NovelToon NovelToon
One Piece Raja Bajak Laut Dengan System Kapten

One Piece Raja Bajak Laut Dengan System Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Epik Petualangan / One Piece / Persahabatan / Anime
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mimpi Fiksi

"Dua kali lipat usaha, sepuluh kali lipat keuntungan!"

"Kamu sudah ketinggalan zaman. Angkatan Laut baru saja memperbarui sistem mereka ke 200 kali lipat!"

"Apa?! Jadi kalau kru bekerja dua kali lebih keras, kaptennya mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?"

"Tidak masalah! Seperti yang kita semua tahu, Sistem Kapten adalah sistem terbaik, dan aku—Lion D Andi—juga kapten yang hebat!"


---

Andi terbangun di dunia bajak laut dan tanpa sengaja membangkitkan Sistem Kapten. Dengan sistem ini, usaha para krunya berlipat ganda, sementara keuntungannya melesat hingga ke langit!

Dari perairan Lautan Timur hingga Samudra Dunia Baru...
Dari seorang Pahlawan hingga menjadi Raja Bajak Laut
Dari buronan dengan hadiah 8 juta hingga menjadi legenda bernilai 10 miliar Bailey...

Saat Andi menoleh ke belakang, lautan telah dipenuhi mayat para bajak laut. Dan di sisinya, berdiri kru yang telah menjadi legenda:

Thief Cat, Shura, Black Foot, Dan Lain - lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimpi Fiksi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 - Bajak Laut Crik

"Apakah kau ?." Tanya Andi.

Kuro mengangguk sambil tersenyum Sinis.

"Tidak heran... Mereka juga menyamar ke dalam pelabuhan agar dapat menyusup ke dalam, lalu melancarkan serangan dari dalam, strategi mereka sama seperti kita, cukup licik. Apa kita akan menghadapinya mereka secara langsung Andi ?".

Andi menghela napas sambil menatap ke arah kapal-kapal Bajak Laut di kejauhan.

"Mereka hanya sekumpulan Bajak Laut lemah, tapi serangan seribu orang dan puluhan kapal Bajak Laut sekaligus… Bukan soal bisa atau tidak kita mengalahkan mereka.

Tepi jika kita menyerang, sebagian besar anak buah kita akan mati sia-sia."

Kuro menyeringai. "Jadi… kita harus menerima kekalahan ?"

Andi menggeleng. "Bukan menyerah, tapi kita harus bertindak cepat untuk mengisi persediaan kita, lalu pergi sebelum perang benar-benar tejadi."

Kuro, mengangguk setuju, sambil berkata ". Kita tidak bisa membuang-buang waktu lagi di sini."

Andi menoleh ke arah Ajin, yang masih berdiri tidak jauh didepanya.

Tatapan mereka saling bertemu dan seolah bertukar pemahaman tanpa kata-kata.

Ajin lalu berbalik dan berjalan menuju Kapalnya dengan ekspresinya dingin.

Setelah melihat Ajin berbalik, Andi membuka antarmuka sistemnya memindai potensi Akin:

> [Nama: Akin]

[Potensi: Perunggu]

[Peringkat: Besi Hitam] – Kelenihan Loyalitas Tinggi.

Andi tersenyum tipis dan sangat tertarik. "Meski bakatnya tidak luar biasa, loyalitas seperti ini lebih berharga daripada seribu orang kuat yang tidak bisa dipercaya."

Ia menyipitkan mata. "Mirip seperti Kuro… paket pengalaman yang berharga, Jika ada kesempatan, aku harus menguji dan merekrutnya ke Kapalku."

Menutup antarmuka sistem, Andi meninggalkan anak buahnya untuk menjaga kapal mereka, lalu mengikuti Kuro menuju toko milik Har.

Disisi Lain.

Setelah Ajin sampai di Kapalnya, ia pun berjalan masuk menuju kabinnya sambil melihat Palu yang baru saja sadar dari koma.

Pria itu mendesah pelan saat melihat perisainya yang retak dan ekspresi dingin Ajin.

Tanpa menunggu Ajin memarahinya, Palu segera berkata dengan suara serak, "Maaf."

Lalu Ajin menepuk pundaknya tanpa ekspresi. "Tak ada gunanya menyesalinya Sekarang, kau tetap di kapal dan Aku akan mengurus sisanya."

Namun, pikirannya masih tertuju pada sesuatu yang mengganjal pikiran nya dari reaksi Kolonel Tikus di pelabuhan tadi, Itu bukan reaksi ketakutan biasa.

Setelah tersadar kembali, Ajin Mengambil Den Den Mushinya untuk menghubungi Kaptenya Crik. Beberapa detik kemudian, suara berat terdengar dari seberang.

"Berhasil ?" Kapten Crik.

"Tidak." Jawab Ajin

Crik terdiam sesaat sebelum bertanya kembali, "Apa yang sebenarnya terjadi Ajin?"

Ajin menyandarkan diri ke dinding. "Ada dua kekuatan lain di pelabuhan yang menggangu rencananya Salah satunya adalah Kolonel Mouse dari Angkatan Laut Cabang 16 Lautan Timur, akan tetapi sejauh ini belum ada ancaman dari pihaknya. Tapi kekuatan lainnya..."

Ia mengepalkan tangan. "Mereka cukup kuat hingga bisa menakuti Kolonel Tikus untuk tidak berani untuk bertindak."

Crik tertawa kecil. Lalu berkata "Menarik.... Bajak laut kuat atau monster dari Grand Line?"

Ajin menatap kosong ke kejauhan. "Entahlah aku juga belum tau, Tapi dari aura mereka, aku tau kalau mereka lebih kuat dariku."

Ia menarik napas. "Kapten, mungkin kita harus menunda serangan ini dulu, kita Tunggu kesempatan yang lebih baik."

Suasana di Den den Mushi menjadi senyap, sebelum Crick tiba-tiba tertawa. "Hahaha...Menunggu katamu? Ajin, kau tahu berapa banyak Bajak Laut yang harus aku beri makan? Berapa banyak amunisi yang kita punya saat ini? Kita tidak punya waktu untuk menunggunya lagi!"

Suara Crik mulai meninggi, dipenuhi keyakinan yang tak tergoyahkan.

"Tujuan ini, kita hanya bisa maju. Tidak ada kata mundur, Ajin!"

Ajin mengepalkan tangan.

"Aku membangun armada ini agar lautan hanya mendengar perintahku."

"Puluhan kapal bajak laut kita bisa menghancurkan kota hanya dalam sekali tembak.

Apa artinya keberanian seorang diri saat berhadapan dengan orang dengan jumlah yang banyak ?"

"Kita sudah siap. Tidak ada lagi bajak laut yang lebih kuat dari kita!"

Ajin menutup matanya sejenak sebelum mengangguk dan berkata. "Mengerti."

Tidak peduli seberapa berbahaya perintah dari Crik karena apabila Crik sudah meberikan perintah kepadanya, ia tidak akan pernah mundur.

Selain itu, ia juga memahami satu hal—di lautan ini, keberanian seseorang hanya bertahan selama tubuhnya masih bisa bergerak.

Setelah menutup den den Mushi nya, Ajin memimpin anak buahnya untuk menyusup kembali ke Pelabuhan Rav.

Ia mulai menyelidiki titik-titik militer dan gudang amunisi serta pasukan pengawal Pelabuhan Rav tersebut.

Saat ini seluruh Ajin dan seluruh Anak buahnya telah tersebar di dalam kerumunan Pelabuhan Rav, hanya menunggu perintah datang, mereka akan langsung melumpuhkan seluruh pelabuhan dalam hitungan jam.

Ia telah melakukan hal semacam ini berkali-kali.

"Kali ini, kami juga tidak akan salah."ucap Ajin.

Disisi Lain.

Di Kapal Bajak Laut Crik

Crik menatap laporan intelijen yang baru saja ia terima, dalam laporan tersebut terdapat dua lembar kertas dengan gambar wajah yang sudah agak usang tergeletak di atas mejanya.

"Ksatria Andi, hadiah 8 juta Bery."

"Kucing Hitam Kuro, hadiah 15 juta Bery."

Bajak Laut di sampingnya menambahkan informasi dengan sedikit ragu, "Tapi Kapten, kita belum memperbarui daftar buronan dan Informasi ini mungkin sudah ketinggalan zaman."

Crik mengangguk. "Hadiah bajak laut jarang berubah drastis, Kecuali sesuatu yang besar terjadi, angka bounty itu masih cukup akurat dan

Bajak Laut Ksatria Andi ini baru muncul dua tahun lalu dan Sementara Kuro, dia memiliki reputasi yang tidak bersih." Ucapnya sambil tertawa sinis.

"Bagi seorang bajak laut, reputasi seperti itu berarti tidak akan bertahan lama."

Kemudian Tatapannya mengeras. "Mereka menyamar sebagai angkatan laut untuk menyusup ke pelabuhan Rav, sehingga dapat disimpulkan kalau Mereka juga ingin menguasai tempat ini dari dalam."

Crik menyeringai lebih lebar. "Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi. Kita harus bergerak duluan!"

Bajak Laut itu terkejut sambil berkata. "Tapi Kapten, Tuan Ajin dan Palu masih berada di pelabuhan Rav dan Jika kita menyerang sekarang—"

Crik mengangkat bahu acuh tak acuh. "Itu bukan masalahku dan Jika mereka cukup kuat, mereka akan bertahan, Jika tidak, maka mereka memang tidak layak berada di kapal Bajak Lautku."

Bajak Laut itu menelan ludah, ketakutan menyelimuti setelah melihat betapa dinginnya Crik terhadap kru nya.

Setelah itu, Crik berbalik dan mengusap zirah emas yang digunakannya dengan Mata yang berbinar serta penuh keserakahan.

"Baju besi ini terbuat dari paduan khusus. Bisa menahan tembakan meriam jarak dekat."

"Di baliknya, ada senjata yang lebih mematikan."

Ia mengangkat tombak besar dengan satu tangan, kekuatan luar biasa terpancar dari dirinya.

"Semakin besar ayunan, semakin dahsyat kehancurannya dan di lautan ini, siapa yang bisa menghentikanku ?!" Ucapnya Sambil tertawa penuh percaya diri. w

1
ryan
lanjut....
ryan
lanjut thot
Nining Vatunah
lanjut thor
Nining Vatunah
semangat thor
Nining Vatunah
tetap semangat thor
Nining Vatunah
lanjut thor
ryan
mantap thor lanjut
SHB
lanjut thor
ryan
ditunggu updatenya thor
ryan
lanjut tror
ryan
mantap thor
ryan
tetap semangat. thor ...ditunggu Updatenya
ryan
wow...Ajin bergabung
ryan
lanjut thor
ryan
mantap
ryan
lanjut tuor
ryan
tetap lanjut thor
ryan
lanjutkan thor
ryan
lanjut thor
ryan
oke lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!