【Ceo Dingin+Benci jadi Cinta+Cinta Manis】Berparas cantik dan juga tubuh mungil yang di miliki oleh seorang gadis yang bernama lengkap arabella isabel yang akrab di sapa ara oleh teman dekatnya,memiliki rambut lurus yang di kincir kuda,bulu mata lentik juga kulit putih mulus adalah sebuah kelebihan yang di miliki oleh gadis yang di sebut oleh teman-temannya sebagai gadis periang,setelan sweater celana jeans adalah setelan yang paling di sukai oleh ara,gadis yang di sapa ara itu adalah salah satu karyawan di sebuah restoran yang di kelola oleh sang sahabat luna adalah nama sahabat ara yang paling setia berada si sisi nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 aku tidak kuat lagi
Panggil juna tiba-tiba pada saat keduanya hendak melangkah pergi
"Ada lagi?"tanya david menoleh
"Ada penghianat yang berkeliaran di antara kalian!"
Baik kevin dan david sama-sama saling pandang,siapa yang berkhianat?
"Apa maksud mu?"
"Nanti kalian akan tau sendiri,kalau begitu selamat bertugas,aku mengandalkan kalian untuk bertindak,aku akan pergi,selamat malam"
Ketika juna sudah berlalu pergi,kevin dan david saling pandang banyak hal yang membuat mereka terkejut dan itu semua tentang ara
"Vin,apakah kamu punya solusi?"tanya david ketika kedua nya mulai melangkah untuk kembali ke penginapan keduanya
"Untuk saat ini aku tidak bisa berfikir jernih vid,aku perlu mandi air dingin agar bisa mendinginkan otak encer ku ini yang entak kenapa tiba-tiba saja jadi bleng seperti ini
Di lain sisi,sudah satu jam alvaro membawa ara kekamarnya,entah penyiksaan apa lagi yang di lakukan oleh nya,bahkan max yang berdiri di luar menunggu dengan harap-harap cemas
"Tuannnn"
Akhirnya alvaro keluar dari kamar itu,tampak dengan wajah datar nya ia memandang max dengan tatapan tajam
"Kau urus perempuan itu,jika besok dia tidak bangun lagi,tinggalkan saja"
Ucap alvaro singkat yang langsung melangkah pergi meninggalkan max yang masih berdiam diri
"Tidak bangun lagi?,apa maksud tuan tadi,apa yang tuan lakukan terhadap nyonya"batin max bertanya-tanya dan tanpa berfikir panjang lagi max langsung masuk untuk melihat kedaan ara
"Oh ya tuhan nyonya"
Max langsung menghampiri ara yang tergeletak di lantai dengan wajah babak belur ,rambut acak-acakan,bahkan seluruh tubuhnya tampak memerah,oh tuhan alvaro benar-benar menyiksa nya lagi
"Kak max,aku tidak kuat lagi"lirih ara pelan dengan tatapan penuh air mata nya,tanpa mengucap apapun lagi max dengan penuh rasa iba langsung menarik ara dalam pelukannya ia meraih ponsel nya dan langsung menghubungi pihak rumah sakit untuk memeriksa ara
Di waktu yang sama di tempat yang berbeda,tampak kevin dan david tengah duduk bersandar di sofa kamar hotel tanpak kedua nya baru menyelesaikan ritual mandinya karena terlihat rambut keduanya yang masih basah
"Makanlah,aku sudah memesan makanan ini sejak tadi"
"Tumben kau set set set"
"Berfikir juga butuh tenaga dan perut terisi"
"Benar juga kata mu"
Kevin langsung meraih bungkusan dihadapannya itu untuk di santap nya yang karena memang perut ny mulai keroncongan
"Oa vid,kamu masih menyimpan nomor asisten alvaro itu?
"Maksud mu si pria kaku itu"
"Yapsss"
"Sepertinya masih,karena aku sudah lama tidak mengganti ponsel baru,kau cari saja sendiri"
David menunjuk kearah ponselnya yang tergeletak di atas kasur dengan dagunya
"Baiklah,kau simpan atas nama siapa?"
"Kau cari saja si pria kaku,memangnya untuk apa kau mencari nomor pria itu?"
"Owhhh ayolah vid,apakah kau cemburu?"
Goda kevin dengan mengedipkan matanya,sehingga membuat david bergidik nyeri di buatnya
"Kau fikir aku belok,aku menyukai wanita"
"Yaa,,siapa tau kau tertarik kepada ku"
"Oh tuhan,tingkat percaya dirimu tinggi sekali,meskipun di dunia ini hanya ada kamu dan seekor kera,aku lebih baik memilih kera dari pada kamu!"
"Owhhh mulut mu itu,sungguh tidak ada filter nya sedikit pun"