NovelToon NovelToon
Legenda Buah Surgawi

Legenda Buah Surgawi

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]

Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.

Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.

Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.

Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.

Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 18 — Penyusup Bertopeng

Untuk menghibur hatinya Xiao Rou memilih berlatih pedang di halaman rumahnya.

Zhou Yuan yang melihat dari kejauhan hanya bisa menghela nafas sambil menggaruk kepalanya, ia bisa melihat sorot mata gadis itu sangat sedih ketika harus berpisah dengan kakeknya lagi.

Zhou Yuan sekarang berada di kediaman Xiao Rou berkat perintah ibunya agar menemani gadis itu, pada akhirnya setelah ia sampai Zhou Yuan bingung harus menghiburnya seperti apa.

Sesaat Zhou Yuan memutar otaknya sebelum kemudian ia mendapatkan ide untuk menghibur gadis berambut merah tersebut.

"Rou'er, apakah kau sudah belajar sesuatu selain ilmu pedang?" Zhou Yuan mendekati gadis itu sebelum sedikit berbasa-basi padanya.

Xiao Rou segera menghentikan pedangnya saat mengetahui orang yang bertanya itu adalah Zhou Yuan, gurunya. Menanggapi pertanyaannya, Xiao Rou menggeleng pelan.

"Rou'er, ilmu pedang sangat penting dalam beladiri seseorang tetapi ilmu pedang tanpa pedang bukanlah seorang ahli pedang."

Xiao Rou tampak bingung dengan pernyataan Zhou Yuan. "Guru, aku tidak mengerti penjelasanmu..."

"Maksudnya ada kalanya situasi tidak mendukung kita untuk menggunakan pedang, pendekar pedang umumnya akan bergantung pada keahlian pedangnya, seorang pendekar pedang tanpa pedang kekuatan tempurnya akan menurun cukup lemah..."

Zhou Yuan kemudian mengatakan bahwa pentingnya seorang ahli pedang menguasai bidang lain seperti contohnya adalah ilmu tangan kosong.

Karena dalam pertempuran bisa saja pedang terlepas dari genggaman si penggunanya, ilmu tangan kosong sangat membantu ketika situasi tersebut terjadi.

Zhou Yuan kemudian mengutarakan niatnya bahwa jika Xiao Rou mau ia akan mengajari suatu teknik tangan kosong pada gadis itu.

Mendengar itu Xiao Rou mengangguk cepat, sekejap wajah sedihnya hilang seketika.

Zhou Yuan tertawa kecil, ia sudah menebak reaksi gadis itu akan demikian karena secara alamiah Xiao Rou sangat menyukai belajar apalagi mendapat ilmu baru.

"Ilmu yang ingin aku turunkan padamu adalah teknik Tendangan Penguasa Langit. Salah satu teknik tendangan tingkat tinggi yang sulit dipelajari, teknik ini dikhususkan digunakan oleh perempuan."

"Perempuan?! Guru, bagaimana bisa anda mempelajari teknik khusus perempuan? Bukankah itu terlalu..." Xiao Rou tidak bisa melanjutkan ucapannya karena merasa tidak enak hati.

Zhou Yuan menggaruk pipinya sambil tersenyum canggung, ia mengerti sikap dan reaksi gadis itu padanya.

Di dunia persilatan memang ada beberapa teknik beladiri yang dikhususkan untuk seorang perempuan, ketika seorang pendekar laki-laki menguasai teknik perempuan bisa dibilang adalah kasus yang tabu.

Zhou Yuan menguasai teknik tendangan itu dari gurunya, ia juga sebenarnya tidak mengerti bagaimana gurunya itu bisa menguasai sebuah teknik wanita namun yang pasti Zhou Yuan melihat bagaimana teknik tendangan itu sangat berguna dalam pertempuran.

"Penjelasannya panjang tapi yang pasti ini sangat cocok untukmu..." Zhou Yuan menggaruk kepalanya.

Tanpa membahas teknik itu lebih jauh Zhou Yuan mulai mempraktekkan teknik Tendangan Penguasa Langit di depan Xiao Rou.

Gerakan Zhou Yuan tampak bergerak seperti menari dan memiliki variasi gerakan yang indah, jika seorang ahli melihatnya lebih jelas maka mereka akan menemukan ada ketidaksempurnaan dalam gerakan Zhou Yuan disebabkan karena postur tubuhnya yang merupakan seorang pria.

Xiao Rou yang melihat itu cukup terkejut sekaligus menyadari teknik tendangan yang dilakukan Zhou Yuan bukan teknik tendangan biasa.

"Guru, bagaimana anda bisa mendapatkan teknik itu?" Xiao Rou bertanya antusias setelah Zhou Yuan menyelesaikan gerakannya. Terlihat gadis itu benar-benar sangat terkejut.

"Itu cukup rahasia jadi bisakah kau menyembunyikan ini dari siapapun?"

Xiao Rou mengangguk, jika Zhou Yuan mengatakan itu maka berarti ia tidak perlu penjelasan apapun dan cukup mempelajarinya.

Zhou Yuan kemudian memerintahkan agar Xiao Rou mencoba teknik yang barusan ia lakukan, tanpa disuruh dua kali Xiao Rou memperagakan teknik Tendangan Penguasa Langit.

'Penyerapan Rou'er memang mengerikan, dalam sekali coba saja dia hampir bisa melakukannya...'

Meski sudah tiga tahun bersama, Zhou Yuan masih tetap terkejut dengan bakat gadis itu yang menurutnya cukup di luar nalar.

Xiao Rou terus mengasah Tendangan Penguasa Langit hingga malam mulai semakin larut sementara Zhou Yuan memperhatikannya dari jauh.

Zhou Yuan menguap lebar, ia hendak menghentikan latihannya cukup sampai disini sampai tiba-tiba ia merasakan kehadiran orang lain dari jauh.

Berkat pengalamannya di kehidupan lalu Zhou Yuan mempunyai kepekaan yang cukup tinggi mengenai hawa keberadaan seseorang disekitarnya.

Kehadiran orang itu tidak hanya satu melainkan beberapa orang dan terus bertambah hingga puluhan orang. Mereka tampak berjalan pelan untuk tidak menimbulkan suara namun dihadapan kepekaan Zhou Yuan hal itu tetap disadari.

Zhou Yuan melompat ke atap bangunan kemudian melihat dari jarak jauh ada banyak pendekar berpakaian hitam masuk kedalam kediaman Keluarga Zhou.

"Apa ini, apakah mereka penyusup!?"

Zhou Yuan yakin niat para pendekar berpakaian hitam itu tidaklah baik apalagi orang-orang yang memasuki Kediamannya semua memakai topeng.

Zhou Yuan kemudian mendarat di samping Xiao Rou, berniat memberitahukan yang dilihatnya namun belum juga selesai sudah ada tujuh pendekar bertopeng ke kediaman Xiao Rou

"Hei lihat, bukankah gadis ini adalah yang kita incar sekarang?" Salah satu pendekar bertopeng itu bertanya pada rekannya, memastikan saat melihat Xiao Rou.

"Tidak salah lagi, rambutnya merah persis dengan Xiao Fan. Kita habisi dia disini..."

Xiao Rou tampak terkejut sekaligus ketakutan melihat pendekar bertopeng itu. Kemampuan gadis itu memang tinggi dibanding ketujuh orang bertopeng tersebut namun ia belum berpengalaman dengan pertarungan luar sesungguhnya.

"Rou'er, berlindung dibelakangku, mereka adalah orang yang berbahaya!" Zhou Yuan segera menarik Xiao Rou agar berdiri di belakangnya.

Zhou Yuan melihat tingkatan tujuh pendekar bertopeng dihadapannya berada di Alam Perunggu.

Mendengar ucapan Zhou Yuan, tujuh pendekar bertopeng itu tertawa. Dihadapan mereka Zhou Yuan dan Xiao Rou tidak lebih dari seorang bocah.

"Hmph, masih kecil sudah jadi sok pahlawan, memang apa yang bisa kau perbuat melawan kami." Pendekar bertopeng tertawa dengan nada mengejek.

"Anak kecil, serahkan gadis itu secepatnya sebelum kau aku bunuh? Kami tidak akan membahayakanmu jika kau jadi anak yang penurut."

Zhou Yuan mengerutkan dahi, 'Mereka sepertinya mengincar Rou'er, apa yang terjadi disini sebenarnya?' Zhou Yuan masih mencerna situasinya, ia tidak terlihat ketakutan bahkan sangat tenang.

"Anak kecil apa kau mendengarku?"

Salah satu pendekar bertopeng melangkah mendekati Zhou Yuan, ia berniat menjewer telinganya namun sebelum itu terjadi Zhou Yuan bergerak cepat memukul perutnya.

Pukulan Zhou Yuan sangat keras, pendekar bertopeng itu tidak akan menduga anak usia 10 tahun dihadapannya mempunyai kekuatan fisik yang mengerikan.

Dengan pukulannya, pendekar bertopeng itu merasa seluruh organnya berpindah tempat, pukulan Zhou Yuan sekaligus membuat tulang rusuknya retak.

"Apa! Bagaimana bisa?!" Pendekar bertopeng menjerit tertahan dan langsung jatuh berlutut memegangi perutnya.

Zhou Yuan tidak banyak bicara, dia mengambil pedang yang tersemat di pinggang pendekar itu sebelum menusukkannya ke arah area jantung.

Pendekar bertopeng itu sama sekali belum siap dengan tindakan Zhou Yuan yang terlalu tiba-tiba, ia jelas tidak menduga akan dibunuh oleh seorang bocah yang menurut terlihat tidak berbahaya.

1
Pebri Reja ginting
halllh...kira beneran...../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Retno Palupi
wah Yuan semakin kaya
Retno Palupi
oh pedang emas
Retno Palupi
apa orang ini jg dulu makan buah surgawi?
Retno Palupi
lanjut
reflis guci
sedap maknyos.mantab. sulit untuk mengucabkan nya .yg panting super zuper.
Retno Palupi
harta perampok yang di bunuh tidak diambil?
Retno Palupi
jangan dibunuh dong dilumpuhkan dulu baru diluruskan masalah nya
Retno Palupi
auto kaya raya kan Yuen
Retno Palupi
kasian y penduduk desa
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut kak
Retno Palupi
berarti tambah satu cewek lagi yg jd murid Yuan
Retno Palupi
berarti di dunia nya zou Yuan dianggap mati ya
Retno Palupi
kenapa g mau berlatih sih?
Retno Palupi
oh... bisa pulang lagi tidak ya?
Retno Palupi
jujur aja Yuan
Retno Palupi
syukurlah semua selamat
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut, bagaimana nasib Zhou Yuan dan gadis 3 nya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!