Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35. Ajari aku.
Rayyan mengerti mungkin butuh waktu bagi Meta untuk melupakan kakaknya karena melupakan seseorang yang telah lama tinggal dihati mu butuh waktu yang lama.
Begitu juga untuk menerima perasaan pria itu, Rayyan yakin suatu saat Meta akan menerima perasaannya.
Usai mengantar Meta, pria itu memutuskan untuk pulang ke apartemen miliknya saja, ia melirik deringan ponsel yang berbunyi entah sudah berapa kali. Rayyan memilih mengabaikan deringan ponsel tersebut.
" ya Tuhan, sakit banget rasanya hati gue, baru kali ini gue nemu cewek yang gak suka dan gak peka sama perasaan gue."
Ia memberhentikan mobil. menjambak kuat rambut nya.
brakkkkk
Ia memukul kuat setir mobilnya, pria itu tampak sungguh frustasi.
"kenapa harus dia yang kau cinta?"
************
disisi lain Reza tampak duduk termenung disudut balkon kamarnya. rahangnya masih terasa nyeri akibat hantaman adiknya tadi.
Reza tak habis pikir akan apa yang telah diperbuat Rayyan padanya.
"cihh, cinta memang buta." Tukasnya
Reza larut dalam Sepoi angin malam dan rasa sakit dihatinya, pria itu bisa menebak bahwa esok pagi berita tentang kegaduhan semalam pasti akan muncul di berbagai berita.
Reza mengambil ponselnya yang ia letakkan dimeja dekat balkon, untuk menghubungi seseorang.
"hallo Mark, segera tangani kegaduhan malam ini, jangan sampai masuk kedalam portal berita manapun."
"Tapi boss, kegaduhan antara kau dan Rayyan sudah masuk berita dan trending di Twitter." Ucap Mark lirih, ia takut pria itu marah
haishhh
Reza menghela nafas kasar
"secepat itu?"
"ya boss, hmm boss memang apa yang terjadi sebenarnya?"
"Mark bukankah aku menyuruhmu selalu bersama Meta tadi, kemana gadis itu? kau tak mematuhi perintahku, apa kau sudah bosan bekerja padaku?" ucap Reza terdengar sinis dan dingin
"maaf boss, terakhir dia bilang, dia lapar jadi aku mengizinkannya mengambil makanan sendiri, aku lalai boss maafkan aku, jangan pecat aku boss." Mark terdengar gemetar, ia benar-benar takut
Reza mematikan ponselnya secara sepihak, ia menggenggam kuat ponsel miliknya. Pria itu hanya menggunakan boxer dan bertelanjang dada. Duduk ditepi ranjang sembari memutar-mutar ponsel miliknya.
Dari luar terdengar ketukan pintu,Reza menoleh kearah pintu kamar yang sudah dibuka, seorang pria paruh baya terlihat masuk menghampiri nya dan duduk di sebelah Reza ditepi ranjang.
"nak." Ia menepuk lembut bahu sang putra.
"ya." jawabnya singkat, wajahnya muram
"sebenernya apa yang terjadi?"
"hanya masalah anak muda." ujar Reza
"kau yakin?"
"ya."
"sebagai orang tua dan sebagai seorang laki-laki, aku merasa kalian tengah memperebutkan seorang wanita, kau sudah move on.?
Reza hanya diam mendengar ucapan sang papa, pikirannya seolah mencerna apa yang keluar dari mulut pria paruh baya itu.
'apakah aku sudah move on, secepat inikah?'
' aku tak suka dia ramah pada semua pria.'
'mengapa aku jadi begini? gak mungkin aku suka pada bocah labil itu, dia jauh dari tipe ku.' Reza seolah beradu dengan batinnya sendiri.
" kalian menyukai gadis yang sama?"
"entahlah."
"tanya dulu pada hatimu, jika benar kau menyukai gadis tersebut, dapatkan dia, jangan lepaskan lagi." Pria paruh baya itu berdiri dan mengelus pundak putranya. ia tersenyum dan keluar dari dalam kamar.
'gak mungkin aku suka gadis itu, cih dia sangat jauh berbeda dari bella.' Pria ini masih tak yakin dengan perasaannya.
******
Keesokan paginya, rutinitas Meta kembali sibuk seperti biasa, karena hari ini adalah hari Senin, pagi ini Reza ada meeting dengan jajaran direksi diperusahaannya.
Meta masih ingat tips pertama untuk melupakan Reza dari Rayyan adalah
jangan terlalu banyak bicara seperti biasa.
pagi ini dikantor Meta tampak banyak diam, ia tak lagi mengucapkan selamat pagi atau menawarkan sarapan pada Reza.
'kenapa dengan gadis ini?' batin Reza
"kau kenapa?"
" bapak ada perlu sesuatu?" Meta balik bertanya
"aku bertanya mengapa kau balik bertanya?"
"saya baik-baik saja pak."
"kau yakin?"
"yakin pak."
"ya sudah."
Meta memasuki ruangan kerjanya usai mendampingi Reza meeting bersama jajaran direksi tadi ruang meeting.
'aku merasa gadis itu aneh sekarang, dia tak seperti biasa, ah sudahlah mungkin perasaan ku saja.' batin Reza
Meta berharap ia benar-benar bisa untuk melupakan pria itu. ia akan belajar untuk lupa setidaknya sedikit lupa.
*********
Bisakah Meta melupakan cinta nya pada Reza?