Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.
Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?
Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Apartemen Finn
Finn memasukkan ponselnya ke dalam saku setelah panggilan itu berakhir. Entah hal penting apa yang akan disampaikan kakeknya mengenai kematian papanya. Finn sama sekali tidak terpengaruh. Ia berpikir kalau itu hanya akal-akalan kakeknya saja. Entahlah, dia akhir-akhir ini memang sedang ada masalah mengenai pekerjaannya. Jadi Finn tidak ingin datang dulu menemui sang kakek. Jika masalahnya sudah selesai, mungkin ia akan memikirkan kembali untuk pulang ke rumah kakeknya.
Baru saja Finn akan kembali melanjutkan pekerjaannya, tiba-tiba ada pesan masuk dari Yona. Kekasihnya itu mengirim pesan yang mengatakan kalau Yona baru saja bertemu dengan ibunya. Memang setelah pulang dari rumah sakit, Jarvis sudah mengembalikan ponsel Yona. Dan ia sudah bisa berkomunikasi dengan Finn lagi.
“Benarkah?” gumam Finn saat membaca isi pesan Yona.
Finn memang belum tahu kabar apapun dari Yona setelah kekasihnya itu pulang dari rumah sakit. Dan dia sedikit penasaran dengan kabar kalau Yona bisa dengan mudah bertemu dengan ibunya. Pasalnya usahanya dulu dengan Yona untuk mencari ibu Yona sangatlah susah. Terlebih ia harus masuk ke dalam kawasan berbahaya milik seorang mafia yang cukup berpengaruh di USA.
“Nanti malam aku akan datang ke rumah kamu. Aku sangat merindukan kamu,” balas Finn. Ia ingin mendengar langsung cerita dari Yona.
Sementara itu Yona kini sedang berada di dalam kamarnya. Usai pertemuan dengan ibunya, perasaan gadis itu sedikit lebih tenang. Meskipun harapannya untuk mempersatukan kembali ayah dan ibunya tidak akan pernah terwujud, setidaknya kedua orang tuanya itu masih memiliki hubungan baik.
Malam harinya, seperti yang dikatakan Finn dalam pesannya tadi, pria itu datang ke rumah Jarvis untuk bertemu dengan Yona. Kebetulan saat Finn datang, Jarvis juga baru saja pulang. Pria paruh baya itu baru saja selesai meeting dengan kliennya di luar.
Finn mengangguk sopan pada Jarvis, meski reaksi pria itu tetap sama. Datar. Tidak mengusir dan juga tidak mempersilakan masuk. Terlebih melihat Yona yang sudah menunggu kedatangan kekasihnya itu.
“Ayah baru pulang?” tanya Yona basa-basi. Sedikit takut saat melihat Finn datang bersamaan dengan kepulangan ayahnya.
“Ya. Minggu depan persiapkan diri kamu untuk mulai bekerja,” jawab Jarvis sambil mengingatkan Yona yang akan bekerja bersamanya.
“Iya, Ayah!” jawab Yona.
Jarvis langsung masuk ke kamarnya. Membiarkan Yona menemui Finn di ruang tamu. Melihat sorot mata berbinar dari putrinya saat hendak menemui Finn, membuat Jarvis berada di ambang keraguan. Sebelumnya pria itu berniat menjauhkan Yona dari Finn setelah sembuh. Namun kini dalam hati Jarvis terbesit rasa tidak tega jika melihat putrinya bersedih karena hubungannya harus berakhir dengan Finn. Memang ia tidak tahu pasti kalau putrinya sudah resmi menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih dengan Finn. Namun Jarvis bisa melihat kebahagiaan yang terpancar dalam mata Yona. Juga Finn yang memang terlihat tidak main-main dengan Yona. Akhirnya Jarvis membiarkan saja. Asal tetap memberi nasehat agar Yona tetap bisa menjaga kehormatannya.
Kini Yona dan Finn sudah duduk bersama di ruang tamu. Keduanya ngobrol santai di sana dengan ditemani kopi dan teh yang baru saja disajikan oleh asisten rumah tangga Yona.
“Aku senang akhirnya kamu bisa bertemu lagi dengan ibu kamu,” ucap Finn.
Yona tersenyum hangat. Setelah itu ia menceritakan tentang pertemuannya dengan sang ibu tadi siang. Danita yang diantar oleh Jendra yang tak lain suami kedua ibunya. Pria yang bernama Jendra itu juga meminta maaf pada Yona atas perlakuannya tempo hari. Yona juga menceritakan keadaan ibunya yang mengalami kelumpuhan permanen.
Finn merasa bersyukur karena Yona tidak lagi membenci wanita yang sudah melahirkannya itu. Jika dibandingkan dengan dirinya, Yona masih sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan ibunya lagi, meski keadaannya tidak baik-baik saja. Sedangkan dirinya, sudah tidak memiliki siapapun.
“Kak, kalau ada waktu luang, bisa antar aku ke tempat ibu?” tanya Yona.
“Maksud kamu kita ke USA lagi?” tanya Finn memastikan.
“Tidak. Ibu dan Om Jendra berada di Indonesia selama dua minggu. Mereka punya tempat tinggal di sini. Hanya saja perjalanannya cukup jauh. Aku ingin bertemu dengan ibu lagi sebelum beliau pulang ke USA,” jawab Yona.
“Akan aku usahakan,” jawab Finn. Karena ia sendiri sedang ada banyak masalah. Namun tidak ingin membaginya dengan Yona. Khawatir akan mengganggu kebahagiaan kekasihnya.
Cukup lama Finn berada di rumah Yona. Sayangnya pria itu tidak bisa melepas rindu pada kekasihnya, walau hanya sekadar berpelukan. Finn merasa sedang ada yang mengawasinya. Daripada nanti dia tidak diijinkan untuk bertemu lagi dengan Yona, lebih baik ia cari aman saja.
Finn akhirnya berpamitan pulang, karena ia merasa sudah cukup lama berada di rumah Yona. Sedangkan Yona tampak cemberut saat Finn akan pulang.
“Kak! Selama ini aku tidak pernah tahu alamat tempat tinggal Kak Finn di mana?” tanya Yona saat mengantar Finn sampai depan rumah.
Finn tersenyum tipis. Kemudian ia memberitahu Yona kalau selama ini ia tinggal di apartemen yang cukup terkenal.
“Apa boleh aku ke sana jika ada waktu luang?” tanya Yona.
“Tentu saja. Asal kabari aku dulu, siapa tahu aku sedang bekerja dan tidak bisa menemui kamu,”
“Baiklah,” jawab Yona tersenyum tipis.
Setelah Finn pulang, Yona masuk ke dalam rumah. Ia melihat ayahnya sedang duduk santai di ruang tengah. Yona pun menghampirinya.
“Ayah, apa boleh nanti aku pergi ke tempat ibu? Ehm, sebelum ibu pulang ke USA,” tanya Yona dengan hati-hati.
“Dengan siapa? Ayah tidak bisa mengantar, karena pekerjaan Ayah sangat padat,” tanya Jarvis beralasan. Karena sebisa mungkin Jarvis berusaha untuk tidak bertemu lagi dengan mantan istrinya itu.
“Dengan Kak Finn,” jawab Yona takut.
Jarvis tampak menghembuskan pelan nafasnya. Kalau tidak dengan Finn memang dengan siapa lagi Yona akan pergi menemui ibunya. Sedangkan sopirnya pun Jarvis terkadang membutuhkan tenaga pria itu. Dan tentu saja dalam perjalanan jauh, Yona tidak akan nyaman.
“Ayah ijinkan. Asal kamu bisa menjaga kehormatan kamu sebagai wanita,” ujar Jarvis dengan tegas.
“Iya, Ayah!”
***
Beberapa hari kemudian Finn mengatakan kalau urusan pekerjaannya sudah selesai. Pria itu sanggup mengantar Yona untuk bertemu dengan ibunya. Dan kini Yona yang akan datang ke apartemen kekasihnya itu daripada Finn yang menjemputnya ke rumah. Sekalian Yona ingin tahu apartemen Finn.
Pagi-pagi sekali Yona sudah sampai. Tadi ia naik taksi. Karena akan menggunakan mobil Finn saat pergi nanti.
Yona menekan bel beberapa kali. Juga menghubungi Finn saat pria itu tak kunjung membukakan pintu.
“Kak, aku sudah di depan unit apartemen,” ucap Yona setelah panggilannya tersambung.
Finn segera memutus sambungan teleponnya dan bergegas keluar kamar untuk membukakan pintu. Dia memang masih tidur, dan sangat terkejut saat Yona sudah ada di apartemen.
Klik
Pintu terbuka. Yona langsung disuguhi pemandangan tubuh Finn yang hanya mengenakan celana kolor pendek dan tidak memakai baju. Muka bantal Finn dan rambut yang acak-acakan, kenapa justru membuat Yona sangat tertarik dengan pria itu.
“Masuklah, Sayang!” Finn menarik tangan Yona dan membawanya masuk ke dalam.
.
.
.
*Happy Reading!!