Devina Putri Ananta berusaha menata hati dan hidupnya setelah bercerai dari suaminya, Arthur Ravasya Barnett. Perceraian yang terjadi lima tahun yang lalu, masih menyisakan trauma mendalam untuknya. Bukan hanya hati yang sakit, namun juga fisiknya. Terlebih ia diceraikan dalam keadaan hamil.
Devina dituduh berselingkuh dengan adik iparnya sendiri. Akibat kejadian malam itu, saudari kembar Devina yakni Disya Putri Ananta harus meninggal dunia.
"Menikahlah dengan suamiku, Kak. Jika bersama Kak Arthur, kakak enggak bahagia dan terus terluka. Maafkan aku yang tak tahu jika dulu Kak Reno dan kakak saling mencintai," ucap Disya sebelum berpulang pada Sang Pencipta.
Bayang-bayang mantan suami kini kembali hadir di kehidupan Devina setelah lima tahun berlalu. Arthur masih sangat mencintai Devina dan berharap rujuk dengan mantan istrinya itu.
Rujuk atau Turun Ranjang ?
Simak kisah mereka yang penuh intrik dan air mata 💋
Merupakan bagian dari novel : Sebatas Istri Bayangan🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Terpaksa Berbohong
"Ehm, enggak Opa. A_ku enggak berantem kok sama Reno. Kami baik-baik saja," jawab Devina sedikit terbata-bata.
Tangan Devina seraya sibuk mengambilkan air minum untuk Arjuna demi mengusir rasa gugupnya saat ini. Seperti seorang tersangka yang tengah diinterogasi oleh penyidik kepolisian.
"Tadi Reno ke sini cuma mau bilang kalau kamu masih lama pergi ke salon. Jadi dia pulang dulu buat kabari orang rumah terutama Aaron biar enggak tantrum cariin ibunya," ucap Arjuna.
"Iya, Opa. Tadi habis dari toko perhiasan, kita sekalian fitting baju di butik. Opa kan tahu butik baju pengantinku ada di mall. Jadinya, aku sekalian mampir ke salon. Takut lama di sana, Reno aku suruh pulang dulu. Jadi aku balik ke rumah Opa, naik taksi." Devina berusaha memberikan jawaban yang dirasa tepat baginya.
Ia belum bisa mengatakan yang sebenarnya pada Arjuna bahwa dirinya tadi bersama Arthur. Ia khawatir akan keselamatan mantan suaminya itu terutama di tangan keluarga besarnya yang masih marah dan benci pada Arthur.
"Maafkan aku, Opa. Devi terpaksa berbohong," batin Devina sendu.
"Perasaan rambutmu masih tetap sama. Memangnya ke salon ngapain saja?"
"Ah, Devi tadi ke salon enggak potong rambut. Cuma facial sekalian totok wajah," jawab Devina.
"Oh, begitu." Arjuna tersenyum tipis mendengar jawaban dari Devina. "Iya tak apa. Kamu perlu mempercantik diri terlebih mau menikah lagi," sambung Arjuna seraya menyeruput minuman air putih yang diberikan Devina padanya.
Di kediaman itu, hanya ada Arjuna, Devina, Aaron dan Bening yang tinggal di sana. Sisanya hanya art dan para ajudan serta sopir pribadi Arjuna.
Brahma dan Starla serta anak-anak mereka saat ini tinggal di Surabaya. Sebab, Brahma dipindahtugaskan di sana. Sedangkan, Bisma dan istrinya sejak menikah telah menetap di Bandung.
Setelah perbincangan santai di sore itu bersama Arjuna, Devina pun masuk ke dalam kamarnya. Aaron sedang tidak ada di dalam kamar. Biasanya jam segini Aaron tengah asyik belajar sambil bermain bersama Bening.
Devina menghela napas beratnya. Sungguh hari ini terasa begitu melelahkan. Lalu, ia segera beralih masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan diri.
Di kediamannya, Reno sedang kesal akibat kejadian sore tadi dengan Arthur yang berujung adu j0tos.
Hingga malam tiba, Devina sama sekali tak menghubunginya. Baik untuk sekedar tanya kabar maupun penjelasan dari Devina perihal kejadian di bioskop yang membuat wanita itu pergi tanpa pamit padanya.
Sontak hal ini membuat Reno semakin meradang. Ia berasumsi jika Arthur sedang berusaha mencuci otak Devina dan merebut wanita itu darinya.
"Enggak akan aku biarin kamu merebut Devina dariku!" batin Reno yang tanpa sadar semakin terobsesi memiliki Devina.
☘️☘️
Kediaman Opa Arjuna, Jakarta.
Setelah makan malam, Devina tengah asyik menemani Aaron di kamar.
Kini Devina sudah paham perihal mainan mobil-mobilan milik Aaron yang dibawa oleh Arthur dari Singapura ke Indonesia. Arthur sudah menceritakan secara jujur dan lengkap padanya ketika di Pulau Bidadari tadi.
"Bukankah ini mobil mainan Aaron yang hilang waktu di Singapura? Kok bisa kembali ke Aaron?" pancing Devina saat ia melihat Aaron memainkannya.
"Ah, ketahuan deh sama Mama. Hehe..." Aaron pun menyengir dengan mimik wajah polosnya yang menggemaskan di depan Devina.
"Apa Aaron menyembunyikan sesuatu dari Mama?" tanya Devina dengan nada lembut.
"Mama janji dulu jangan malah cama Aaron," pintanya pada sang ibu.
"Iya, Mama janji enggak marah kok. Yang penting Aaron harus jujur dan cerita semuanya ke Mama,"
Akhirnya mengalirlah cerita Aaron perihal kedatangan Om cakep yakni Arthur ke sekolahnya. Tepatnya tak lama setelah mereka pulang ke Indonesia beberapa waktu yang lalu dari Singapura.
"Maafin Aaron ya, Ma. Coal na Om cakep bilang jangan beliiitahu ciapapun telmasuk Mama. Om cakep baik kok Ma. Jadi, Mama jangan malah ya sama Om cakep," ucap Aaron dengan wajah yang tersirat memohon pada Devina.
"Iya, Mama enggak marah kok. Tapi, lain kali harus janji kalau Aaron wajib jujur dan cerita apapun pada Mama. Oke?"
"Siap, Ma. Aaron sayang Mama dan Papa banyak-banyak pokok na," ucap Aaron seraya memeluk hangat tubuh Devina.
Cup...
Sebuah kecupan mendarat di pipi Devina dari Aaron. Devina pun membalasnya dengan hal serupa.
"Mama juga sayang banget sama Aaron," ucap Devina.
"Ma,"
"Iya, Sayang."
"Apa Mama udah enggak sayang lagi sama Papa?" celetuk Aaron tiba-tiba.
Deg...
Seketika Devina terkejut mendengarnya sehingga jantungnya mendadak berdegup dengan kencang.
"Kenapa Aaron tanya begitu?"
"Ayah Leno celing bilang mau jadi pengganti Papa. Kakek Dion sama Nenek Binar juga bilang kalau Aaron akan punya ayah baru. Kakak Riri juga bilang kalau kita akan jadi kakak-adik bukan lagi sodala apa itu, Ma? Pupu?"
"Sepupu," jelas Devina dengan lembut pada Aaron.
"Ya, pokok na begitulah. Apa benel itu, Ma?"
Devina pun terdiam. Ia betul-betul bingung ingin menjelaskan pada Aaron mulai darimana. Devina menghela napas beratnya. Namun pada akhirnya perlahan ia harus menjelaskan pada Aaron agar mengerti kondisi yang terjadi. Walaupun tidak sepenuhnya tahu.
Sebab, bocah sekecil itu tidak seharusnya ikut menerima beban masalah pelik dari orang dewasa yakni yang terjadi pada rumah tangga kedua orang tuanya.
"Mama akan menikah dengan Om Reno. Otomatis jika Mama menikah sama Om Reno, Kak Riri akan jadi kakak Aaron. Kalian berdua bukan sepupu lagi,"
"Kenapa begitu?"
"Papa dan Mama memang bukan suami-istri lagi,"
"Ya cuudah, Papa-Mama jadi cuami-istli lagi aja bial Aaron endak punya ayah tili kayak yang Vano bilang."
Bersambung...
🍁🍁🍁
saya suka itu...
dion dion kamu ini emang tempramen kok...suka esmosi saja😅😅😅
hhhmmmm bolehkah nanti malam Up satu lagi Kaak Safira..💕💕💕💋💋💋💋💋💋💝💝💝💝💝💝💝😘
Arjuna saat mengajak Rena bertemu malam itu di Cafe pasti sudah mengatakan bahwa Devina mencintai Arthur dan Aaron menginginkan mama papa nya bersatu lagi agar mereka bisa hidup bersama dan itu akan membuat Aaron bahagia