Setelah kepergian kedua orang tua tercinta yang meninggalkan sebuah pesan wasiat, Lolly diminta tinggal bersama kakaknya Bella yang sudah menikah dengan Vadel. tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika sang kakak ipar menjadikan dirinya sebagai objek pemuas gairahnya. mampukah Lolly bertahan dengan segala pesona yang dimiliki Vadel? atau malah sebaliknya? yuuuk...ikutin kelanjutan cerita author ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan tidak disengaja
Seorang pria tampan bernama Raka ditemani asistennya terlihat sibuk disebuah pusat perbelanjaan, hari ini dia ingin mencari kado spesial untuk hari ulang tahun Oma tercintanya.
Dia terlihat bingung memikirkan kado apa yang akan diberikan. Mengingat sang Oma yang hobi berbelanja sehingga sudah memiki cukup banyak barang-barang bermerek meskipun diusianya yang tak lagi muda.
"Aku bingung Robby, harus membelikan kado apa untuk ulang tahun Oma nanti malam?"
"Disini banyak pilihan yang tersedia bos, kenapa harus bingung?" jawab asistennya.
"Oma sudah memiliki hampir semua barang-barang disini."
"Beda lah boos, barang yang dimiliki sama hadiah dari cucu kesayangannya." jawab Robby sok bijak, padahal dia sendiri belum pernah memberikan kado apapun untuk orang-orang tercintanya. Kedua pria ini pun memasuki toko perhiasan dengan brand merek terkenal.
"Aku bukan cucu kesayangan Oma, baginya mas Vadel lebih dari segalanya. Tapi apapun itu aku tetap menyayangi mereka."
Disaat yang bersamaan, Lolly terlihat bersemangat berjalan menuju toko perhiasan. bibirnya tersenyum sumringah ketika Vadel menghubungi via video call, hanya sekedar untuk memastikan keberadaan sang kekasih hati.
"Hallo mas."
"Sayang, kamu belanjanya sendirian ya. Kenapa tidak memberitahu dulu biar mas temani kesana." tanya Vadel diseberang sana.
"Mas kan lagi sibuk, lagian Lolly cuma sebentar kok mas. Habis belanja langsung pulang."
"Ya udah, kalau gitu hati-hati ya sayang." ucap Vadel tersenyum menatap wajah cantik Lolly hampir memenuhi layar ponselnya.
"Mas, nggak papa jika uang nya Lolly pakai buat belanja?"
"Tentu tidak sayang, mas bekerja dan cari uang untuk memanjakan dan mencukupi kebutuhanmu." ucap Vadel sebelum menutup panggilannya.
Lolly langsung berjalan menuju toko perhiasan, mulai memilih-milih barang sesuai dengan seleranya. Mata Lolly tertuju pada satu barang yang menurutnya unik dan cocok untuk semua umur.
"Gelang ini sangat elegan. Pasti sangat cantik saat aku kenakan nantinya." gumam Lolly menatap gelang berlian tersebut, Lolly berjalan mendekat menuju etalase Namun saat hendak memegang benda tersebut, seseorang sudah terlebih dahulu mengambilnya.
"Robby, Oma pasti menyukai gelang berlian ini." ucap Arka, membayangkan wajah bahagia sang mama begitu mendapatkan kado spesial darinya.
"Maaf tuan, jika tidak keberatan bolehkah aku saja yang membeli gelang ini." ucap Lolly. Seketika Arka menoleh.
"Kamu?"
Pria itu tertegun menatap kearah Lolly, tidak menyangka akan dipertemukan kembali. Sedangkan yang di tatap terlihat mengerutkan keningnya bingung.
"Maaf saya tidak mengenal anda. Terimakasih sudah merelakan gelang yang begitu indah ini untuk saya." jawab Lolly mengambil gelang yang diberikan Arka tanpa sadar ketanganya, lalu membawa menuju kasir.
Setelah Lolly berlalu pergi, barulah Arka tersadar. Dia langsung celingukan kiri-kanan mencari keberadaan Lolly, membuat Robby ikutan bingung dengan tingkah bos mudanya itu.
"Bos ada apa denganmu?" tanya Robby melihat tingkah Arka yang berbeda, bahkan menatap sampai segitunya. Seolah-olah tidak pernah melihat perempuan cantik sebelumnya.
"Ya sudah, kita langsung pergi ketempat acara ulang tahun Oma saja." ucap Arka berjalan keluar.
"Tapi bagaimana dengan kadonya bos, bahkan kita belum membelinya satupun."
"Tidak perlu, Oma pasti mengerti dengan kesibukanku." melangkah cepat menuju mobilnya, Arka mulai merasa semakin tidak beres setelah pertemuan keduanya tanpa sengaja dengan Lolly. Yang sama sekali tidak mengingatnya jika mereka pernah bertemu sebelumnya.
***
"Arka cucuku, akhirnya kamu datang juga nak." seorang wanita paruh baya merentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan Arka.
"Tentu saja aku datang Oma." mereka berpelukan hangat.
"Mas Vadel, apa kabarmu?" tanya Arka.
"Aku baik-baik saja seperti yang kamu lihat." kedua adik sepupu inipun saling rangkul, mengingat kesibukan membuat mereka sangat jarang bertemu.
"Kamu memang tidak pernah berubah dari dulu Arka."
"Iya, padahal Oma ingin sekali cucu buyut dari kalian berdua." sela sela Oma dengan tatapan sedih.
"Oma yang sabar ya, karena jodoh Arka sudah hampir didepan mata. Meskipun belum bisa Arka miliki."
"Iya Oma akan sabar menunggumu anak bandel, jangan seperti Vadel. sudah dua tahun menikah belum juga busa memberikan Oma cucu buyut."
dlm agama Islam tdk di benarkan seorang wanita memiliki suami lebih dari 1,bahkan setelah bercerai pun wanita harus menunggu masa Iddah jika mau menikah lagi, berbeda dg laki-laki yg memang boleh beristri lebih dari 1