NovelToon NovelToon
Istri Untuk Sean

Istri Untuk Sean

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:955.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Jiriana

Pertemuan tidak sengaja antara Claire dan Sean di sebuah hotel membuat mereka memiliki hubungan rumit. Pertemuan singkatnya dengan Claire meninggalkan kesan buruk di mata Sean.

Suatu hari mereka dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Sean harus menerima perjodohan yang diatur oleh kakeknya dengan gadis desa yang miskin tanpa bisa menolaknya. Tanpa Sean dan ibunya tahu bahwa sebenarnya Claire berasal dari keluarga konglomerat.


"Suatu hari nanti kau akan menyesal karena sudah memperlakukan aku seperti ini." -Claire

"Claire, sebentar lagi, Sean akan membuangmu." -Helena

"Kau adalah istriku, jangan pernah lupa itu." -Sean

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jiriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta Hak

Claire turun dari mobil setelah tiba di kediaman utama. Malam ini terpaksa dia datang sendiri ke acara makan malam keluarga yang diadakan oleh tuan Sam karena Sean mengatakan kalau dirinya tidak bisa datang karena ingin menemani Helena ke acara lain.

Setelah mengakhiri telpon dengan Helena, Claire memang mengirimkan pesan pada Sean untuk memberitahukan kalau kakeknya menyuruhnya untuk pulang ke kediaman utama bersamanya dan pesan balasan dari Sean membuat Claire merasa sedikit perih dihatinya. Sean lebih mementingkan Helena dari pada menemaninya ke acara keluarganya.

"Claire, di mana Sean?"

Kakek Sean langsung bertanya pada Claire ketika melihatnya masuk ke dalam ruang makan dan seketika itu juga orang yang berada di ruangan makan menoleh pada Claire. Di ruang tersebut sudah ada Aletha, ibunya, ibu Sean dan tuan Sam.

"Pekerjaannya masih banyak Kakek jadi dia tidak bisa datang."

Claire berusaha menampilkan senyum lebarnya sambil berjalan ke arah meja makan.

"Anak itu, selalu saja membuatku marah. Acara makan malam seperti ini, masih saja tidak mau datang. Bagaimana bisa dia lebih memilih pekerjaan dari pada acara keluarga," ucap Tuan Sam dengan marah.

"Ayah, perusahaan juga penting. Lagi pula, sudah ada Claire yang mewakilinya. Jangan menyalahkannya terus," sahut Ibu Sean.

"Kakek, aku rasa kakak Sean pasti malas datang ke sini bersama dengannya," cibir Aletha samb menatap jijik pada Claire.

"Ayah, ini salahmu juga. Kau memaksa Sean menikahi gadis yang tidak jelas asal usulnya. Jika aku jadi dia, aku pun akan bersikap sama seperti Sean. Malang sekali nasibnya. Padahal dia adalah penurus keluarga Louris, tapi menikah dengan wanita yang tidak dia cintai. Pernikahan seperti itu, tidak ada yang bisa diharapkan," timpal Ibu Aletha.

Claire duduk di samping ibu Sean dengan wajah santai. "Bibi, masalah hati siapa yang tahu. Hari ini tidak menyukai, besok bisa saling cinta. Masalah rumah tanggaku, kamu tidak tahu apa-apa," ucap Claire dengan nada lembut dan senyum palsunya.

Ibu Aletha mendengus. "Kau terlalu percaya diri. Sean, tidak mudah jatuh cinta, terlebih lagi dengan gadis desa sepertimu. Ibarat kata, dia adalah berlian dan kau hanya batu kali. Perbedaan kalian sangatlah jauh. Mana mungkin dia bisa jatuh cinta pada gadis rendah sepertimu, apalagi di sekelilingnya banyak sekali wanita cantik dengan latar belakang keluarga bagus yang mengingingkan menjadi istrinya."

Tuan Sam menghela napas halus kemudian menatap anak perempuannya. "Meriana, cukup. Aku mengadakan makan malam ini agar kita menjadi semakin dekat. Dia sudah menjadi bagian dalam keluarga kita. Kau harus bisa menerimanya."

"Ayah, aku hanya menyampaikan pendapatku. Seharusnya Ayah memilih dengan teliti orang yang akan menjadi cucu menantumu."

Tiba-tiba seseorang datang memasuki ruang makan. "Kakak, kenapa kau baru datang?" tanya Aletha saat melihat Felix.

Claire menoleh sejenak dan melihat Felix tersenyum ke arahnya sebelum menjawab pertanyaan adiknya. "Aku masih ada pekerjaan tadi." Felix duduk di samping kiri Aletha dan bersebrangan dengan Claire.

"Sean ke mana?" Felix bertanya pada Claire.

"Dia masih ada pekerjaan penting jadi tidak bisa datang."

Felix menatap Claire sejenak kemudian, tersenyum padanya lalu beralih pada Kakeknya. "Kakek, bukankah Claire adalah wanita yang ingin kau jodohkan denganku pada awalnya?"

Semua yang ada di ruangan itu tercengang mendengar ucapan Felix. Tidak ada yang tahu mengenai hal itu, termasuk Claire. "Iyaa, memang benar."

"Ayah, apa kau gila ingin menjodohkannya dengan Felix?" Meriana langsung bereaksi dengan cepat.

"Kakek, dia menikah dengan Kakak Sean saja aku tidak setuju, apalagi dengan kak Felix. Gadis desa sepertinya tidak cocok dengan Kak Felix." Aletha melemparkan tatapan jijik pada Claire.

"Aletha, jaga sikapmu, Claire lebih tua darimu," sela Felix pada adik perempuannya.

Aletha menampilkan wajah cemberutnya. "Lagi pula, Claire sudah menikah dengan Sean, tidak ada yang perlu diperdebatkan," kata Tuan Sam.

"Kakek, bagaimana kalau saat ini aku mengingingkannya?" tanya Felix dengan wajah serius.

Semua orang yang ada di ruangan tersebut seketika menoleh pada Felix. "Apa kau gila??" hardik Meriana pada anak laki-lakinya, "dia itu sepupu iparmu."

"Lagi pula, Sean tidak menginginkannya, aku tidak keberatan jika harus menikahinya," jawab Felix santai.

"Felix, jangan bicara omong kosong! Sampai mati pun aku tidak akan mau menerimanya."

Claire hanya diam sambil menatap heran Felix. "Jangan ribut-ribut." Tuan Sam berusaha untuk meredam suasana yang mulai memanas.

"Felix, kau tidak bisa menikahinya, Claire sudah menjadi istri Sean," lanjut Tuan Sam lagi.

"Siapa yang ingin menikahi istriku?" Sean muncul secara tiba-tiba dan mengejutkan semua orang.

"Tidak ada, kau salah dengar," jawab Tuan Sam cepat. Tuan Sam memberikan kode pada Felix untuk tidak membahasnya lagi.

"Benarkah?" tanya Sean dengan wajah datar sambil menatap kakeknya.

"Benar, kau salah dengar," sahut Ibu Sean cepat.

Sean melirik pada Felix sejenak, berjalan ke arah Claire lalu mencium pucuk kepalanya sebelum duduk di sampingnya. "Sayang, kenapa kau pergi lebih dulu? Padahal, aku sudah memintamu untuk menungguku tadi."

Claire mengerutkan kening dengan wajah bingung beberapa detik, sebelum kembali tersadar. "Aku kira pekerjaanmu masih banyak jadi aku pergi lebih dulu," jawab Claire sambil tersenyum canggung.

Sean memajukan wajahnya ke arah telinga Claire. "Kenapa kau tidak bilang ada acara makan malam di sini?" bisik Sean tanpa didengar orang lain.

"Aku sudah mengirimkan pesan padamu. Kau bilang tidak mau datang karena ingin menemani Helena," ucap Claire dengan suara rendah.

Sean kembali berbisik di telinga Claire. "Tidak ada satupun pesan darimu yang masuk ke dalam ponselku."

Claire menjauh wajahnya dari Sean lalu menatap heran padanya. Dia dengan jelas mengirimkan dua pesan pada Sean pagi tadi. Apa Helena menghapusnya?

"Karena sudah berkumpul semua, kita mulai saja acara makan malamnya," sela Tuan Sam.

Mereka semua setuju dan memulai acara makam malam tersebut dengan hening. Selesai makam malam, merela berkumpul di ruang keluarga. Claire duduk bersebelahan dengan Sean, Felix duduk bersama dengan Aletha, Kate dan Meriana duduk bersebelahan dan tuan Sam duduk di sofa single.

Mereka berbicang dengan obrolan ringan. Sean banyak diam. Dia terlihat menampilkan wajah malasnya selama mereka mengobrol. Claire juga tidak banyak bicara, hanya menimpali sesekali saat namanya disebut.

"Kalian menginaplah di sini semua, sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini."

Besok adalah hari libur. Tidak ada alasan bagi Sean dan Felix untuk menolak. Begitupun dengan yang lainnya.

"Kau kembalilah ke kamara, aku akan menyusul nanti," ucap Sean pada Claire.

"Baiklah. Aku ke kemar dulu."

Setelah kepergian Claire, tersisa Sean dan Felix karena yang lainnya sudah lebih dulu meninggalkan ruang keluarga.

"Bagaimana kalau kita minum sambil mengobrol?" usul Felix.

Dahulu, mereka sering kali minum bersama sambil mengobrol saat sedang berkumpul di kediaman utama. Sudah lama sekali mereka berdua tidak melakukan itu.

"Baiklah." Sean berdiri lalu berjalan lebih mini bar yang berada di dekat ruang makan.

"Apa kau menyukai istriku?"

Sean yang sedang menuangkan minuman ke dalam gelasnya bertanya pada Felix tanpa menoleh padanya.

"Suka atau tidak, sudah tidak penting lagi. Dia sudah menjadi istrimu." Felix ikut menuangkan minuman ke dalam gelasnya setelah Sean menenggak minuman yang ada di gelasnya hingga habis.

Sean terlihat menarik salah satu sudut bibirnya dengan senyum sinisnya. "Karena dia sudah menikah denganku. Aku harap kau bisa menempatkan posisimu dengan benar."

Setelah menghabiskan satu botol minuman, Sean kembali ke kamarnya. Dia melihat Claire sedang duduk tertidur di dengan posisi miring memunggunginya. Sean kemudian menaiki tempat tidur lalu membalik tubuh Claire.

"Aku tidak akan membiarkanmu menjadi milik orang lain." Detik kemudian Sean sudah menindih istrinya.

Claire yang baru saja memejamkan matanya, seketika dibuat terkejut. "Sean, kau mabuk."

Tatapan Sean begitu gelap. "Aku ingin meminta hakku, Claire. Kali ini, kau tidak boleh menolakku. Aku berhak atas dirimu karena aku adalah suamimu."

Tanpa menunggu persetujuan Claire, Sean langsung menyerang bibir istrinya seraya melepaskan pakaiannya

Bersambung...

1
Bola nasi
hadehhhh baru sadar ya kamu Sean /Angry/
Bola nasi
sepertinya felix gak bener2 suka sma Claire deh, mungkin dia sudah sekongkol dgn kakek sam buat Sean sadar klo dia suka sma Claire
Fajar Ayu Kurniawati
.
Bola nasi
Luar biasa
Omah Tien
sufah mau habis ko masi bohong benci jadi nya
Dyah Oktina
ahhhhhhhh....akhirnya happy end 😍
Dyah Oktina
dasar sean... modus.... 🤭
Dyah Oktina
punya bapak gila harta...anak d jual.. dasar gemblung
Dyah Oktina
itulah jalan jodohnya felix... terima aja dgn iklas..🤭
Dyah Oktina
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
makany sadar diri, situ yg ngga jujur malah nyalahin org
Diny Julianti (Dy)
makany ngomong terus terang, egois siy lu
Dyah Oktina
setia kawan bener kamu nicko.. keren banget deh
Ramlah Usman
ya suka peran nya claire jgn takut pd pelakor hhahaha tau rasa kmu helena /Joyful//Grin/
Ramlah Usman
Luar biasa ceritanya ... ini best sekali
suka semua watak2 dalm novel ini... perannya
clair biar d tindas tp tidak lemah.happy ending.
semoga terus succes berkarya thor
Diny Julianti (Dy)
sean bneran egois
Dyah Oktina
nak kan...kan..emang kla nfak ada komunikasi.. bubar deh..😔
Diny Julianti (Dy)
sean ngeselin, egois bgt
tuti sriyono
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
wah Claire imut bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!