Dua tahun menikah dengan suamiku sungguh sangat membuatku curiga.Bagaimana tidak selama dua tahun ini dia Hannya menyentuhku tiga kali,mertua ku yang sangat sombong mengatai ku wanita mandul hingga suatu saat aku mengetahui rahasia suamiku yang sangat membuatku tidak percaya dan nyaris pingsan.
apa rahasia suamiku,apa yang terjadi dengannya ikuti dalam kisah cerita ini ya jangan lupa dukung cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 ~ Bawa dia hidup atau mati ~
Sarah tidak tau sejak kapan Doni menjadi seperti ini,sikapnya sangat aneh padahal dia tau betul bagaimana sifat anaknya dari dulu sekalipun Doni tidak pernah menunjukkan sikap aneh di depannya.Sarah merasa perubahan itu terjadi sejak Doni menikahi Tamara wanita yang tidak jelas asal usulnya.
Doni meletakkan kembali pigura di lantai lalu menatap mamanya dengan tatapan yang tajam seperti tatapan singa yang ingin menerkam mangsanya.
" Entah iblis apa yang merasuki mu,sejak menikah dengan Tamara kamu memang banyak berubah,ku seperti bukan Doni ku yang dulu." Ucap mamanya dengan tatapan nanar berharap Doni tersentuh.
" Benar itu semua gara-gara wanita itu,aku yakin mereka kabur bersama,mereka berdua sudah kerja sama untuk mengkhianati ku,aku tidak akan memaafkan mereka." Ucap Doni dengan tatapan penuh amarah membuat Sarah bingung.
"Maksud kamu apa? siapa yang mengkhianati kamu,Tamara maksudmu,sebenarnya apa_
"Diam..!!? mama bisa diam tidak,semua kesialan yang terjadi padaku itu karena mama,lebih baik mama menghilang dari pandangan ku sebelum mama menjadi pelampiasan amarah ku pergi...!!!" Teriak Doni membuat mamanya langsung ketakutan.Lututnya gemetaran air matanya langsung berjatuhan sekuat apa pun seorang ibu jika dia dibentak putranya sendiri benteng pertahanan itu pasti runtuh juga.
" Ma..Ayo,mama mau bang Doni semakin marah biarkan dia tenang dulu ma." Mendengar mamanya di bentak-bentak abangnya Susi langsung keluar dari kamar lalu menarik mamanya kembali ke kamar.
" Tega kamu bang,seharusnya walaupun ada masalah mu,jangan bawa kami di dalam masalah mu itu,sudah puas Abang membuat mama menangis,sudah puas Abang menghancurkan semua barang-barang ini?" Ucap Susi sebelum akhirnya dia kembali ke kamar.
Doni mengabaikan ucapan adiknya,untuk saat ini dia tidak peduli apa pun,dia lebih memilih pergi ke kantor menemui Alex.
" Lex.. Ke ruangan aku sebentar." Doni memanggil Alex via telepon setelah dia sampai di kantornya.Sejak kemarin dia kembali dari kantor dan tidak menemukan Abian di apartemennya sejak itu dia menggila di apartemen dan juga di rumahnya.Dia gelap mata sampai menghancurkan semua barang-barang di apartemen dan juga di rumahnya.
Awalnya dia mengira kalau Abian belum kembali dari rumah sakit saat dia tidak menemui Abian di apartemen,kecurigaannya berawal saat nomor Abian tidak bisa di hubungi.
Dia langsung memeriksa lemari pakaian Abian dan benar saja semua barang-barang Abian sudah hilang.Wajah Doni kembali menegang saat membayangkan Abian menipunya dia tidak pernah menyangka pria polos yang menjadi teman kencannya sanggup meninggalkannya padahal selama ini dia memberikan kemewahan kepada pria itu bahkan uang satu miliar tanpa keberatan dia kasih.
" Ada apa mencari ku pak?" Tanya Alex setelah dia sampai di ruangan Doni.Alex membulatkan matanya saat melihat penampilan Doni yang acak-acakan bahkan bajunya yang dia pakai semalam dia pakai juga hari ini.
" Abian kabur bersama Tamara,kamu cari detektif paling hebat di kota ini untuk mencari mereka,bawa ke hadapan ku hidup atau mati,pokoknya mereka harus dapat." Ucap Doni.Terlihat dengan jelas kemarahan di wajahnya.
" Kok bisa pak,sejak kapan mereka saling kenal ke_
Alex langsung menghentikan ucapannya saat Doni menatapnya dengan tatapan yang sangat sinis,dia tau persis bagaimana pria itu jika sudah marah akhirnya dia memilih pamit dari ruangan itu.
" Aku berikan kamu waktu sampai nanti sore,jika kamu tidak bisa menemukan detektif yang hebat,lebih baik kamu mundur menjadi asisten ku,ini semua gara-gara kamu yang tidak becus jadi asisten." Ancam Doni menyalahkan dirinya dan Alex tidak berani menjawab ucapan Doni walaupun dia tidak terima di salahkan.
" Dasar gay,kenapa harus aku yang melakukan semua ini,bukan kah dia banyak koneksi?" Ucapnya dalam hati setelah keluar dari ruangan Doni.
Alex kembali ke ruangannya lalu mulai mencari detektif yang di minta Doni dari beberapa koneksinya yang lumayan hebat.Tidak butuh waktu lama Alex mendapat tiga detektif yang sangat terkenal di kota ini,Alex langsung mengirim Poto Abian dan juga Tamara kepada mereka,Alex berharap kedua manusia itu segera di temukan agar pekerjaannya tidak banyak lagi.
Alex mengirimi Doni pesan kalau detektif yang dia minta sudah mulai, melakukan pencarian terhadap Abian dan Tamara dia berharap para detektif yang terkenal hebat itu tidak mengecewakan dirinya terlebih atasannya Doni.
" Kok bisa Tamara wanita polos itu mengkhianati Doni,kalau Abian dari awal aku tidak percaya pria itu tapi karena Doni terlalu mencintainya aku tidak bisa berbuat apa pun." Ucapnya dalam hati.
"Selamat sore pak Alex,kami duluan." Beberapa karyawan berpamitan pulang terlebih dahulu.Sebenarnya pekerjaan Alex sudah selesai tapi karena urusan bosnya terpaksa dia harus bekerja sampai waktu yang tidak di tentukan.
" Mimpi apa aku punya bos gay kayak Doni,entah kenapa dari awal aku mau mengurusi beginian akhirnya aku terjebak sendiri." Ucapnya lagi menyesali kebodohannya.
****
Sementara itu Doni masih duduk di ruangannya,menyesali kebodohannya sudah percaya kepada Abian dan juga Tamara,kemarahannya kembali memuncak saat membayangkan Tamara dan Abian tertawa bersama menertawakan dirinya.
" Aku tidak akan melepaskan kalian berdua,kalian harus mati di tanganku dan mengubur kalian dalam satu liang lahat agar kalian berdua selamanya bersama.Sungguh tega sekali kalian mengkhianati ku,kurang baik apa aku.Ini semua karena kebodohan ku,bisa-bisanya dari awal aku tidak tau kalau Abian sudah yatim piatu dan Tamara aku tidak tau keluarganya dimana dia membawa kartu pengenalnya dasar bodoh...Aku bisa hebat dalam bisnis tapi tidak hebat dalam mengurusi manusia seperti mereka." Ucapnya menyalahkan diri sendiri.
Doni mengepal kertas hingga menjadi bulat lalu melemparnya ke lantai,penampilannya yang urakan tidak menunjukkan kalau dirinya seorang pria sukses dia tidak memikirkan penampilan lagi,yang dia pikirkan saat ini adalah Abian dan Tamara.
Doni mengambil kunci mobilnya yang ada di meja,pikirannya semakin buntu jika melihat semua tumpukan pekerjaannya sementara dia belum bisa fokus karena belum ada kabar ditemukannya mereka.
" Semoga para detektif itu secepatnya menemukan kedua binatang itu,aku tidak akan biarkan kalian berdua lepas tunggu saja." Ucapnya sambil menutup pintu mobilnya dengan kasar seakan melampiaskan amarahnya.
****
Susi dan mamanya baru saja selesai membersihkan semua serpihan kaca yang ada di ruang tamu.Tadinya dia ingin memakai jasa bersih-bersih tapi dia mengurungkan niatnya saat mengingat dia juga tidak punya uang saat ini,untuk meminta kepada Doni dia juga tidak berani.
" Susi bagaimana kalau kita membawa Doni ke pisikologi? sepertinya memang mentalnya memang sedang tidak baik?" Ucap sarah setelah duduk di sofa.
❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️
