Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29...
Sudah 4 bulan dari kejadian itu dan sudah 3 bulan pernikahan mereka Delia terbiasa tinggal di rumah suaminya pergi ke toko roti bersama bunda Ema... Tapi saat baru sampai di toko roti tiba tiba Delia jatuh pingsan.
"Pak... Tolong." ucap Bunda Ema panik melihat Delia yang pingsan.
"Kita kerumah sakit ya pak." ucap Bunda Ema.
akhirnya di bawa kerumah sakit, bunda Ema menghubungi suaminya dan menghubungi putra nya Devano untuk kerumah sakit baru saja Vano duduk di kursi kerjanya tiba tiba harus bangkit lagi dan pergi ke rumah sakit yang di sebut bunda nya.
"Bunda..." ucap Devano yang baru sampai berselisih 5 menit saja.
"Bagaimana Bun.?" ucap Vano.
"Dokter lagi periksa." ucap bunda.
Tak lama dokter keluar Vano dan bunda pun mendekat dokter tersebut, ya g terlihat khawatir adalah bunda Ema melihat itu dokter menjelaskan dan menyarankan Delia di bawa ke dokter kandungan untuk di periksa lebih jelas.
"Apa artinya mantu ku hamil dok.?" ucap Bunda Ema.
"Iya Bu, tapi biar pastinya saya akan suruh dokter kandungan yang memeriksa nya." ucap Dokter tersebut.
Bunda Ema senang mendengar itu tidak peduli cucu perempuan atau lelaki ini keturunan nya dan ahli warisnya dengan ini Devano bisa mendapatkan warisannya, tidak peduli status Delia bunda Ema tetap menyayangi menantunya itu baginya yang penting anak anak nya bahagia.
"Semoga dengan hamil nya Delia kamu bisa menerimanya Vano..." ucap bunda Ema.
"Bunda..." ucap Vano...
Vano hanya diam setelah itu karena tidak menyangka bunda nya tahu perasaan nya satu sisi Vano sangat mencintai bunda nya bagi Vano bunda nya dan kak Devina adalah wanita yang dia sayangi... Dan Elisa entahlah Vano juga bingung hatinya juga tidak tahu bagaimana sama wanita itu.
"Vano, meski kamu tidak mencintai Delia tapi di dalam rahim nya anak mu bersikaplah baik padanya." ucap Bunda Ema penuh harap pada putra tunggalnya itu.
"Bunda jangan banyak pikiran..." ucap Vano kini mereka sudah di ruangan dokter kandungan.
Delia yang sedang baring seorang suster meletakan gel yang dingin di rasa Delia dokter pun mulai pemeriksaan dan alat pun berputar di atas perut Delia yang masih rata itu... Akhirnya nampak sebuah gambar seperti anak tikus bila diperhatikan dokter menjelaskan.
"Usia kandungan sudah masuk sekitar 12 Minggu." ucap dokter kandungan itu.
"Apa benar dok.?" ucap Bunda Ema yang terlihat senang sementara Delia bingung sedangkan Vano nampak biasa saja dan datar saja tidak ada ekspresi senang atau tidak suka.
"Iya nyonya, anda akan menjadi seorang nenek." ucap Dokter.
"Kamu dengarkan sayang kamu akan menjadi ibu." ucap Bunda pada Delia.
Delia hanya diam entah apa yang di pikiran Delia sekilas Delia melirik ke Vano mata mereka saling bertemu tapi akhirnya Delia putuskan, beralih menatap ke layar monitor denga teliti dokter Karina menjelaskan.
"Nanti aku kasih vitamin, serta obat muntah tapi di minum saat kalau memang ada rasa mual saja ya Bu." ucap Dokter Karina.
"Iya dok..." ucap Delia.
"Ibu jangan terlalu capek atau banyak pikiran karena bahaya kalau ibu hamil terlalu stres..." ucap Dokter Karina..
"Bapak harus jaga istrinya, dan harus banyak sabar pada wanita hamil." ucap dokter Karin beralih ke Devano tersebut.
Bersambung terimakasih..... Jangan lupa ya teman teman dukungan serta komentar kalian biar makin semangat menulis nya.. Terimakasih 🙏