NovelToon NovelToon
Bianca Adlova

Bianca Adlova

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alkeysaizz 1234

Bianca Adlova yang ingin hidup tenang tanpa ada kemunafikan.
Dia gadis cantik paripurna dengan harta yang berlimpah,namun hal itu tidak menjamin kebahagiaannya. Dia berpura-pura menjadi gadis cupu hanya ingin mendapatkan teman sejati. Tapi siapa sangka ternyata teman sejatinya itu adalah tunangannya sendiri yang dirinya tidak tau wajahnya.
Lalu bagaimana Bianca akan terus menyembunyikan identitas aslinya dari teman sekolahnya? Apakah dia akan kehilangan lagi seseorang yang berharga dalam hidupnya? ikuti kisahnya disini.
Selamat membaca🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alkeysaizz 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Psikopat.

"Cepat panggil ambulans sekarang!! " teriak pak Angkara yang berubah panik saat melihat Bianca tak sadarkan diri di tengah lapangan.

Jojo langsung menggendongnya dan masuk ke dalam mobil yang akan melarikan Bianca ke rumah sakit.

"Itu lebih baik! " ujar Aluna sinis dan menatap ke arah Renova dengan senyum kepuasan.

"Elo yakin,Al? si cupu gak sampai mati kan'? " tanya Ami cemas.

"Kalian tenang ajalah! gue juga masih punya otak buat melakukan hal lebih dari itu. " sahutnya santai lalu pergi dari sana.

Bianca langsung masuk ke ruang UGD. Terlihat dokter yang sama masuk ke dalam.

Jojo menunggu di luar, dengan hati cemas dan was-was.

Terdengar suara langkah tegas berbalut cemas mendekat ke arahnya.

"Dimana Bianca? Apa yang sudah terjadi padanya?!" Sorot matanya di penuhi ketakutan akan terjadi sesuatu pada putrinya.

Jojo terdiam tak melepaskan tatapannya ke arah pintu ruang UGD yang masih tertutup rapat.

Laura duduk lalu menangis di sana. Rubi mencoba menenangkan dengan memeluk majikannya begitu erat.

Remon datang bersama Frederick juga Dino kesana dan menatap ke arah wanita yang kini tengah menangis di pelukan pelayannya.

"Bagaimana si cupu Jo? "

"Dia masih di dalam. " sahutnya singkat.

Pintu pun perlahan terbuka, dokter keluar sambil menyeka keringat yang berada di keningnya.

"Bagaimana keadaan putri saya dok? " tanya Laura dengan kecemasan yang begitu besar.

Dokter menghela nafasnya kasar dan menatap ke arah mereka satu persatu.

"Luka lamanya kembali kambuh dan bahkan semakin parah."

"Apa maksud dokter?" seru Laura tak mengerti.

"Mari ikut ke ruangan saya, Bu. " kata Dokter yang kemudian berjalan di ikuti oleh Laura dan Rubi.

"Apa sekarang kalian puas!? bilang sama tunangan lo Aluna! kalau gue pasti akan balas perbuatannya!! " desis Jojo menatap ke arah Frederick dan Dino bergantian.

Jojo menyusul ke ruang dokter dan berdiri si luar mendengarkan.

"Begini bu, ada zat tertentu yang menimbulkan luka di bahunya kembali terbuka. Bahkan tekanannya begitu tinggi menyebabkan rasa sakit yang begitu hebat! "

Laura membekam mulutnya sendiri, merasa hal ini sungguh sangat serius.

"Untung saja pertahanan tubuh anak ibu begitu kuat. sehingga bisa melewati masa kritisnya."

Degh!

Jojo mengepalkan kedua tangannya kuat lalu pergi dari sana dengan segera. Langkahnya terhenti saat Frederick berdiri di belakangnya.

"Elo denger itu, Fred!! dan sudah pasti ini ulah tunangan lo yang gila itu!! "

Jojo pun melangkah pergi, namun beberapa detik kemudian berbalik dan menarik kaos Frederick kasar.

Bugh!!

Satu pukulan keras mendarat di wajah Frederick membuatnya terhuyung ke samping.

"Kalian memang sampah!! " tekan Jojo lagi dan pergi.

Frederick meringis sambil mengusap darah yang mengalir di sudut bibirnya, tersenyum dingin dan menatap ke arah ruangan Bianca.

*****

"Bersulang!! " seru Aluna kepada Lyra dan Ami.

"Ide lo sungguh gila! " Aluna hanya menanggapi dengan senyuman lalu menyeruput minumannya.

"Gue hanya ngasih dia sedikit pelajaran! kalau gue Aluna, akan melakukan hal yang lebih jika dia gak mau mundur juga! "

"Kalian memang stres!! " Kata Dino yang datang kesana tiba-tiba.

"Bagaimana kalau si cupu sampai mati! terus orang tuanya lapor polisi! Gue yang mati di sini, Al! dan bukan Elo!! " Solot Dino panik.

"Tenang dikit kenapa sih, Din! santai aja lah..! Jika pun itu terjadi,semua itu bisa bokap gue urus dengan mudah. "

Dino terdiam dalam rasa ketakutannya sendiri. Lalu Frederick datang dan menatap ke arah Aluna.

"Kita bicara! " kata Frederick dingin.

Aluna pun melangkah mengikuti Frederick dari belakang. Sesaat setelah sampai ruangan pribadinya. Frederick berbalik dan langsung menampar wajah Aluna.

Plak!

"Kenapa lo pukul gue Fred?! " Solotnya tak terima.

"Itu untuk kecerobohan elo yang bertindak di luar sepengetahuan gue! "

Aluna langsung membuang mukanya saat tatapan Frederick kian menajam. Tawa pelan pun perlahan terdengar langsung membuat Aluna menoleh.

"Gak ada yang lucu Fred! Dan jangan bikin gue takut! " Kata Aluna yang kini merasa tak nyaman.

Frederick kemudian mendekat dan mengelus pipi Aluna yang ia tampar barusan begitu lembut.

"Semuanya begitu sempurna, Aluna!" desis Frederick di telinganya.

Aluna sungguh takut saat perubahan sikap Frederick yang tiba-tiba. Dia seperti memiliki kepribadian ganda yang dapat menipu. Aluna begitu sulit membedakan sikap manakah yang benar-benar berada pada dirinya.

Aluna perlahan bangkit dan segera bergegas untuk pergi. Namun tangannya Frederick tarik sehingga terjatuh di atas sofa.

Pria itu langsung membenamkan wajahnya di dada Aluna. Kali ini gadis itu memberontak, tak ingin di sentuh oleh Frederick yang bersikap kasar dan lembut kepadanya dalam satu waktu.

"Lepasin gue Fred.. gue mohon.."

 Telinga Frederick seperti tuli, tak mendengar isak tangis Aluna yang tak rela di sentuh olehnya ketika kepribadian gandanya muncul.

"Aah.. " Lenguh Aluna terdengar saat sentuhan itu bersarang di intinya.

"Fred stop!!" Rontanya kembali memberontak.

"Gue mohon! ...hentikan..!...sa-kit... " Ucapnya terbata dengan tangis yang kian mengeras.

Frederick menghentikan gerakan tangannya dan menatap ke arah Aluna lekat. Gadis itu langsung meringkuk duduk menjauh di sudut sofa sambil memegangi lututnya.

"Gue mohon.. jangan lakuin hal itu ketika elo sedang emosi! gue takut... gue sungguh takut.." lirihnya bergetar dalam isak tangis.

Frederick meraup wajahnya kasar sesaat setelah perasaannya kembali tenang. Emosinya sering tak terkendali belakangan ini membuat kepribadian gandanya muncul.

"Sorry Al.. gue.. "

Aluna kembali menangis yang langsung di peluk hangat oleh Frederick. Tak tau apa yang terjadi padanya saat ini. Frederick sungguh sangat tersiksa sekali.

*****

Hari itu..

Kemenangan di raih oleh sekolah Bianca, suka cita terlihat begitu mengalir di sana. Namun ada satu yang kurang, seseorang yang sudah berjasa besar untuk kemenangan ini yang sekarang tak sadarkan diri di rumah sakit.

Jojo tak berani masuk ke dalam dan hanya menunggu di depan pintu saat kedua orang tua Bianca ada disana.

Laura menatap sendu ke arah sang putri sambil menggenggam satu tangannya begitu hangat.

"Bianca sayang.. "lirihnya yang terdengar sedih.

Rafael berjalan kesana kemari sambil menghubungi seseorang, raut wajahnya terus berubah ubah sambil berkacak pinggang.

" Aku tidak mau tau! temukan orang itu apapun caranya! Akan ku bayar berapapun asal kau bisa menemukan informasi tentang dia yang sudah berani menyakiti putriku!!"

Rafael langsung mematikan ponselnya dan menatap wajah putrinya yang terlihat pucat.

Mata Bianca perlahan mengerjap, menatap ke samping yang terdapat kedua orang tuanya disana.

"Papah... Mamah... " lirih Bianca berusaha tuk bangkit.

"Jangan bangun dulu sayang, kondisimu masih lemah. " Tahan Laura membantu membaringkan putrinya kembali di sana.

"Apa kau ingat siapa yang melukaimu seperti ini?! "

Bianca menggelengkan kepalanya pelan, antara tidak tau bahkan jangan sampai Ayahnya tau semua kejadian yang menimpanya.

"Aku tidak ingat Ayah! kejadian itu sungguh mendadak. " Bohongnya.

Rafael menatap ke arah putrinya lekat, mencari ke kejujuran di raut wajahnya yang seperti menyembunyikan sesuatu.

"Papah sama Mamah bagaimana bisa tau aku berada disini?!" Bianca mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kau ini! pasti Ayah akan tau jika itu menyangkut dirimu!" tegas Rafael lalu duduk di samping sang putri. Ia memeluk tubuh Bianca hangat dan mengusap pucuk kepalanya begitu lembut.

"Maafkan Ayah karena sudah menjadi orang tua yang egois untuk dirimu! Ayah sungguh menyesal dan ingin memperbaiki semuanya.. " lirih Rafael begitu sedih.

Bianca tak menjawab, dia hanya diam karena dirinya pun merasakan luka yang sama.

"Mulai sekarang, kami akan membagi waktu agar bisa bersamamu setiap saat sayang."

Bianca menatap Laura antusias sambil tersenyum. "Sungguh..? "

Keduanya pun mengangguk yang langsung di beri pelukan oleh putrinya kembali.

"Makasih Pah.. Mah.. " lirih Bianca bahagia.

Jojo hanya tersenyum saat melihat kehangatan itu terjadi. Dirinya masih beruntung, meskipun kehilangan sosok seorang ibu dalam hidupnya, tapi ia masih punya sosok seorang Ayah yang selalu ada untuknya dan mendukungnya penuh.

Berbeda dengan Bianca, yang memiliki keluarga utuh, namun tak mendapat kehangatan di dalamnya. Gadis itu bertarung dan berjalan sendiri tanpa siapapun mendampingi.

"Elo memang hebat cupu..! dan gue semakin ingin memiliki elo!" lirih Jojo pelan dengan senyum yang mengembang.

*****

Aluna kembali ke mansion dengan berlari. Ia langsung memasuki lift untuk menuju kamarnya.

Alonso menatap wajah sang putri yang begitu murung dan terdapat sisa air mata di pipinya. Kedua tangannya pun mengeras dan langsung menghubungi Sebastian.

Kening Sebastian mengkerut saat menatap ke layar ponselnya. Terlihat nama Alonso di sana.

"Tumben sekali.. " Gumamnya yang perlahan tatapan matanya beralih pada sang putra yang baru saja datang dengan wajah tertekuk kusut.

"Iya, halo Alonso.. "

"Apa putramu sudah kembali?! "tanyanya serius.

" Iya, dia baru saja kembali. Ada apa? Apa dia melakukan sesuatu pada Aluna?"

Alonso menghela nafasnya panjang. "Entahlah.. Aku juga tidak tau. Tapi aku harap putramu tak sampai melakukan hal itu kepada putriku! Kau tau sendiri bukan Sebastian. Jika Aluna adalah harta karun terbesar ku! Jadi aku tak akan biarkan siapapun menyakiti dirinya! termasuk putramu!" tekannya memberi ancaman.

"Kau tenang sajalah Alonso! putraku tak mungkin melakukan hal itu kepada putrimu! Jika hal itu terjadi, maka aku yang lebih dulu akan menghukumnya! "

Alonso langsung mematikan panggilan sebelum Sebastian selesai bicara, kedua tangannya mengeras dan langsung melangkah mendatangi kamar putranya.

Brak..

Frederick menatap ke arah pintu yang langsung mendapat tatapan tajam dari Sebastian

"Apa kau sudah menyakiti Aluna?! "

Frederick hanya menghela nafas lalu duduk di sofa.

"Iya.. dan aku tak sengaja melakukannya."

Sebastian langsung melangkah dan menarik kaos olahraga yang Frederick pakai.

Plak!!

Satu tamparan keras berhasil membuat tubuhnya terhuyung ke samping.

"Aku peringatkan padamu! jangan pernah membuat kesalahan!! " teriaknya.

Frederick hanya tersenyum dingin dan menatap Sebastian tajam.

"Kenapa? sebenarnya siapa yang Ayah bela disini? Ambisi Ayah, atau putramu sendiri! "

"Lancang kau!! "

Plak!

Sebastian mendaratkan tamparannya lagi dan itu berhasil melukai sudut bibir Frederick.

"Camkan ini baik-baik Frederick! jangan pernah membuat kesalahan sedikit pun! Aku tidak ingin semua rencana yang telah ku susun gagal! atau kau tidak akan pernah bertemu dengan ibu mu lagi!!" Ancam Sebastian membuat kedua tangan Frederick mengepal kuat sambil mengeratkan seluruh giginya.

Sebastian perlahan menghela nafasnya panjang dan mengusap pipi Frederick lembut.

"Maafkan Ayah putraku! Ayah sungguh emosi saat mendengar Alonso mengancamku! kau tau betul bukan'? jika semua ini Ayah lakukan untuk kita?!" lirihnya berkata dengan sangat sedih tanpa melepas tatapannya dari Frederick.

Bibir Sebastian kembali mengembang saat mendapat anggukan kepala dari sang putra.

"Kau memang putraku... " lirihnya lagi dan berlalu.

Frederick hanya menatap punggung Ayahnya lekat dengan kepalan tangan yang semakin membulat.

"Dasar psikopat!! "

1
Alkeysaizz 1234
maaf sedikit telat up
hapoy Reading semuanya 🥰🥰🤗
Alkeysaizz 1234
masa sih kak? perasaan aku up date tiap hari. Apa seting waktunya yang salah ya?
Siska Amelia
yang rajin updatenya
Alkeysaizz 1234: Siap kak, makasih untuk support nya🥰🥰🤗
total 1 replies
Siska Amelia
ini kok belum update update ya
Elsa Tyongf
Tulisannya bagus. enak dibaca 🥰❤️
Elsa Tyongf: Sama-sama 🤗
Alkeysaizz 1234: makasih kaka udah mampir 🤗🥰
total 2 replies
✨Wyn한✨
Buku-buku sebelumnya sudah seru, tapi yang ini bikin aku ngerasa emosi banget.
Alkeysaizz 1234: makasih ka udah mampir 😁
total 1 replies
Lia_Vicuña
Kereeeen!
Alkeysaizz 1234: makasih kak udah mampir 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!