Paulina Agustinus adalah seorang gadis yatim piatu tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat membencinya dan ingin menguasai kekayaan peninggalan orang tuanya hingga mereka melakukan rencana keji dengan memberikan obat tidur dosis tinggi dan diberikan oleh pria tua di sebuah hotel murah.
Dua bulan kemudian Paulina dinyatakan hamil, Paulina tetap mempertahankan kehamilannya hingga 9 bulan lamanya akhirnya lahirlah 3 anak kembar hasil dari pemerkosaan waktu dirinya di bawa hotel oleh ibu tiri dan adik tirinya.
Lima tahun kemudian tanpa sengaja Paulina bertemu kembali dengan pria yang telah memperkosa dirinya. Pria itu mengenali dirinya sedangkan Paulina tidak karena pada saat itu Paulina tidak mengenal siapa yang melakukannya.
Akankah mereka bersatu dalam ikatan pernikahan atau pria tersebut sudah menikah?
Ikuti novelku yang ke 11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah Rumah
ceklek
Seorang perawat membuka pintu dan dokter masuk ke dalam dengan diikuti oleh seorang perawat.
" Selamat pagi." sapa dokter dengan ramah
" Pagi dokter." Jawab mereka serempak kecuali daddy Paulinus dan Paulus karena sifat mereka sama cuek dan dingin terhadap orang lain kecuali pada keluarganya.
Dokter itupun tersenyum dan mulai memeriksa keadaan Paulus, setelah sepuluh menit dokter itupun selesai memeriksa Paulus.
" Bagaimana keadaan putra kami dok?" tanya mommy Paulina
" Keadaan anak nyonya dan tuan sudah semakin membaik, dua atau tiga hari lagi sudah boleh pulang." Jawab dokter
" Syukurlah dok, saya ikut senang mendengarnya." ucap mommy Paulina.
" Kalau begitu kami tinggal dulu, mau memeriksa pasien lainnya. Permisi nyonya, tuan dan adik - adik yang sangat tampan." ucap dokter dengan ramah
" Terima kasih dokter." Jawab mommy Paulina, Paskalis dan Patrick serempak.
Dokter itupun tersenyum dan pergi meninggalkan ruang perawatan VVIP bertepatan kedatangan seorang perawat dengan membawa baskom, pakaian ganti pasien dan handuk.
" Maaf nyonya dan tuan saya ingin melap tubuh anak nyonya dan tuan." ucap perawat dengan ramah.
" Biar saya saja suster." Ucap mommy Paulina.
" Baik nyonya." Jawab perawat itu sambil memberikan baskom ke mommy Paulina.
Mommy Paulina menerima baskom tersebut dan mulai mengelap tubuh Paulus dan mengganti pakaian khusus pasien. Setelah selesai baskom yang berisi air di buang di kamar mandi.
" Mommy, biar daddy saja yang membuang airnya." ucap daddy Paulinus mengambil baskom dari tangan mommy Paulina.
" Ok." Jawab mommy Paulina singkat
Daddy Paulinus membuang air bekas melap tubuh putra pertamanya dan kembali berkumpul bersama keluarganya.
" Selama ini kalian tinggal di mana?" tanya daddy Paulinus
" Kami menumpang di mansion milik sahabat kami yang bernama Maria." Ucap mommy Paulina
" Mulai sekarang dan seterusnya kalian tinggal di mansion milik daddy eh salah milik kita bersama." Ucap daddy Paulinus
" Horeee.." ucap ke tiga kembar genius
" Tapi.." ucap mommy Paulina terpotong oleh daddy Paulinus.
" Tidak ada tapi - tapian... bukankah sebentar lagi kita akan menikah?" ucap daddy Paulinus
" Mommy..." panggil ke tiga anak kembarnya dengan menampilkan puppy eyes yang menjadi andalan mereka.
" Baiklah terserah kalian saja, kita pindah rumah." Jawab mommy Paulina pasrah
" Terima kasih mommy." Jawab ke tiga anaknya serempak.
Daddy Paulinus melirik sekilas interaksi ke tiga anaknya dan mommy Paulina kini dirinya sudah tahu kelemahan mommy Paulina yaitu tampilan puppy eyes ke tiga anak kembarnya dan itu bisa dijadikan senjata jika dirinya menginginkan sesuatu.
ceklek
Pintu ruang perawatan VVIP terbuka tampak orang tua Paulinus membuka pintu dan berjalan ke arah mereka.
" Wah ramai sekali kami boleh bergabung?" tanya orang tuanya Paulinus kompak.
Mommy Paulina mencium punggung tangan ke dua orang tuanya Paulinus secara bergantian membuat mereka tersenyum bahagia.
" Opa, Oma.." panggil ke tiga anak kembar genius.
" Hallo cucu - cucu opa dan oma." panggil ke dua orang tuanya Paulinus.
" Daddy, aku ingin turun." ucap Paskalis dan Patrick serempak
" Ok." Jawab daddy Paulinus sambil menurunkan ke dua anaknya dari gendongannya.
Paskalis dan Patrick langsung memeluk opa dan omanya sambil mengecup pipi opa dan oma secara bergantian.
" Mommy dan daddy... kami mau pergi nanti kami kembali lagi. Titip Paulus ya mom dan dad." pinta daddy Paulinus
" Memang kalian mau ke mana?" tanya mommynya Paulinus.
" Mau mengambil pakaian dan barang - barang milik Paulina dan ke tiga anak kami. Mulai sekarang dan seterusnya kami akan tinggal di mansion bersama sebagai satu keluarga." ucap daddy Paulinus sambil tersenyum
" Benarkah? mommy dan daddy sangat bahagia mendengarnya. Oh iya seminggu lagi kalian akan menikah jadi persiapkan diri kalian." ucap mommynya Paulinus.
" Cepat sekali mom." ucap mommy Paulina
" Lebih cepat lebih baik sayang." ucap daddy Paulinus sambil memeluk pinggang istrinya
" Kak Paul.." ucap mommy Paulina malu karena ada ke dua orang tua Paulinus.
" Tidak apa-apa sayang, mommy dan daddy juga seperti itu tanpa punya perasaan bersalah sedikitpun." ucap daddy Paulinus
" Apa maksudmu Paul?" tanya daddynya Paulinus
" Mommy dan daddy selalu bermesraan di depanku tanpa punya rasa bersalah sedikitpun padahal anaknya lagi jomblo." ucap daddy Paulinus.
" Pffftttt hahahaha... salah siapa belum menikah." ucap daddynya Paulinus sambil tertawa
" Aish daddy nyebelin..Sayang lihat daddy tega meledekku." ucap daddy Paulinus manja sambil kepalanya bersandar di bahu mommy Paulina.
" Kak Paul malu di lihat mommy, Daddy dan ke tiga anak kembar kita." ucap mommy Paulina.
" Tidak apa-apa sayang, ayo kita berangkat anak - anak." ucap daddy Paulinus
" Baik daddy." Jawab Paskalis dan Patrick serempak.
" Paulus, mommy dan Daddy pergi dulu ya? nanti kami ke sini lagi." ucap mommy Paulina
" Baik mom, hati - hati." Jawab Paulus
Daddy Paulinus hanya mengusap rambut Paulus dengan lembut sambil tersenyum. Mommy Paulina mencium punggung tangan ke dua orang tua Paulinus secara bergantian dilanjutkan dengan Paskalis dan Patrick. Mereka pergi meninggalkan ke dua orang tuanya dan Paulus.
" Mommy bahagia melihat anak kita tersenyum bahagia." ucap mommynya Paulinus sambil memeluk suaminya.
" Daddy juga merasakan hal yang sama, semoga kebahagiaan ini tidak cepat berakhir." ucap daddynya Paulinus sambil membalas pelukan istrinya.