Menikah Dengan Ayah Sahabat Ku

3 jam kemudian meeting akhir nya selesai, Keyla dan sang bos keluar dari ruangan meeting dengan senyum yang mengembang setelah usaha keras mereka agar perusahaan yang di incar setelah sekian lama mau melakukan kerja sama dengan perusahaan mereka.

"Selamat pak Aldrich." Al mengangguk tersenyum kecil pada bos Keyla yang mengucapkan selamat untuk perusahaan nya yang juga berhasil mendapatkan kontrak kerja sama.

"Selamat juga untuk pak Andrew, semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar."

Bos Keyla bernama Andrew itu mengangguk sambil tersenyum. "Oh iya pak, perkenalkan ini Sekretaris saya, Namanya Keyla."

Keyla yang sedari tadi hanya menyimak obrolan sang bos, tersenyum menyapa Aldrich yang juga menatap nya.

"Keyla pak, saya sekretaris bapak Andrew." Ucap nya singkat.

"Saya Aldrich. Kamu bisa panggil saya pak Al." Keyla mengangguk mengerti.

Mereka mengobrol sedikit hingga Keyla dan Andrew sang bos berpamitan karena masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan.

"Sampai bertemu di lain waktu pak Aldrich."

Al mengangguk, ia menatap kepergian dua orang itu terlebih Keyla dengan perasaan yang sulit di jelaskan. Rasanya ia masih ingin mengobrol dengan putri nya, namun ini bukan waktu yang tepat.

"Huh..."

Pria itu menghela nafas panjang, kemudian mengajak sang sekretaris yang baru saja kembali dari toilet untuk pergi ke suatu tempat.

****

Ani memasuki salah sebuah restoran mewah, yang terkenal di Swiss. Pandangan nya jatuh pada seorang pria yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Maaf mas, udah lama ya nunggu nya?" Sebuah suara memasuki indera pendengaran Aldrich, membuat pria itu menoleh. Tatapan nya terpaku pada wajah hangat Ani yang memandang nya juga.

Rasa rindu begitu menggebu dalam dirinya, membuat Aldrich menatap sang istri berkaca-kaca. Bayangkan saja selama 22 tahun, ternyata yang selama ini hidup bersama nya bukan sang istri. Aldrich berdiri lalu memeluk Ani dengan erat, seakan jika melepas pelukannya maka Ami akan meninggalkan nya lagi.

"Mas apa kabar?" Aldrich enggan menjawab, ia masih memeluk sang istri. Rasa nyaman menghinggapi hati nya. Seakan menemukan rumah yang sesungguhnya.

Setelah beberapa saat, Aldrich melepaskan pelukan mereka lalu menatap wajah sang istri. "Maaf sayang." ucap nya penuh penyesalan.

"Nggak papa. Ayo duduk dulu, masa ngobrol nya sambil diri gini," Ucap Ani sambil mengusap lengan Aldrich.

Aldrich menurut mendengar ucapan Ani. Pria itu tak hentinya menatap sang istri. Wajah itu masih sama seperti dulu, malah semakin cantik pikir nya.

****

Sekitar 1 tahun lalu, Ani mendapatkan laporan dari anak buah nya, bahwa Ana selalu menggunakan sebuah ramuan untuk menghilangkan ingatan suami serta kedua anak nya. Baik di campur kan dalam makanan maupun minuman ketiga nya.

Saat itu langkah pertama yang Ani ambil adalah, membuat obat penawar, lalu mengirimkan orang untuk menyusupkan kedalam rumah sang suami untuk menjalankan rencana yang sudah ia susun matang-matang, dan itu semua berkat bantuan Arsen. Jadi, tak membutuhkan waktu lama Aldrich dan kedua anak nya mulai menyadari bahwa ada yang tak beres dengan wanita yang selama ini tinggal bersama mereka.

Aldrich dengan kekuasaan nya, mulai mencari tahu segala sesuatu nya. Hingga akhirnya ia mengetahui rahasia yang di sembunyikan oleh sang adik ipar. Penyesalan tumbuh dalam hati nya, bagaimana bisa ia tidak mengetahui niat busuk sang adik ipar, namun nasi sudah menjadi bubur, penyesalan tinggal penyesalan, yang di lakukan Aldrich adalah mencari sang istri lalu memperbaiki semua nya.

"Halo Key, iya ini mamah mau pulang." Ani mengangkat panggilan dari sang putri yang menanyakan keberadaan nya.

"Iya. Kamu mau titip apa, mumpung mamah lagi di luar.

Al terus memperhatikan sang istri yang sedang melakukan panggilan video bersama putri bungsu nya. Rasa senang dan bahagia Al rasakan saat kembali melihat wajah sang putri, meskipun hanya melalui ponsel.

Beberapa saat kemudian panggilan pun berakhir.. Ani menatap sang suami. "Mas kapan mau ketemu sama Key?" tanya wanita itu.

"Tunggu semua nya terungkap sayang, aku gak mau nanti wanita itu lukain anak kita." ungkap Aldrich. Ani mengangguk, ada benarnya juga ucapan sang suami.

"Iya mas. Semoga semua nya cepat selesai. Oh iya, gimana kabar Davin sama cucu kita?" Tanya Ani penasaran.

"Mereka baik. Cuma ya gitu, dia kurang di sukai sama keluarga besar, karena hasutan dari Ana." Jelas Aldrich. Meskipun jarang bertemu dengan cucu satu-satunya itu, namun ia tahu bahwa keluarga nya kurang menyukai gadis itu.

"Davin lagi dekat sama orang mas?" tanya Ani penasaran. Sebenarnya ia tahu bahwa anak sulung nya itu sedang dekat dengan sahabat sang cucu, namun Ani memilih diam saja.

"Kayak nya iya. Kalau nggak salah, nama nya Rein." ujar Al sambil menerawang.

Kedua nya mengobrol sebentar, hingga Ani berpamitan pada Al untuk pulang. "Mas aku duluan ya, Keyla juga udah pulang."

Meskipun tak ikhlas jika istri kesayangan nya pergi, namun Al juga tak bisa menahan nya terlalu lama di sini. "Besok tidur di rumah kita ya, aku masih kangen loh." rengek nya tanpa sadar.

Al memang mempunyai rumah di Swiss, setelah tahu bahwa sang istri menetap di Swiss ia memilih membeli sebuah rumah minimalis.

"Iya mas." Ani tersenyum kecil melihat tingkah sang suami yang merengek padanya.

****

Akhir pekan Keyla menghabiskan waktu nya untuk menonton. Berbagai macam cemilan sudah berada di atas kasur. Matanya sibuk menatap layar laptop, yang menampilkan adegan kiss antara tokoh utama pria dan wanita.

"Key, sini bentar mamah mau ngomong." Keyla reflek mem-pause film nya, ia dengan cepat menoleh menatap Ani yang berada di depan pintu kamar nya.

"Kenapa mom?" tanya nya sambil menuruni kasur.

"Jadi gini, mamah mau ke Indonesia karena ada urusan penting, kamu sendiri di sini nggak papa kan?" Ujar Ani langsung.

Keyla sedikit terkejut mendengar ucapan sang ibu. "Indonesia? Mau ngapain Mom?" tanya Keyla. Jujur saja, Keyla belum pernah di tinggalkan oleh Ani sendiri.

"Pokoknya ada urusan lah. Boleh kan mamah ke sana." Karena tak tega melihat wajah melas sang ibu. Akhirnya Keyla mengangguk dengan berat hati.

"Mommy berapa lama di sana?" tanya Keyla.

"Nggak nyampe 1 bulan kok." jawab Ani sambil mengelus rambut Keyla.

"Oh gitu." Keyla membalas pelukan Ani, kedua nya berpelukan cukup lama hingga Ani melepaskan pelukannya lalu menatap Keyla.

"Kalau mamah tinggal, kamu jaga kesehatan, kerja secukupnya aja, nggak usah terlalu di forsir." pesan Ani.

Keyla mengangguk mengerti. "Mamah udah packing belum? Key bantuin ya?"

"Nggak usah, mamah bawa baju sedikit aja kok. Biar mamah nanti yang packing." ujar Ani membuat Keyla mengangguk mengerti.