NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dilla Mustari

seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Alvin minta maaf kepada Dela

Dela langsung saja menampar orang itu berkali-kali dan menyiksanya. "kau orang tidak pantas hidup, kau harus mati." Dela mengambil pisau nya tadi dan menusuk ke perut orang itu. Orang itu berteriak kesakitan dan meminta ampun. Dela menyuruh Bram untuk membawa orang itu ke ruang bawah tanah.

Setelah orang itu di bawa oleh Bram, Dela membersihkan dirinya terlebih dahulu dan meninggalkan markas bersama Tika. "Tika kita ke rumah dulu baru ke rumah sakit. "Baik nona."

Dela memejamkan matanya dan menyandarkan dirinya ke tempat duduknya. Sedangkan Tika sibuk mengemudi mobil. Tidak butuh waktu lama menyetir, kini mereka berdua sudah tiba di rumah. Dela membuka matanya dan langsung turun ke mobil dan masuk ke rumahnya. Dan Tika juga mengikuti dari belakang.

Setelah Dela dan Tika membersihkan diri masing-masing, mereka berdua lanjut lagi ke rumah sakit untuk melihat ayahnya. Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah di rumah sakit. Dela berjalan menelusuri lorong rumah sakit untuk keruangan ayahnya. Tiba-tiba Dela berpapasan dengan Alvin, Dela buru-buru jalan. Namun Alvin langsung saja memegang tangan Dela dan menarik ke samping.

"Kenapa kamu selalu menghindar dari aku. Hmmm."

"Bukan urusanmu, jadi kenapa kamu menghalangi jalanku dan lepaskan tanganku."

"kalau aku tidak mau, kamu mau apa." Alvin sengaja mencengkram tangan Dela dengan kuat.

"Lepasin aku, kalau kamu tidak lepasin aku maka aku akan berteriak. Berteriak lah kalau kamu mau, dan aku tidak takut." Saat itu Dela ingin berteriak. Namun mulut Dela langsung di tutup oleh tangannya Alvin.

Alvin tertawa melihat Dela memelototinya. Sambil melepas tangannya dari mulut Dela. "Aku membencimu." Sambil melepas tangannya Alvin, lalu Dela pergi meninggalkan Alvin sendirian. "Tapi aku tidak." Alvin mengatakan itu dengan berteriak.

Dalam perjalanan ke ruangan ayahnya Dela, "kenapa juga harus bertemu dia sih di situ." Dalam hati Dela.

"Nona dari mana saja dan nona sudah di tungguin di dalam. Dela tidak mengatakan apa-apa kepada Tika, dan Dela langsung saja masuk ke ruangan ayahnya. "bagaimana kabar ayah.? "ayah sudah lebih baik, ayah sudah bosan di sini Dela, ayah mau pulang aja."

"iya ayah. Besok sudah di bolehkan pulang Yah."

Keesokan harinya pak William sudah di perbolehkan pulang, Dela menuntun ayahnya ke depan sampai ayah William naik ke mobil dan di susul Dela naik ke mobil juga dekat ayahnya. Dan sedangkan Tika membawa sebagian barang.

Tika melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Tidak lama kemudian mereka bertiga sudah sampai di rumah. Dela turun dari mobil dan membantu ayahnya turun ke mobil juga. Dan menuntunnya masuk ke rumah sampai kamar ayahnya. "Ayah istirahat dulu, Dela mau keluar sebentar ada urusan." pak William hanya mengangguk dan tersenyum kepada Dela.

Dela memerintahkan Tika di rumah saja untuk menjaga ayahnya. Setelah itu Dela pergi ke rumah sakit tadi untuk melihat keadaan papanya itu. Tidak butuh waktu lama Dela sudah tiba di rumah sakit. Dan langsung saja ke ruangan papanya. Dela mengetuk pintu dan masuk. Dela menyalami mamanya. "Maaf mah pah Dela baru sempat besuk papa."

"Tidak apa-apa nak, papa mu baru saja tidur. Mama senang kamu di sini dan bagaimana keadaan ayahmu nak. " Ayah tadi sudah pulang ke rumah Mah. "Syukurlah kalau sudah baikan nak."

Dalam hati Dela "mudah-mudahan dia tidak ke sini dulu. Aku malas banget ketemu sama dia." Alvin masuk ke ruangan itu. "panjang umur banget dia." kata Dela.

"Mah Pah kalau Dela pulang dulu yah, soalnya Dela masih ada urusan." Sambil menyalami tangan mamanya Alvin dan ke papanya. "Kok buru-buru banget sih nak pulang nya." kata papa Alvin.

Dela hanya tersenyum saja," lain kali Dela ke sini lagi."

Dela melangkah keluar ruangan dan menutup kembali pintu ruangan itu. Dela jalan dengan buru-buru Supaya cepat sampai ke mobilnya. Dela tidak menyadari kalau Alvin mengikuti nya dari belakang.

"Kenapa buru-buru sekali.?"Dela berhenti dan melihat ke belakang. Dela menghela napas, "kenapa kau mengikuti sampai ke sini." "Aku hanya ingin bicara sebentar dengan mu, Apa boleh.? "Ku rasa tidak ada yang perlu di bicarakan lagi."

"Aku mohon Dela, beri aku kesempatan." sambil memegang tangan Dela, tapi langsung menepis tangan Alvin. "Sudahlah tuan Alvin, dan sekarang aku mau pergi ada urusan." Dela membalikkan tubuhnya lalu melangkah menuju ke mobilnya. Alvin menahan Dela dan Dela hampir jatuh dengan sigap Alvin menahan tubuh Dela.

"kenapa perasaanku seperti ada apa ini." batin Dela begitu pun dengan Alvin. Alvin merasakan juga, Dela tiba-tiba melepaskan dirinya dari Alvin. Dela langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi. "tunggu Dela." Alvin berteriak memanggil Dela. Namun yang di panggil tidak menghiraukannya dan masuk ke mobilnya dan pergi.

"Sampai kapan pun kau tetap menjadi milikku, hari ini kau menghindari ku dan aku memakluminya karena kesalahan ku beberapa tahun lalu yang selalu menyiksa mu. Maafkan aku Dela." Alvin meninggalkan tempat itu lalu kembali ke ruangan papanya.

*******

Di perjalanan pulang Dela merasa aneh. "kenapa dengan diriku ini dan kenapa aku merasa ini kalau aku ada di dekatnya." sambil mengemudi dan Dela merasa ada yang salah dengan dirinya hari ini.

"Lebih baik aku refreshing dulu kali, semenjak aku kembali ke kota ini aku belum pernah ke pantai." Dela melajukan mobilnya menuju ke pantai. Setelah sampai Dela menikmati suasana sore hari di pinggir pantai dan bermain pasir. "Akhirnya aku menikmati sore hari ini dengan melihat senja." Dela duduk menghadap ke laut. "aku aku ke sini seakan lupa dengan masalah ku sendiri. Setelah beberapa menit lamanya menikmati waktu sendiri, kini Dela beranjak dari tempat duduk dan pulang.

Hari mulai gelap, Dela menyelusuri jalan dengan mengemudi mobilnya. Kini Dela sudah tiba di rumah, Dela masuk ke rumah dan..... "Kenapa dia ada di sini dan apa yang sedang dia lakukan." Dela hanya berdiri saja. "Duduklah nak, nak Alvin ingin bicara denganmu." Dela terpaksa duduk, kalau bukan ayahnya dia sudah meninggalkannya. " Dela nak Alvin sudah dari tadi menunggu mu dan Kalau begitu ayah masuk dulu."

Dela hanya diam membisu tanpa mengeluarkan satu katapun. Alvin menghampiri Dela dan berjongkok di depan Dela. "Apa yang kau lakukan berdirilah."

"aku tidak akan berdiri kalau kamu belum memaafkan ku. "Tidak ada yang perlu di maafkan, berdirilah."

"Dela beri aku kesempatan kali ini, aku mohon. Aku akan memperbaiki semuanya Dela. "Sudahlah tuan Alvin tidak ada yang perlu di perbaiki. Yang dulu itu biarlah berlalu."

1
Ledy Gumay
Lumayan
Nurardillah: terimakasih
total 1 replies
Faadhilah Fauziyyah
Thor, kapan update selanjutnya?
Nurardillah: sabar yah KK.dan update setiap hari kok/Pray/
total 1 replies
Levi Ackerman
Bikin nggak tidur!
Nurardillah: hehehe 👍☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!