Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Nikahi Dia!
"Dan lihatlah penampilanmu saat ini, sungguh memalukan!" Cecar Dad Raka menatap penampilan David yang hanya menggunakan selembar handuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
David terkesiap, karena terkejut dengan kedatangan kedua orang tua dan adiknya, ia sampai melupakan jika baru saja keluar dari dalam kamar mandi dan hanya menggunakan selembar handuk melilit pinggangnya.
"Lebih baik kenakan dulu pakaian Kak David sebelum melanjutkan percakapan ini." Saran Danesh yang sejak tadi hanya menjadi pendengar di antara perdebatan kedua orang tua dan kakaknya.
Dad Raka mengangguk menyetujuinya. Pun dengan Mom Meisya. Ketiganya pun akhirnya keluar dari dalam kamar David dan meminta David menyusul mereka ke ruangan kerja Dad Raka.
Embun yang merasa bingung dengan situasi yang tengah dihadapinya saat ini pun akhirnya berjalan mengikuti Mom Meisya setelah mendapatkan perintah dari wanita paruh baya itu untuk mengikutinya masuk ke dalam ruangan kerja Dad Raka.
Setibanya di dalam ruangan kerja Dad Raka, Mom Meisya tiba-tiba saja menangis menatap wajah Embun hingga membuat Embun terkejut melihatnya.
"Hiks, maafkan perbuatan anak Tante ya, Embun. Pasti David sudah melakukan hal yang iya-iya kepadamu di dalam kamarnya tadi malam." Kata Mom Meisya.
Embun seketika menggelengkan kepala. "Tidak, itu semua tidak benar, Nyonya. Tuan David tidak melakukan apa pun kepada saya. Saya dan Tuan David benar-benar terkunci di dalam kamar dan kami tidur di tempat yang terpisah. Tuan David tidur di atas ranjang sedangkan saya di atas sofa." Jelas Embun. Walau pun terasa sulit untuk bersuara, namun Embun memaksa dirinya untuk bersuara agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara Mom Meisya dan David.
"Enggak, Tante gak percaya sama kamu. Pasti saat ini kamu sedang menutupi segala sikap buruk David, kan?" Kedua pipi Mom Meisya semakin mengalirkan cairan bening.
"Saya benar-benar berkata jujur, Nyonya. Lagi pula tadi Nyonya dapat melihat saya terbangun di atas sofa."
"Tapi kami tidak bisa percaya setelah melihat penampilan David, Embun. Dia pasti baru saja mandi besar setelah berbuat buruk kepadamu dan memintamu untuk tidur di sofa agar menutupi kesalahan yang sudah dia perbuat!" Timpal Dad Raka. Jika Mom Meisya berubah menunjukkan ekspresi bersedih, Dad Raka justru masih menunjukkan ekspresi marah.
"Apa yang dikatakan Embun itu benar. Tidak ada yang terjadi di antara kami tadi malam di dalam kamarku!" David yang baru saja masuk ke dalam kamar menyahut dengan tegas.
Tangisan Mom Meisya pun semakin pecah melihat kedatangan putranya. "Mom tidak ingin lagi mendengar penjelasan darimu, David. Apa yang kami lihat tadi sudah jelas membuktikan jika sudah terjadi sesuatu kepada kau dan Embun!"
"Mommy, sudahlah." Danesh yang berdiri di sebelah Mom Meisya mengusap lengan sang mommy seakan ingin menenangkannya.
"Mommy gak bisa tenang, Danesh. Mommy rasanya malu memiliki anak yang tidak bertanggung jawab seperti David. Apa yang akan Mom katakan pada Bu Jihan nanti jika dia tahu putrinya tidur di dalam kamar anak Mommy. Mau ditaruh dimana muka Mommy, Danesh?" Mom Meisya semakin menangis tersedu-sedu. Melihat air mata yang mengalir di kedua pipi ibunya itu lantas saja membuat hati David sakit dan merasa bersalah.
"Lalu apa yang Mommy inginkan saat ini? Mendengar penjelasanku saja Mommy tidak mau. Lalu Mommy mau apa lagi?" Tanya David frustrasi.
"Kau seharusnya sudah tahu apa yang harus kau lakukan pada Embun saat ini!" Kata Mom Meisya tegas di sela tangisannya.
"Maksud, Mommy?"
"Nikahi Embun secepatnya sebagai pertanggung jawabanmu sebagai seorang pria yang sudah membawanya tidur di dalam kamar yang sama denganmu!" Perintah Mom Meisya tegas.
***
Berikan giftnya dulu yuk sebelum lanjut. Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya SHy yang lainnya❤️
Terima kasyi❣️