Genre: Drama, komedi, persahabatan, action brutal, romance.
Sekumpulan pemuda STM yang sedang dalam tahap pencarian jati diri.
Basis 69, basis yang melegenda di ibu kota tapi sedang tertidur lelap karena kejayaannya perlahan-lahan mulai pupus.
Abimana Pramono pemuda dengan segudang rahasia.
Pemuda berdarah panas dan berhati dingin.
pemuda dengan nyali besar dan tak kenal takut.
Pemuda yang tersenyum saat melihat darah.
Abimana Pramono anggota baru basis 69 yang akan membuat sejarah baru.
Pemuda yang akan membangunkan basis 69 dari tidur lelapnya.
Parang..!
pedang..!
celurit..!
sudah di acungkan ke udara.
tidak ada kata untuk mundur sebelum kejayaan tercipta.
-Original story by Penulis amatir-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penulis amatir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ROCKY DAN SAKTI
Bimo tidak tau siapa dua orang di belakang buluk dan yang dia tau hanya mereka berdua pria tampan dan Bimo sangat membenci itu
Buluk yang mendengar ancaman Bimo tampak berubah bodoh dan merasa malu dengan satria serta Zaki yang juga tampak canggung
Kenapa gua punya junior gini amat yak? tanya buluk dalam hati
Di satu sisi Satria dan Zaki senang dipuji tampan tapi di satu sisi mereka terkejut karena ingin dilempar celurit
"Bemo kalau mau canda itu jangan pakai muka serius kek gitu sialan! Kagak tau loe siapa mereka berdua?". Buluk langsung mengatur emosinya
"Memang gua harus kenalan dulu gitu sama orang yang mau gua hantam? Orang asing meludah di depan gua saja Langsung gua tonjok karena kagak sopan". Bimo bicara dengan seenak jidatnya sendiri, belum puas dia karena gagal nge bacok sandi dan ingin melampiaskan kepada dua pria tampan di depan itu, orang gila ma bebas
"Lu berdua mau maju bareng apa satu-satu? pakai senjata apa tangan kosong? Gua siap!". Bimo secara lantang menantang langsung tanpa gentar sedikitpun
"Bim gila ya loe! Kalau loe mau sakiti mereka berdua lewati gua dulu!". Buluk tampak serius memandang juniornya, Bulik langsung melangkah berdiri di depan Satria dan Zaki
Bimo auto terkejut..
Melihat suasana yang tiba-tiba tegang antara senior dan junior, satria segera maju ke depan bersama Zaki
"Kawan nama kamu Bimo kan? perkenalkan namaku Satria ketua OSIS STM tunas bangsa ini dan juga ketua basis 69, ini wakilku yang bernama Zaki, kita adalah satu kesatuan dan tidak ada alasan untuk berselisih satu sama lain, mari kita bicara dengan baik-baik di tempat yang baik pula". Satria dengan jiwa kepemimpinan nya mencoba meluruskan kesalahpahaman
"Ini ketua loe Luk? kenapa kagak bilang dari tadi sih, udah terlanjur semangat gua njir". Bimo mengeluh sambil menurunkan kedua celuritnya
"Hei junior gila! Mana sempat gua bilang jika loe terus saja emosi dan pengen bacok orang" Buluk semakin kesal dengan melihat wajah datar Bimo, seperti orang yang tidak merasa bersalah dia
"Hehe, gitu ya? Sorry dah tapi gua merasa sakit hati saat ini sama elo, demi mereka berdua loe nekad mau lawan gua.. Ku kira kita sahabat ternyata bangsat!".
"Itu karena loe yang udah kelewatan bemo! Lagian jika gua lawan loe pun bakalan diam saja dan pasrah saat loe tonjok, karena loe adalah junior gua dan tugas senior adalah melindungi dan sadarkan juniornya". Buluk berpidato dengan membusungkan dadanya
"Uwihhhh.. Kata-kata loe buat gua terkesan Luk, boleh kentut kagak gua?". Bimo tersenyum lebar
"ASU!". buluk auto mengumpat dan juga tersenyum tau jika Bimo udah balik normal lagi
Satria merasa jadi patung Pancoran saat ini, maju dan memperkenalkan diri tapi kagak ada tanggapan dari pihak lain
Sementara Zaki masih diam dan tidak ambil pusing, dia terus saja mengamati Bimo.. Zaki sangat penasaran dengan pemuda di depannya itu dan rasa ingin taunya mulai tumbuh
Disaat suasana mulai mencair dan tidak lama datang dua orang pemuda dengan tergesa-gesa menghampiri satria dan Zaki
"Ketua?". Ucap keduanya bersamaan dan terkejut melihat sandi yang berlumuran darah duduk di tanah
"Rocky, Sakti cepat bawa dia ke rumah sakit dan ambulance sudah ada di depan tidak jauh dari gerbang". Perintah satria cepat
Rocky dan sakti tampak diam karena masih tidak mengerti apa yang terjadi disini dan pandangan keduanya auto teralihkan melihat pemuda asing yang sedang tersenyum memegang dua celurit
Entah kenapa mereka berdua merasa familiar dengan aura pemuda itu, Rocky dan sakti adalah dua assasin dari basis 69
"Kenapa kalian malah bengong! Cepat pergi!". Satria membentak
Kedua orang itu langsung tersadar dan buru-buru mengangkat sandi yang lemah
"Tunggu!". Bimo berteriak mengentikan sakti dan Rocky yang akan pergi
"Bim udah deh, udah tidak berdaya dia itu.. Jangan buat panjang ini masalah, demi gua Bim". Buluk memohon
"Apa sih Luk, tenang saja gua udah males dan kagak mood buat bertindak lebih jauh". Bimo berbalik badan
"Sol, Bor? Ngapain lu berdua bermesraan di ono? bawa pantat lu berdua kemari dan ikut ke rumah sakit". Bimo berteriak memanggil Sholeh yang masih bersimpuh di tanah dengan Boris yang telah sadar di pangkuannya
Mereka berdua hanya ingin menjadi udara di saat banyak orang yang datang tapi Bimo memanggil dan dengan cepat mereka berdiri dan berjalan mendekat
Sholeh dan Boris sama-sama bermuka bonyok dan yang membedakannya hanya muka Boris yang masih meneteskan darah dari hidung dan sudut bibirnya
"Bimo siapa mereka?". Tanya buluk terkejut karena dari tadi dia tidak sadar dengan keberadaannya
Satria juga tampak bego, karena terlalu fokus dengan Bimo, Dia tidak sadar ada dua korban lagi
Sementara Zaki sudah melihat kehadiran Sholeh dan Boris tapi dia hanya diam saja dan segera mendekat ke satria dan membisikkan sesuatu
"Mereka teman baru gua Luk". Jawab Bimo santai
Buluk memandang Sholeh yang kribo dengan darah kering di wajahnya, beralih memandang Boris yang tampak melas menahan sakit
"Apa kalian Sholeh dan Boris calon anggota baru basis?". Tanya satria langsung setelah diberitahu Zaki melalui bisikan
"Sholeh mengangguk cepat karena dia sudah tau jika orang di depannya adalah ketua dan leader dari basis 69
"Baik kalian berdua ikut juga ke rumah sakit dan rawat luka kalian". Perintah Satria
"Rocky, Sakti bawa mereka juga dan jangan sampai menimbulkan keributan". Lanjut satria
Walau masih bingung, Rocky dan Sakti langsung menganggukkan kepala mereka bersama
Di taman tersisa Bimo dan buluk serta Satria dan Zaki setelah Rocky dan sakti bopong sandi pergi dan Sholeh serta Boris yang mengikuti dari belakang
Bimo balik badan dan berjalan mengambil tasnya dan kembali memasukkan romeo dan Juliet ke dalamnya
"Bim walau loe udah tau, gua akan perkenalkan lagi.. Ini adalah senior Satria dan dia adalah ketua basis 69".
"Dan yang di sebelahnya adalan senior Zaki, wakil sekaligus orang yang menyusun rencana saat kita berperang dan tawuran". Buluk lanjut memperkenalkan Zaki
"Bimo". Ucap Bimo singkat memperkenalkan diri memandang satria dan Zaki
"Salam kenal Bimo, bagaimana jika bicara di ruangan OSIS?". Satria mencoba ramah
Bimo mengangguk setuju
"Ketua silahkan duluan, saya dan Bimo akan mengikuti dari belakang". pinta buluk
"Baik". Jawab satria dan langsung pergi terlebih dahulu dengan Zaki
"Kenapa lu pandang gua kek gitu Luk? Tenang saja gua kagak ngapa-ngapa tidak usah khawatir".
"Siapa yang khawatir! Gua lebih khawatir sama sandi jika tadi gua kagak tepat waktu hentikan kegilaan elu, ayo jalan! dan loe harus cerita apa yang sebenarnya terjadi". Pinta buluk dan mereka berdua pun mengikuti satria dan Zaki dari belakang
Dengan buluk yang mengintrogasi Bimo tentang insiden berdarahnya dengan sandi
Permintaan pertama yang mencengangkan bagi orang yang sudah tegang duluan..
ha...ha...