NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta

Dendam Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Dimalam pengantin yang seharusnya sakral ternyata menjadi mimpi buruk bagi Luna dimana ia melakukan ritual olahraga pertamanya dengan adik iparnya yang bernama Damian.
Suami Luna yang bernama Sebastian langsung menjatuhkan talak kepada Luna.
Orang tua Luna sangat murka dan ia meminta Damian untuk menikah dengan Luna.
Luna berjanji akan membalas dendam kepada Damian yang sudah menghancurkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Setelah dari kamar mandi Luna kembali naik ke atas tempat tidur.

Ia melihat Jayden yang kembali duduk di sampingnya dengan wajah yang serius.

"Luna, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan." ucap Jayden.

"Ada apa? Jangan menakuti ku seperti itu." ujar Luna.

Jayden mengatakan kalau sudah mengetahui siapa pelaku yang sudah melakukan hal itu kepada Luna.

"Siapa?" tanya Luna.

"Sherly dan Kimberly." jawab Jayden.

Luna tidak menyangka sama sekali jika mereka berdua yang melakukan hal itu.

Jayden mengatakan akan mengurusnya semua dan ia meminta Luna untuk tenang.

"Jayden, tolong jangan sakiti mereka berdua. Cukup keluarkan saja dari perusahaan kamu." ucap Luna yang tidak tega jika Jayden akan melakukan sesuatu yang mengerikan.

"Kamu jangan khawatir dan sekarang waktunya kamu sarapan dulu."

Jayden mengambil makanan yang sudah disiapkan oleh perawat.

Ia pun mulai menyuapi Luna sambil mengatakan kalau setelah ini ia akan keluar sebentar.

"Jangan lama-lama, aku takut sendirian." ucap Luna.

"Tidak usah takut, ada anak buahku yang berjaga di depan."

Setelah selesai menyuapi Luna, Jayden keluar dari kamar dan ia meminta anak buahnya untuk menjaga Luna.

Ia pun langsung melajukan mobilnya menuju ke markas dimana Edward sudah berhasil menangkap Sherly dan Kimberly.

Perjalanan yang lumayan sepi membuat Jayden lekas sampai di markas.

Anak buahnya langsung menundukkan kepalanya saat melihat Jayden yang sudah sampai.

"Dimana mereka?" tanya Jayden sambil memakai sarung tangan hitam.

"Mereka ada disana." jawab Edward sambil menunjuk tangannya ke arah Sherly dan Kimberly yang sedang duduk dengan posisi terikat.

"MMMMPPHHHH! MMPPHH!"

Edward membuka kain yang ada di mata mereka berdua.

Sherly membuka matanya perlahan lahan dan melihat Jayden yang sudah ada dihadapannya.

"Mmmpphh... Mmmmpphhhh..."

Jayden menghampiri Sherly dan membuka kain penutup mulutnya.

"T-tuan Jayden, tolong lepaskan aku. Mereka menculik ku dan menculik Kimberly." ucap Sherly yang mengira kalau Jayden akan menyelamatkannya

"Melepaskanmu? Apakah kamu mengira kalau aku disini untuk menyelamatkanmu?"

Jayden langsung menampar pipi Sherly sampai berkali-kali.

"Andaikan saja aku tidak berjanji kepada Luna, mungkin saja sekarang kalian berdua sudah aku kubur hidup-hidup." ucap Jayden.

Sherly baru menyadari jika Jayden berad disini bukan untuk menyelamatkannya melainkan ingin memberikannya hukuman karena sudah mengganggu Luna.

"T-tuan Jayden, saya minta maaf. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi." ucap Kimberly ketakutan.

Jayden tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Kimberly.

"Sekarang aku kasih dua pilihan mati ditangan ku atau rumah sakit jiwa." ucap Jayden sambil mengambil senjatanya.

Sherly dan Kimberly saling pandang dan mereka meminta Jayden untuk memaafkan mereka.

"Tiga..."

Hitungan mundur yang diberikan oleh Jayden agar mereka berdua memilih.

"Maafkan aku Tuan Jayden, aku melakukannya karena aku mencintaimu." ucap Sherly.

Jayden tersenyum tipis dan ia tetap menghitung mundur.

"Dua...."

Sherly dan Kimberly mencoba untuk melepaskan ikatannya agar ia bisa kabur dari sana

"Sa...."

"Rumah sakit jiwa." ucap mereka berdua.

Jayden langsung meminta Edward untuk mengirimkan mereka berdua ke rumah sakit jiwa.

"Jangan kabur dari sana atau aku akan mencari kalian berdua."

Sherly dan Kimberly menganggukkan kepalanya ke arah Jayden.

Edward langsung membawa Sherly dan Kimberly masuk ke dalam mobil.

Melihat Edward yang sudah membawa mereka berdua, Jayden kembali masuk ke dalam mobil dan segera menuju ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Jayden masuk ke dalam dan ia langsung terkejut ketika tidak melihat keberadaan Luna dan anak buahnya yang ia perintahkan untuk menjaga Luna.

Jayden yang panik langsung keluar kamar dan segera mencari keberadaan Luna.

Ia langsung bernafas lega ketika melihat Luna dan anak buah sedang berada di sebuah taman yang ada di belakang rumah sakit.

"Kenapa kalian ada disini?" tanya Jayden sambil duduk disamping Luna.

Anak buah Jayden langsung meminta maaf karena tidak mematuhi perintahnya.

"Jangan marahi dia, aku yang mengajaknya kesini." ucap Luna.

Jayden meminta anak buahnya untuk meninggalkannya mereka berdua.

"Apakah kamu jadi pulang ke Indonesia?" tanya Jayden.

"Iya Jayden, aku rindu dengan kedua orang tuaku." jawab Luna.

"Yakin cuma rindu mereka? Atau kamu ingin kembali dengan Damian?"

Entah apa yang membuat Jayden menanyakan hal itu kepada Luna.

Ia tidak rela jika Luna kembali ke Damian yang sudah menyakitinya.

Luna melihat Jayden yang tiba-tiba raut wajahnya berubah.

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Luna.

Jayden menganggukkan kepalanya dan setelah itu ia membopong tubuh Luna.

Sementara itu di tempat lain dimana Damian masih menyibukkan dirinya di tempat kerjanya.

"Mas Damian, ayo pulang. Sudah tiga hari Mas tidak pulang." ucap Ayana yang baru saja masuk kedalam ruangan Damian.

Damian melirik ke arah Ayana yang sedang berjalan ke arahnya.

"Keluar dari ruanganku sekarang atau aku akan meninggalkanmu saat ini juga." ujar Damian.

Ayana tetap berjalan menuju ke arah suaminya dan ia langsung memeluknya.

"Mas Damian, aku sangat mencintaimu." ucap Ayana.

Damian melepaskan tangan Ayana dan memintanya untuk keluar.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintaimu. Di hatiku hanya ada Luna." ucap Damian.

"Luna Luna Luna saja yang Mas pikirkan sampai sekarang! Luna sudah mati!"

PLAKKKKK!

Suara tamparan yang sangat keras sampai membuat Ayana memegang pipinya.

Baru kali ini ia mendapatkan perlakuan kasar dari lelaki yang sangat ia cintai.

Damian langsung mengambil kunci mobilnya dan keluar dari ruangannya.

Ia tidak mempedulikan istrinya yang masih berdiri mematung.

Segera ia melajukan mobilnya menuju ke sebuah klub malam.

Sementara itu Ayana masih berada di dalam ruangan kerja suaminya.

Ia melihat Damian yang masih memasang foto Luna di ruang kerjanya.

"Luna, aku sangat membencimu!" Ayana membanting foto itu dan langsung merobeknya.

Setelah puas merobek foto Luna, Ayana langsung keluar dari ruangan kerja suaminya.

Ia telah masuk kedalam mobilnya dan langsung mempercepat laju mobilnya.

"Sampai kapanpun aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku akan membuat Mas Damian jatuh cinta kepadaku." ucap Ayana sambil tertawa terbahak-bahak.

Ia tidak mengetahui jika di depannya ada sebuah truk yang tiba-tiba berhenti.

BRAKKKKK!

Suara tabrakan yang sangat keras sampai membuat Ayana terpental ke jalan.

Mendengar suara tabrakan yang begitu keras membuat semua pengendara langsung berhenti dan menolong Ayana.

Mereka melihat darah yang mengalir deras keluar dari kedua paha Ayana.

"M-mas Damian...."

Ayana langsung tidak sadarkan diri dan tak berselang lama ambulans datang untuk membawa Ayana ke rumah sakit.

Pihak rumah sakit menghubungi Damian, tetapi saat ini Damian sedang mabuk berat jadi ia tidak menghiraukan ponselnya yang berdering.

Akhirnya pihak rumah sakit segera melakukan tindakan operasi kepada Ayana.

1
Yanni Santoso
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!