Brielle dibuang keluarganya saat masih bayi dan ditemukan kembali setelah bertahun-tahun, namun diperlakukan sangat buruk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rahasia besar dibalik alasan dia dibuang sejak bayi. Dia bahkan dibenci oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka lebih menyayangi anak angkat yang licik dan manipulatif.
Untuk meluapkan kebencian mereka, saudara laki-lakinya sengaja menyertakan Brielle dalam sebuah program televisi untuk menyingkirkannya. Dalam variety show yang disiarkan secara langsung, para tamu kehilangan kontak dengan tim program. Perla yang terkenal sebagai selebriti yang baik hati dan lemah lembut mencoba untuk mengisolasi Brielle Camelia.
Saat menghadapi pengganggu, Brielle menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Ia melepaskan diri di dalam hutan, mengaum bak singa, mengguncang akar pohon yang merambat, merangkak, mencuri pisang dari monyet, memukuli setiap hewan yang ditemuinya. Namun dia tidak tahu bahwa hutan itu penuh dengan kamera tersembunyi. Segala sesuatu yang terjadi di hutan direkam oleh kamera dan disiarkan secara langsung.
Brielle membalas semua perlakuan buruk keluarganya dan bahkan menghancurkan mereka dengan cara yang luar biasa. Seorang pria tampan dan kaya, ternyata selalu mendukungnya di balik layar. Bagaimanakah kisah akhir Brielle? Rahasia apa yang ditemukannya? Akankah dia memiliki akhir yang indah dan menemukan cinta sejati setelah dendamnya terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34.
Para netizen yang masih menonton siaran langsung pun pun masih berkomentar. “Wow, Brielle juga paham tentang obat-obatan? Dia mengetahui tentang tumbuhan herbal. Brielle membuatku semakin kagum. Aku mencintainya!”
“Aku tak menduga Brielle akan membantu Jordan. Baik sekali dia. Kalau itu aku, kubiarkan saja Jordan mati disana! Dia jahat sekali pada adik kandungnya sendiri!"
“Jika Jordan masih terus membantu Perla untuk membuli Brielle di masa depan, itu berarti Brielle telah menyelamatkan nyawa seekor serigala berbulu domba.”
“Hei, jangan memuji dulu. Brielle mungkin tidak tahu apapun tentang obat. Bagaimana jika mati karena dia? Kalau ingin memujinya tunggu sampai Jordan sembuh barulah kalian bisa memujinya setinggi langit!”
“Kalian jangan dibodohi oleh Brielle. Dia sangat egois dan hanya peduli pada dirinya sendiri. Dia tidak peduli pada anggota tim lainnya. Orang seperti itu harus dijauhi karena dia tipe orang yang menusuk dari belakang.”
“Menurutku sikap Perla masih wajar. Sebagai seorang nona besar yang dimanjakan dengan kemewahan, begitu menghadapi kesulitan dan belum makan apapun, wajar saja dia kehilangan akal sehatnya. Dia tidak sadar apa yang dilakukannya. Kalian tidak boleh menyalahkan Perla!”
“Sial! Apa yang terjadi? Kenapa banyak yang berkomentar buruk tentang Brielle? Apa keluarga Galasti mulai bertindak? Hahaha mungkin mereka menyewa orang-orang untuk menyerang Brielle di internet.”
“Dengarkan baik-baik ya! Semua orang punya mata dan bisa melihat bahwa keluarga Galasti terlalu memanjakan dan memberi kemewahan pada Perla. Saranku pada keluarga Galasti, jangan membuang uang lagi untuk Perla. Semua orang bisa melihat dan menilai sendiri, kami punya otak untuk berpikir. Kami tidak akan mempercayai kalian! Sekelompok orang jahat dan bodoh!”
“Obat apa yang diberikan Perla pada keluarga Galasti? Dia sudah menunjukkan sifat aslinya dan membuat Jordan terluka tapi keluarga Galasti masih melindunginya? Hah, mereka bahkan bilang wajar jika Perla bersikap seperti itu? Wah, hebat sekali keluarga itu!”
Orang-orang yang berkomentar membela Perla adalah orang-orang suruhan dan dibayar oleh Devan. Namun situasinya tidak mendukung dan semua cara yang mereka lakukan tidak mengubah pandangan para penonton.
Sedangkan Perla masih memainkan trik di siaran langsung itu. Apapun yang dilakukan keluarga Galasti sia-sia saja!
Ketika direktur acara melihat Brielle mengobati Jordan, dia segera menghubungi timnya yang bersembunyi dihutan. Dia memberitahu mereka agar tidak terburu-buru menyelamatkan Jordan dan cukup mengamati secara diam-diam.
Jika pengobatan yang diberikan Brielle bisa menolong Jordan maka mereka tidak perlu menyelamatkan Jordan lagi.
Jika Jordan masih tak bergerak maka mereka akan mencari kesempatan untuk membawanya pergi tanpa sepengetahuan orang lain. Sementara itu didalam hutan, setelah Brielle selesai mandi, dia mencari tempat untuk beristirahat. Dia mencari tempat yang tenang dan agak jauh dari Jordan agar tidak terganggu.
Jordan masih berbaring ditempat yang sama sendirian. Tapi kini gerakan didadanya mulai terlihat kuat dan mulai bernapasa normal. Para tim yang diam-diam mengamatinya bisa melihat perubahan ini. Mereka memutuskan untuk terus mengamati dan bersembunyi untuk melindunginya.
Perla tidak kembali untuk mencari Jordan sepanjang malam. Hingga keesokan harinya Perla kembali mencari Jordan dengan wajah cemberut. Dia menatap Jordan yang masih berbaring diatas rumput dan mendorongnya kuat.
“Bang Jordan! Kenapa kau masih tidur? Cepat bangun! Austin dan yang lainnya sudah pergi mencari makanan. Kau harus menemukan makanan untukku. Kalau aku tidak makan, aku pasti mati kelaparan! Ayo bangun!”
Karena dorongan yang kuat akhirnya membuat Jordan terbangun. Dia membuka matanya perlahan lalu duduk. Pakaiannya hilang dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan ramuan herbal berwarna hijau.
Sebelum tertidur, dia demam tinggi dan merasakan sakit luar biasa. Tapi sekarang semua rasa sakitnya hilang dan dia merasa sehat.
Mungkin ramuan herbal itu yang menyembuhkan tubuhnya dan menurunkan demam. Dia pun bertanya-tanya didalam hati siapa yang mengobatinya? Jika bukan karena ramuan herbal ini, dia mungkin sudah mati. “Perla, siapa yang meramu obat herbal dan mengoleskannya ditubuhku?” tanya Jordan.
Perla terdiam. Dia menunduk dan melihat sekujur tubuh Jordan dipenuhi ramuan hijau herbal. Semalam dia berada tidak jauh dari Austin dan yang lainnya. Dia tidak melihat mereka pergi, jadi bukan mereka yang meramu obat herbal ini. Lagipula tak seorangpun dari mereka yang mengetahui tentang pengobatan.
Hanya Brielle……Melihat mata Jordan yang bersinar dan wajahnya yang berseri, Perla tahu bahwa Jordan sangat senang. Jika Jordan mengetahui bahwa Brielle yang menyelamatkannya, pasti dia akan memihak pada Brielle di masa datang. Dia tidak akan membiarkan itu! Perla menggigit bibir bawahnya dan bicara.
Bang Jordan, apa yang kau katakan? Selain aku, memangnya siapa lagi yang menyelamatkanmu?” tanya Perla mengerjapkan matanya. Ekspresi wajahnya terlihat polos dan tulus.
Jordan menatap Perla dengan keraguan, “Kau yang membantuku meramu obat herbal ini? Tapi kau tidak pernah mempelajari sedikitpun tentang pengobatan. Bagaimana kau bisa tahu tentang ramuan herbal?”
“Kau bahkan menemukan tumbuhan herbal liar dan meramu obat lalu mengoleskannya di tubuhku? Aku baru tahu kalau kau paham obat-obatan.” ucap Jordan yang merasa ragu dengan kebenaran ucapan Perla.
“Bang Jordan, apa kau mengira aku berbohong ya? Apa menurutmu selain aku ada orang lain yang menyelamatkanmu? Brielle sangat membenci kita. Dia ingin kita semua mati jadi tidak mungkin dia menyelamatkanmu!”
“Austin, Jackson dan Quinsha selalu menyalahkan kita. Lagipula mereka tak tahu apa-apa soal pengobatan. Jadi tidak mungkin mereka yang menyelamatkanmu. Hanya aku yang peduli padamu, tidak ada orang lain disini yang lebih peduli padamu selain aku.”
Melihat reaksi Perla membuat Jordan merasa bersalah, dia pun melembutkan suaranya dan meminta maaf, “Perla, aku yang salah. Tidak seharusnya aku meragukanmu. Aku sama sekali tidak tahu kalau kau paham tentang obat-obatan. Kau bahkan mengenali tanaman herbal liar dan mencari tumbuhan herbal ditengah malam untukku. Aku merasa terharu.”
“Perla, jangan marah ya. Aku yang bersalah telah meragukanmu. Aku minta maaf ya.” Jordan memeluk Perla dan menepuk punggungnya dengan lembut sambil membujuknya.
Perla tersedak lalu berkata, “Dulu aku tidak memahami tentang obat-obatan tetapi setelah aku mengetahui kalau syuting akan dilakukan di hutan belantara, aku khawatir jika kita menemui kesulitan diluar. Jadi diam-diam aku belajar cara bertahan hidup di alam liar.”
“Aku juga belajar tentang menangani luka. Aku mempelajari beberapa tanaman herbal yang bisa digunakan untuk mengobati luka. Syukurlah aku belajar sebelumnya, kalau tidak, mungkin kau akan mati disini.” ujar Perla lagi.
Jordan merasa tersentuh, “Perla adikku sudah dewasa sekarang. Kau pintar dan menyelamatkan hidupku. Aku pasti akan membayarmu di masa depan.”
apa su tdk ad klanjutanya🤔🤔🤔