Pernikahan seharusnya menjadi momen yang paling membahagiakan dan ditunggu oleh pasangan yang saling mencintai. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Noami dan Gilang.
Pasalnya, pernikahan mereka terjadi secara mendadak dan tak mengenakkan akibat kesalahpahaman warga yang mendapati mereka berada di dalam rumah kontrakan Naomi dalam kondisi yang cukup intim.
Warga yang mengira kalau Naomi dan Gilang sudah melakukan tindakan tercela yang mencoreng nama baik desa mereka, memaksa mereka menikah saat itu juga. Tidak punya pilihan, Gilang dan Naomi terpaksa menuruti keinginan warga demi menyelamatkan naman baik mereka sebagai pendatang di sana.
“Meski kita sudah menikah, tapi kamu tidak boleh menuntut hak apapun kepadaku!” Kata Gilang setelah tak lama mereka menjadi pasangan suami istri.
Begitu banyak kesepakatan menyakitkan yang dibuat oleh Gilang ditambah sikap Gilang yang sering mengacuhkannya setelah mereka menikah, membuat Naomi merasa pernikahan yang dijalaninya hanya membuatnya terluka.
Apakah Naomi mampu bertahan dengan pernikahan yang hanya membuat luka untuk dirinya meski sebenarnya tanpa diketahui oleh Gilang jika Naomi sudah mencintai Gilang sejak lama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PML 29 - Tidak Perlu Mengajaknya
Perdebatan yang sempat terjadi antara Gilang dan Naomi berhasil membuat Gilang jadi kepikiran saat sedang bekerja di perusahaan. Sangking tidak fokus lagi pada pekerjaannya, Gilang sampai salah menyebut nama kliennya dengan sebutan Naomi.
“Kak Gilang lagi ada masalah ya sama Kak Naomi?” Setelah rapat selesai dilangsungkan, Melvina segera bertanya. Sejak tadi pemikirannya terusik dengan sikap Gilang saat sedang rapat.
“Kenapa kamu bertanya seperti itu, Melvin?” Tanya Gilang heran.
“Soalnya Kakak kelihatan gak fokus. Kakak bahkan sampai salah menyebut nama klien dengan sebutan nama Kak Naomi!” Balas Melvina.
Gilang menghela napas sejenak sebelum menjawab pertanyaan Melvina yang terdengar begitu penasaran. “Kakak gak punya masalah apa-apa sama Naomi. Kakak salah menyebut nama tadi hanya karena kurang fokus saja.” Gilang terpaksa berdusta. Dia tidak ingin Melvina jadi salah paham nantinya.
Melvina rasanya tidak percaya. Dia yakin ada masalah yang membuat Gilang jadi tidak fokus seperti tadi.
“Jangan berpikiran yang macam-macam. Lebih baik kamu lanjutin pekerjaan kamu dan kembali mempelajari tugas kamu sebagai sekretaris Kakak!” Titah Dean.
Melvina mengiyakannya dengan rasa berat hati. Karena saat ini dia begitu penasaran ada apa dengan Gilang dan Naomi. Melvina berharap jika dugaannya tadi benar kalau hubungan Gilang dan Naomi memang benar sedang tidak baik-baik saja.
“Aku heran kenapa sampai saat ini Kak Gilang masih mempertahankan rumah tangganya dengan Naomi. Padahal mereka kan menikah tanpa cinta. Dalam kondisi terpaksa pula. Seharusnya Kak Gilang menceraikan Naomi saja setelah kembali ke sini. Bukannya masih melanjutkan pernikahan dengan Naomi. Apa lagi sangat mudah bagi Kak Gilang untuk menceraikannya karena mereka hanya menikah secara siri.” Gumam Melvina dalam hati.
Ya, tanpa diketahui oleh Gilang, Melvina sebenarnya tidak suka melihat Gilang menikah dengan Naomi. Melvina bahkan sudah sangat lama menaruh perasaan pada Gilang lebih dari sekedar seorang adik pada kakaknya. Namun, karena Gilang bukanlah pria yang mudah peka dengan keadaan di sekitarnya, membuat Gilang tidak menyadari kalau Melvina menyayanginya bukan karena menganggapnya sebagai seorang kakak. Melainkan seorang pria yang dia cinta.
Bukan hanya Gilang yang tidak bisa fokus pada pekerjaannya, Naomi pun demikian. Untung saja hari itu tidak begitu banyak pasien yang ia tangani sehingga membuat Naomi bisa lebih santai di dalam ruangan kerjanya.
“Naomi, kakak kamu sekarang lagi ada di rumah. Dia tiba-tiba saja pulang bersama suami dan anaknya tanpa memberitahu mama dan papa lebih dulu.” Beri tahu Mama Jelita saat baru saja masuk ke dalam ruangan kerja Naomi siang itu.
Wajah Naomi nampak kaget. Bagaimana tidak, Nadira berkata jika akan pulang bulan depan. Namun, dia pulang dalam waktu yang lebih cepat.
“Mama serius Kak Nadira lagi ada di sini?” Tanyanya memastikan.
Mama Jelita mengangguk. Membuat kedua bola Naomi berbinar senang. “Kalau benar seperti itu, Naomi bakalan pulang ke rumah sore ini setelah selesai bekerja!” Seru Naomi. Rasanya dia sudah tidak sabar untuk bertemu Nadira. Terlebih bertemu dengan keponakannya.
“Baiklah kalau begitu. Jangan lupa ajak Gilang juga kalau mau pulang ke rumah!” Pesan Mama Jelita.
Naomi hanya mengangguk. Namun tidak berjanji untuk melakukannya. “Untuk apa aku mengajaknya. Dia pasti gak bakalan mau ikut bersamaku. Karena menurutnya lebih baik kalau dia pergi ke rumah orang tuanya dan berdekatan dengan Melvina di sana.” Gumam Naomi dalam hati merasa miris.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya. Terima kasih🌺
Gilang marah tidak ya Naomi pulang ke rumah mamanya untuk menemui kak Nadira tidak mengajaknya