Visual Cast bisa cek Tiktok @rn_story94
Sequel dari kisahnya Ayyura dan Aydeen ...
Sebelum membaca Kisah Zayn dan Zayna, lebih baik baca kisah kedua orang tuanya dulu ya, TAKDIR CINTA AYYURA_AYDEEN ..
Sebuah takdir yang tidak bisa di ubah dan selalu sesuai dengan ketentuan porsinya.
Zayn sudah menikah dengan Assyifa selama 3 tahun tapi belum diberikan seorang anak, malah harus terjerat dengan seorang gadis cantik yang berbeda kepercayaan dan keyakinan dengannya. Dia harus menikahi perempuan lain yakni, mahasiswinya sendiri. Hanya karena sebuah kesalahan yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
Sedangkan sang adik, Zayna seorang Dokter cantik dan ambisius. Ia harus dijodohkan dengan pria yang tidak pernah ia inginkan dan impikan sebelumnya. Pria itu adalah Zidan, pria yang selalu bertemu dengan banyak bahaya diluar sana, dan kerap kali menjadi pasiennya Zayna di UGD.
Yang penasaran sama kisahnya silahkan mampir readers, dijamin lebih seru dan penuh emosi dari kisah orang tuanya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Yang Mengandungnya?
Hari ini Zayn tidak ada jadwal dikampus, rencananya ia ingin menemui adiknya Zayna dirumah sakit. Sekalian memeriksakan keadaannya, sudah berapa hari ini Zayn merasa tubuhnya sedikit lemas.
Apa dia mengalami hidrasi mengingat cuaca yang begitu panas saat ini. Zayn mengenakan kaos putih yang dibalut dengan kemeja hitam yang kancingnya sengaja ia buka, serta celana cargo yang semakin menambah damage ketampanannya.
Zayn memang menikah dini di usia 18 tahun, tapi ia selalu memperhatikan dan mengutamakan pakaian dan penampilannya. Makanya kerap kali orang yang melihatnya, pasti mengira pria itu masih single atau bujangan. Apalagi Zayn Dosen termuda disebuah kampus ternama yang ada di Jakarta.
Sesampainya dirumah sakit Zayn langsung menuju ruangan Zayna, karena ia telah membuat janji sama Dokter cantik tersebut. Untungnya pagi ini, pasien di IGD tidak terlalu ramai, jadi Zayna bisa meluangkan waktu untuk memeriksa sang kakak terlebih dahulu.
"Bagaimana dik? Abang sakit apa"? tanya Zayn yang sudah duduk kembali di sofa ruangan Zayna.
"Enggak kenapa-kenapa kok, gak ada masalah juga. Semuanya baik, sepertinya Abang kelelahan aja". jawabnya sambil mengamati hasil pemeriksaannya.
"Tapi kepala Abang sering pusing, dan perut Abang mual hebat disetiap pagi dan malam, masa gak ada apa-apa sih dik. Kamu udah cek semuanya kan"? ucap Zayn lirih sambil memijat-mijat kecil dahinya.
"Udah Bang, udah semua kok. Tapi tunggu deh, gejala Abang udah kayak orang hamil aja". goda Zayna dengan kekehannya nya.
Zayn mendengus kesal, adiknya ini pintar sekali membuat mood orang berubah.
"Siapa yang hamil dik? Aku gak lagi hamil". jawabnya lemah sambil mendelik sebal pada Zayna.
"Maksud Zayna bukan Abang, tapi Kak Syifa".
Zayn mengernyitkan dahinya, dan terlihat berpikir.
"Ah .. jangan ngaco Kamu dik, kakakmu itu sedang datang tamu bulanan pagi tadi, mana mungkin dia sedang hamil. Kamu ini pinter banget ngarang cerita, buat orang jadi berharap lagi aja". seloroh Zayn.
Zayna terkekeh, ia pun ikut duduk disofa panjang itu.
"Bang, Aku yakin seratus persen gejala Abang ini menunjukan tanda-tanda kehamilan. Ini namanya kehamilan simpatik atau couvade syndrome Bang". jelas Zayna dengan tegas.
"Apa? Apa katamu barusan"?.
"Couvade Syndrome Bang, yang terjadi ketika suami ikut merasakan tanda-tanda kehamilan yang dialami oleh sang istri. Umumnya, faktor pemicu kondisi ini adalah stres dan rasa empati suami kepada istri yang sedang mengandung. Bisa dibilang janin yang ada didalam kandungan, punya ikatan yang kuat pada ayahnya, ehm kayanya Abang lagi ngidam". jelas Zayna lagi dengan wajah berbinar.
"Kalau memang benar Syifa hamil, kenapa dia bisa datang bulan pagi ini dik"? gumam Zayn lirih.
"Mungkin itu bukan datang bulan kali, cuma sekedar ngeplek-ngeplek doang". sela Zayna kekeh.
"Dia sendiri yang bilang, katanya dia sedang datang bulan, dan meminta Abang untuk belikan pembalut di minimarket untuknya nanti". timpal Zayn lagi.
Zayna menyipitkan matanya, dan menatap lekat wajah sang kakak, berharap Zayn sedang berbohong dengannya, karena takut berita bahagia ini tersebar.
Namun semakin ia menatap wajah Zayn, tidak ia temukan letak kepura-puraan dan kebohongan itu.a
"Ahh .. masa, Zayna gak percaya ahh .. nanti Aku periksa langsung Kak Syifa dirumah". ungkapnya.
"Baiklah, terserah Kau saja dik". balas Zayn lemah.
"Apa iya Kak Syifa belum memberi tahu kabar bahagia ini pada Abang? tapi kata Mami Lika"?
"Sepertinya ada yang tidak beres ini, tapi apa"? bisiknya dalam hati namun ada sesuatu yang sedang mengganjal di hati perempuan itu.
Sementara wanita yang sedang dibicarakan Zayn dan Zayna kini ada diruangan sahabatnya, Khinara. Syifa tidak tahu bahwa suaminya juga pergi kerumah sakit hari ini. Mereka berdua terlihat cemas dan penuh ketakutan, pasalnya ada sesuatu terjadi.
Khinara sebagai Dokter kandungan yang menangani kasus ini harus bertanggung jawab, atas semua kelalaian yang telah dibuat oleh perawat sekaligus asisstannya selama ia bekerja di Alana's Hospital ini.
"Bagaimana ini Khinar? siapa wanita yang tengah mengandung anak kami? Aku kira kalian hanya gagal melakukan proses pembuahan itu, tapi yang terjadi malah kalian salah masukan .. Ahh .. Aku"!
"Aku benar-benar pusing saat ini Khinar, kok bisa kalian seceroboh ini"? sergah Syifa sambil terisak.
Khinara menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menceritakan kejadian sebenarnya pada wanita yang ada dihadapannya, yang kini sudah menatap penuh emosi dan permusuhan padanya.
"Aku benar-benar minta maaf Syifa, Aku juga tidak ingin hal ini terjadi. Semuanya diluar kendaliku sebagai Dokter, Kau masih ingat bukan? Aku pernah bilang, bahwa ada sepasang suami istri yang akan melakukan inseminasi buatan pada ibu pengganti".
"Lalu apa hubungannya denganku"? sinis Syifa.
"Ternyata hasilnya berjalan dengan baik, hari itu Aku sedang tidak dirumah sakit, karena ada panggilan darurat dari desa tempat bencana alam terjadi"
"Asisstan ku tidak tahu, bahwa ada pasien lain juga yang akan melaksanakan program bayi tabung itu. Karena Kau sendiri yang melarangku untuk menjaga rahasia ini rapat-rapat. Aku juga tidak mengerti bagaimana bisa benih kalian tertukar kemarin".
Syifa mengernyitkan dahinya, lalu mulai tersulut emosi, dan menatap nyalang wajah Khinara yang sudah begitu pucat karena ketakutan.
"Tertukar? Apa maksudmu"? sergah Syifa.
"Benih kedua suami istri itu sudah dalam proses pembuahan didalam laboratorium rumah sakit. Sementara benih Kau dan Zayn, tidak sengaja Syerli suntikan. Pada rahim ibu pengganti yang akan dipakai oleh kedua suami istri tersebut. Tapi yang jadi masalahnya". Khinara menggigit bibir bawahnya, dadanya terasa begitu sesak untuk meneruskan lanjutan dari penjelasan yang telah terjadi.
"Katakan yang jelas Khinara"! sergah Syifa emosi.
"Pasangan suami istri itu kemaren sore datang, katanya meraka belum sempat datang kerumah sakit, dan membawa ibu pengganti buat inseminasi. Berarti, benih Zayn dan Kamu bukan disuntikan pada wanita yang dimaksud oleh pasangan itu Syif".
Hah?
"Lalu pada siapa"? teriak Syifa sarkas.
"Mungkin pada wanita lain". jawab Khinar lirih.
Braaakkkk ....
Syifa menggebrak meja kerja Khinar dengan kuat, sampai sang empu terlonjak kaget.
"Syifa .. apa yang Kau lakukan"? pekik Khinar kaget.
"Kalian benar-benar gila Khinar, bagaimana bisa kalian melakukan kesalahan sebesar ini"!
"Ini namanya ilegal Khinara! Aku akan menurutmu"! teriak Syifa menatap nyalang pada sahabatnya itu.
"Ini bukan salahku Syifa, ini salahnya Syerli"!
"Aku tidak peduli dengan wanita itu"!
"Yang Aku pedulikan saat ini adalah Kau harus secepatnya membawa wanita itu kehadapanku! Kalau sampai hal ini bocor ke telinga keluarga Zayn, Aku tidak akan pernah memaafkanmu Khinar"! ancam Syifa dengan tatapan mengintimidasi.
"Ingat kita berdua akan sama-sama hancur Khinar, tentu suamiku bisa memaafkanku dengan mudah. Tapi dirimu? kedua orang tuamu dikampung itu pasti sangat shock, jika sampai karir anak sulungnya harus berakhir dengan tragis oleh masalah ini"!
"Kau"! tunjuk Khinara dengan lelehan air matanya.
"Ini bukan salahku sepenuhnya! Kau benar-benar" ucapan Khinara terhenti saat melihat ada orang lain, yang kini sudah menatap mereka berdua dengan pandangan yang berbeda dan penuh arti.
Entah sudah berapa lama dia berdiri didepan pintu ruangannya itu. Mereka berdua tidak bisa berkata apapun lagi saat ini, Syifa dan Khinara saling melirik seolah saling bertanya satu sama lain tentang kedatangan tiba-tiba orang tersebut.
kayaknya lebih seru dari kisah Aydeen dan Ayyura