Sinopsis :
Viona, seorang wanita mandiri dan cerdas mendapati dirinya masuk ke tubuh siswi SMA yang manja dan sudah bersuami. Dia langsung mengetahui bahwa dirinya masuk ke tubuh Emilia Vivian. Suami Emilia orang terkaya dan berkuasa di kota bernama Agam Revandra Graha.
Awalnya kehidupan Emilia hanya berkutat pada Agam. Dirinya sering stres dan frustasi karena Agam tidak pernah mencintainya, padahal cintanya begitu besar pada Agam. Sekarang, dengan adanya jiwa Viona di tubuh Emilia, sikap Emilia berubah. Emilia sudah tidak tertarik lagi dengan suaminya. Emilia memilih mengurus kehidupan pribadinya dan berhenti mengemis cinta pada Agam. Perubahan sikap Emilia membuat Agam mulai tertarik padanya.
Emilia menjadi siswi popular yang banyak di taksir teman sekolahnya maupun pria lain, terlebih hanya orang tertentu yang tau kalau Emilia sudah bersuami. Hal itu membuat Agam semakin resah. Dengan berbagai cara, Agam akhirnya mendapatkan malam pertama Emilia yang sering kali Agam tolak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 09 : Dia Viona, Bukan Liora
"Entah kenapa Aku selalu merasa terbebani dengan janji itu. Padahal itu harga nyawaku." Agam kemudian memasukan kembali ponselnya di saku celana.
Saat membuka pintu, dia terkejut melihat Emilia berada di depan pintu ruang kerjanya. "Hai," sapa Emilia tidak jelas.
"Ngapain Kamu di sini? Menguping?"
"Tadinya sih iya. Siapa yang nelpon? Pacar Kamu? Liora?" tanya Emilia.
"Iya, kenapa? Kamu mau bunuh diri lagi seperti tiga hari yang lalu setelah mendengar namanya?"
"Kalau Kamu sangat mencintai pacarmu kenapa tidak pergi padanya saja? Kenapa saat Aku ingin pergi darimu Kamu malah tidur denganku untuk menahanku."
"Siapa bilang Aku ingin menemuinya? Apa yang Ku lakukan pada Liora sama seperti yang Kamu lakukan padaku. Kamu tergila-gila padaku hanya untuk membalas budiku, karena sudah memberikan sumsum tulang belakangku untuk menyembuhkan mu dulu. Aku ingin menjadikan dia istri karena janji nyawaku padanya. Dia yang sudah menyelamatkanku dari penculikan 15 tahun yang lalu, kejadian itu sebelum Aku mendonorkan sumsum tulang belakangku padamu."
"Kamu ternyata sangat jahat. Dua gadis Kamu permainkan. Pertama Liora, kedua Emilia."
"Dua gadis? Kamu seperti membicarakan orang lain."
"Oh ya? Aku sedang membicarakan sikap plin plan Kamu." Emilia tidak ingin bicara pada Agam lagi, dia pun pergi ke meja makan lagi.
"15 tahun yang lalu, Aku berjanji dengan tulus. Setelah bertemu lagi dengan Liora 10 tahun kemudian, Aku merasa ragu, padahal memang dia lah orangnya." Selera makan Agam tiba-tiba hilang. Dia lebih memilih ke kamar.
Di meja makan, Emilia kembali menyantap makanan di hadapannya.
"Jadi dia pernah di culik 15 tahun yang lalu? Tunggu dulu! Liora? Namanya mirip sekali dengan kakak kembarku? Apa ini kebetulan? Aku juga pernah menyelamatkan seorang remaja dari penculikan."
Emilia teringat kejadian 15 tahun yang lalu. Saat dia menjadi Viona. Saat itu usianya masih 10 tahun. Saat pulang sekolah, tidak sengaja Viona melihat seorang remaja laki-laki di bius dari belakang di tengah jalan. Penculik itu pura-pura tertabrak mobil yang di kemudikan remaja laki-laki itu.
Viona diam-diam mengikuti sang penculik lalu menyelamatkan remaja itu. Saat ketahuan, keduanya kabur. Untuk memudahkan kabur, mereka kabur terpisah. Sebelum berpisah, remaja itu berjanji untuk mencintai dan menjadikan Viona pendamping hidupnya. Keduanya saling terpesona pada pandangan pertama.
Keduanya berhasil kabur, tanpa sempat bertukar nama. Sesampai di rumah, Viona menceritakan semua kejadian yang dia alami tadi siang kepada kakak kembarnya. Dua tahun kemudian ayah Viona meninggal karena sakit, lalu di susul oleh ibunya lima tahun kemudian. Tiga tahun kemudian kakak kembarnya entah kenapa menghilang hanya dengan meninggalkan secarik kertas. Dalam surat itu, Liora mengatakan ingin hidup masing-masing saja, karena mereka sudah berumur 20 tahun.
Walau kembar, wajah Liora dan Viona sangat berbeda. Karakter nya pun berbeda. Viona banyak mengalah untuk kakaknya, tapi Liora semakin besar kepala. Sudah 5 tahun sejak Liora pergi, sampai sekarang dia pun tidak pernah bertemu Liora lagi.
"Tunggu dulu, ingatan Emilia kan sudah menjadi ingatanku, coba ku ingat lagi, seperti apa wajah Liora."
Emilia berusaha mengingat Liora. Dalam ingatan itu, lima tahun yang lalu Agam untuk pertama kalinya berani membatalkan penjodohan dengan Emilia, dengan alasan sudah menemukan wanita idamannya. Dialah Liora. Emilia menyewa detektif untuk mencari tau semua tentang Liora, padahal saat itu Emilia masih remaja 13 tahun.
Emilia mendapati Liora sebenarnya bukan wanita baik-baik. Tapi Agam tidak percaya pada Emilia. Agam malah menuduh Emilia memfitnah Liora. Sampai akhirnya Emilia nekat menghasut orangtua Agam untuk memisahkan Agam dan Liora, hingga seperti sekarang. Jika saja Liora perempuan baik-baik Emilia akan mengalah demi cintanya pada Agam. Karena Liora tidak pantas untuk Agam, membuat Emilia tidak ingin mengalah.
"Astaga, dia benar Kak Liora? Kapan Kak Liora pernah menyelamatkan Agam? Jangan-jangan ..." Emilia mencurigai sesuatu, namun dia tidak berani menyimpulkannya, takut apa yang dia duga itu salah.