Kemalangan adalah hal biasa Riki dapatkan. Namun, kali itu berbeda.
Hanya dalam satu hari, dunianya telah berubah.
Dia baru saja mengetahui jika dia dijebak dan dipermalukan oleh seseorang. Lalu saat dia pulang, dia harus menghadapi kenyataan bahwa adiknya, satu-satunya keluarga yang tersisa harus meninggal karena bunuh diri.
Saat dia tahu apa yang terjadi, dia melaporkan semuanya pada pihak berwenang tapi lagi-lagi dia hanya pecundang.
Hanya kematian saja yang tersisa baginya, lebih baik mati daripada hidup penuh dengan kesengsaraan.
[Apakah anda ingin membalaskan dendam anda?]
Hah? Apa itu?
[Bergabunglah dengan sistem yang akan membantu anda mendapatkan keadilan dan kekayaan]
Kekayaan apa?
[Apakah anda setuju?]
Tapi, bukankah Riki sudah meninggal?
Saat dia bangun, kehidupan baru telah menunggunya.
Saatnya pembalasan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Bocah rajin
“Dia rajin banget ya, Pak.” ucap Satria.
Sudah dua hari sejak Satria bertemu dengan Riki, jadi sudah dua hari juga Riki belajar dari Beni.
Saat itu pelajaran sudah selesai, latihan Satria juga sudah selesai. Satria dan Beni sedang menonton Riki yang berinisiatif bersih-bersih ruang latihan.
Ruang latihan itu ada disebelah rumah Beni, cukup besar, ada ring tinju juga di tengah ruangan besar itu.
Ruangan itu hanya dibersihkan sekitar dua kali seminggu. Tapi karena sudah kotor, maka Riki berinisiatif membersihkannya. Lagipula kan Riki tidak enak hati, diajari tapi tidak boleh membayar. Maka hanya itu yang bisa Riki lakukan.
“Emang, sebelum dia aku terima, dia selalu datang setiap hari, bantuin nyiram tanaman.” sahut Beni, dia tersenyum kecil melihat Riki yang rajin itu.
“Padahal kayaknya dia itu ada potensi buat jadi petinju lho, pak.” ucap Satria, dia masih ingat bagaimana rasanya menggenggam tangan Riki saat berjabat tangan.
Dia kuat.
Punya tekad sekuat baja juga.
Seperti ada sesuatu yang membuatnya bersemangat melakukan sesuatu.
“Dia diusir oleh keluarganya, Satria. Kayaknya dia punya kehidupan yang berat, makanya dia belajar tinju. Biar bisa nglawan.”
Satria kembali menatap Riki, yang sudah selesai dan kini berjalan ke arah mereka.
“Minum dulu es jeruknya, Rik. Jeruk itu baik buat melancarkan peredaran darah, karena ada vitamin C nya.” ucap Satria.
Memang es jeruk yang disuguhkan istri Beni itu berasal dari jeruk asli, tidak diberi gula tambahan tapi rasanya sudah enak.
Kebun jeruknya ada di belakang rumah Beni, dan Beni sendiri yang mengurusinya.
Riki menerima minuman itu dan ikut duduk santai bersama mereka.
“Kapan kamu masuk sekolah? Kalo udah sekolah kan jadwal kamu disini bakal berubah.” tanya Satria.
“Aku mulai sekolah besok, Bang Sat.”
Satria mengernyitkan dahinya, kenapa panggilan dari Riki tidak mengenakkan?
“Jangan panggil kayak gitu dong Rik.”
“Oh? Maaf Bang, mau dipanggil apa? Mas? Aa? Kakak?”
Satria menggaruk tengkuknya, bingung juga, tapi akhirnya dia berkata, “Kak Satria aja lah, kalo mau manggil Bang, harus lengkap ya? Bang Satria, gitu…”
Riki dan Beni pun tertawa.
“Oke deh, Bang Sat… ria.”
“Belum pernah digeplak orang ganteng ya kamu!” protes Satria, hanya bercanda saja sih, dia juga tahu Riki bercanda memanggil dia Bang Sat.
“Sering kok bang, ditendang, di pukul, ditinju, udah makanan sehari-hari itu.” ucap Riki sambil cengengesan. Padahal apa yang dia ucapkan adalah hal yang menyakitkan.
Tentu saja reaksi Satria dan Beni menjadi kasihan.
“Ah, kalian nggak perlu kasihan, aku udah biasa kok. Setelah ini aku kesini mungkin sore sepulang sekolah aja, kalo bang Satria tetep pagi?”
Satria menggeleng, “enggak, aku juga sore aja, nggak seru kalo nggak ada kamu.”
Setelahnya Riki pun berpamitan, karena sudah siang, sebentar lagi jam sebelas siang.
Riki harus menyiapkan segala hal untuk sekolahnya. Meski kebanyakan sudah disiapkan Edwin.
Satria hanya menatap Riki yang telah pergi dengan tatapan iba.
“Bukannya dia anak orang kaya?“
Beni menghela nafas berat mendengar pertanyaan Satria, ”harusnya sih gitu, tapi dia dapat perlakuan nggak adil kayaknya, dia pernah bilang benci keluarga dia. Tapi maaf, aku nggak bisa ngasih tahu siapa keluarga dia. Kamu tanya sendiri ke anaknya.“
Bagaimana bisa anak orang kaya punya cerita sedih begitu? Nggak masuk akal bagi Satria yang orang biasa saja itu.
Satria bukan berasal dari keluarga kaya raya, tapi juga tidak miskin. Berkecukupan lah.
Dia pikir selama ini asal punya uang banyak, pasti bahagia. Menderita dengan banyak uang kan lebih mendingan daripada menderita dengan tidak ada uang.
Tapi, setelah melihat Riki, mungkin dia salah.
***
[Anda telah lolos percobaan!]
[Mulai sekarang anda naik ke level satu]
[Saat ini pertumbuhan anda sangat pesat, master!]
[Karena tubuh anda sudah mulai ideal, maka sistem tidak akan memberikan waktu khusus seperti biasanya saat olahraga]
[Jadi anda tidak bisa dapat membakar lemak sampai tiga kali lipat]
[Tapi anda tetap wajib berolahraga setiap hari demi kesehatan anda sendiri]
[Sekarang berat badan anda telah mencapai 78 kg dengan tinggi badan 185 cm]
Riki terperangah tidak percaya.
Kok bisa tinggi badannya ikutan naik drastis?
[Itu karena selama waktu khusus, pertumbuhan anda juga mengalami peningkatan besar]
[Anda akan terus tumbuh sampai batas anda sendiri]
[Batas setiap manusia berbeda-beda, tergantung dari gen dan asupan gizi]
[Kalsium yang setiap hari anda konsumsi juga memengaruhi pertumbuhan anda, karena itu memiliki kandungan kalsium tinggi dan mudah diserap tubuh]
Riki menoleh pada meja nakasnya, disana ada botol bening kaca yang didalamnya terdapat kapsul kalsium. Dia dapat dari membeli di sistem dengan harga 200.000 rupiah.
Sistem punya semacam toko, tapi sedikit sekali barangnya.
Hanya ada barang-barang yang akan membantu dia balas dendam saja. Karena kemarin dia fokus membentuk tubuh, merawat tubuh dan menjaga kesehatan, maka barangnya sedikit.
Tapi tidak sesedikit itu juga.
Ada obat-obatan dan vitamin, seperti kalsium, probiotik, vitamin D3, tablet penambah darah, Paracetamol, bahkan obat merah untuk luka pun ada, dan banyak lainnya.
Selain itu ada pula skincare, body care dan haircare.
Jadi hampir semua barang yang Riki pakai itu dari sistem.
Disesuaikan dengan kebutuhan Riki. Berhubung Riki masih fokus pada perubahan bentuk tubuh, maka toko sistem menyediakan barang yang hanya berfokus pada hal itu.
Riki pikir, itu hanya produk biasa saja.
”Haruskah aku berhenti konsumsi kalsium?“ tanya Riki.
[Manusia selalu butuh kalsium, terutama wanita yang hamil dan menyusui, lagipula kamu akan aman mengonsumsi kalsium dari sistem]
Dulu Riki tidak tahu banyak tentang merawat tubuhnya, jadi dia baru tahu semua hal dari sistem.
”PAKEETT!“
Riki pun buru-buru keluar kamar dan membuka pintu apartemennya.
Riki berterimakasih pada kurir yang mengantarkan paket berupa kotak besar.
Dia membukanya dengan tangan kosong, merobek kardus besar itu dan menemukan seragam SMA Nusantara disana.
Seragam biasa, seragam olahraga, dan berbagai kebutuhan sekolah lainnya.
Sekarang semua kebutuhan sekolah Riki telah lengkap.
Tapi sepertinya ada yang salah dengan seragam Riki.
Kebesaran.
Riki menepuk dahinya.
Tentu saja kebesaran karena sebelumnya ukuran Riki adalah XXL.
[Tidak terlalu kebesaran, hanya perlu di modifikasi sedikit]
”Apa kau bisa membantuku?“ tanya Riki.
[Anda bisa mengeluarkan uang 100.000 rupiah untuk perbaikan seragam]
”Ambil saja uangku.“
[Perbaikan seragam dimulai]
Riki beruntung memiliki sistem yang bisa membantunya dalam segala hal. Bahkan sistem memberikan buku resep besar untuk Riki pelajari.
Agar Riki bisa masak sendiri.
Riki pikir, dia akan dapat semacam skill memasak. Tapi menurut sistem, skill seperti itu akan muncul sendiri secara acak.
Namun karena Riki di kehidupan sebelumnya sudah biasa memasak, dia sudah memiliki skill memasak level C. Dengan level itu, Riki setara dengan tukang masak di warung pinggir jalan.
[Master!! Cepat buka akun sosmed anda sekarang!]
Riki yang sedang masak untuk makan siang pun terkejut, ”ada apa? Jangan ngagetin, ah!“
[Anton sedang melakukan siaran langsung di akun toktok, menjual semua action figure milik Ricky dengan harga murah]
Riki mengerutkan keningnya.
Apa yang bocah sialan itu lakukan sekarang?
Dia sudah berada di luar batas.
”Dia berani menyentuh barang yang bukan miliknya, ya?“ Riki menggeram tidak suka.
Dia pun mematikan kompor dan mengambil ponsel pintarnya.
Sangat mudah menemukan live Anton, penonton sudah ada sekitar satu juta orang.
(Aku akan mulai penjualannya sekarang! Kalian tidak akan menemukan penjualan semurah ini untuk merchandise asli)
(Harga asli bisa mencapai puluhan juta, tapi aku hanya akan menjualnya satu jutaan)
Anton sudah gila.
”Akan ku beli semuanya, tidak akan ku biarkan barang kesayangan Ricky dijual.“
mau lanjut atau nggak thor