Perhatian!!!
Jika nggak suka novel ini nggak usah kasih bintang 1,2,3, retting novel jadi turun. Mending nggak usah baca novel ini, gara-gara bintang 1,2,3 patahin semangat penulis yang sudah begadang untuk menulis novel ini. Baca di NT kan gratis, maka hargailah penulis.
Deskripsi
Andin, istri yang gendut setelah melahirkan. Ia di hina oleh ibu mertua dan kakak iparnya karena kegendutannya itu. Bahkan Rafif sang suami malu dengan penampilan istrinya yang sekarang. Sebelum menikah seksi tapi setelah melahirkan tubuhnya sangat melar. Rafif menceraikan Andin karena Andin mempunyai tubuh yang sangat gendut.
Bagaimana nasib Andin setelah bercerai dari Rafif
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Luna
Andin menelepon Alice bahwa ia dalam waktu 1 bulan ini tidak akan pergi ke pabrik kain dan Alice harus menggantikan untuk pertanggungjawaban, ketika ada yang ingin bekerja sama di pabrik kain miliknya karena Alice merupakan tangan kanan Andin.
"Dalam satu bulan ini aku keluar kota yah, karena mencari bahan pembuat kain yang kwalitasnya bagus. Kapas yang kualitasnya bagus akan menghasilkan kain yang bagus pula. Kamu bisa kan menangani pabrik ketika aku tidak ada di sana," ucap Andin di ujung telepon.
"Iya Andin, aku bisa. Kamu tenang aja serahkan semuanya kepadaku tapi kok kenapa lama sekali waktunya satu bulan, biasanya kamu hanya pergi 3 hari atau seminggu. Ini kenapa satu bulan?" tanya Alice.
"Aku tidak tahu waktu kapan aku mendapatkan bahan baku yang bagus karena aku akan berkeliling untuk mencari kapas yang kualitasnya bagus, aku juga berpacu dengan waktu. Aku harus desain karena lagi banyak orderan juga," jawab Andin.
"Ya sudah Andin, nggak apa-apa nanti aku laporan lewat email yah. Pemasukan dan pengeluaran dari pabrik kain," ucap Alice di balik telepon, ia meyakinkan Andin agar tidak khawatir dengan kinerjanya.
"Baik Alice, aku percaya dengan kamu. Sudah dulu ya aku tutup teleponnya. Assalamualaikum." Andin menutup telepon.
Ketika Andin menelpon, dia sudah berada di ruang rawat inap Angel. Angel mendengar percakapan antara Alice dengan Andin. Andin mengikuti kelas yoga kembali, dia juga diet sehat, berolahraga dengan rutin. Banyak makan sayur dan buah, Andin mengikuti instruksi apa yang diketahui oleh Angel, karena dia melakukan pola makan dan hidup sehat seperti itu sehingga tubuhnya tidak ada peningkatan untuk berat badannya.
Angel diperbolehkan pulang, dia hanya dirawat di rumah sakit selama 2 minggu setelah operasi. Tapi untuk perkembangan dari hasil operasi ia harus check up sesuai dengan jadwal yang diatur oleh dokternya.
"Hati-hati Angel jalannya." Andin menuntun Angel untuk masuk ke rumahnya, kali ini Andin pertama kali menginjakkan kakinya di rumah Angel yang ada di Bogor. Kedua orang tuanya dan juga adiknya Monica tinggal bersama.
Sudah sebulan Andin melakukan diet, perkembangannya sungguh sangat pesat. Diet yang ketat, olahraganya berhasil. Ia menurunkan berat badan sebanyak 15 kilogram, kini berat badannya 55 kg. Andin tinggal rahap terakhir yaitu operasi untuk melakukan operasi kelebihan kulit akibat kegemukan yang dialami sebelumnya. Ia melakukan operasi di Jakarta. Angel semakin lama semakin pulih, ia diperbolehkan oleh dokternya untuk bepergian. Andin mengajak Angel untuk ke Jakarta dan dia akan check up kesehatannya di Jakarta . Andin akan memfasilitasikan perawatan Angel dengan dokter yang sudah mengoperasi Angel karena dokter yang mengoperasi Angel itu bekerja di rumah sakit yang berada di Jakarta.
"Mulai saat ini, aku akan memanggilmu Luna," ucap Andin.
Andin mengajak Angel untuk tinggal bersama. Kebetulan ada 2 kamar kosong. Kamar tamu dan juga kamar pembantu rumah tangga. Kini Andin tidak merasa sepi lagi karena di rumah sudah ada Luna dan baby sitternya.
"Kamu kapan operasinya Andin?" tanya Luna.
"Besok aku akan operasi," jawab Andin.
Andin dan Luna benar-benar bersiap untuk menghadapi Roby. Andin sangat berubah drastis, tubuhnya yang semampai. Tubuhnya sudah kembali ramping terlihat lebih tinggi. Pipinya yang tirus dan sedikit make up yang Luna berikan kepadanya. Kini mereka bersiap untuk berani tampil, Andin mengangkat Luna sebagai tangan kanannya untuk bisnis designnya. Kedua sahabatnya kini menjadi teman kepercayaan Andin.
"Luna, aku sudah design gaun untuk kamu." Andin memberikan gaun yang sudah dia rancang spesial untuk Luna.
"Kok hanya 2 warna Andin? Hitam dan putih?" tanya Luna.
"Itu identik gaya kamu Lun, coba pakai ini yang putih. Kita akan ke dua tempat, ke pabrik kain bertemu dengan Alice dan juga ke tempat design aku. Yah kamu tahu yah kemana kita pergi," ucap Andin.
"Ke rumah Bu Rohaya," ucap Luna.
"Tapi kini tempatnya lain, kamu pernah mengusulkan beli rumah di sana dan sekarang menjadi tempat untuk design aku. Syuting pun aku di sana." Andin menceritakan kepada Luna walaupun Luna tidak ingat tentang itu.
Ketika Andin bekerja ia meninggalkan dengan baby sitter akan tetapi mereka Andin drop di rumah kedua orang tuanya. Andin tak membiarkan anaknya hanya berdua dengan baby sitternya.
Luna memakai dress putih, ia memakai kaca mata hitam. Kulitnya yang putih, wajahnya yang sangat cantik karena operasi plastik di korea.
"Masya Allah, cantik sekali kamu Luna," puji Andin.
"Ini berkat design kamu Din, jadi aku seperti berubah karena memakai dress design kamu," ucap Luna.
Andin pun tak kalah cantik, tapi Andin lebih elegan. Andin memakai gamis dan hijab berwarna hijau sage. Andin memakai kaca mata putih terlihat seperti wanita genius tapi berparas cantik.
"Bismilah, perdana kita keluar Lun," ucap Andin.
Andin membeli mobil sport baru berwarna merah, atapnya bisa di buka. Sesuai dengan ucapan Luna. Cantik dan kaya raya. Mereka masuk ke dalam mobil, Luna sedikit gugup karena dia akan bertemu dengan Alice sahabatnya. Misi mereka juga untuk melindungi Alice dari kejahatan Roby.
Ketika Andin dan Luna turun dari mobil, para pegawai memperhatikan mereka. Mereka tidak mengenali bosnya.
"Pak Jaka, kok bengong? Ini saya Andin, kok nggak ngenalin saya Pak?" Andin menyapa satpam pabrik. Andin membuka kaca matanya.
"Bu Andin?" Jaka memperhatikan wajah Andin.
"Iya Pak, ini hasil saya mengembara mencari kapas jadi kurus begini. Saya mikirin karyawan, bagaimana caranya bisa mendapatkan kwalitas bahan baku yang bagus, agar kain yang kita produksi menjadi nomor wahid. Jika kain kita terkenal dengan kwalitas maka harga bisa kita naikan dan gaji karyawan akan naik juga," ucap Andin menjelaskan.
"Duh Bu, saya terharu. Selama ini Pak Rafif tidak memperhatikan kami. Tapi Ibu sekarang tambah cantik, sampai saya nggak kenal," ucap Jaka.
"Oh iya ini, tangan kanan saya tapi di bagian design. Jangan bengong gitu Pak lihatnya," ucap Andin mengagetkan Jaka.
"Gelis pisan Bu," ucap Jaka.
"Ingat istri di rumah Pak, asisten saya ini nggak sembarangan pilih calon suami, dia lulusan inggris dan juga blasteran korea Indonesia, udah ah Pak saya masuk dulu mau bertemu dengan Alice," ucap Andin meninggalkan Jaka yang masih terpaku melihat Andin dan Luna.
"Bisa aja kamu Din alasannya, malah kamu bilang aku blasteran korea Indonesia lagi," ucap Luna. Andin hanya tersenyum mendengar ucapan Luna.
Andin berjalan bersama Luna, para karyawan memperhatikan mereka tanpa berkedip, mereka baru menyadari bahwa yang mereka lihat adalah bos mereka ketika Andin masuk ke ruang CEO.
"Mereka mandang kamu Lun, kamu sangat cantik sih," ucap Andin.
"Kamu juga nggak kalah cantik, anggun lagi," ucap Luna. Andin tertawa bersama Luna, tak selang lama ada yang mengetuk pintu.
"Silahkan masuk," teriak Andin.
Alice masuk ke ruangan Andin, karena ia tahu Andin sudah kembali ke pabrik. Alice berencana untuk melaporkan hasil keuntungan pabrik selama Andin pergi.
"Kamu Andin?" Alice menatap Andin dengan seksama.
"Alice, tidakkah kamu mengenal sahabatmu ini? Aku memang Andin, kenapa kamu tidak mengenali sahabatmu?" tanya Andin, berdecak kesal.
"Ya Allah, kamu cantik banget. Ini siapa Andin, perempuan di sebelah kamu?" tanya Alice.
"Ini tangan kananku untuk design, ia juga bisa mendesign jadi aku percayakan kepada dia jika aku tidak bisa menghadiri acara yang menyangkut design aku. Perkenalkan dia Luna." Alice dan Luna saling bersalaman, Luna berusaha bersikap biasa saja ketika melihat sahabatnya kembali.
Bersambung
✍✍ Mari beri komen kalian yang positif di novel ini. 1 komentar kebaikan Insha Allah membawa kebaikan saya khususnya dan di diri yang membaca. Aamiin 💞
Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah🙏🙏🙏🙏
Baca juga yuk cerita serunya
5 tahun menikah tanpa cinta (Tamat)
Salah lamar (Tamat)
Retak Akad Cinta (bab 1 s.d 18 nyata, fiksi dari bab 19 dst)
Dicampakkan suami setelah melahirkan
Love dari author sekebon karet ❤💞