NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:795.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkunjung Ke Kantor

Sebenarnya Reka dan Dekan memutuskan untuk mengeluarkan Vera dari kampus tapi Nayla tidak setuju.

"Kenapa?" tanya Reka. "Dari masalah-masalah sebelumnya mahasiswi seperti mereka akan terus mengulangi perbuatannya."

"Mas Reka, aku yakin mereka gak akan mengulangi lagi. Kalau memang mereka mengulangi lagi, baru DO mereka dari kampus ini dan masukkan ke penjara."

Reka tersenyum kecil, awalnya berkata baik tapi ujungnya ternyata lumayan sadis juga.

"Baik, tapi kita akan tetap skorsing mereka agar perbuatan mereka tidak dicontoh mahasiswa lain."

Reka mengobrol sesaat dengan Dekan untuk menentukan hasil akhir hukuman mereka, setelah itu mereka keluar dari ruang Dekan.

Pandangan Nayla bersirobok sesaat dengan Dito yang berdiri di dekat pintu.

Dito memang sengaja menunggu mereka berdua. "Nay, aku minta sudah tidak percaya sama kamu, dan Pak Reka aku juga minta maaf soal pukulan tadi."

Seketika Nayla menatap Reka. Pukulan?

"Iya, mulai sekarang kamu juga harus jaga jarak dengan Nayla." jawab Reka. Kemudian dia mengajak Nayla segera pergi dari tempat itu.

"Mas Reka tadi dipukul Dito?" tanya Nayla.

"Iya. Dia masih cinta sama kamu." setelah sampai di tempat parkir Reka membukakan pintu untuk Nayla.

Reka segera masuk ke dalam kursi pengemudi dan beberapa saat kemudian mobil itu melaju meninggalkan perkir kampus.

"Dimana yang dipukul?"

"Hanya pukulan kecil." jawab Reka kemudian tangan kirinya meraih tangan kanan Nayla dan menggenggamnya.

"Hidup Mas Reka itu penuh kejutan ya. Aku baru tahu kalau Mas Reka itu donatur di kampus."

"Hal-hal seperti itu gak perlu diumbar. Sebenarnya kamu termasuk mahasiswi yang mendapat beasiswa loh dulu, karena program beasiswa di kampus itu bukan hanya untuk mahasiswa yang berprestasi. Aku masih menyelidiki masalah ini, sepertinya ada sedikit kecurangan."

"Mereka menggelapkan uang?" tanya Nayla.

"Iya, sepertinya. Nanti aku akan suruh salah satu teman aku yang jadi Dosen di sana untuk menyelidiki kasus ini."

Nayla hanya menganggukkan kepalanya lalu bersandar di bahu Reka.

"Sayang, kalau badan kamu ada yang terasa sakit kita periksa ke rumah sakit ya."

Nayla menggelengkan kepalanya. "Gak ada yang sakit."

Beberapa saat kemudian Reka menghentikan mobilnya di depan rumahnya. Dia usap lembut perut Nayla sebelum mereka turun dari mobil. "Jadi anak yang kuat ya sayang, soalnya Papa gak bisa jaga kamu dan Mama selama 24 jam."

Nayla hanya tersenyum dan satu tangannya mengikuti usapan tangan Reka.

"Sayang kamu belum makan kan?"

Nayla menggelengkan kepalanya.

Reka menghentikan usapannya dan membuka sit bealtnya. "Ayo, kita makan dulu setelah itu istirahat."

Mereka berdua turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah.

...***...

Setelah kejadian itu, hari-hari Nayla di kampus sudah aman. Bahkan dia cenderung dihormati. Apalagi saat mengantri di kedai mie ayam kampus, Nayla akan selalu didahulukan.

"Enaknya berteman dengan Bumil, mau apa-apa selalu didahulukan." Fara tertawa lalu memakan mie ayam itu. "Btw kamu gak ngalamin morning sickness gitu di trimester awal ini?"

"Ya ngalamin sih tapi cuma bangun tidur aja."

"Gak pernah ngidam yang aneh-aneh?"

Nayla menggelengkan kepalanya. "Kalau dekat Mas Reka aja, rasanya pengen dimanja terus. Makan aja gak mau kalau gak disuapin padahal kalau jauh gini bisa makan sendiri." Nayla tertawa kecil. Entahlah kenapa bisa seperti itu.

Fara hanya terkekeh. Lucu juga ngidam versi bumil satu ini.

"Eh, aku bukannya akting aja loh di depan Mas Reka. Beneran rasanya ingin dimanja." kata Nayla lagi.

"Siapa juga yang bilang kamu lagi akting."

"Ih, ngomongin Mas Reka, aku kok jadi kangen Mas Reka sih. Rasanya pengen aku samperin aja ke kantornya."

"Ya udah, samperin aja. Kamu dijemput sopir kan?"

"Iya. Mas Reka sedang ada meeting tapi rasanya aku pengen banget ke kantornya."

"Ya udah ke kantornya aja, kalau memang lagi meeting ya tunggu aja di ruangannya."

Nayla tersenyum kecil lalu dia segera menghabiskan mie ayamnya, setelah selesai minum, dia berdiri. "Fara, aku duluan ya..." Dia berjalan cepat menuju parkir kampus, dimana ada sopirnya yang telah menunggunya.

"Pak, kita ke kantor Mas Reka dulu ya." kata Nayla setelah masuk ke dalam mobil.

"Baik nyonya." Mobil itu segera melaju meninggalkan tempat parkir kampus dan menuju ke kantor Reka.

Sudah lama sekali Nayla tidak ke kantor itu. Terakhir tragedi pembullyan yang mengakibatkan beberapa karyawan dipecat.

Beberapa saat kemudian, mobil itu sudah berhenti di tempat parkir. Nayla segera turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam kantor. Dia masuk ke dalam lift yang kebetulan tidak ada orang lain selain dirinya. Setelah sampai di lantai lima, dia melangkah jenjang menuju ruang direktur.

Sepi, tidak ada orang di depan ruangan itu. Nayla masuk ke dalam dan duduk di kursi kebesaran Reka. Dia tersenyum melihat sebuah bingkai foto yang sekarang terpajang fotonya dan Reka.

Dia mengingat kembali kenangannya bertemu Reka. Di tempat itu dengan sebuah kesalahpahaman. Hanya karena sebuah bingkai foto yang terjatuh dan semua drama pun dimulai.

Dia ambil bingkai foto itu. "Mas Reka, bisa sebucin ini sih aku sekarang."

Beberapa saat kemudian terdengar suara Reka sedang berbicara dengan seseorang. Otak jahil Nayla seketika muncul. Dia letakkan kembali bingkai foto itu lalu bersembunyi di bawah meja Reka demi untuk mengejutkannya.

"Maaf ya Bu Arin, rapat sudah selesai lebih baik Bu Arin kembali ke perusahaan Ibu. Kalau memang Ibu tidak setuju dengan biaya produksi yang saya anggarkan silahkan Anda bekerja sama dengan perusahaan lain."

Nayla hanya melihat kaki Reka yang melewati pintu kemudian kaki seorang wanita yang memakai heels berwarna hitam itu.

Nayla melebarkan matanya saat melihat sepasang kaki wanita itu begitu dekat dengan kaki suaminya.

"Pak Reka, kita bisa bicarakan baik-baik masalah kerjasama ini. Sebenarnya saya tidak peduli dengan harga itu yang penting bagi saya, saya bisa melihat Pak Reka lebih lama lagi."

Mendengar hal itu Nayla mengepalkan tangannya.

"Maksud Anda? Sudah, mulai detik ini kita gak ada kerjasama apa-apa lagi."

"Pak Reka, memang istri Bapak lebih sexy daripada saya hingga tidak mau berpaling dengan saya."

Habis sudah kesabaran Reka, apalagi saat wanita itu berani menyentuh lengannya.

"Keluar!" Reka menarik paksa wanita itu keluar lalu menutup pintunya dengan keras. "Astaga! Buang-buang waktu aku aja wanita itu!" Reka berdengus kesal lalu duduk di kursinya.

"Apa istri Bapak lebih sexy daripada saya?!" Nayla menirukan gaya bicara wanita itu yang membuat Reka sangat terkejut.

Reka membungkukkan badannya karena suara Nayla jelas dari bawah mejanya. "Astaga, Nayla! Ngapain kamu ada di situ?"

💞💞💞

.

Like dan komen ya...

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!