seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Kanya di kamar sedang mengecek Novel nya. Hari ini adalah pemberian bonus.
"Bismillahirrahmanirrahim." Kanya membuka aplikasi N dan melihat Novel nya dan Alhamdulillah Kanya mendapatkan bonus pertama nya . 30 dollar sekitar 400kalau di rupiahkan.
Alhamdulillah akhirnya aku sudah gajian. Kanya selalu bersyukur berapa pun yang dia dapat..
"Hem kayaknya aku harus cari kerja." Gumam Kanya.
Aku coba tanya ke Maria deh, siapa tahu bisa bantu aku cari kan aku pekerjaan. Batin Kanya.
Kanya membuka aplikasi hijau dan mencari nomor kontak sahabat nya.
Tut Tut Tut.
Panggilan pun tersambung.
"Hallo Assalamualaikum Maria,Apa kabar?"
"Wa'alaikumussalam Kanya.kabar aku baik. Wah, tumben nih, kamu nelepon aku, Aku kira kamu sudah lupa aku." Protes Maria .
"Hehehe... Maaf Mar,kamu tahulah sejak menikah aku harus mengurus rumah seorang diri jadi gak ada waktu santai " Kata Kanya sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal.
"Iya deh, Iya yang sudah menjadi istri orang. Oh ya ada apa Kanya ? Pasti ada sesuatu ini kalau kamu telepon gini." Tanya Maria.
"Tahu aja kamu Mar, Sebenarnya aku mau minta tolong Mar. Mana tahu kamu bisa bantu aku."
"Memangnya mau minta tolong apa?"
"Minta tolong barang kali kamu tahu ada lowongan pekerjaan gitu Mar,!"
"Bentar bentar kenapa kamu tiba tiba mau kerja lagi ? dulu bukanya Rihan yang nyuruh kamu berhenti kerja. lalu sekarang kamu cari kerja. Apakah Rihan tidak menafkahi kamu?" cerocos Maria.
"Iya Mar, Dulu memang mas Rihan nyuruh aku berhenti kerja dan menafkahi aku dengan kayak, Mar.!"
"Lalu ? Kalau Rihan menafkahi mu dengan layak, kenapa sekarang kamu malah cari kerja.? Coba kamu ceritakan mana tahu aku bisa bantu kamu Kanya."
Sebenarnya Maria ingin memberi tahukan soal Rihan yang sedang jalan dengan perempuan lain. Tetapi sepertinya bukan waktu yang tepat...
"Awalnya mas Rihan memang royal sama aku Mar, Mas Rihan juga perhatian padaku. Tapi semenjak Ibu mertua dan adik ipar ku tinggal di rumah ini Mas Rihan jadi berubah Mar.!"
"Berubah bagaimana maksud kamu Kanya?" Jiwa kepo Maria meronta. Dia penasaran apa yang terjadi pada sahabatnya.
"Mas Rihan hanya ngasih aku sejuta sebulan untuk makan semua orang rumah, lalu untuk bayar tagihan air, wifi dan token listrik."
"Apa sejuta sebulan?" Teriak Maria di seberang telpon karena merasa shock.
"Benar Mar, mana cukup coba sejuta sebulan untuk makan empat orang. aku kasih makan tempe dan kangkung. Malah aku di bilang katanya aku boros." Ibu mertuaku selalu bilang bahwa aku hanya ongkang ongkang kaki dan bisa nya ngabisin uang anaknya saja.
"Kamu gak minta uang tambahan gitu?" Tanya Maria.
"Sudah aku sudah minta, tapi berujung pertengkaran. Karena Ibu mertua ku selalu bilang ke Mas Rihan kalau uang sejuta itu sudah lebih dari cukup."
"Kamu yang sabar ya Kanya."
"Iya Mar, makasih sudah selalu support aku."
"Oh ya, kamu cari pekerjaan kan? aku dengar di perusahaan Xxxxxx ada lowongan Kanya,jadi asisten CEO, gimana apa kamu mau?" Tanya Maria.
"Jadi asisten CEO? Aku sih mau saja, tapi apa aku bisa Mar, aku insecure Mar. Sekarang muka ku kusam tampak sangat dekil."
"Kamu coba aja dulu Kanya, besok kamu bawa surat lamaran kamu. Soal muka mah gampang. Besok habis ngajukan lamaran aku akan antar kamu perawatan di tempat langganan ku. Di jamin mukamu kembali bersinar seperti sediakala. Jadi awet muda lagi gitu."
"Tapi Mar, aku belum punya uang kalau harus perawatan muka." Jawab Kanya jujur.
"Kamu ini kayak sama siapa saja sih, soal uang gak usah dipikirin. Kan ada sahabat kamu yang baik hati ini." jawab Maria sambil bercanda.
"Tapi Mar ..."
Kanya belum menyelamatkan perkataannya sudah di potong Maria.
"Tidak ada kata tapi tapi. Yang penting besok aku menunggumu dan kamu wajib hadir titik aku gak mau ada koma." Jawab Maria.
"Iya deh, iya sahabat ku yang paling cantik paling the best. Terima kasih banyak ya Mar, Maaf sudah merepotkan kamu." Kata Kanya.
"Nah , gitu dong manut,gak banyak protes."
"Hahahaha " akhirnya mereka berdua tertawa bersama.
"Sekarang kamu harus bangkit. tunjukkan kepada mereka bahwa kamu wanita yang tangguh."
"Kamu benar Mar, aku tidak mau menjadi wanita lemah.Mereka di baikin malah ngelunjak."
"jadilah Kanya yang aku kenal dulu, Kanya yang pemberani, strong."
"Siap komandan.".
"Nah gitu dong kembali semangat."
"Makasih ya Mar, Sekali lagi makasih."
"Sama sama cantik. Kalau kamu perlu apa apa jangan pernah sungkan bilang padaku."
"Iya, kalau begitu sampai ketemu besok ya Mar, assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh "
Kanya mematikan sambungan telepon nya. Setelah ngobrol panjang lebar dengan sahabat nya.
Di tempat lain di cafeXX
Tempat pertemuan Rihan dengan Niela yang sudah CLBK
"Terima kasih Mas, Mas selalu penuhi permintaan ku untuk makan siang bersama." Kata Niela.
"Apa sih yang gak untuk kamu sayang.Apapun akan Mas lakukan untuk kamu sayang. Mas akan berusaha penuhi semua permintaan mu selagi Mas mampu."
"Benarkah Mas?" Apapun itu? Tanya Niela dengan semangat.
"Benar dong sayang. Emang apa yang kamu inginkan sekarang? Tas baju, sepatu, perhiasan. " Tanya Rihan.
"Aku ingin Mas menikahi ku, Apa Mas mau menikah dengan ku?" Tanya Niela.
Niela tidak akan melewatkan kesempatan ini karena Niela ingin agar menjadi istri Rihan segera.
Obrolan mereka terhenti karena pelayan datang mengantarkan pesanan mereka.
"Sabar sayang,aku pasti akan menikahi mu ?"
"Kapan Mas, aku ingin secepatnya menikah dengan Mas! Oh ya mas, kapan Mas akan menceraikan istri Mas? Aku sudah tidak sabar menjadi wanita satu satunya milikmu Mas.Aku sudah tidak bisa jauh jauh darimu Mas."
"Sabar dulu sayang, Mas masih belum mendapatkan sertifikat rumah milik Kanya." kata Rihan.
"Kenapa Mas tidak membeli rumah sendiri saja. Secara kan Mas sekarang sudah mapan."
"Iya, Mas memang sudah mapan."
"Nah kalau sudah mapan Mas dengan mudah beli rumah." Jawab Niela.
"Tapi sayang kalau kita mendapatkan sertifikat rumah itu. Kita bisa menjual nya dan membeli rumah yang lebih besar. Emang kamu gak mau tinggal di rumah yang besar dan mewah.
"Mau dong Mas, Mau banget. Tapi jangan lama-lama Mas. Aku tidak bisa jauh darimu."
"Pasti sayangku, aku akan bertindak cepat untuk mengambil sertifikat rumah Kanya."
"Baiklah aku akan berusaha untuk bersabar menunggu waktu itu Mas."
"Makasih sayang ku, kamu memang bidadari ku, sudah cantik, pengertian, kamu memang wanita perfect sayang."
"Gombal." Suara Niela mendayu-dayu sambil mencubit pinggang Rihan.
"Mas gak bohong sayang.kamu memang wanita yang paling mengerti Mas . Mas makin cinta dan sayang sama kamu."
"Aku juga Mas."