Kedatangannya di kota lain dengan niat ingin memberi kejutan pada suaminya yang berulang tahun, namun justru dialah yang mendapat kejutan.
Semuanya berubah setelah ia melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, suami yang sangat di cintainya menggendong anak kecil dan dan merangkul seorang wanita di sampingnya.
"Siapa wanita itu Mas!" Bentak Anastasya.
"Dia juga istriku." Jawab Damian.
Deg!
Anastasya tersentak kaget, tubuhnya lunglai tak bertenaga hampir saja jatuh di lantai.
"Istri?" Anastasya mengernyitkan keningnya tak percaya.
Hatinya hancur seketika tak bersisa, rasanya sakit dan perih bagai di sayat pisau tajam. Suami yang selama ini dia cintai ternyata memiliki istri di kota lain.
Bagaimana nasib rumah tangganya yang akan datang? Apakah ia mampu mempertahankannya ataukah ia harus melepaskan semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
"Tidak ada jalan lain kecuali melepaskan salah satunya. Lo nggak bisa egois karena gw yakin Anastasya tidak bisa menerima kehadiran Kanaya di kehidupan rumah tangga kalian." Ujar Geri.
"Itu tidak mungkin Ger! Lo tau gw sangat mencintai Tasya, sedangkan Mama gw sangat sayang dengan Kanaya." Kesal Damian.
"Ini sangat rumit Bos! seharusnya Lo berpikir seribu kali sebelum menikahi Kanaya. Lo menikah dengan Kanaya itu artinya Lo sudah siap kehilangan Ibu Tasya. Gw sangat kenal Ibu Tasya, dia wanita mandiri dan memiliki harga diri yang tinggi. Dia bisa berdiri sendiri tanpa Lo di sisinya. Diantara kalian tidak ada anak, itu juga bisa menjadi alasan Anastasya meninggalkan Lo." Jelas Geri.
"Gw rasanya ingin pergi jauh membawa Tasya. Gw nggak mau kehilangan dia Ger!" Damian menekan pelipisnya.
Tidak lama kemudian Anastasya masuk ke dalam ruangan Damian membawa beberapa berkas yang harus Damian tanda tangani.
Keduanya menghentikan percakapan saat Anastasya menghampiri meja Damian.
"Bos gw keluar dulu! Bu Tasya, saya pamit keruangan saya." Pamit Geri pada keduanya.
Damian hanya diam sedangkan Anastasya tersenyum dan mengangguk.
"Ini berkas yang harus kamu tanda tangani." Ujar Anastasya meletakkan berkas diatas meja kerja Damian, kemudian berbalik untuk keluar.
"Tasya tunggu!" Damian menahan langkah Anastasya dengan menarik tangannya.
"Jangan bersikap seperti ini sayang. Jangan mengacuhkan ku." Melas Damian.
"Aku harus bagaimana lagi Mas! setiap kita bicara pasti berakhir dengan pertengkaran. Aku juga capek. Kamu selalu mencurigai ku dengan Austin sementara aku tinggal bersamamu. Bagaimana mungkin aku selingkuh jika kita sekantor, serumah, bahkan sekamar. Waktuku habis bersamamu selama 24 jam. Jadi kapan waktuku untuk selingkuh..?" Cerca Anastasya meluapkan kemarahannya yang sempat ia tahan saat di dalam mobil dari perusahaan Royal Group.
"Aku hanya tidak suka cara dia memandangmu di ruang meeting. Ia tidak pernah mengalihkan pandangannya darimu." Kesal Damian.
"Apa aku harus berteriak padanya untuk berhenti menatap ku saat di ruang meeting? Begitu keinginan kamu? Kamu aneh Mas! Tadi siang kamu melarangnya memiki hati padaku, sekarang melarangnya menatapku, kenapa menyuruhku menghentikannya? Suruh Tuan Austin saja yang melakukannya! karena dia yang memiliki hati dan mata." Cerca Anastasya menahan tangis.
"Sya...! aku takut kamu jatuh cinta padanya. Kamu juga membalas tatapannya kan? Jangan pikir aku tidak memperhatikan kalian. Di ruang meeting kalian seperti orang yang saling jatuh cinta. Saling bertatapan seolah diruang meeting hanya ada kalian berdua dan tidak menganggap kehadiran yang lain termasuk aku." Kesal Damian.
"Jangan mengambil kesimpulan yang belum tentu benar! dan Jangan menuduhku tanpa bukti." Elak Anastasya.
"Oke, sekarang kamu boleh mengelak tentang perasaanmu. Tapi tidak dengan Austin, aku sudah memintanya menjauhimu karena dia memang mencintaimu." Geram Damian.
"Apa yang kamu tahu tentang perasaanku? perasaanku masih bersamamu hingga hari ini, tapi kamu sendiri yang menghancurkannya. Aku harus bagaimana lagi? Jika ingin perasaan ku kembali seperti dulu. Ceraikan Naya!" Bentak Anastasya.
"Berikan aku waktu untuk memikirkannya." Lirih Damian.
"Sampai kapan? Aku berikan kamu waktu 2 hari. Jika dalam 2 hari kamu belum bisa memutuskannya! Maka aku anggap kamu tidak bisa melepas Naya dan memutuskan hubungan dengan ku!" Tegas Anastasya.
"Sya... aku tidak akan memutuskan hubungan dengan mu. Aku mencintai mu." Tolak Damian memeluk Anastasya dengan erat.
"Maaf Mas! tapi aku juga nggak mau di madu. Aku ingin hidup tenang! aku lebih baik tidak memiliki suami dari pada harus berbagi dengan wanita lain. Aku sudah merasakannya selama beberapa hari. Rasanya sangat menyakitkan Mas! Bagaimana mungkin aku bertahan selama bertahun-tahun sedangkan baru beberapa hari saja aku sudah tidak sanggup, hiks, hiks," Anastasya menangis, "Hiks, hiks, Jangan pernah berpikir aku sudah tidak lagi mencintaimu. Aku melakukan ini karena aku tidak mau lagi semakin tersakiti dan rasa cintaku berubah jadi benci. Jadi, mari kita berpisah dan akhiri semuanya." Lirih Anastasya yang air matanya semakin mengalir deras.
"Tasya! Apa yang kamu katakan sayang..? sampai kapanpun aku nggak mau pisah dengan mu. Aku mohon jangan mengatakan kata berpisah. Maafkan aku, aku akan mempertahankan kamu." Aku akan bicara dengan Naya dan Mama.
"Aku tetap hanya memberikan waktu 2 hari Mas! aku tidak akan merubah keputusan ku!" Ancam Anastasya. Ia melepaskan pelukan damian dan menghapus air matanya kemudian segera keluar dari ruangan Damian.
.....
Di tempat lain, Austin sedang marah-marah tak karuan pada karyawannya.
Dodi dan Jack sudah bersusah payah untuk menenangkan hati Austin. Namun semuanya gagal, ia terus marah-marah dan melempar semua dokumen yang ada di tangannya.
"Tidak berguna!" Teriak Austin kembali memarahi salah satu pegawai yang berdiri di depannya.
"Apa seperti ini cara kalian bekerja? Percuma saja saya membayar tinggi gaji kalian jika kalian tidak bisa bekerja dengan baik!" Ujar Austin kembali memarahi pegawainya.
Dodi merasa apa yang di lakukan Austin pada pegawai yang lain sudah sangat berlebihan.
"Pergilah! Dan selesai pekerjaan kalian dengan baik, jika sudah selesai berikan laporannya padaku. Biar aku yang akan memeriksanya." Sela Dodi pada karyawan yang sedang dimarahi Austin. Ia tidak ingin semuanya bertambah kacau jika mereka tetap berada di tempat itu.
Semua pegawai keluar dari ruang kerja Austin menyisakan mereka bertiga. Dodi berusaha menenangkan Austin yang masih dalam keadaan emosi. Ia juga heran kenapa Austin tiba-tiba marah seperti ini.
Setelah bertemu dengan Anastasya beberapa jam yang lalu, ia mulai tak terkendali. Dodi dan Jack duduk di depan Austin tapi Austin tidak memperdulikan mereka.
"Arghhh...!" Austin mengacak rambutnya dengan kasar.
"Ada apa denganmu Austin? Apa yang mengganggu mu, hah!" Mereka sudah bekerja dengan keras tapi kau malah memarahi mereka tanpa alasan yang jelas. Apa karena kamu kesal dengan Anastasya sehingga kamu melampiaskan kemarahan mu pada mereka?" Cerca Dodi.
Austin menatap Dodi dengan tajam." Apa yang kau katakan Dod? Kerjaan mereka tidak ada yang benar, apa salah jika aku memarahi mereka, hah? Ini tidak ada hubungannya dengan Syasya." Sergah Austin.
"Jika tidak ada hubungannya dengan Ibu Tasya, kamu nggak akan seperti ini! kamu marah karena mereka masih saling mencintai kan? Jangan seperti ini, Damian tidak mungkin menceraikan Ibu Tasya karena dia sangat mencintainya!" Bentak Dodi.
"Sok tau Lo!" Geram Austin.
"Lebih baik Lo pulang dan tenangkan diri Lo, Perusahaan biar gw yang tangani. Jack bawa dia keluar dari kantor ini. Dia bisa memecat semua karyawan jika amarahnya seperti ini." Kesal Dodi.
"Lo ngusir gw dari perusahaan gw sendiri?" Tanya Austin dengan kesal.
"Ia, untuk hari ini perusahaan milik gw. Sekarang Lo pulang dan tenangkan diri Lo." Ujar Dodi.
Dengan langkah malas Austin keluar dari ruang rapat. Jack mengacungkan kedua jempol nya pada Dodi sebelum ia keluar mengikuti Austin. Dodi hanya membalas dengan ucapan, 'Mampus Lo' Tanpa bersuara.
'Sekarang giliran gw yang repot urusin bos arogan ini. Tasya... Tasya... Kapan Lo jadi janda? Biar masalah bos Austin kelar.' Batin Jack.
.
.
.
Bersambung....
Sahabat Author yang baik ❤️
Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏
tendang aja burungnya biar ga BS terbang sekalian . gedeegggggg bgt.
ga mgkn hamil juga lah. kayaknya si Damian mandul. tp ditipu SM Mak Lampir.
gunakan hp, minta tolong Austin kek, atau minta tolong Tirta kek. gedeghhggg