NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:199.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Soccer@

Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.

Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.

Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 ~ Tiga Pendukung Keluarga Kekaisaran ~

Yun Ma Xing mengerutkan kening, terkejut mendengar percakapan orang-orang di sekitarnya. "Chen Xuan? Bukankah itu nama pemuda yang dikabarkan sebagai yang tidak bisa membangkitkan Lautan Dao dari Kediaman Istana Raja Chen?"

Yun Ma Xing menggelengkan kepala dengan keras. "Tidak mungkin! Mustahil pemuda itu dan Chen Xuan adalah orang yang sama," ujarnya dengan nada penuh keraguan.

Chen Xuan melambaikan tangan dengan santai. "Baiklah, aku tidak punya waktu untuk berlama-lama di sini."

Yun Ma Xang mengerutkan kening dan berbicara dengan suara tertahan. "Apakah Tuan belum merasa puas dengan permintaan maafku?"

Chen Xuan berpaling dan berkata dengan nada acuh tak acuh, "Yun Ma Xing, aku memaafkanmu kali ini. Ingatlah untuk bersikap lebih rendah hati di masa depan. Jika tidak, Klan Yun bisa menjadi faksi kedua yang hancur."

Dia kemudian berjalan menuju toko kecil di depannya tanpa menoleh ke belakang.

Melihat Chen Xuan berjalan menjauh, Yun Ma Xing menghela nafas lega, merasa lega karena konflik tersebut dapat dihindari. "Terima kasih, Tuan," ujarnya dengan hormat, sambil menundukkan kepala sebagai tanda rasa terima kasih dan penghormatan.

Saat Chen Xuan akan memasuki toko, pandangannya secara tidak sengaja tertuju ke jendela gerbong kereta yang tertutup kain putih. Saat itu juga, angin tiba-tiba bertiup dengan lembut, mengangkat kain penutup jendela ke atas, memperlihatkan pemandangan di dalam gerbong kereta.

Ketika kain penutup jendela terangkat, pupil mata hitam legam Chen Xuan bertemu dengan mata yang sebening kristal. Pandangan itu menciptakan sensasi tak terhingga, seolah-olah jiwanya terhisap ke dalam dimensi misterius yang dipenuhi cahaya bintang-bintang. Kesempurnaan dan keindahan itu mempesona, membuat hatinya terhenti sejenak.

"Teknik Ilusi!" Chen Xuan langsung menyadari teknik ilusi yang sedang digunakan. Dengan cepat, dia mengaktifkan kekuatan spiritualnya, menghancurkan dinding ilusi yang mempesona itu. Saat ilusi itu musnah, kesadarannya langsung kembali ke dunia nyata.

Suara kejutan yang merdu dan lembut terdengar dari dalam gerbong kereta, diikuti oleh kain putih yang kembali menutupi jendela, memutuskan kontak mata yang intens antara Chen Xuan dan sosok misterius di balik kaca. Suara itu mengandung kekagetan dan keheranan, meninggalkan Chen Xuan dengan rasa penasaran yang mendalam.

Chen Xuan menyipitkan matanya, rasa penasaran memuncak. Dia siap melangkah menuju kereta kuda, namun suara lembut yang menggugah hati itu kembali terdengar dari dalam kereta, membuatnya terhenti sejenak.

"Yun Ma Xing, ayo pergi!"

Yun Ma Xing mengangguk. "Tentu, tentu!"

Lalu, dia berseru, "Kalian semua, bangun! Kita melanjutkan perjalanan!"

Semua anggota Klan Yun segera bangkit dari tidur mereka dan melompat ke atas punggung kuda dengan gesit dan terburu-buru.

Yun Ma Xing menoleh ke arah Chen Xuan dan berucap dengan hormat, "Tuan, kami berangkat. Sampai jumpa lagi!" Lalu, dia melompat ke dalam gerbong kereta.

Rombongan Klan Yun segera bergerak, melintasi Chen Xuan dengan cepat sebelum menghilang di persimpangan jalan, meninggalkan jejak debu yang mengambang di udara.

Melihat gerbong kereta kuda menjauh, kilatan dingin sesaat muncul di dalam pupil mata hitam legam Chen Xuan. Ekspresinya kemudian kembali datar dan acuh tak acuh. Dengan langkah santai, dia berbalik dan memasuki toko kecil di depannya.

Setelah Chen Xuan masuk ke dalam toko, orang-orang yang berdiri di sudut jalan secara perlahan-lahan bubar. Jalan utama yang sebelumnya sunyi kini kembali ramai dengan aktivitas warga.

Di dalam toko kecil yang terlihat tua dan terlupakan, Chen Xuan berdiri tegak di tengah ruangan yang berantakan. Tatapannya dengan sabar menyapu setiap sudut, menatap meja dan kursi kayu yang tertutup debu tebal, mencerminkan kesunyian yang telah lama terjadi. Ketika dia mendongak ke atas, pandangannya tertuju pada sarang laba-laba yang menggantung di langit-langit, memperlihatkan betapa lama ruangan ini tidak terjamah.

Dengan langkah pelan, Chen Xuan memutari ruangan, mata tajamnya mengamati setiap sudut dengan cermat. Pupil matanya bergerak ke kiri dan kanan, mencari tanda-tanda keanehan atau hal mencurigakan. Setelah beberapa saat, dia berhenti di depan sebuah gudang kecil yang tampaknya dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan stok makanan.

Dengan gerakan pelan, Chen Xuan mengulurkan tangan dan menggeser pintu kayu yang sudah lapuk, menghasilkan suara berderak yang menandai kehadiran sesuatu yang tersembunyi. Ketika pintu terbuka, pemandangan di depannya membuat ekspresi wajahnya berubah, menunjukkan kejutan dan ketertarikan. Terlihat jelas sebuah tangga besi yang curam, mengarah ke bawah tanah, tersembunyi di balik formasi yang cermat. Bagi orang biasa, keberadaan tangga ini tidak akan terdeteksi, namun Chen Xuan hanya membutuhkan sekilas pandang untuk memahami apa yang tersembunyi di depannya.

"Menarik!"

Sudut bibir Chen Xuan naik perlahan, membentuk senyum dingin yang mengungkapkan kepuasan dan kejam, menandai ketertarikannya yang mendalam.

...

Waktu berlalu dengan cepat, hari berubah menjadi malam. Matahari yang sebelumnya bersinar terik di langit, kini telah terbenam di cakrawala, meninggalkan jejak cahaya emas di ufuk barat. Langit gelap kemudian dihiasi oleh cahaya lembut rembulan dan bintang-bintang yang berkelap-kelip seperti permata di atasnya, menciptakan pemandangan malam yang spektakuler.

Malam telah menyelimuti kota, dan jalan utama yang dulunya ramai kini menjadi sepi. Hanya satu atau dua orang yang masih berlalu-lalang, membiarkan kesunyian malam menghiasi setiap sudut. Di depan toko Shen yang sebelumnya dikunjungi Chen Xuan, dua sosok muncul dari kegelapan langit. Mereka memiliki sayap Qi yang mengembang di punggungnya, melambangkan kekuatan spiritual yang luar biasa. Dengan gerakan yang anggun dan tak bersuara, mereka mendarat di tanah, membawa aura misterius yang memperkuat kesan kehadiran mereka yang tidak biasa.

Kedua pria itu berpandangan sejenak, lalu melangkah serempak menuju toko Shen. Mereka menghilang di balik pintu kayu yang kuno, meninggalkan kesunyian malam yang kembali menyelimuti jalan utama.

Namun, tanpa sepengetahuan mereka, sebuah sosok misterius berjubah hitam muncul dari sudut jalan yang gelap, memperhatikan toko Shen dengan tajam.

Di dalam toko, kedua pria itu mendekati formasi penyembunyi tangga besi. Mereka mengeluarkan token khusus dari cincin penyimpanan dan mendekatkannya ke dinding formasi, memicu reaksi yang akan mengungkapkan rahasia di baliknya.

Begitu token menyentuh formasi, dinding transparan itu seketika menghilang, mengungkapkan tangga besi yang tersembunyi. Kedua pria itu tanpa ragu menuruni tangga, dan lenyap ke dalam lorong gelap yang misterius.

Dengan cepat, kedua pria itu tiba di sebuah ruangan mewah berwarna merah. Lantainya terbuat dari marmer yang elegan, sementara dindingnya dihiasi dengan ornamen emas berkilau yang mencerminkan kemewahan dan kekuasaan.

Di tengah ruangan, sebuah meja melingkar raksasa menarik perhatian, diterangi lampu giok emas yang menggantung di atasnya. Seorang pria paruh baya dengan jubah emas mewah duduk tegak di ujung meja, matanya memancarkan aura kuat dan megah. Dia menatap kedua tamu dengan tenang, lalu berbicara dengan suara berat dan berwibawa, "Silakan duduk."

Kedua pria itu mengangguk hormat, lalu duduk serentak di sisi kiri dan kanan meja melingkar, siap menghadapi pria paruh baya yang berwibawa di hadapan mereka.

Han Xao, yang duduk di sebelah kanan, memulai percakapan. "Izinkan saya memperkenalkan diri. Saya Han Xao, wakil Tetua Wu dari Klan kami dalam pertemuan ke delapan ini. Tetua Wu tidak dapat hadir karena kami sedang menangani masalah internal yang membutuhkan perhatiannya secara langsung."

Pria di sebelah kiri melanjutkan, "Saya juga merupakan wakil. Aku menggantikan Tetua Mei yang berhalangan hadir karena urusan penting."

Pria paruh baya berjubah emas menatap pria muda itu dengan mata tajam dan bertanya, "Dan siapa nama Anda?"

"Liu Ting!"

"Liu Ting," ulang pria paruh baya, matanya memandang Liu Ting dengan penuh perhatian.

Pria berjubah emas memiringkan kepala, alisnya tertekuk, menandakan kekecewaan. "Klan Han dan Klan Liu sepertinya tengah menghadapi badai internal," ujarnya dengan nada khawatir.

Mendengar kata-kata itu, Liu Ting dan Han Xao tetap tenang, tanpa menunjukkan emosi. Han Xao menjawab dengan suara datar, "Tuan Chen Guhuan, kehadiran kami sudah menunjukkan komitmen Klan Han terhadap perjanjian sepuluh tahun lalu."

Liu Ting menjawab dengan nada santai dan sedikit sindiran, "Seandainya tidak ada perjanjian sepuluh tahun lalu, apakah kamu pikir Klan kami akan repot-repot terlibat dalam urusan internal keluarga kekaisaran kalian?"

1
Ratu surgawi
hooohhoooo,makin serrrru,dan di tunggu keseruuannn cerita selanjutnya tetap semangat thor dan semoga di berikan kesehatan agr cerita ini abdet teruuuuuss,mmmhhhhhhhaaaaaa
Dindin Awaludin Fitria
Luar biasa
Cahya Laela Tsaniya
lanjuttt
DRAJAT ADI WIJAYA
Makin seru Yor....
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
top
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Hhmm ngarep .... 😄
Zainal Arifin
semangat🔛🔥🔛🔥🔛🔥
Zainal Arifin
waaah... waaahhh...
perang euy...
Dirman Ha
cuus ce dw
Zainal Arifin
gassssskeuuuun
Zainal Arifin
ok...
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😄 Ayo ribut ... Murong ketemu masalalu suami na yg masih berharap 😁
Iwan Sandi
Mantap lanjut thor
𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
makasih thor update nya 2c angkir kopi mluncur
Miffta Paytren
lanjut
Miffta Paytren
mantap
Ardi Muhammad
seru dan menarik tetap semangat
Ardi Muhammad
kamu lolos atau tidak tetap mati
Ardi Muhammad
kamu sudah ketemu apa bisa menang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!