Malam hari dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang dokter, Lin Feng mengalami kecelakaan saat mobilnya menabrak sebuah truk. Mengalami luka parah, nyawa Lin Feng tidak terselamatkan. Dia mati dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Mengira dirinya akan di kirim ke tempat penghitungan kebaikan dan keburukan selama hidupnya, Lin Feng justru menyadari dirinya terbangun sebagai seorang Kaisar Kekaisaran Petir, yang berada di Alam Langit.
Terbangun dengan kekuatan sistem, Lin Feng harus berjuang mempertahankan Kekaisaran Petir yang berada di ujung kehancuran. Dengan bantuan sistem, sanggupkah Lin Feng mempertahankan Kekaisaran Petir dari kehancuran?
Cari jawabannya dalam Novel “Sistem Sang Penguasa...”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerap Petir Gunung Tianhuang
Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih.
...----------------...
Siang hari tepat di saat matahari berada di atas kepala, rombongan Lin Feng akhirnya sampai di puncak gunung Tianhuang yang siang ini tertutupi kabut tebal. Meskipun tertutupi kabut tebal, Lin Feng masih dapat melihat dengan jelas keadaan di sekitarnya setelah dia mengaktifkan kekuatan mata dewa.
“Kabut ini terlalu tebal. Aku hanya bisa melihat apa yang berjarak lima meter di depanku. Beruntung aku memiliki indra perasa yang dapat merasakan pergerakan musuh sejauh satu kilometer dari tempatku,” kata Xiong Hu.
Terus berjalan di tengah kabut tebal dengan penuh kewaspadaan, Lin Feng tiba-tiba saja menyuruh semua orang menghentikan langkah, dan saling menjaga satu sama lain. “Ada lima monster tingkat Langit Bintang 7 mendekati tempat ini dari arah depan, saat ini jarak mereka dua kilometer dari tempat kita tapi mereka terus mendekat,” kata Lin Feng.
Mendengar itu, Xiong Hu dan yang lainnya semakin meningkat kewaspadaan mereka. Dengan masalah jarak pandang yang menjadi masalah utama mereka, kini Xiong Hu dan yang lainnya hanya bisa menggunakan insting berburu yang dimiliki semua jenis binatang. Dengan insting berburu, mereka akan lebih peka merasakan dan mendengar pergerakan musuh, meski mereka tidak melihat wujud dari musuh yang dihadapi.
Meskipun dapat bertarung menggunakan insting berburu yang mereka miliki, tetap saja melawan musuh yang tak terlihat akan jauh lebih sulit dibandingkan melawan musuh yang jelas terlihat, dan mereka memerlukan tenaga yang lebih besar untuk melakukan semua itu. Tentunya jika pertempuran berlangsung lama, jelas itu merugikan mereka.
Setelah beberapa saat berlalu, Xiong Hu dan yang lainnya dapat merasakan pergerakan musuh yang saat ini hanya berjarak puluhan meter dari mereka. Tidak menunggu musuh menyerang, mereka justru terlebih dahulu melakukan serangan di dalam tebalnya kabut yang menyelimuti puncak gunung Tianhuang.
Menggunakan insting berburu yang mereka miliki, mereka masih terlihat dapat mendominasi jalannya pertempuran. Di sisi lain, Lin Feng yang dengan Jelas dapat melihat lawannya, dengan mengerahkan seluruh kemampuannya, dia mencoba secepat mungkin membunuh lawannya.
Dengan mengombinasikan seni tarung dan teknik tarung yang dimilikinya, Lin Feng berhasil memberikan banyak luka serius pada tubuh monster yang menjadi lawannya. Melihat monster yang menjadi lawannya mulai goyah dan tak lagi dapat berdiri tegap, dengan sebuah tusukan tepat di dafa monster, Lin Feng mengakhiri hidup monster yang menjadi lawannya.
Berhasil mengalahkan lawannya, Lin Feng melihat pertarungan keempat binatang kontraknya. Meskipun sedikit kewalahan menghadapi lawan mereka, pada akhirnya Xiong Hu dan yang lainnya dapat membunuh lawan mereka dengan cara mereka masing-masing, dan begitu seluruu lawan mereka mati perlahan kabut si puncak gunung Tianhuang memudar.
Meski tidak sampai benar-benar menghilang, setidaknya untuk saat ini jarak pandang tidak sependek sebelumnya. Tanpa bantuan mata dewa, Lin Feng dapat melihat semua yang berjarak seratus meter darinya, dan itu sudah termasuk jarak aman untuk melanjutkan perjalanan.
...----------------...
Menghabiskan waktu setengah hari dengan berjalan kaki, akhirnya rombongan Lin Feng sampai di tempat yang tak begitu jauh dari awan petir yang berada di puncak gunung Tianhuang. Meskipun jarak mereka masih bisa dikatakan sangat jauh, tapi mereka dapat merasakan betapa kuatnya petir puncak gunung Tianhuang.
“Kekuatan yang sangat mengerikan,” gumam lirih Huang Zou merasakan kekuatan petir gunung Tianhuang.
Tak lama setelah rombongan Lin Feng sampai, di kejauhan muncul rombongan Putra Mahkota Huo Wen yang terlihat sangat kelelahan. Meski begitut, mereka sampai di puncak gunung Tianhuang dalam keadaan baik-baik saja.
Sementara itu Lin Feng yang melihat kedatangan mereka, dia langsung saja menggunakan topeng menutupi wajahnya, dan menggunakan jubah untuk menyamarkan tingkat kultivasinya.
Topeng dan jubah Lin Feng beli dari toko sistem, dan dia sengaja membeli semua itu untuk menyembunyikan identitasnya dari Putra Mahkota Huo Wen dan Permaisuri Shui Mei. Bagaimanapun juga, mereka pasti langsung mengenalinya begitu melihat wajahnya.
Setelah Lin Feng memakai topeng dan jubah, tak satupun dari rombongan Putra Mahkota Huo Wen dapat mengenali Lin Feng atau mengukur kekuatan yang dimiliki Lin Feng. Bukan hanya mereka, Xiong Hu dan yang lainnya juga tidak dapat mengukur kekuatan Lin Feng meski mereka masih dapat mengenali sosok Lin Feng.
“Jubah apa yang Tuan gunakan? Kenapa begitu memakai jubah itu hamba sama sekali tidak bisa mengukur kekuatan Tuan?” tanya Xiao Bing.
“Jubah ini merupakan artefr yang dapat menyembunyikan tingkat kekuatanku. Hanya mereka yang sudah melampaui tingkat Dewa yang dapat melihat tingkat kekuatanku,” jawab Lin Feng.
“Apa Tuan sengaja melakukan itu untuk menyembunyikan identitas dari mereka?” tanya Huang Zou sambil memandang rombongan Putra Mahkota Huo Wen yang juga sedang memandang ke arahnya.
Lin Feng mengangguk. “Aku memang ingin menyembunyikan semua dari mereka,” jawabnya.
“Tuan, sekarang apa yang harus kita lakukan? Dengan petir di depan kita, mustahil kita dapat melanjutkan perjalanan ke bagian tertinggi gunung Tianhuang,” ujar Xiao Rong.
“Kalian memang tidak bisa melangkah maju sebelum petir ini menghilang, tapi itu tidak berlaku untukku. Bagiku, petir ini bukanlah ancaman, melainkan petir ini adalah sumber kekuatanku. Kalian jangan lupa, aku adalah Kaisar Kekaisaran Petir.”
Selesai mengatakan apa yang ingin dia katakan, Lin Feng melangkah maju ke arah petir yang terus menyambar tanpa jeda, dan jumlah petir yang terlihat sama sekali tidak bisa dihitung. Xiong Hu dan yang lainnya sebenarnya tidak yakin dengan apa yang dilakukan Lin Feng, tapi setelah melihat Lin Feng dalam keadaan baik-baik saja berada di tengah banyaknya petir yang menyambar tubuhnya, Xiong Hu dan yang lainnya dapat benapas lega.
“Siapa orang bertopeng yang memasuki kawasan petir puncak gunung Tianhuang? Apa dia pemimpin orang-orang itu? Kalau dia pemimpin mereka, mereka benar-benar bodoh karena mengikuti pemimpin bodoh yang tidak mengetahui seberapa berbahaya petir puncak gunung Tianhuang,” kata Putra Mahkota Huo Wen mencibir.
Namun, cibiran Putra Mahkota Huo Wen seketika berubah menjadi kekaguman, saat dia melihat pria bertopeng dengan tenang bediri di tengah sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya. Bukan hanya berdiri, pria betopeng terlihat menyerap kekuatan petir yang berkali-kali menyambar tubuhnya.
“Bagaimana dia bisa melakukan itu? Menyerap kekuatan petir untuk meningkatkan kekuatannya. Setauku di Alam Langit ini, hanya Kaisar terdahulu Kekaisaran Petir yang bisa melakukan itu, tapi dia sudah lama mati di tangan Ayahku sendiri. Untuk Kaisar Kekaisaran Petir yang sekarang, aku tidak yakin dia dapat melakukannya, dan dari kabar terakhir yang aku dengar dia masih terbaring di atas tempat tidur setelah terluka dalam pertempuran terakhir melawan Kekaisaranku,” kata Putra Mahkota Huo Wen penasaran dengan identitas pria bertopeng.
Sementara itu di tengah ribuan petir yang bergantian menyambar tubuhnya, Lin Feng benar-benar dapat memanfaatkan kekuatan petir yang menyambar tubuhnya.
“Meski peningkatan kekuatanku sangat perlahan, dengan berada di tempat ini aku yakin cepat atau lambat aku dapat menerobos tingkat Nirwana. Untuk menerobos tingkat Saint, aku mungkin harus berdiam di tempat ini selama satu tahun, baru aku dapat menerobos tingkat Saint,” gumam Lin Feng sambil menikmati sambaran petir yang tanpa henti menyambar tubuhnya.
“Tuan benar-benar menyerap kekuatan petir untuk meningkatkan kekuatannya,” kata Huang Zou.
“Meski aku memiliki elemen petir dalam tubuhku, tapi aku tidak mungkin dapat melakukan apa yang dilakukan Tuan,” ujar Xiong Hu.
“Sebaiknya kita berjaga di tempat ini sampai Tuan berhasil menyerap seluruh petir yang hari ini keluar dari awan petir puncak gunung Tianhuang,” saran Xiao Rong.
“Saudari Rong, apa maksudmu dengan menyerap seluruh petir yang hari ini keluar dari awan petir?” tanya Huang Zou.
“Setiap petir yang keluar dari awan petir, selama tidak ada yang menyerap kekuatan petir itu, maka petir itu akan kembali ke awan petir dan setelahnya dia akan kembali menyambar permukaan tanah.”
“Namun, kalau ada yang menyerap kekuatan petir itu, perlahan jumlah petir di puncak gunung Tianhuang akan penyap, dan petir baru akan muncul di hari selanjutnya,” kata Xiao Rong memneri jawaban pertanyaan Huang Zou.
“Artinya, begitu Tuan berhasil menyerap seluruh petir yang hari ini di keluarkan awan petir, kita dapat melanjutkan perjalanan dan menyelamatkan kedua saudaru kalian,” kata Xiong Hu menatap bergantian Xiao Rong dan Xiao Bing.
Mereka yang ditatap Xiong Hu mengangguk di waktu bersamaan. “Melihat hari yang beranjak sore, seluruh petir akan terserap habis oleh Tuan saat hari menjelang malam, dan itu artinya kita hanya punya sedikit waktu untuk menyelamatkan kedua saudari kami sebelum awan petir kembali mengeluarkan petir,” ujar Xiao Bing.
Seperti yang dikatakan Xiao Bing, menjelang malam tak lagi terlihat petir di puncak gunung Tianhuang, yang menandakan Lin Feng berhasil menyerap seluruh petir yang hari ini keluar dari awan petir.
Namun, saat Xiong Hu dan yang lainnya ingin pergi ke tempat Lin Feng, tiba-tiba saja Jenderal Kekaisaran Api dan puluhan prajurit Kekaisaran Api menghentikan langkah mereka.
“Kalian diam di sini, dan jangan berani bergerak meninggalkan tempat ini!” seru Jenderal Kekaisaran Api.
Xiong Hu dan yang lainnya tersenyum sinis mendengar itu, dan mereka teringat pesan Lin Feng.
“Seperti kata Tuan, kita bisa melakukan apapun kalau mereka yang memulainya, dan sekarang mereka sudah mulai. Jadi, lakukan apa yang ingin kita lakukan pada mereka!” kata Xiong Hu.
...----------------...
Bersambung.