NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:209.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Sabia X

Aluna adalah seorang gadis cantik dan seorang Hacker yang sangat hebat, namun ia menutupi kehebatannya itu untuk membalas dendam kepada seseorang dimasa lalunya, sampai ia bertemu dengan CEO menyebalkan yang membuat harinya berwarna, mampukah Aluna membalaskan dendam masa lalu yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga mampukah Aluna menerima cinta pria menyebalkan yang terus mengusik harinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabia X, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berterus-terang

Alex memegang pergelangan tangan Luna langsung, karena Luna terus saja menambahkan sambal kedalam baksonya.

“Lo mau terkapar lagi di rumah sakit, jangan gila lo Lun,” Alex langsung menarik bakso dihadapan Luna dan menggantinya dengan bakso miliknya.

“Sudah lo cepat makan, Beb, tolong Lo pesan bakso lagi, biar gue jaga anak nakal ini,” Mira yang paham langsung mengangguk dan berdiri untuk memesan bakso kembali.

“Katakan kali ini apa masalah lo, kalau mau nangis, nangis aja, bukan sambal buat air mata lo keluar, heran suka banget ma itu sambal, enak sambal ngerasain bibir lo yang manis, lha elo, ngerasain sambal doer.” Alex berkata dengan sebal, tak mengerti jalan pikiran Luna yang kadang sangat dewasa, namun diwaktu tertentu layak nya anak kecil, Luna masih terdiam tak menyahut, memandangi bakso dihadapannya yang sudah berubah pucat tanpa ada sentuhan sambal di sana.

“Lex..” lirih panggilan Luna, hampir Alex tak mendengar.

“Ada apa, gue disini ayo ngomong jangan pake rahasia lagi ma gue Lun.” Luna menambahkan kecap kedalam baksonya dan menghela nafas untuk sejenak.

“Kalau ayah gue masih hidup, gue harus bagaimana?” Alex langsung tersedak salivanya mendengar ucapan Luna.

“Serius lo Lun?!” Alex menatap Luna tajam sedangkan yang ditatap cuek tanpa ekspresi sembari mengaduk bakso dihadapannya yang sudah tidak pucat lagi melainkan berubah menjadi hitam, Luna mengangguk setelahnya, Alex menghela nafas panjang tak tahu harus bicara apa.

“Ya, seharusnya lo senang, katakan dimana beliau?” Luna menggeleng pelan, membuat Alex memijit pelipisnya, berpikir keras, sebenarnya ini nyata atau tidak, karena antara ada dan tiada.

“Tapi lo percaya kalau memang ayah lo masih ada?” tanya Alex serius, Luna menatap Alex dalam dan mengangguk, kembali Alex yang menahan nafas tak sanggup membayangkan sebenarnya permainan hidup apa yang dijalani oleh sang sahabat.

“Trus, rencana lo apa selanjutnya?” Luna menggeleng.

“Belum tahu Lex, masih dipikirkan, ini juga aku masih shock, rencana awal jadi berantakan begitu tahu ayah masih hidup, bingung siapa yang salah, dan siapa yang harus aku percaya.” Lemah suara itu menjawab, Alex mengusap punggung tangan Luna perlahan.

“Gue tahu lo pasti kuat, dan gue yakin lo tahu yang mana yang harus lo lakukan, turuti kata hati lo Lun, gue yakin lo pasti menemukan titik terangnya nanti, katakan saja apa yang bisa gue bantu untuk lo, gue siap bantu lo.” Luna mengangguk dan menyeruput bakso dihadapannya bersama Mira yang datang membawa bakso untuk Alex.

“Astaga Alex, manis sekali,” teriak Luna membuat Alex tertawa ngakak, bagaimana tidak manis tadi ia sudah memberi bakso itu kecap, dan Luna kembali memberinya kecap, Luna memasang wajah galak dan langsung menarik bakso yang baru dibawa Mira.

“Lun, bakso gue,” rengek Alex dengan tampang memelas.

“Bodo amat, makan tuh bakso manis dan pedes,” jawab Luna sinis, membuat Mira tertawa melihat perdebatan antara kekasih dan sahabatnya, dengan wajah manyun Alex menggabungkan kedua bakso manis dan pedes yang ada dihadapannya dan memakannya dengan lahap Mira menepuk-nepuk punggung Alex ketika sang kekasih terbatuk-batuk karena bakso yang entah seperti apa rasanya.

Mereka pun berpisah setelah bersantai sejenak didalam warung bakso langganan mereka, Luna memacu kendaraan nya dengan cepat karena mendapat pesan dari Juna bahwa ia sudah menunggu dikediaman Luna, tak lama Luna sampai dan melihat Juna sudah berdiri disamping mobilnya bercengkerama bersama Bara, melihat kedatangan Luna Juna langsung menegakkan tubuhnya menyambut sang kekasih, mengikuti dari belakang masuk kedalam ruko bersama Bara.

“Sayang..” panggil Juna lembut.

“Hmm..”

“Kok, hmm sih, gak kangen?” Juna langsung memeluk Luna dari belakang.

“Mas, ada Bara gak malu apa, manja kayak gini,” Juna memanyunkan bibirnya menaruh dagunya dipundak Luna memiringkan wajahnya mencium harumnya rambut sang kekasih, dada Luna berdegup kencang begitu hembusan nafas Juna menyapu kulit lehernya.

“Aiish, minggir-minggir,” Luna menjauhkan wajah Juna dari pundaknya.

“Sayang..” rengek Juna tak terima.

“Tuk!” Juna meringis karena mendapat sentilan dari Luna, membuat Bara yang melihatnya menahan tawa.

“Awas kalau ketawa aku pecat kamu!” hardik Juna sembari cemberut menggaruk rambutnya yang tak gatal sementara Luna sudah duduk manis ditempatnya bekerja.

“Mas,”

“Apa sayangku, cintaku, belahan jiwaku,” jawab Juna sembari mendekat membuat Luna yang mendengarnya hanya membeo, dan memukul kepalanya sendiri tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sang kekasih hati, Luna menepuk bangku kosong disampingnya, Juna tersenyum dan duduk disamping Luna.

“Ada apa sayang,” tanya Juna kembali, Luna terdiam sejenak antara jujur atau tidak tentang kejadian kemaren.

“Ayo, katakan jangan ragu sayang, aku ini kekasihmu, susah senang akan selalu bersamamu, jangan jadikan aku tidak berarti untukmu,” Juna mengusap lembut pipi Luna, Luna tersenyum mendengarnya dan menarik nafas untuk sejenak.

“Aku mau cerita,” ucap Luna ragu.

“Iya, ceritakan sayang, aku mendengarkan,”

“Bagaimana kalau ternyata ayahku masih hidup,” sunyi, tak ada jawaban karena Juna terkejut, begitupun dengan Bara yang mendengarnya, wajah Juna menjadi datar memandang sang kekasih antara percaya atau tidak, sepersekian menit suasana menjadi hening, Luna menatap Juna lekat bingung dengan ekspresi Juna yang tak bisa ditebak.

“Sayang, kamu serius?” Luna mengangguk Juna langsung memeluk Luna membuat Luna bingung.

“Kamu tidak apa-apa sayang, kamu baik-baik saja kan, trus, dimana ayah kamu sekarang?” Luna melepas pelukan Juna.

“Aku tidak apa-apa mas, aku justru bahagia mendengarnya, walau aku tidak tahu dimana sekarang ayah, aku masih mencari tahunya mas.” Juna mengangguk-angguk paham.

“Aku akan membantumu mencarinya sayang, kirimkan foto ayah kamu, aku akan mencarinya cepat, kalau ayah kamu masih hidup, berarti kita tidak bisa menikah sebelum menemukannya.”

“Pluk!”

“Astaga, apa hanya itu yang kamu pikirkan mas,” Luna berkata dengan sewot, Juna terkekeh mengusap pundaknya yang terasa sedikit panas karena Luna memukul nya.

“Bukan begitu sayang, apa yang aku bilang kan gak salah, ayah mu kan wali sah, jangan khawatir sayang pasti kita bisa menemukannya.” Juna berkata dengan keyakinan penuh, Luna hanya menghela nafas panjang.

“Aku takut ayah tidak baik-baik saja, aku takut ayah dibawah kendali Logan, bahkan parahnya aku takut kalau selama ini Logan menyekapnya,” suara Luna terdengar bergetar saat mengucapkan kannya.

“Sayang, jangan berfikir begitu, aku yakin ayah kamu baik-baik saja, dia pasti laki-laki yang kuat, karena putrinya saja sekuat ini, apa lagi ayahnya, jadi jangan khawatir sayang,” Juna mengusap lembut pucuk kepala Luna, membuat Luna menghela nafas panjang, berdiri dan duduk dipangkuan Juna menyandarkan kepalanya di bahu kokoh milik sang kekasih, memeluk lelaki itu erat, mencari tempat ternyaman, Juna tersenyum dan terus mengusap-usap punggung Luna, memberi kenyamanan untuk gadisnya, sesekali mencium pucuk kepala sang pujaan hati dengan lembut, Bara yang melihat memalingkan muka, melihat ke bucinan mereka, apa lagi dirinya masih jomblo sejati namun ia berfikir dengan perkataan nuna nya yang menyatakan ayahnya masih hidup, ada rasa sangat penasaran dalam hatinya, seperti apa ayah Aluna, lalu bagaimana ayah aluna masih hidup, sebenarnya siapa yang berbohong diantara Logan dan orang kepercayaan nuna nya, Bara ikut menarik nafas panjang begitu miris dengan perjalanan hidup yang dialami oleh Aluna.

1
Sri Wahyuni
favorit
Asmu'ah Mu'ah
Luar biasa
Qurotin Ayuninah
Biasa
@rek Pawiqui
makin lama makin membagongkan..
ceritanya..
Yuliawati Sajo
apa mungkin ayah alun adalah Bastian ayah arjuna
Ruby
lemah bgt cm ketembak bahunya lsg koma pdhal klo org kuat itu bkn apa2.. kecuali kehabisan darah.
ini masa ketembak lsg ambruk pdhal ga ngenai vital.
Ruby
juna itu emng bodoh.. berkali2 kena jebakan.
Sri Tri
Lumayan
Sri Tri
Biasa
NIA DJOHAN Djohan
tamat/Drool/
Strobeŕry
Luar biasa
Tiwi
keren
Tiasni Nellu
wah..luna hebat sekali ya..
Tiasni Nellu
lanjut...
Tiasni Nellu
lunaaaaa..
Lya Fatih Bayan
lunaaaa aku padamuuuuu.. kereeeeen.. karakter cewek kuat seperti yg aku sukaaaaaa
Rina Arie
Lumayan
Lya Fatih Bayan
Juna bodohh
Lya Fatih Bayan
kalau jadi Luna dicueikin aja dulu junanya.. gampang aja digandeng ma cewek lain..
Lya Fatih Bayan
hanya sekretaris tapi kok gandengan tangan.. siapa yang nggak salah paham.. kalau hanya sekertaris biasanya hanya ngekor nggak pake gandeng tangan.. bodohhh
Ruby: iya ga sesuai sama karakternya, terlalu mudah jatuh dlm pesona juna.
masalah dy aja msh ruwet.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!