Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan?
"Jadi kamu yang namanya Helen?" Tanya Alfred
"Iya om," Helen tersenyum kaku.
"Jangan panggil om, panggil Daddy aja," ucap Alfred. Dia tidak suka mendengar panggilan seperti itu dari Helen, memang mukanya seperti om-om?
"Daddy?" Ucap Helen ragu.
"Ya,seperti itu," jawab Alfred senang.
"Ya sudah, mari kita makan.Makan sepuasnya ya jangan malu-malu,"
Helen mengambil beberapa lauk pauk dan sedikit nasi, karena ia telah makan saat di rumah nya tadi.
Mereka makan dengan keheningan,dan hanya terdengar dentingan sendok, tapi sesekali mereka mengobrol.
...▪️◾◼️◾▪️...
Niko menghentikan motor nya di depan rumah Helen.
Helen segera turun lalu mengecup pipi sang kekasih dan segera kabur meninggalkan Niko yang terdiam.
Niko merasakan pipi nya panas dan segera menggelengkan kepala nya, Ia menyalakan kembali motor nya dan segera meninggalkan halaman rumah Helen.
Sedangkan Helen menatap kepergian Niko dari jendela kamar nya. Entah kenapa seperti ada yang mendorong nya untuk mencium pipi Niko. Dan ia pastikan ia takkan berani untuk bersitatap dengan Niko lagi.
Helen menghentikan lamunan nya lalu segera mengganti baju nya dengan baju tidur.
▪️▪️▪️
Jam telah menunjukkan pukul 21.38
Di jam seperti ini semua penghuni rumah telah tertidur, Helen memutuskan untuk langsung tidur setelah mengganti baju, walaupun sekarang adalah malam Minggu.
...▪️◾◼️◾▪️...
Helen sedang berada di kantin sambil menikmati es teh dan mie goreng.
Tap tap tap
Suara langkah kaki itu sukses membuat seluruh perhatian penghuni kantin menatapnya, termasuk Helen.
Saat Helen melihat orang tersebut, ia merasa asing dengan orang itu.Tapi sepertinya orang itu adalah murid di sekolah ini, terbukti dari seragam yang ia kenakan.
Langkah kakinya begitu anggun dan jangan lupakan wajah nya yang terlihat mempesona seluruh kaum lelaki.
Ia mengambil tempat yang tidak terlalu jauh darinya.
Wanita itu menoleh kan wajah nya menatap Helen, bukan ia merasa terlalu percaya diri, tapi tidak ada orang yang duduk di dekat nya.
Wanita itu tersenyum anggun, namun bagi Helen senyuman itu terlihat seperti sebuah ancaman.
Banyak yang berbisik-bisik, kenapa wanita itu tersenyum kepada Helen? Apakah ia mengenal wanita itu?
Helen kembali memfokuskan diri pada makanan nya dan segera melahap habis. Ia beranjak dari duduk nya untuk membayar makanan.
Saat melewati wanita itu, lantas terdengar bisikan
"Permainan akan segera di mulai," bisik wanita itu.
Permainan? Permainan apa yang di maksud oleh wanita itu?
Helen memilih acuh dan kembali melangkahkan kaki nya. Setelah membayar makanan, ia meninggalkan area kantin.
Bel pulang telah tiba, Helen melangkahkan kakinya keluar dari gerbang sekolah.
Niko tadi mengirim pesan bahwa ia tak bisa mengantar Helen untuk pulang. Helen memutuskan untuk naik angkot saja karena merasa sangat lelah untuk berjalan.
▪️▪️▪️
Helen membuka pintu rumah dan berjalan menuju kamar untuk mengganti seragam sekolah. Setelahnya, Ia berjalan menuju dapur dan menemukan sosok ibunya yang tengah memasak.
"Baru pulang?" Tanya Tasya.
"Iya mah," jawab Helen
"Emm, boleh gak mamah minta tolong?" Tanya Tasya.
"Boleh kok mah"
"Tolong beliin mamah mentega, tepung, minyak goreng, sama Meises, ini uangnya" ucap Tasya menyodorkan selembar uang berwarna biru kepada Helen.
"Oke,mah,"
Helen mengangguk dan mengambil uang yang diberikan oleh Tasya, dan segera melangkahkan kakinya keluar dari rumah menuju minimarket.
