Berawal dari jebakan berujung menikah paksa. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Satria guru Matematika yang datang setelah mendapatkan ancaman dan secarik kertas dengan bertuliskan alamat. Tak mengira jika kedatangannya ke rumah salah muridnya akan merubah status menjadi menikah. Terlebih murid yang ia nikahi terkenal cantik namun banyak tingkah.
"Ayu!"
"Nama aku Mashayu Rengganis, panggil aku Shayu bukan Ayu! Dasar guru Gamon! Gagal move On!"
Mampukah Satria menghadapi tingkah istrinya?
Dapatkah keduanya melewati masa pengenalan yang terbungkus rapi dalam ikatan pernikahan? Atau menyerah di saat cinta saja enggan hadir di hati keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naik Saja Lebih Enak
"Kamu beneran tidak mau aku antar pulang?" tanya Arta yang sejak tadi mengikuti langkah Shayu menuju parkiran.
Shayu menghela nafas kasar kemudian menoleh ke arah Arta. Dia merapikan kerah seragam Arta dan menatap pemuda itu dengan memasang wajah menggemaskan.
"Aku ada urusan, Ar! Kita ini bukan sendal jepit yang kemana-mana harus berdua. Aku ada perlu sama papah. Jadi kamu pulang sendiri aja ya. Kalau tidak mau sendiri kamu bisa ajak Topan nich!" Shayu menarik kerah belakang Topan hingga membuat sahabatnya melangkah mundur.
"CK, kenapa to?" tanya Topan sewot. Pasalnya ia sedang asyik jalan berdua dengan Cakra tetapi tiba-tiba ditarik paksa.
"Ini temani Arta pulang, aku ada urusan. Bye!" Shayu segera berlari masuk ke dalam mobil. Dia melajukan mobilnya dengan nafas lega karena bisa kabur dari Arta.
"Untunglah ada Topan, biarkan saja mereka seperti pisang gandeng! Ups... Saru!" Shayu menepuk bibirnya dan kembali melihat ke kanan dan kiri. "Aku harus nunggu Pak Gamon dimana?" gumam Shayu dengan mobil yang melaju pelan. Dia terus melihat ke arah sekitar hingga kakinya mendadak menginjak rem karena melihat pengendara motor memotong jalan dan sengaja berhenti didepan mobilnya.
Shayu menghela nafas lega, beruntung dia lihai jika tidak sudah jadi apa orang itu. Shayu membuka jendela mobil saat Satria mengetuknya. Gadis itu memasang wajah kesal dengan memajukan wajahnya ke jendela.
"Bapak bisa tidak memberhentikan mobil tuh yang sopan? Saya tidak mau ya kalau Bapak sampai meninggoy terus saya jadi janda dadakan!" sewot Shayu tetapi sedetik kemudian kedua matanya melebar sempurna karena bibir pria itu yang main singgah tanpa permisi.
Wajah Shayu merona dengan buru-buru dia melihat sekitar. Beruntung tidak ada anak Panca Darma yang lewat. Kalau sampai ada yang lihat, bisa-bisa dia mendadak viral.
"Pak, kalau cium-cium jangan di tempat umum bisa tidak?"
"Bisa!"
Shayu tercengang mendengar jawaban Pak Satria. Sudah mulai ahli rupanya melawan tingkah istri nakalnya.
"Turun!" titah Satria membuat Shayu mengerutkan keningnya.
"Kok turun? Kenapa tidak naik saja lebih enak? Eh maksudnya kenapa tidak Bapak saja yang naik mobil saya dari pada saya naik motor Bapak?" tanya Shayu yang tau jalan pikiran Satria. Dia tau Satria memintanya ikut ke motor pria itu dan meninggalkan mobilnya.
"Cepat!" Satria mulai berani memaksa. Dia membuka pintu mobil Shayu dan menarik tangan gadis itu untuk keluar dari mobil.
"Biarkan mobil kamu disini, nanti akan ada yang mengantarkan ke rumah. Ayo ikut saya!"
Satria menoleh ke arah sekitar dan mengajak sang istri kecilnya untuk naik ke motor. Sebelumnya Satria memakaikan terlebih dahulu helm untuk Shayu. Perlakuan manis yang justru membuat Shayu menahan tawa.
"Pipi kamu kenapa menggelembung begitu?" tanya Satria dengan menatap lekat wajah Shayu.
"Berasa lagi dimanjain pacar," jawab Shayu. "Bapak belajar dari mana romantis begini?" tanya Shayu dengan mengulum senyum.
Satria menghela nafas berat, dikasar salah dimanja malah dijadikan bahan candaan. Serasa dunianya jungkir balik menghadapi Mashayu Rengganis.
Satria tak menanggapi, dia segera naik ke motor dan menarik kedua tangan Shayu agar memeluk tubuhnya.
Shayu tersentak ketika kedua tangannya ditarik tiba-tiba. Jantungnya mendadak berdendang cepat dengan wajah yang bersemu malu.
"Ini Gamon gue udah mulai posesif, berasa diPDKTin bapak guru, tapi tenang Shayu! Jaga hati jangan baper! Karena di PHP saja rasa sakitnya sampe ke uluh hati."
Motor satria melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan mobil Shayu yang menepi di pinggir jalan. Tanpa mereka tau jika ada sepasang mata yang melihat interaksi keduanya di balik mobil itu.
Satria membawa Shayu ke bengkel miliknya. Ntah ada apa tapi hari ini pria itu seakan tidak ingin berlama-lama jauh dari sang istri. Terlebih seharian dibuat emosi. Ingin rasanya memberi hukuman yang pas agar gadis itu sadar akan statusnya.
Keduanya turun dari motor, tak lupa Satria membukan helm Shayu, kemudian menggandeng kembali tangan sang istri untuk masuk ke dalam.
"Pak, kita mau apa ke bengkel? Motor Bapak kan sehat." Shayu terus melihat keadaan bengkel besar dengan para pegawai yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Belum lagi ada steam motor di sebelahnya. Sudah dipastikan pemilik usaha ini mendapat keuntungan yang lumayan besar karena terbilang ramai.
Satria tak menjawab, dia berdehem mencari perhatian para pegawainya. Mereka pun seketika berdiri menghadap ke arah pria itu.
"Maaf ya saya mengganggu kalian," ucap Satria dengan tersenyum ramah.
Shayu diam menyimak, dia mengamati satu persatu dan melihat interaksi para pekerja dengan suaminya.
"Tidak apa Bos, eh tapi kok ada yang beda. Bawa anak murid buat latihan ganti oli ya, Bos?" tanya salah satu pegawai dengan melirik ke arah Shayu.
Semua mata para pegawai pun terpesona melihat gadis cantik berseragam SMA datang dengan tas punggungnya. Namun, yang menarik perhatian lebih adalah tanga Bos mereka yang menggenggam erat jemari siswi SMA itu.
Satria tertawa kecil mendengarkan pertanyaan dari karyawannya. Ditambah lagi saat menoleh ke arah gadis cantik yang memasang wajah bingung.
"Boleh, nanti kamu ajarkan dia ganti oli ya!" sahut Satria meledek.
"Pak Sat!" sentak Shayu tak terima membuat Satria menahan tawa.
Pria itu segera melepaskan genggamannya dan menarik tubuh Shayu hingga berdiri merapat. Sikap Satria membuat jantung anak gadis kembali bertalu-talu. Bahkan Shayu menahan nafas melirik tangan Satria yang singgah dia pundaknya.
"Jangan oleng Shay! Eling-eling!"
"Saya hanya bercanda, perkenalkan dia istri saya. Namanya Mashayu, jadi jika kapan-kapan dia datang lagi saya harap kalian tidak salah menyapa," ucap Satria kalem. Namun, ucapannya membuat semua karyawannya terkejut. Pasalnya tak ada kabar pernikahan tiba-tiba datang membawa istri, dan yang membuat tambah terkejut adalah gadis yang menjadi istri masih berseragam SMA.
Ucapan Satria bukan hanya membuat karyawan terkejut tetapi Shayu yang kini mendadak canggung dengan wajah bersemu. Perlahan Shayu menoleh ke arah Satria. Dia tak menyangka jika Satria memperkenalkan dirinya sebagai istri, dan ini pertama kalinya sejak tiga bulan menikah.
"Ehemm... Ini ceritanya saya di ajak kemari untuk Bapak pamerkan ke orang-orang? Emangnya sudah move on?" bisik Shayu tepat di telinga Satria.
"Saya memperkenalkan kamu kepada karyawan saya agar jika datang kesini tidak tertukar dengan customer lainnya," celetuk Satria membuat wajah Shayu mendadak ditekuk.
"Wah iki serius Bos? Ga bahaya ta punya istri muda?" tanya salah satu karyawan Satria.
Satria mengulum senyum, dia menoleh ke arah Shayu dan dengan iseng mencubit hidung gadis itu. Ringisan kecil terdengar tetapi justru membuat Satria gemas.
"Bahaya karena setiap hari harus kuat menahan," jawab Satria, kemudian mengajak Shayu masuk ke dalam ruangannya.
asyik juga jalan cerita nya...
bucin gk ad obat
aku mah sampe 40 hari ya suami anteng² aja tuh,,apalagi anak pertma sampe 2 bln dia baru minta krn kasian katanya 🤗
jd bini yg baik dn penurut jauh lebih mnyenangkan kok shay dn ttep bisa lanjut meraih gelar setinggi apa yg kamu mau,,dari pd jd bini durhakim 🤣