NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taman Bermain Xu Yiran

Xu Yiran menjadikan pegunungan yang berada di perbatasan Kekaisaran Qing dan Kerajaan Fang itu sebagai medan tempur pribadinya. Selama seminggu, ia bertarung tanpa henti melawan binatang roh dengan tingkatan berbeda. Setiap serangan, gerakan, dan strategi bertarung yang digunakan binatang roh menjadi pengalaman berharga baginya.

Dia mempraktikkan semua seni bela diri modern yang pernah dilihatnya—mulai dari teknik tinju, grappling, hingga serangan mematikan yang mengandalkan kecepatan dan presisi. Tubuhnya yang telah ditempa melalui Metode Penempaan Tubuh Surgawi tahap ketujuh memungkinkannya menerima serangan tanpa cedera berarti.

Saat Xu Yiran melawan seekor ular roh berukuran besar, ia tiba-tiba meniru gerakan lincah ular itu, menyerang balik dengan pola pergerakan yang sama. Tanpa sadar, dia mempelajari kemampuan lawannya dengan sempurna.

Namun, Xu Yiran belum menyadari keistimewaan itu. Ia hanya menganggapnya hasil dari pengalaman dan instingnya. Kultivasinya perlahan-lahan mencapai puncak Raja Langit, aura kuatnya membuat banyak binatang roh yang lebih lemah melarikan diri bahkan sebelum mereka mendekat.

"Ini terlalu mudah," gumamnya sambil membersihkan darah di pedangnya setelah mengalahkan seekor macan roh. "Aku butuh sesuatu yang lebih kuat."

Tepat saat dia berpikir demikian, suara gemuruh besar terdengar dari puncak gunung. Aura yang jauh lebih menekan muncul, seolah menjawab tantangannya. Xu Yiran tersenyum penuh percaya diri. "Akhirnya, sesuatu yang layak."

Ia mulai bergerak mendekati sumber aura tersebut, bersiap untuk menghadapi ujian sesungguhnya.

Langit di atas pegunungan bergetar ketika aura dahsyat memancar dari sosok besar yang muncul dari balik kabut. Xu Yiran berdiri tegap di puncak tebing, napasnya stabil meskipun ia tahu ancaman yang mendekat. Di hadapannya, binatang roh yang setara kultivator tingkat Penguasa Kehidupan bintang 6 muncul—sesosok serigala raksasa berbalut bulu perak yang memantulkan kilauan cahaya petir. Matanya bersinar tajam, biru seperti langit malam, memancarkan keangkuhan yang sulit ditandingi.

"Manusia bodoh!" suara serigala itu menggelegar, memenuhi udara dengan getaran energi. "Berani-beraninya kau mengusik wilayahku, penguasa gunung ini! Tidak ada makhluk yang selamat setelah mencuri mangsaku. Kau akan membayar dengan nyawamu!"

Xu Yiran tidak gentar. Sebaliknya, senyuman dingin menghiasi wajahnya. "Mangsa? Kau pikir aku peduli pada aturanmu? Aku hanya mencari lawan yang layak untuk melampiaskan amarahku."

Fangzhao menggeram, kepalanya mendongak ke langit, memanggil badai petir yang segera menyelimuti puncak gunung. "Manusia lemah seperti dirimu bahkan tak pantas berbicara di hadapanku! Aku, Fangzhao, adalah Penguasa Gunung ini, berani sekali Raja Langit rendahan sepertimu menantangku!"

Tanah di bawah kaki Fangzhao bergetar saat dia melepaskan auranya. Hembusan angin liar bercampur dengan listrik, menciptakan badai mini yang membuat pohon-pohon di sekitarnya tercerabut dari akar. Xu Yiran hanya berdiri diam, matanya mengunci pada gerakan Fangzhao, otot-ototnya tegang, siap bertarung.

Dengan kecepatan yang luar biasa untuk tubuh sebesar itu, Fangzhao melesat ke arah Xu Yiran, cakarnya terangkat tinggi, menebas udara dengan energi mematikan. Xu Yiran melompat ke samping, menghindari serangan itu dengan gerakan ringan. Tebasan itu menghancurkan tanah, menciptakan kawah besar di tempat Xu Yiran berdiri.

"Apakah hanya ini yang kau miliki?" Xu Yiran mengejek, meskipun dia sadar betul ancaman yang dihadapi.

"Diam kau, mahluk lemah!" Fangzhao meraung, mengayunkan ekornya yang seperti cambuk raksasa, menghantam Xu Yiran dengan kekuatan luar biasa.

Xu Yiran mengangkat tangannya, menggunakan Metode Penempaan Tubuh Surgawi tahap ketujuh untuk menahan serangan itu. Dentuman keras terdengar saat tubuhnya terpental beberapa meter, tetapi dia mendarat dengan kokoh, hanya debu yang menempel di kulitnya.

Fangzhao tertegun sejenak. "Kau... tubuhmu... bagaimana mungkin manusia selemah dirimu menahan kekuatanku?"

Xu Yiran menyeringai, napasnya semakin berat, tetapi matanya penuh kegilaan. "Tubuhku ini bukanlah tubuh manusia biasa. Biar ku tunjukkan padamu apa artinya melawan seseorang yang tak memiliki rasa takut akan kematian."

Dia menyerang lebih dulu kali ini, melesat dengan kecepatan tinggi. Tinju dan tendangannya yang menggunakan seni bela diri modern menghantam Fangzhao dengan presisi yang mematikan. Fangzhao mencoba melawan, tetapi gerakan Xu Yiran terlalu cepat, menciptakan serangan bertubi-tubi yang membuat tubuh besar Fangzhao terhuyung.

"Ini tak mungkin!" Fangzhao meraung, matanya memancarkan cahaya yang lebih terang. Dengan sisa kekuatannya, dia memanggil elemen angin dan petir, menciptakan pusaran badai yang menelan Xu Yiran. "Hancurlah, manusia lemah!"

Ledakan besar mengguncang gunung, membuat tanah bergetar hebat. Fangzhao mengamati debu yang mengepul, keyakinannya penuh bahwa tak ada yang bisa bertahan dari serangan itu.

Namun, saat debu mereda, Xu Yiran muncul dari balik asap. Tubuhnya tetap berdiri tegak tanpa luka berarti. Darah merah tipis di bibirnya adalah satu-satunya tanda bahwa dia terkena dampak.

"Kau sudah selesai, binatang sombong?" Xu Yiran berkata dingin. Dia bergerak cepat, kali ini tak memberi Fangzhao kesempatan untuk menyerang balik.

Tinju dan sikut Xu Yiran menghantam tubuh besar itu dengan kecepatan yang mustahil. Setiap serangan terasa seperti ledakan kecil, meremukkan tulang dan otot Fangzhao. Serigala itu mencoba bertahan, melawan dengan cakarnya yang tajam, tetapi Xu Yiran selalu satu langkah lebih cepat.

Saat Fangzhao hampir tak berdaya, Xu Yiran melompat tinggi, menghantam kepala besar itu dengan tendangan memutar yang menghancurkan tanah di bawah mereka. Fangzhao jatuh terkapar, tubuhnya tak mampu bergerak.

Xu Yiran berdiri di atasnya, napasnya berat tetapi penuh kemenangan. "Kau sombong, Fangzhao. Tapi kau terlalu lemah untuk membunuhku."

Serigala itu mengerang pelan, matanya yang bersinar mulai redup. "Siapa kau sebenarnya?"

Xu Yiran menunduk, tatapannya dingin. "Aku? Aku hanyalah pria yang tidak akan berhenti sampai semua yang merenggut kebahagiaanku hancur."

Xu Yiran menatap tubuh besar Fangzhao yang terkapar, napas binatang roh itu tersengal-sengal. Setiap gerakan Fangzhao diiringi erangan kesakitan, darahnya mengalir membasahi tanah di sekitar mereka. Meski demikian, binatang itu masih menunjukkan kebanggaan yang samar.

"Sudah cukup," Xu Yiran berkata dingin. "Kau terlalu lemah untuk terus hidup. Inti binatang roh milikmu akan lebih berguna bagiku daripada membiarkanmu tetap bernapas."

Fangzhao mendongak dengan susah payah, matanya yang bersinar biru gelap menatap Xu Yiran penuh ketakutan dan kepasrahan. Dia tahu, pemuda ini bukan hanya seorang manusia biasa. Kekuatan, teknik, dan kegigihannya adalah sesuatu yang bahkan dia, sebagai Penguasa Kehidupan, tak bisa hadapi.

"Tunggu... manusia... aku... aku memohon," suara Fangzhao parau namun penuh tekanan.

Xu Yiran berhenti, alisnya terangkat. "Memohon? Kau, Fangzhao, binatang roh penguasa gunung ini, memohon padaku? Sungguh ironis."

"Aku mohon kepadamu wahai manusia," Fangzhao melanjutkan, matanya meredup. "Aku bisa menawarkan sesuatu yang lebih berharga daripada inti rohku. Aku bersedia menjadi binatang kontrakmu."

1
Abi
mantap
Abi
Biasa
Abi
Buruk
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Ardi Provision
lambang dajal ya thoor😂😂😂
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg xuuuu....
Anonymous
mantap, lanjut thor.
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!