Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11. Tidur Bersama
"Oh, mungkin dia tidak mau membuatku tidak nyaman, makanya dia lebih memilih tidur disana, wah lelaki ini sungguh peka dan pengertian." Nadia tersenyum, dia menyadari kalau Kenzo tidur terpisah hanya karena tidak mau dirinya tidak nyaman.
Disaat Nadia tersenyum senang, seketika wajahnya berubah sendu saat mengingat pengkhianatan Rendy padanya.
Nadia sangat sakit hati dan kecewa karena Rendy. Dia tidak akan mudah untuk mempercayai laki-laki lagi.
"Aku tidak boleh tergoda, dia pasti seperti Rendy juga, aku tidak mau tertipu kedua kali oleh lelaki." Gumamnya.
Namun walaupun Nadia bertekat tidak mempercayai lelaki lagi, dia tidak sampai hati membiarkan Kenzo kedinginan dilantai.
"Aku tidak boleh berprasangka, mungkin lelaki ini adalah jodohku, aku akan memberi dia waktu dan ingin melihat apakah dia sama seperti Rendy." Nadia akhirnya memilih turun dan membangunkan Kenzo untuk tidur ditempat tidur yang sama.
"Mas...mas, bangun, ayo pindah, disini dingin, nanti kamu sakit." Nadia membangunkan Kenzo dan memintanya untuk tidur ditempat tidur.
Kenzo membuka matanya, dia tersenyum saat melihat wajah cantik istrinya.
"Memang boleh?" tanya Kenzo sedikit ragu-ragu. Karen Kenzo mengira Nadia bercanda dengannya.
Nadia mengangguk dan mengangkat tangannya mempersilahkan Kenzo ke tempat tidur.
"Beneran, kamu tidak masalah?" tanya Kenzo lagi masih tidak percaya kalau Nadia menyuruhnya tidur ditempat tidur.
"Iya, bukankah mas bilang, kita ini sudah jadi suami istri, jadi tidak mungkin'kan aku membiarkan suamiku kedinginan dilantai." Walaupun masih canggung dan gugup, tapi Nadia harus membiasakan diri, karena keduanya suami istri yang sah.
Kenzo tersenyum memalingkan wajahnya agar Nadia tidak melihat kalau dia sedang tersenyum senang.
Kenzo dengan penuh semangat langsung naik ketempat tidur. Nadia juga sama, dia juga naik lagi ketempat tidur.
Namun Nadia lebih dulu meletakkan guling, sebagai pembatas agar Kenzo tidak melewatinya.
Kenzo terperanjat saat Nadia meletakkan guling ditengah sebagai pembatas. Kenzo tidak terpikir kalau Nadia akan melakukan itu.
"Ini garis batas, jangan ada yang melewati." Ujar Nadia dn kembali tidur menghadap ke arah lain.
Sedangkan Kenzo tersenyum, melihat tingkah istri dadakannya.
"Ada-ada aja, baiklah, nanti kita lihat siapa yang melewati batas." Gumam Kenzo dalam hati sembari melihat punggung Nadia yang tidur membelakanginya.
Malam semakin larut, kedua insan yang baru saja menjadi Sumi istri itu akhirnya tertidur.
Keesokan pagi, Kenzo terbangun lebih dulu dari pada Nadia. Saat Kenzo membuka matanya dia melihat Nadia masih tertidur pulas dan memeluk tubuh Kenzo.
Kenzo tersenyum senang sembari bergumam. "Tadi malam dia yang membuat garis." Kenzo geleng geleng kepala tidak habis pikir dengan tingkah istri dadakannya.
Disaat Kenzo sedang menikmati menatap wajah Nadia, wanita itu mengerjap dan mulai pelan-pelan membuka matanya.
Kenzo yang menyadari kalau Nadia akan membuka matanya, dia langsung berpura-pura tidur kembali agar Nadia mengira kalau dia belum terbangun.
Nadia sangat terkejut dan bingung serta malu, karena terbangun tepat didada bidang Kenzo. Padahal tadi malam jelas-jelas dia yang membuat benteng agar tidak melewati batas.
"Apa yang terjadi, kenapa aku bisa tidur dalam dekapannya?" Nadia secara menarik dirinya dari dekapan Kenzo agar Idak ketahuan oleh Kenzo.
Nadia mengira kalau Kenzo masih terlelap, dan pasti tidak tau kalau dia tertidur dalam dekapannya dan melewati batas.
Nadia mencari guling yang tadi malam dia letak sebagai pembatas, namun guling itu sudah terlempar entah kemana.
"Untung dia belum bangun, kalau dia bangun lebih awal," Nadia menutup wajahnya saking malunya dia kalau ketahuan Kenzo. Namun tanpa dia sadari Kenzo mendengar semuanya.
Kenzo ingin tertawa, namun dia menahannya agar Nadia tidak malu dan merasa canggung padanya nanti.
Nadia kembali tidur, dia enggan untuk bangun, Nadia tidur menghadap Kenzo.
Nadia menatap lekat wajah Kenzo yang dia pikir masih tertidur pulas. Nadia menelusuri setiap sudut wajah kenzo.
"Dia ternyata sangat tampan, dia sangat sempurna." Lirih Nadia dan hendak menyentuh wajah Kenzo.
Saat tangan Nadia hampir menyentuh wajahnya, Kenzo yang berpura-pura tidur membuka matanya, dan tersenyum pada Nadia, hingga membuat Nadia segera menarik tangannya kembali.
Namun tangan Nadia ditahan, oleh Kenzo, dan hal itu membuat Nadia gugup dan malu.
"Ngomong apa tadi?" tanya Kenzo sengaja ingin menggoda Nadia yang diam-diam mengagumi dirinya.
Nadia segera menarik tangannya yang tadi digenggam oleh Kenzo. "Apa yang kamu katakan, aku tidak--" ucapan Nadia terpotong karena Kenzo segera membuka suara.
"Gak usah malu dan sungkan, katakan saja, tadi aku mendengarnya." Desak Kenzo menggoda Nadia.
"Tidak, aku...aku, aku mandi, ya aku mandi dulu." Ucap Nadia gugup, dan langsung bangkit berlari kekamar mandi.
Kenzo tersenyum senang melihat tingkah malu-malunya Nadia. Kenzo lebih senang lagi karena sudah tau kalau Nadia juga menyukainya walaupun Nadia masih tidak mengaku, namun Kenzo tau kalau Nadia punya perasaan yang sama dengan dirinya.
Sedangkan Nadia sungguh sangat malu karena ketahuan ingin menyentuh wajah Kenzo, Nadia menyandarkan punggungnya didinding kamar mandi, sembari tangannya mengusap dadanya untuk menetralkan degupan jantungnya.
Nadia tersenyum malu-malu saat mengingat tingkahnya didepan Kenzo tadi.
"Kenapa dengan diriku, apakah aku jatuh cinta lagi?" tanyanya dalam hati.
"Tidak, aku takut kalau dia akan menyakiti hatiku seperti Rendy." Nadia menepis perasaannya pada Kenzo karena takut kalau Kenzo akan mengecewakannya seperti yang dilakukan Rendy padanya.
"Tenang Nadia, dia suamimu sekarang, jadi wajar kalau kamu jatuh cinta pada suamimu sendiri. Dan lelaki berbeda-beda, tidak semua lelaki sama dengan Rendy." gumamnya menyemangati dirinya.
Akhirnya Nadia menghidupkan shower dan berdiri dibawah guyuran air. Kenzo beranjak dari tempat tidur, dia berjalan dengan pelan memasuki kamar mandi yang didalam masih ada Nadia.
Kenzo sudah tidak sabar menunggu, karen Nadia sudah sangat lama berada dikamar mandi.
Kenzo mulai mendekati Nadia yang berguyur dibawah pancuran shower. Kenzo memeluk tubuh Nadia yang sudah basah dengan air.
Nadia yang tidak menyadari kehadiran Kenzo, dia sangat terkejut karena tiba-tiba ada tangan melingkar di perutnya.
"Ah," Nadia terkejut. Kenzo reflek menutup mulut Nadia dengan tangannya, dia juga terkejut dengan teriakan Nadia.
Nadia ingin menampar lelaki yang memeluk dirinya dari belakang, namun dengan cepat Nadia menyadari kalau lelaki yang memeluknya sekarang adalah suaminya.
"Mas, kenapa kesini, keluar, aku belum selesai mandi." Ujar Nadia menutup dadanya dengan kedua tangannya.
"Hiiizt," Kenzo menyuruh Nadia untuk diam, dan membalikkan tubuh Nadia menghadap dirinya.
Nadia sebenarnya sudah sangat malu dan gemetar, karena ini pertama kali baginya.
Tapi Nadia tidak menolak ataupun meronta.
Kenzo mulai mengecup bibir Nadia. "Jangan takut, aku suamimu sekarang. Aku mencintaimu."
Bersambung.
bunda suka ceritanya