NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Nahla sengaja menghindari sentuhan suaminya, hatinya tengah kesal jadi sama sekali tidak minat untuk bercinta.

"Mana yang capek? Aku pijitin ya," bujuk Hanan terus berusaha. Sepekan lebih tidak mengunjunginya tentu harus ada yang disalurkan.

"Maaf Mas, aku beneran lagi nggak mood," tolak Nahla bangkit dari pembaringan. Jelas betul menghindari sentuhan apa pun.

"Kamu kenapa sih? Aku udah sabar nunggu seminggu lebih, aku lihat kamu udah sholat. Kenapa sikapmu berubah?" tanya Hanan menatap penuh kecewa.

"Aku kenapa? Aku berubah? Tanya sama dirimu sendiri!" ucap Nahla dingin lalu beranjak dari kamar.

"Dek, kamu mau ke mana? Aku berhak atas tubuhmu. Berdosa jika kamu menolakku!" Hanan menghadang Nahla yang hendak keluar.

"Iya Mas, kalau begitu tangguhkan aku untuk keluar dari dosa ini agar aku tak lagi berdosa jika menolakmu," ucap Nahla lantang. Sebenarnya ia tidak ingin marah ataupun berdebat, berharap suaminya itu mau mengerti, tetapi sayang sepertinya pria itu tidak peka sama sekali.

"Maksud kamu apa? Hmm!" Pria itu mengikis jarak, berusaha lebih dekat. Namun, Nahla terus menghindar.

"Jelaskan! Apa maksud kamu, Dek?" tekan pria itu dengan sorot mata tajam.

"Ya aku merasa seperti ****** yang hanya kau dekati jika ada maunya. Selebihnya kamu tidak pernah peduli dengan perasaanku. Kalau belum move on, seharusnya kamu tidak menikahiku!" sentak Nahla meninggikan suaranya.

"Astaghfirullah ... kenapa kamu berpikir seperti itu, aku minta maaf kalau selama ini kurang perhatian sama kamu. Tapi kenapa kamu berpikir sejauh itu." Hanan mencoba mengambil hatinya.

"Jangan sentuh! Kalau kamu hanya mencari perempuan untuk teman tidur dan babby sitter lebih baik kamu cari saja orang lain, aku tidak mau!"

"Jadi selama ini kamu tidak ikhlas mengurusi anakku?" sentak Hanan marah.

"Kalau aku tidak iklhas, aku tidak mungkin bertahan berbulan-bulan seperti ini dengan pria tidak mempunyai hati seperti dirimu!" seru Nahla tak tahan lagi. Air mata yang sudah terbendung, akhirnya tumpah juga membasahi pipi. Sakit sekali rasanya di titik ini.

Perempuan itu mengusap pipinya yang basah dengan kasar. Lalu kembali masuk ke kamar, mengambil koper miliknya. Dia tidak tahan lagi, pergi dan mengakhiri semuanya adalah solusi terbaik saat ini.

"Mau ke mana? Jangan membuatku marah?" Hanan menghalangi Nahla mengeluarkan barang-barang miliknya.

"Minggir, aku mau pulang ke tempat di mana aku dianggap dan dihargai."

"Kamu hanya salah paham, Nahla, bagian mana yang menurutmu tidak diterima."

"Iya, hanya diterima saat kamu butuh saja, selebihnya bahkan kamu tidak peduli. Pulangkan aku ke rumah Bapak!" ucap Nahla berderai air matanya.

"Suami istri itu saling membutuhkan, seharusnya kamu paham, tidak apa-apa harus diselesaikan begini. Kamu jangan membuat masalah enteng ini semakin rumit."

"Iya, bagimu memang mungkin enteng Mas, tapi tidak untuk aku, hatiku sakit. Saat diam-diam kamu duakan dengan masa lalumu. Jangan pernah merajut dengan orang baru kalau belum bisa move on dengan masa lalumu. Sakit," jelas Nahla berharap Hanan mau mengerti.

Perempuan itu terus memasukkan barang miliknya ke koper, tetapi Hanan menahannya bahkan melempar agar Nahla tidak melakukan itu.

"Berhenti untuk berpikir seperti itu, kamu tidak bisa memaksaku untuk melupakan apa yang menjadi bagian dari hidupku. Kamu tidak akan paham!" bentak Hanan murka.

Nahla tercenung di tempatnya berdiri, tidak menyangka suaminya akan semarah ini hanya karena tabir masa lalunya diungkit.

"Iya, aku tidak akan pernah mengerti, dan tidak akan pernah bisa bersaing dengan orang yang telah meninggal. Kalau cintamu agung dan terlalu abadi, seharusnya kamu tidak menikah lagi!" Nahla menyambar ponsel dan sling bag miliknya lalu melesat pergi.

Hanan mengejarnya, gemas sekali rasanya dengan keadaan ini.

"Mau ke mana? Masuk, jangan membuatku malu!"

"Pulangkan aku!" mohon Nahla di titik nadir.

"Iya, kalau itu maumu, tapi tidak untuk sekarang dan malam ini. Besok aku akan mengantarmu, sekarang masuk ke kamar!" titah pria itu dingin.

Nahla menatap jengkel, berjalan cepat menuju kamar Icha. Hanan yang melihat itu hanya bisa pasrah seraya terdiam. Semalamam pria itu tidak bisa tidur, pening atas bawah ditambah lelah dan kesal, ingin murka saja.

Pria itu memegangi kepalanya seraya duduk di pinggir ranjang. Kesal sekali hatinya, ditambah hasrat yang terpendam membuat pria itu ingin mengumpat saja.

Sementara Nahla mengunci kamar Icha, ia tidak sudi rasanya seranjang lagi dengan pria yang telah membuat hatinya nelangsa. Selama ini ia sudah berusaha menerima, bahkan menyayangi Icha seperti anaknya sendiri. Namun, seakan pria itu tidak pernah peduli dengan perasaannya.

Perempuan itu tidur dengan tangis, sakit sekali rasanya. Entah ia terlelap jam berapa, saat terjaga sudah menjelang subuh, dan malam terasa lebih lama.

Nahla bangkit dari pembaringan, malas sekali untuk ke sekolahan hari ini. Hatinya benar-benar kacau. Ia membangunkan Icha untuk mandi, dan bersikap biasa saja seperti biasanya.

"Ma, nanti aku mau berangkat bareng mama lagi ya?" pinta gadis kecil itu kegirangan.

"Iya, boleh sayang," jawab Nahla tersenyum tipis. Berusaha menyembunyikan kesedihannya terhadap putrinya yang tidak mengerti apa pun tentang masalah orang tuanya kini.

"Icha mau sarapan sama apa? Biar mama buatin," ujar perempuan itu menawarkan seperti biasanya.

"Apa aja yang mama buat," sahut gadis itu seadanya.

Nahla keluar dari kamar, diikuti Icha ke ruang makan. Perempuan itu membuatkan susu dan juga roti selai isi yang cukup mudah dan simple. Ia sengaja tidak masak dan tidak menyiapkan untuk Hanan. Tidak peduli pria itu mau sarapan atau tidak. Ia juga tidak makan karena merasa kenyang. Masih kenyang dengan kejengkelan semalam, jadi tidak berselera sama sekali.

"Icha habisin dulu sarapannya ya, mama mau mandi dulu," pamit Nahla menuju kamarnya. Sebenarnya ia malas menuju kamar suaminya, tetapi terpaksa karena harus berganti pakaian.

Saat perempuan itu membuka pintu kamar, terlihat Hanan masih tertidur pulas. Apakah pria itu tidak ngantor? Nahla tidak ingin peduli, dan tidak mau membangunkan. Terserah mau tidur sampai siang, mau berangkat atau tidak, Nahla tidak ingin peduli.

Perempuan itu mandi, lalu sengaja memasukkan barang-barang penting miliknya. Tak lupa seragam mengajar, selebihnya ia tidak begitu peduli, dan mungkin tidak berniat untuk kembali. Hatinya kadung luka, bahkan ia pun siap jika Hanan benar-benar memulangkan dirinya, karena tanpa diantar sekalipun, ia benar-benar akan pulang sendiri.

Nahla mengeluarkan tas punggung miliknya yang lumayan menggembung. Ia keluarkan lebih dulu dan menaruhnya di motor. Selebihnya membawa tas biasa saja lalu kembali ke ruang makan.

"Ma, papa mana? Kok nggak makan?" tanya Icha mencari-cari ayahnya.

"Pagi sayang, ada kok, Icha udah mau sekolah?" sapa Hanan baru bangun tidur.

"Papa nggak ngantor, kok belum mandi?" tanya hadis kecil itu jeli sekali.

"Nanti siang, Icha mau papa antar?"

"Nggak usah Pa, mau berangkat bareng mama aja," ujarnya senang.

Nahla sama sekali tidak menanggapi obrolan ayah dan anak itu. Sedang Hanan sesekali menatapnya dingin.

"Icha, ayo berangkat, nanti telat!"

"Iya Ma, aku pamit dulu sama papa."

Icha terlihat menyalim takzim ayahnya, hal serupa yang seharusnya Nahla lakukan. Namun, mulai pagi ini perempuan itu bahkan tidak melakukan apa pun sama sekali.

1
Warsi ani
mas duda ,bikin hati jungkir balik
Koni Dwi N
Hanan suami idaman banget
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!