Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Pemotretan Paling Romantis
Brittany tampil dalam balutan gaun berwarna hijau tua yang eksentrik untuk sesi pemotretan koleksi perhiasan musim ini.
Perusahaan perhiasan tempat dia mengikat kontrak kerja telah memintanya untuk melakukan acara pemotretan hari ini, mereka mengeluarkan produk terbarunya dimusim panas.
Sebuah jam tangan mewah berhasil diluncurkan serta diproduksi secara eksklusif pada musim panas ini.
Keberuntungan jatuh ditangan Brittany Moon sebagai model mereka untuk iklan nanti.
Brittany memeragakan pose terbaiknya untuk pemotretan produk jam tangan mewah, berbagai gambar diambil sebagai hasil yang akan digunakan sebagai iklan tayang diberbagai papan reklame milik perusahaan.
Tampak Adam Bennet sedang mengawasi jalannya sesi pemotretan yang dijalani oleh Brittany Moon.
Sorot matanya tajam saat mengamati Brittany dalam berbagai gaya model.
Sinar blitz kamera terus mengarah tajam ke arah Brittany.
Ada sejumlah gambar telah diambil dari sesi pemotretan, dan Brittany berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Adam Bennet masih menatap serius ke arah Brittany Moon.
Seorang fotografer berjalan menghampiri Brittany Moon seraya memperlihatkan hasil gambar tadi.
"Ini adalah gambar-gambar yang kami ambil, apa ada yang berkesan untuk anda, tuan Bennet", kata fotografer muda didekat Adam.
"Coba aku lihat !" sahut Adam.
Adam meraih kamera foto dari tangan fotografer lalu dilihatnya hasil gambar-gambar pada kamera dengan jeli.
"Semua tampak bagus dan aku suka sekali hasilnya, tapi aku suka gambar yang ini saja, bisa dicetak lalu segera kau serahkan kepadaku", kata Adam.
"Baik, tuan Bennet, saya akan mencetaknya untuk anda sekarang juga, agar anda dapat melihat hasil gambarnya lebih jelas", sahut fotografer.
"Ya, baik, aku tunggu hasilnya", kata Adam sambil mengangguk.
Adam menatap kembali ke arah Brittany Moon seraya tersenyum sekilas.
Brittany masih berdiri didepan layar lebar warna putih terang yang menjadi latar belakang pengambilan gambar untuk iklan hari ini.
Adam berjalan menghampiri Brittany seraya bertepuk tangan.
"Luar biasa, Brittany ! Kau sangat hebat sekali !" puji Adam.
Brittany membalas pujian dari Adam dengan senyuman termanisnya.
"Terimakasih atas pujiannya, aku sangat tersanjung sekali", kata Brittany.
"Penampilanmu sungguh memukau bahkan aku tidak pernah mengira bahwa kau memiliki bakat besar sebagai seorang model iklan, Brittany", ucap Adam.
"Pujianmu sungguh berlebihan, tapi aku sangat tersanjung sekali dengan pujianmu itu, dan aku baru menjajal pekerjaan ini untuk pertama kalinya, tuan Bennet", sahut Brittany.
"Tidak perlu formal meski kita terikat kontrak kerja, bukankah kita telah sepakat akan memanggil nama", kata Adam.
"Tapi aku merasa tidak enak dengan yang lainnya, kedengarannya jika kita memanggil nama maka mereka akan menganggapku kurang ajar padamu", ucap Brittany.
Brittany menaikkan kedua bahunya ke atas seraya nyengir.
"Tidak ada yang berani menganggapmu kurang ajar, sebab kau tahu bahwa kita telah mengumumkan secara publik sebagai sepasang kekasih", kata Adam.
"Mungkin beberapa senior yang setuju tapi belum tentu yang lainnya akan setuju, sebab kau telah berpasangan denganku", sahut Brittany.
"Jangan dihiraukan suara sumbang diluar sana !" kata Adam.
Tiba-tiba cahaya blitz kamera mengarah tajam ke arah mereka berdua.
Menyentakkan Brittany saat gambar fotonya dan Adam Bennet diambil oleh seorang fotografer.
"Apa yang kau lakukan ?" tanya Adam sambil mengangkat tangannya ke arah wajahnya yang terkena sinar blitz kamera.
"Maaf, bos, aku melihat bahwa kalian berdua sangat serasi satu sama lainnya, sebab itu, aku berinisiatif mengambil gambar foto kalian dalam satu frame", sahut fotografer.
Fotografer itu berbeda dengan fotografer yang tadi.
"Siapa kau ?" tanya Adam.
"Aku asisten fotografer, maaf jika aku telah lancang kepadamu, bos", sahut asisten fotografer.
"Coba lihat gambarnya ! Bawa kemari, tunjukkan kepadaku !" kata Adam seraya mengulurkan tangannya ke depan.
"Baik, bos, tunggu sebentar...", sahut asisten fotografer seraya melangkah maju.
"Kenapa kau melakukannya ?" kata Adam sambil mengamati hasil gambar foto dirinya bersama Brittany Moon pada layar kamera.
"Karena aku melihat gambar indah yang tercipta ketika kalian berdiri berdampingan dengan begitu serasinya, bos", sahut asisten fotografer memuji.
"Kau bisa saja", kata Adam.
Seorang pria berjalan tergesa-gesa dengan kamera dilehernya ke arah Adam dan Brittany.
"Maaf, ada apa ? Kenapa ribut-ribut ?" tanyanya panik.
Adam melirik sekilas lalu tersenyum sumringah.
"Tidak ada, dia hanya iseng mengambil gambar fotoku bersama Brittany", sahut Adam.
"Apa ?" ucap pria itu bertambah panik.
Pria yang baru datang itu segera memalingkan pandangannya ke arah asisten fotografer yang ada didekatnya lalu berkata padanya.
"Apa yang kau perbuat ini ? Kau sangat lancang mengambil gambar foto milik tuan Bennet !" tegurnya.
"Kupikir mereka sangat serasi dan aku melihat gambar foto mereka dalam satu frame sungguh indah sekali bahkan jika dijadikan gambar untuk iklan nanti", sahut asisten itu.
"Maaf, tuan Bennet, atas kelancangan yang telah dilakukan oleh asisten saya yang berani mengambil gambar foto kalian bersama tanpa persetujuan", kata pria yang ternyata fotografer itu.
"Tidak masalah, ada benarnya juga dengan yang asistenmu katakan itu bahwa gambar kami ternyata sangat indah saat diambil tadi", sahut Adam.
Adam memperlihatkan gambar foto ditangannya kepada sang fotografer.
"Bagaimana menurutmu hasil gambar foto milikku dan Brittany ?" tanya Adam.
"Ternyata bagus juga hasilnya, dan benar jika gambar ini juga cocok untuk pemasangan iklan nanti", sahut fotografer setuju.
"Ummm, benarkah ?" ucap Adam seraya berpikir.
"Saya rasa tidak ada salahnya kalau kita membuat suatu gebrakan baru untuk iklan produk perusahaan, ada perubahan baru dari iklan kita yang tidak biasa", sahut sang fotografer.
"Gebrakan baru ?" tanya Adam.
"Iya, benar, sebab selama ini, kita hanya menampilkan gambar iklan dari model kita saja, terkadang sendirian, kadang berkelompok", sahut fotografer.
"Dan belum ada yang berpasangan, bos besar", ucap asisten fotografer menyela.
Adam langsung menoleh kearah asisten fotografer, begitu pula, sang fotografer yang juga mengalihkan pandangannya ke arah asistennya.
"Apa ucapanku ada yang salah ???" kata asisten fotografer bertanya-tanya.
Adam dan sang fotografer bersama-sama menggelengkan kepala mereka kompak lalu berkata.
"Tidak !" sahut Adam dan sang fotografer.
"Lalu ? Kenapa kita masih diam saja ? Kenapa tidak segera selesaikan saja rencana baru ini ?!" tanya asisten tersebut.
"Hmmm... ?!" gumam Adam dan sang fotografer bersama-sama.
Adam lalu mengangguk cepat sembari menjawab.
"Baiklah, kita akan mencobanya !" ucapnya.
"Anda yakin akan melakukannya, tuan Bennet", kata fotografer mencoba meyakinkan dirinya.
"Ya, kenapa tidak ?" sahut Adam seraya tersenyum.
"Baiklah, kami akan mengambil beberapa gambar foto milik anda dan nona Brittany, sebagai bahan pertimbangan lainnya untuk kita diskusikan", kata fotografer.
"Ya, aku siap !" sahut Adam.
Adam meraih pergelangan tangan milik Brittany Moon lalu mendekatkan gadis itu ke arah dirinya, dan mereka berdiri bersama-sama didepan background layar berwarna putih polos.
Brittany tampak malu-malu ketika Adam Bennet mendekatkan dirinya merapat kearah laki-laki tampan itu.
Semua mata langsung teralihkan perhatiannya kepada mereka berdua secara langsung, dan berdecak kagum.
"Kita akan mengambil gambar foto sebanyak sepuluh kali, diminta agar berpose lebih mesra lagi", ucap asisten fotografer memandu mereka berdua.
Adam menuruti permintaan asisten fotografer itu lalu meraih pinggang ramping milik Brittany sehingga keduanya saling berdiri berdekatan.
Tampak Adam memeluk mesra Brittany setiap melakukan pose untuk sesi pemotretan bahkan tak jarang sekali, Adam seperti sengaja menggoda Brittany agar lebih terlihat mesra dan hal itu membuat Brittany tersipu malu-malu oleh sikap Adam Bennet terhadap dirinya.