Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Dua Tujuh
Vanya tidak yakin dengan hasil dari testpack, ia pun langsung pergi menuju Rumah Sakit. Memeriksa secara langsung kepada dokter kandungan, agar lebih akurat.
Sepanjang perjalanan Vanya panik sekali, ia tidak tahu anak siapa yang telah ia kandung. Marley sudah lama tidak menyentuh nya, terakhir kali itu pun tidak membuang benih nya didalam.
Marley tidak pernah membuang nya didalam, dan tidak mungkin anak dari pria itu. Vanya terus menarik-narik rambut nya, ia panik dan takut. Kalau hamil benar-benar akan merepotkan nya, dan pastinya tidak bisa bekerja lagi.
Vanya sampai di Rumah Sakit, ia langsung memeriksa dan melakukan USG. Dan benar saja, ia sudah mengandung. Usia kehamilan nya sudah 9 minggu, kenapa ia belum menyadari nya?
Seketika tubuh Vanya lemas, ia tidak tahu harus apa. Tangannya meremas kertas yang terdapat tentang hasil pemeriksaan nya, ia ingin mati saja rasanya dengan kenyataan ini.
Tiba-tiba Vanya teringat sesuatu, ia tahu jika Bintang adalah wanita yang polos yang bisa mudah ditipu. Sekalipun Marley tidak percaya, tapi tidak akan berdaya kala Bintang mempercayai Vanya.
“Aku akan mengakui kalau anak ini adalah anak dari Marley, supaya Bintang pergi dari kehidupan Marley ku.” Ucap Vanya dengan penuh semangat.
Padahal Vanya lagi memikirkan cara yang baik untuk menyingkirkan Bintang, eh cara terbaik itu datang sendiri. Vanya tersenyum puas, kali ini semua rencananya dengan bukti-bukti yang ia miliki harus berhasil.
Tanpa berpikir panjang lagi, Vanya langsung pergi menuju Mansion keluarga Bercio. Ia sudah tidak sabar melihat ekspresi dari Bintang yang mungkin menangis, atau bahkan hanya diam dengan menunduk.
FLASHBACK OFF
Kala mendapatkan perintah dari pak Lan atas nama ibu nya, tanpa memikirkan apa alasannya Marley langsung pergi pulang bersama dengan Alga. Ia menyangka mungkin semua ini ada kaitan nya dengan Bintang, atau hal lain.
Ketika sampai di Mansion Utama, Marley langsung masuk dengan langkah yang terburu-buru. Ia melihat Vanya yang duduk dengan senyuman bahagia dan Bintang yang menatap kearah lain.
“Ada apa ini?” Tanya Marley, seketika Vanya langsung bangkit dan berlari menuju Marley.
Memeluk pria itu erat, membuat Marley merasa risih. Ia tidak suka ini, bagaimana dengan perasaan Bintang itulah yang ia pikirkan.
“Lepasin Vanya!” Bentak Marley, suara nya menggema membuat para pelayan langsung bersembunyi karena takut dengan suara menggelegar itu.
Marley melepaskan tangan Vanya yang terus saja memegang tangannya, ia berjalan kearah ibu dan Bintang.
“Ada apa ini, ibu?”
Sinta menatap tajam putra nya,
PLAK
Satu tamparan keras mendarat di pipi Marley, sangat keras. Bintang sampai terkejut melihatnya, ia tidak menyangka jika Vanya bisa melakukan hal ini.
“Kau brengse*! Disaat kau menghamili Vanya kau menikahi Bintang, dimana hati mu!” Bentak Sinta, ia benar-benar emosi sekarang.
Marley menarik pipi bagian dalam nya, mencoba untuk tetap tenang.
“Hamil? Vanya? Kenapa ibu percaya?”
Keyra memberikan kertas hasil cek kehamilan itu kepada Marley, bahkan Marley tidak mau membaca nya sedikit pun.
“Aku tidak pernah merasa menghamili dia, Bu. Percaya kepada ku, bukan hanya aku!” Jelas nya dengan tegas, Sinta menarik tangan Bintang untuk berdiri dibelakang nya.
“Ini anak mu, anakmu Marley. Mungkin kau lupa, setiap kau menyentuh ku.. Kau selalu lupa diri, apa kau lupa itu?” Perkataan dari Vanya yang tanpa malu itu membuat hati Bintang semakin sakit.
Bintang menangis, ia menutup telinga nya tidak ingin mendengar semua ini.
“Hentikan! Kalian jangan bicara apapun lagi, aku muak!” Teriak Bintang, ia terlihat sangat menyedihkan.
Hati Marley terusik melihat nya, ia ingin meraih tangan Bintang dan membawa nya kedalam pelukan nya. Tapi, Sinta tidak mengizinkan nya.
“Jangan sentuh menantu ku! Pergilah bersama dengan wanita pilihan mu itu!”
“Aku tidak menghamili Vanya, ibu! Aku jujur, sekalipun aku pernah menyentuh nya.. Tapi, tidak pernah merasa membuang benih ku kepada nya.” Jelas Marley, Bintang semakin menangis mendengar nya.
Tiba-tiba saja Vanya pura pura pingsan, untungnya Keyra menangkap nya.
Marley tidak peduli itu, ia ingin Bintang mempercayai dirinya.
Tapi, kala menatap mata Bintang hanya melihat kekecewaan saja.
“Tidak usah menjelaskan semua nya, Tuan. Hubungan kita sudah berakhir kala aku menyerahkan mahkota ku kepada mu, itu sudah berakhir..”
“Tidak ada yang berakhir! Kau tetap istri ku, Bintang!” Potong Marley, ia mengucapkan kata itu tulus dari hatinya.
Vanya seakan-akan sesak napas, ia meminta pertolongan kepada Marley.
“Marley, ini adalah anak mu. Kenapa kau meragukan nya? Kenapa?” Lirih nya dengan histeris, ingin rasanya Marley menghabisi nyawa Vanya sekarang juga.
“Urus Vanya!” Ucap Sinta, ia meraih tangan Bintang dan membawa nya pergi.
Marley ingin mengejar nya, tapi ia melihat tangis Bintang yang kencang. Semakin menjelaskan semuanya malah semakin membuat Bintang menangis.
“Shit!”umpat nya.
Keyra dan Alga tahu jika Vanya hanya sedang berpura-pura, mereka juga tidak yakin dengan kehamilan Vanya yang dikatakan bahwa adalah anak Marley.
Marley menghampiri Vanya, dengan tangan di saku celana serta tatapan yang ingin membunuh sekarang juga.
“Baiklah jika kau memang hamil, aku Terima itu.” Ucap Marley, Vanya langsung tersenyum senang mendengar nya.
“Aku sudah katakan jika anak ini adalah anak mu, kau harus percaya.”
Keyra menyadari satu hal, jika Vanya seperti orang gila sekarang. Obsesinya kepada Marley telah merubahnya menjadi wanita yang tidak berlogika, atau sudah merasa jika kehidupan nya sudah hancur dan tidak punya harga diri lagi.
“Aku percaya, sekalipun aku ingat bahwa kemarin malam kau bertelanjang dada didepan David. Aku ingat, minggu ini kau baru saja berhubungan dengan David.” Ucapan dari Marley membuat senyum Vanya langsung pudar.
“Aku percaya saja itu.”
Marley ingin mengikuti permainan dari Vanya, dan akan membongkar semua nya kala mendapatkan kesempatan. Kali ini biarkan Vanya bermain dengan ulah nya sendiri, Marley akan membuktikan semua nya besok.
Kali ini, semua orang sedang tidak percaya dengan semua yang dikatakan oleh nya. Marley memerintahkan para pelayan untuk membawa Vanya kedalam kamar tamu, tentunya Alga dan Vanya tidak mengerti dengan apa yang akan direncanakan oleh Marley.
Alga yakin jika Tuan Muda nya tidak akan percaya semudah itu, itu tidak mungkin.
~
siapa yang setuju kalau aku crazyup besok? komentar yaaa🥰
karena gak tahan nanggung rindu ke Ru y 😀😀😀
ma. pos kau David.. hukum tabur tuai itu nyata ada ny
hanya kenaa jadi jahat, padahal dia dulu baik, saat ber sama Ruby
alamak lampir 😀😀😀
klu jawab ny dlm hati gak kedengaran.
jangan cari biang masalah, ntar emosi sendiri
ada hati yg hrs kaujaga
jika suatu saat di tindas, bisa membela diri dari mereka
biasa ny cuma elayan dan manager aja
tes DNA apa b enar itu anak Marley 😁😁😁
tak kan pernah ahmerasa puas kli tdk me yaitu. dan kau Marley, sungguh terlalu...
kayak ny punya cinta segitiga sama sarah, yg jalang.
tinggal di Mansion mama kan lbh aman 😁😁😁
pasti ingin di nikahi, elu pun tak ada rasa cinta di antara ke dua ny. dari pada berdosa, kRena zina, lbh baik minta di nikahi,, elu utk membalas budi, yg penting tdk b erzina