya pelayan itu.
"Dek,mau pesen makanan apa?"tanya Ashraf pada Zahwa.
Zahwa yang ditanya pun sedikit bingung pasalnya tadi Ashraf memanggil dirinya dengan sebutan 'dek'.
"Kenapa malah bengong,adek mau pesen apa?"tanya Ashraf sekali lagi.
"Ke aku?"tanya Zahwa sembari menunjuk dirinya sendiri,takut Ashraf memanggil 'dek' pada orang lain.
"Ya iya dek sama siapa lagi."
"Samain aja sama Kaka."ucap Zahwa.
"Seperti biasa aja mas,sana tambahan makanan yang best seller disini yah."
"Siap,eh mas itu pacar nya? Apa calon nya mas?"tanya pelayan itu setengah berbisik pada Ashraf.
"Doakan saja mas."ucap Ashraf sembari tersenyum.
"Oalah belum jadi toh, Yo wes semangat mas luluhin si mbak nya. Semoga lancar,jangan lama lama kalau luluh langsung tak ajak langsung KUA."ucap pelayan itu membuat Ashraf terkekeh.
"Siap mas,minta doanya aja."Zahwa yang melihat Ashraf dan pelayan itu berbisik bisik pun merasa heran apa yang mereka bicarakan hingga harus bisik bisik.
Setelah pelayan itu pergi barulah Zahwa bertanya pada Ashraf,"ngobrolin apa kak?"tanya Zahwa.
"Gak ngobrolin apa apa."
"Terus kenapa tadi bisik bisik."
"Gak papa tadi simas nya bilang kamu cantik."ucap Ashraf mendapat delikan dari Zahwa.
Yakali cuman ngomong Zahwa cantik tapi tadi bisik bisiknya agak lama, pikir Zahwa. Namun ya sudahlah Zahwa tak ingin memperbesar nya juga,tak penting.
kalo sy jadu Zahwa tidak akan kujilat kembali ludah yg sudah kubuang.
awalan Z semua ya thor😂
semangat thor