Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Mencari
Galuh benar-benar tidak membiarkan keponakannya itu merasa sendiri dan sekarang setiap hari ada kegiatan baru yang Galuh dan Aireen lakukan yaitu masak.
Masakan yang di hasilkan oleh kedua wanita itu pun selalu di bagikan pada orang-orang yang membutuhkan.
Walaupun perekonomian di Bali di bilang maju tapi, disisi lain pasti ada sisi orang yang tak jauh dari kemiskinan.
"Reen kamu tahu nggak sih, setiap hasil masakan kamu itu selalu dapat pujian loh.."ucap Galuh pada keponakan nya itu dengan begitu semangat.
Aireen tersenyum mendengar penuturan sang tante. Dia pun berusaha keras untuk membuat makanan dengan resep baru yang sia kombinasi kan dengan baik. Dia begitu menikmati kebiasaan barunya.
"Kenapa Reen,apa yang kamu pikirkan? Kamu nggak betah ya disini?" tanya Galuh dengan wajah sedih.
"Aireen nggak papa budhe. Reen cuma lagi mikir kalau Reen begini-begini saja pasti Reen bosen. Reen pengen kerja budhe. Apa aja Aireen kerjakan selama itu halal." ungkap Aireen.
"Gimana kalau kita buka jasa catering Reen, itu sesuai dengan passion kamu. Lagi pula kemaren ada beberapa ibu-ibu yang nanyain soal masakan kamu. Apa kamu buat tempahan atau seperti paket buat makan siang gitu buat anak-anak mereka buat bekal sekolah." terang Galuh.
"Apa nggak papa aku buka catering budhe. Apa mereka nggak papa kita kan...
"Itss..tenang saja,soal itu serahkan semuanya sama budhe sama pakdhe mu." ucap Galuh dengan menepuk dadanya.
"Halah kamu bu, paling juga ujung-ujungnya ke ayah juga." seru Irwan suami Galuh.
Mendengar ucapan suaminya sontak membuat Galuh tertawa karena memang begitulah dia. Galuh akan mengusahakan apapun yang membuat keponakan nya bisa bangkit dari keterpurukannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di Jakarta dimana Saga harus menelan kekecewaan saat mendatangi toko kue tempat Reen bekerja karena Rania pun pasang badan untuk sahabat nya itu karena sudah banyak menderita karenanya.
Saat ini mobil Saga mengarah ke arah rumah orangtuanya. Dia akan berusaha berbicara pada papanya mengenai permasalahan rumah tangga nya.
Mobil yang di kendarai Saga pun saat ini sudah terparkir di garasi rumah Bima dan dia pun dengan gontai masuk ke dalam rumah mewah itu.
"Assalamualaikum.." ucapnya saat masuk ke dalam rumah.
"Wa'alaikumsalam.." terlihat anggota keluarganya sedang makan malam dan dia pun duduk di sana.
"Ngapain kamu kesini?"tanya Kamila dengan wajah judesnya.
"Ck ..mama sama anak jangan jutek-jutek apa. Saga laper mah,kalau mama mau marah nanti dulu aja habis Saga makan kenyang." ucapnya dengan wajah cemberutnya.
"Lagian istri baik ,pinter masak masih aja di tolak.Giliran bini pergi di cariin kayak orang gil*."cibir Kamila melirik sang putra sulungnya.
"Bini lo kabur bang, kenapa? Sama pacarnya gitu, kasihan banget sih Lo bang,untung gue nggak jadi nikahin dia. Kalau gue sampai nikahin dia..entah berapa orang bekas ..
Brak...
Bima tiba-tiba saja menggebrak meja makan dan membuat semuanya terkejut bahkan Jesica terlihat sangat ketakutan dengan tindakan ayah mertuanya itu.
"Lebih baik kamu diam !!" bentak Bima jari nya menunjuk ke arah Damar. " Kamu nggak tahu apapun tentang Aireen. Jangan pernah kamu bicara yang nggak pernah kami tahu. Jangan pernah mengatakan yang tidak-tidak. Aireen bukan kamu dan istrimu itu. Sampai kebablasan hamil di luar nikah. Lebih baik kamu pikirkan tentang rumah tangga mu kedepannya. Papa kasih waktu sebulan ini untuk kamu dan istri kamu angkat kaki dari rumah ini !!"
Ucapan panjang lebar Bima membuat keterkejutan semua yang ada di meja makan itu. Mereka nggak menyangka jika Bima memutuskan untuk mengusir Damar dari rumah mewahnya.
"Lho papa kenapa ngusir Damar sih, Damar kan anak papa jadi...
"Papa nggak akan mengulangi kata-kata yang papa ucapkan. Kamu lihat kakakmu, dia setelah menikah dia keluar dari rumah ini dan bahkan tanpa bantuan papa untuk membeli rumah idamannya itu. Sama halnya dengan kamu. Terserah kamu mau ambil KPR atau bagaimana kamu urus rumah tangga mu. Ingat, anak yang ada di dalam kandungan istrimu ber_nasab ibunya dan itu artinya selama nya anak itu tidak ada kaitannya dengan Pramudya.Ingat, waktumu satu bulan dari malam ini." ucap Bima dengan begitu gamblang dan tegas.
Mendengar ucapan yang papanya utarakan tadi membuat Damar mengepalkan kedua tangannya. Rasanya semuanya tidak adil. Seolah jalannya selalu di persulit sementara kakaknya sepertinya begitu manis dia rerima. Melihat reaksi Jessica tentu saja terlihat jelas jika dia tak terima yang di ucapkan ayah mertuanya itu.
Apalagi mendengar jika anak yang ada dalam kandungan nya tak akan bisa masuk ke keluarga Pramudya. Lalu belum lagi Damar harus keluar dari mansion besar itu.
"Papa kenapa selalu saja membuat aku susah. Apa sebenarnya tujuan papa buat aku nggak ada artinya seperti anak kebanggaan kalian!!" Damar menatap tajam kedua orang tuanya.
Kamila yang mendengar Damar membentak mereka pun di buat menangis. Rasanya dia sudah gagal mendidik kedua anaknya menjadi pria yang baik dan bertanggung jawab.
"Dam,papa dan mama bukan nggak sayang sama kamu tapi, kamu sudah menikah dan kamu punya tanggung jawab buat bahagia kan istri kamu. Bahagia kan istri kamu dengan uang jerih payah kamu sendiri. Jadilah laki-laki yang bertanggung jawab. Kamu pasti nggak akan suka kan kalau di juluki anak manja.Bahkan kelakuan kamu bisa di katakan beja* karena sudah menghasilkan sesuatu dengan jalan yang salah.Ingat Dam, papa sama mama cukup memberikan kamu jalan untuk tetap bekerja di perusahaan keluarga untuk menghidupi keluarga kecil kamu."
Ucapan lagi-lagi membuat Damar semakin kesal dengan sikap pilih kasih orang tuanya dengan sang kakak.
"Seneng kan lo bang lihat gue kesusahan. Orang tua kita bahkan mengusir gue dan mereka nggak lihat keadaan bini gue yang lagi hamil, setidaknya mereka mengijinkan gue sampai anak gue lahir. Lalu anak gue darah daging gue pun nggak mereka akui. Apa memang gue bukan anak mereka." ucap Damar menatap tiga orang yang masih duduk tak bergeming di kursi meja makan.
"Jaga ucapan kamu Damar,apapun yang kamu lakukan untuk kalian itulah yang terbaik. Bahkan kamu sudah papa siapkan wanita yang baik tapi, kebod*Han kedua anakku membuat gadis baik itu pergi bahkan tanpa pesan dan juga pastinya menghilang tak terjangkau." ucap Bima dengan menghela nafas panjang.
Suasana malam itu sungguh sangat panas. Saga pun mendesak papanya meminta alamat mertuanya di kampung. Awalnya Bima enggan memberikannya namun karena bujukan Kamila lah Saga mendapatkan alamat sang mertua. Padahal dia bisa saja mencari sendiri dengan cara memerintahkan anak buahnya untuk mencari alamat Wisnu tapi, dia tak lakukan. Rasanya otaknya sedang tidak baik-baik saja saat ini.
Bersambung