Bisu Tawanan Hartawan

Alex yang menerima pukulan keras langsung terkapar di lantai.

"Kalau kau berani menyentuhnya lagi, aku akan menghancurkanmu," kecam Aaron.

Setelah menghajar Alex Hamilton, Aaron menghampiri Angelina yang mulai tidak sadar dan kepanasan sehingga wajahnya menjadi kemerahan.

"Angelina...," panggil Aaron yang mengangkat tubuh gadis itu.

"Kenapa panas sekali?" tanya Aaron yang menyentuh wajah gadis itu.

"Gawat! Bos, dia diberikan obat perangsang," kata Louis.

"Sia*lan, cepat panggilkan dokter!" perintah Aaron yang mengendong Angelina meninggalkan kediaman Hamilton.

Alex hanya bisa pasrah saat dirinya dihajar oleh Aaron, walau sangat kesal karena keinginannya yang lagi-lagi gagal, ia tetap tidak ada keberanian melawan Aaron yang dikenal sangat kejam.

Mansion Davidson.

Dokter Darwine dipanggil Aaron untuk menyelamatkan Angelina yang sedang menderita karena efek obat.

"Ini benar-benar cukup parah," ujar Darwine.

"Ada apa?" tanya Aaron yang berdiri di samping kasur.

"Obat yang diberikan over dosis, apakah orang yang memberikan obat ini adalah penjahat kela*min?" tanya Dokter Darwine.

"Bisa dikatakan, Iya. cepat berikan dia obat untuk menghilang racun itu!" jawab Aaron.

"Tidak bisa!" jawab Dokter Darwine.

"Kenapa?" tanya Aaron.

"Tidak ada penawarnya sama sekali, obat yang ditelannya bukan hanya satu atau dua butir," jawab Dokter Darwine.

"Lalu, apa caranya untuk menghilangkan efek obat ini?"

"Satu-satunya caranya adalah...dia butuh pria, sama seperti ketika pria yang mengunakan obat ini harus wanita yang membantunya," jawab Dokter Darwine.

"Ehem...masalahnya adalah...kita harus cari pria mana untuk membantunya? dan kalau saja ada pria yang menyelamatkan dia. bukankah setelah sadar Angelina pasti akan terpukul," ujar Wilber.

"Pasti ada cara terbaik, dirimu adalah seorang dokter kenapa tidak mampu mengobatinya?" tanya Aaron yang mulai kesal.

"Aaron, di dunia ini tidak semua penyakit bisa di obati dan tidak semua racun ada penawarnya, obat perangsang ini memang harus melakukan hubungan intim baru bisa menghilangkan efeknya," jawab Dokter Darwine.

"Bos, bagaimana kalau kita suruh salah satu anggota untuk membantu Angelina, karena dia sangat menderita," kata Wilber dengan sengaja.

Aaron melihat gadis itu yang tidak bisa tidur dengan tenang, kondisi gadis itu dalam setengah sadar. sangat panas dan sangat menderita. keringat telah membasahi wajah gadis itu.

"Kalau saja tidak ada yang membantunya, apa yang akan terjadi?" tanya Aaron yang memandang ke arah Angelina.

"Dia akan menderita dan kemudian meninggal dunia," jawab Dokter Darwine.

"Aaron, kamu harus menyelamatkan dia, kalau tidak gadis malang ini akan meninggal sia-sia. kamu sudah mengeluarkan dia dari sana. kalau kamu sudah menyelamatkan maka jangan biarkan begitu saja," kata Dokter Darwine.

"Jangan banyak bicara kalau kamu tidak sanggup membantunya, untuk apa aku memanggilmu kalau kamu tidak mampu. hanya buang waktu saja," ketus Aaron.

"Kau ini benar-benar...," ucap Dokter Darwine yang terhenti.

"Keluar!" perintah Aaron.

"Iya, iya," jawab Dokter Darwine dengan nada agak kesal.

"Bos, apa yang harus kita lakukan? Angelina tidak akan bisa bertahan, efek obatnya sudah lama bekerja," ucap Wilber.

"Alex Hamilton sialan, bisanya dia mengunakan cara ini untuk mendapatkan gadis ini," kata Aaron dengan kesal.

"Istri dan anaknya sedang terluka karena tersiram air mendidih, tapi dia malah tidak peduli dan hanya ingin menuntaskan hasratnya. seperti yang dikatakan pembantunya. bahwa tujuan Alex membesarkan gadis ini hanya inginkan tubuhnya," ujar Wilber.

"Dia sangat bejat," ketus Aaron.

Angelina yang menderita ia menarik spreinya sambil melawan obat itu, ia membuka mata dan berusaha turun dari kasur.

Wilber langsung menghampiri gadis itu yang telah terduduk di lantai.

"Angelina, apa yang kau ingin lakukan?" tanya Wilber yang memapah Angelina akan tetapi ia didorong gadis itu.

Angelina yang menyadari efek obat itu, ia ingin membenturkan kepalanya ke meja samping kasur itu.

"Jangan melakukan itu!" teriak Wilber yang langsung menarik lengan Angelina. gadis itu yang sangat menderita. ia memilih bunuh diri dari pada harus menanggung penderitaan itu.

"Bos, bagaimana kalau kita pukul dia hingga pingsan?"

"Tidak ada gunanya, walau dia pingsan efek obat juga tidak akan hilang," jawab Aaron.

"Bagaimana kalau aku pergi carikan anggota kita yang melakukannya?" tanya Wilber.

Mata Aaron berkaca-kaca karena melihat gadis itu yang sedang menderita.

"Wilber, keluar!" perintah Aaron yang melepaskan dasinya.

"Baik, Bos," jawab Wilber yang melepaskan tangannya dan melangkah keluar. karena ia sudah mengerti apa yang akan dilakukan oleh atasanya.

Angelina terduduk dan menarik selimut dengan begitu erat. ia juga mengigit selimut itu sambil melawan efek obat tersebut.

Aaron melepaskan kemejanya dan menampakan tubuhnya yang kekar dan berotot. ia menghampiri gadis itu dan kemudian memapahnya. setelah itu Aaron membaringkan gadis itu yang sedang memejamkan mata.

"Apakah aku harus melakukannya? kalau aku tidak melakukannya, maka gadis ini akan mati. aku juga tidak mungkin membiarkan pria lain yang menyentuhnya," batin Aaron.

"Angelina, dengar baik-baik! malam ini aku akan menyelamatkanmu. aku bukan pria yang tidak bertanggung jawab. walau bukan keinginanku sendiri. aku tetap akan bertanggung jawab dengan menikahimu," ucap Aaron yang mencium bibir Angelina.

Angelina yang tidak begitu sadar hanya pasrah saat pria itu mulai melepaskan pakaiannya sehingga tak tersisa.

Sementara Wilber yang berdiri di halaman sedang memandang bulan purnama.

"Akhirnya bos mengakui kalau dia mencintai gadis itu, selama ini selain nona tidak ada yang bisa membuatnya cemas," batin Wilber.

Aaron mulai mencium wajah gadis itu dengan lembut, tangannya mulai menyentuh bagian dada Angelina yang masih dalam kondisi kurang sadar.

Pria itu berhenti dan sedang melihat wajah gadis itu yang ada di bawahnya.

"Angelina, buka matamu, dan lihat aku sekarang!"

"Buka matamu sekarang! dan lihat aku yang berada di atasmu!"

Tidak lama kemudian Angelina membuka matanya dan melihat wajah pria itu yang tidak asing baginya.

Gadis itu mengeleng-geleng kepalanya karena tidak sudi melakukan hubungan badan.

"Jangan melakukan ini padaku, tolong!" batin Angelina.

"Aku harus melakukannya, Angelina. setelah malam ini kau bukan lagi wanita lain. melainkan wanita milik Aaron Andres Davidson," ucap Aaron yang mencium bibir Angelina. tangannya mulai menurun ke bagian bawah gadis itu.

Angelina yang merasakan sentuhan ia sangat ketakutan dan berusaha ingin mendorong tubuh pria itu. akan tetapi ia telah kehilangan tenaganya.

"Aku tidak mau! aku lebih rela mati," batin Angelina.

Tidak lama kemudian Aaron melakukan penyatuan dengan gadis itu. saat Angelina merasakan gesekan yang dilakukan Aaron ia sangat kesakitan dan mengeluarkan air mata.

"Hentikan! sakit!" batin Angelina.

Aaron yang melihat ekspresi wajah gadis itu ia menghentikan gerakannya. hatinya merasa tidak tega saat melihat gadis itu yang kesakitan.

"Aku tahu ini malam pertamamu, dan aku akan sangat menghargainya. berikan dirimu padaku. dan aku akan menjadi priamu untuk selamanya," ucap Aaron yang berbisik di telinga gadis itu.