" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari keberadaan Zahra
Saat tiba di lobby. Sisil terlupa mengambil nombor Ponsel keluarga Zahra juga keluarga suami Zahra. dia kembali naik ke atas untuk mengambil beberapa nombor Ponsel di ponsel Zahra. kebetulan Zahra juga tidak menaruh kata sandi di ponselnya. setelah mengambil nya Sisil turun kembali dari hotel.
,,,,,,,
Di masjid Ustadz Sulaiman bersiap mau pulang ke rumahnya. karena tadi Zahra yang dia tunggu tunggu tidak kunjung pulang ke rumah, padahal izinnya Hanya sebentar. akhirnya dia memutuskan untuk solat ke masjid.
Sulaiman berjalan ke mobil Zahra yang dia gunakan. karena tadi Zahra memakai mobil nya. naik ke mobil dan langsung pulang ke rumah. tiba di rumah dia memasukkan mobil di garasi. tapi ustaz Sulaiman belum juga melihat ada mobilnya di parkir di sana.
" Kemana dia" Ujar ustadz Sulaiman mulai khawatir jika terjadi apa apa di jalan pada istrinya.
Mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nombor Ponsel Zahra. " Tidak aktif " gumam ustadz Sulaiman. ponsel Zahra memang tidak aktif karena tadi Sisil mematikan ponselnya.
Karena khawatir Ustadz Sulaiman menghubungi iparnya (Radit ) Sulaiman juga memang berteman dengan Radit.
Drrrtttt Drrrtttt Drrrtttt
Ponsel Radit berdering
"Hello Assalamualaikum man" Jawab Radit. Radit memang memanggil ustadz Sulaiman dengan sebutan 'Man'
"Dit, kau masih di kantor " tanya ustadz Sulaiman.
"Tidak. kebetulan hari ini aku pulang lebih awal. ada apa Man?" tanya Radit karena ustadz Sulaiman menghubungi di malam hari.
" Apa ada Zahra di Rumah ibu" tanya Sulaiman
"Tidak ada... memang dia kemana..."
"Tadi dia ijin ke supermarket sebentar, tapi sampai sekarang dia belum juga kembali."
"Kau sudah menghubungi nombor Ponsel nya"
"Sudah. tapi tidak aktif"
" Nanti aku Coba hubungi temannya dulu. siapa tau dia ada di rumah temannya " kata Radit yang tau jika Zahra sering tidur di rumah temannya Ayuna.
"Baik lah. Assalamualaikum "
"Waalaikumussalam " Radit menghubungi nombor Ponsel Ayuna untuk mempertanyakan adiknya pada Ayuna. tapi Ayuna berkata jika Zahra tidak bersamanya.
Setelah itu Radit kembali menghubungi ustadz Sulaiman, memberi tahukan padanya jika Zahra tidak berada di rumah temannya.
Sulaiman kembali mengambil kunci mobil Zahra dan mencari istri nya di beberapa supermarket. tapi tetap saja nihil. kakak Zahra juga ikut mencari adiknya bersama adik iparnya.
Mereka tidak memberitahu kan pada orang tua mereka. karena takut mereka khawatir.
"Bagaimana. kau menemui Zahra " tanya ustaz Sulaiman pada Radit setelah mereka memarkir mobil mereka di salah satu parkiran supermarket.
" Tidak Man. aku tidak menemuinya. tapi aku sudah menyuruh beberapa bawahan ku yang bertugas malam ini untuk mencari mobil mu. Siapa tau mereka melihat nya " kata Radit.
"Makasih Dit" jawab ustadz Sulaiman dengan wajah khawatir.
"Pulang lah istirahat dulu. mana tau saja Zahra sudah pulang"
Ustadz Sulaiman mengangguk " kalau begitu, aku pulang dulu "pamit Ustadz Sulaiman pada Radit.
"Ok."
"Assalamualaikum "
"Waalaikumussalam "
Sulaiman naik ke mobil istrinya dan langsung kembali ke rumahnya. tiba di rumah Zahra tetap belum kembali. dia benar benar mengkhawatirkan istrinya.
"Di mana kau Zahra... kenapa kau membuat ku Khawatir.." gumam Sulaiman
,,,,,,,,
Keesokan harinya Sulaiman menerima notifikasi dari nombor tidak di kenali ke dalam ponsel nya setelah selesai solat Subuh.
Ustaz Sulaiman membuka notifikasi tersebut. ternyata foto Zahra yang sedang tidur bersama dengan seorang pria dalam satu selimut. dan terlihat sedikit bahu Zahra juga bahu pria itu yang seperti polos.
Deg!