NovelToon NovelToon
Scandal Hubungan Rahasia

Scandal Hubungan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Trauma masa lalu / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Kesalahan yang terjadi pada dua manusia yang saling mencintai. Hubungan keduanya yang sudah tidak direstui. Mungkin karena tidak memiliki status sosial yang setara. Alina hanya gadis biasa yang duduk di bangku SMA dan menggunakan beasiswa dan sementara Fathan anak seorang pengusaha kaya raya dan juga seorang ibu yang bekerja dalam dunia entertainment.
Fathan dan Alina terjebak dalam hubungan gairah yang akhirnya menjadi skandal dan siapa yang dirugikan dalam hal itu.
Alina harus menerima nasibnya yang masih duduk di bangku SMA dan mengandung akibat kesalahan fatal yang dia lakukan bersama dengan kakak kelasnya yang juga menjadi pacarnya.
Karena hubungan yang tidak direstui itu yang ternyata membawa Fathan pergi dari Alina.
Bagaimana Alina menjalani kehidupannya dengan janin yang ada di dalam kandungannya.
Lalu apakah mereka dipertemukan kembali?
Jangan lupa untuk mengikuti cerita Saya dari awal sampai akhir dan follow akun Instagram saya .
ainunnharahap12.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3 Penyelamat.

"Memang minta maaf bisa menyelesaikan masalah apa!" sahut Tari dengan sinis.

"Bu-bukan begitu Kak," jawab Alina lagi.

"Bukan begitu Kak!" ejek Fiony dengan mulutnya yang manyun menirukan suara Alina.

"Sok imut Lo bicara," sahut Nada menarik rambut Alina ke bawah.

"Sakit, Kak!" keluh Alina dengan mata berkaca-kaca yang sudah ingin menangis akibat mendapatkan perundungan dari 3 senior itu.

Hanya karena dia berjalan sembari menghafal dan akhirnya membuat Alina menabrak Fiony dan tiga orang itu malah mengganggu Fiony.

"Huhhh, sakit ya!" mereka bertiga melakukan perundungan kepada Alina adik kelas mereka.

Fiony dan teman-temannya bukan hanya mengambil kacamata Alina dan Alina berusaha untuk mengambil kembali dengan mereka yang tidak mudah dan sengaja mempermainkan Alina.

Bahkan mereka juga mengambil sepatu Alina yang berusaha membuat Alina berjinjit untuk mengambil sepatunya yang berada di atas tangan Fiony yang dinaikkan ke atas.

Beberapa murid banyak yang berlewatan dan sama sekali tidak melakukan apapun yang sepertinya Fiony dan gengnya sudah biasa melakukan hal seperti itu dan tidak ada yang berani melarang mereka.

"Kak saya mohon kembalikan! pinta Alina yang terlihat sudah lelah dikerjai oleh tiga orang itu.

"Kalau mau ambil saja," Fiony yang semakin meninggikan tangannya agar sepatu itu tidak bisa digapai. Karena Alina yang memang lebih pendek daripada Fiony harus berjinjit dengan melompat-lompat.

"Pertunjukan sirkus yang menarik," ucap Nada yang merekam kejadian itu yang menjadikan tontonan untuk mereka dan pasti akan disebar dengan teman-teman satu sekolah.

"Ayo ambil!" Fiony tersenyum puas mengerjai Alina sampai tiba-tiba sepatu sudah diambil dari tangan Fiony dan bukan Alina yang mengambilnya yang membuat Fiony langsung menoleh kebelakang.

"Fathan!" Fiony yang terlihat tampak terkejut dengan kehadiran Fathan yang seperti biasa memperlihatkan wajah dingin.

Mata Fathan yang menoleh ke arah Nada dan langsung menarik ponsel Nada dengan Fathan yang langsung menghapus rekaman tersebut.

"Fathan apa yang kau lakukan?" Nada yang tidak sempat mencegah hal itu.

"Awas saja kalau kau melakukan hal itu lagi!" Fathan mengembalikan ponsel Nada dengan memberikan ancaman. Nada yang terlihat tidak berkutik sama sekali dan tertunduk yang pasti melihat sudah tidak ada lagi rekaman tersebut.

"Fathan, ini urusan kami dan kamu tidak perlu ikut campur!" tegas Fiony yang sangat tidak suka dengan Fathan.

"Ini akan menjadi urusanku. Pergi dari sini dan jangan ganggu dia!" tegas Fathan.

"Apa maksud kamu akan menjadi urusan kamu?" tanya Fiony.

"Aku bilang pergi!" tegas Fathan.

"Ta-tapi..."

"Apa aku harus melaporkan ini pada guru BK?" Fathan yang kembali memberikan ancaman.

"Isss!" umpat Fiony dengan kesal yang menggertakkan kakinya.

"Ayo kita pergi!" ajak Fiony, Nada dan Tari yang langsung pergi menyusul teman mereka karena tidak mau mendapatkan masalah dari Fathan dan apalagi jika sudah bersangkutan dengan guru.

Fathan menghela nafas dan tiba-tiba saja berlutut dengan satu lututnya menyentuh lantai. Fathan yang mengangkat kaki Alina dan memakaikan sepatu itu yang membuat Alina kaget. Dia sudah seperti Cinderella saja yang diperlakukan sangat manis.

Setelah memakaikan sepatu itu Fathan langsung berdiri dan sementara Alina sejak tadi masih tertunduk melihat lantai. Fathan melihat kacamata Alina yang juga terjatuh dan mengambilnya.

Fathan sedikit menunduk dengan memegang dagu Alina yang mensejajarkan wajah mereka dan Fathan langsung memakaikan kacamata Alina dan barulah Alina bisa jelas melihat pria tampan tersebut yang sejak tadi hanya melihatnya samar-samar saja.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Fathan yang membuat Alina menggelengkan kepala.

"Mereka tidak akan mengganggu kamu lagi," ucap Fathan dengan yakin yang membuat Alina mengangguk

Alina yang tampak bingung harus mengatakan apa dan tiba-tiba saja langsung berlalu dari hadapan Fathan.

"Alina!" langkah Alina terhenti ketika mendengar suara itu memanggil dirinya.

"Ada apa, Kak?" tanya Alina dengan membalikkan tubuh.

"Kau tidak akan mengucapkan terima kasih atas apa yang aku lakukan?" tanya Fathan.

"Ma- makasih Kak," ucapnya terbata dengan menundukkan kepala dan langsung pergi dengan buru-buru.

"CK!" "jika tidak diingatkan mengucapkan terima kasih maka dia tidak akan mengucapkannya," Fathan berdecak dengan geleng-geleng kepala.

**

Alina yang terlihat duduk di dekat sekolah yang menunggu jemputan, sekolah yang sudah mulai sepi dan bahkan sudah tidak terlihat lagi murid-murid keluar dari dalam sekolah.

"Alina Kakak datangnya agak terlambat sedikit, soalnya masih ada pertemuan dengan dosen. Kamu tunggu saja di sana dan jangan kemana-mana," Alina hanya menghela nafas yang membaca pesan tersebut.

Tiba-tiba mata Alina yang melihat ke arah sebelah kirinya yang merupakan gerbang sekolah dan sangat kebetulan Fiony and the geng terlihat berjalan yang membuat Alina seketika takut dan langsung mengalihkan pandangannya.

Dia masih mengingat apa yang dilakukan kakak kelasnya itu tadi siang. Fiony yang sepertinya juga kesal yang ingin melanjutkan pembullyan nya kepada Alina. Tetapi baru saja kakinya ingin melangkah dan tiba-tiba pintu mobil terbuka yang mana Fathan keluar dari mobil.

Baru mendapatkan tatapan dari Fathan yang membuat Fiony tidak berani mendekati Alina dan langsung mengajak kedua temannya untuk pergi. Fathan hanya geleng-geleng kepala.

"Maaf, Kak!" Alina yang duduk di tempatnya tampak ketakutan yang tidak berani menoleh ke arah sebelah kirinya yang merasa ada orang berdiri di sana.

"Kenapa minta maaf?" suara itu membuat Alina mengerutkan dahi dan barulah menoleh yang dia pikir itu adalah Fiony dan ternyata itu adalah Fathan.

"Ka-kak Fathan!" ucap Alina gugup dengan menelan saliva dan dia menoleh ke arah di mana tadi melihat Fiony dan teman-temannya yang ternyata sudah tidak ada

"Aku pikir tadi kak Fiony," ucap Alina dengan gugup.

"Kamu takut dengan mereka?" tanya Fathan dan Alina tidak bisa bohong yang memang itu adalah kenyataan yang menunjukkan kepalanya.

"Kenapa harus takut. Mereka dan kamu sama-sama memiliki hak di sekolah ini," ucap Fathan. Alina yang tidak merespon kata-kata Fathan

"Kamu tidak perlu takut lagi dengan mereka dan aku yakin mereka tidak akan mengganggu kamu lagi," ucap Fathan. Alina hanya menganggukkan kepala.

"Kamu sedang apa di sini dan kenapa tidak pulang?" tanya Fathan.

"Menunggu Kakak saya untuk menjemput," jawab Alina.

"Begitu," sahut Fathan.

Tiba-tiba saja Fathan sudah duduk di samping Alina yang membuat Alina kaget.

"Tidak masalah bukan, aku di sini?" tanya Fathan. Alina menggelengkan kepala yang tidak mungkin juga melarang.

Alina dan Fathan yang tetap duduk di tempat mereka dan sekarang Alina sudah membuka buku yang membaca bukunya, mereka berdua hanya diam dan tidak ada yang memulai obrolan dan mungkin Fathan sejak tadi sudah mengajak Alina basa-basi berbicara dan Alina merespon dengan sangat singkat.

Jadi jika Alina membaca buku, maka Fathan mendengarkan musik menggunakan earphone. Namun sesekali Fathan menoleh ke arah Alina yang begitu fokus. Mungkin jika itu wanita lain yang pasti sudah menggunakan kesempatan itu untuk bisa dekat dengan aktris seperti dirinya.

Tin-tin-tin-tin-tin.

Suara klakson motor tersebut membuat Alina kaget dan bahkan sampai terdengar di telinga Fathan yang langsung melihat ke arah depannya seorang pria yang memakai helm yang ternyata Andre.

Alina merasa lega yang akhirnya sang kakak datang juga menjemputnya dan Alina menutup bukunya yang buru-buru memasukkan ke dalam tas. Alina hanya menundukkan kepala kepada Fathan dan langsung buru-buru menaiki motor sang kakak.

Bersambung......

1
mbok Darmi
viral kan saja video pertemuan ini saat andre maki2 biar lsg ancur itu karier nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!