NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih Tuhan

Ketika Hati Memilih Tuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:940
Nilai: 5
Nama Author: syahru

> "Dulu, namanya ditakuti di sudut-sudut pasar. Tapi siapa sangka, pria yang dikenal keras dan tak kenal ampun itu kini berdiri di barisan para santri. Semua karena satu nama — Aisyah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syahru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Ujian Tak Terduga

Bab 34: Ujian Tak Terduga

"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya, dan memberi rizki kepadanya dari arah yang tiada disangka-sangkanya."

(QS. At-Talaq: 2-3)

---

Menghadapi Tantangan Baru

Hari-hari Fahri di organisasi semakin padat. Setiap harinya dipenuhi dengan tugas-tugas penting yang tak hanya menguji kemampuannya, tetapi juga keteguhan niat dan kesabaran. Ia belajar untuk menghadapi tantangan, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadinya. Namun, seperti biasa, ujian datang tanpa pemberitahuan.

Suatu pagi, Fahri menerima kabar yang mengejutkan. Aisyah, gadis yang pernah mengisi banyak ruang di hatinya, ternyata mengalami masalah besar. Suaminya, yang selama ini terlihat sebagai orang baik, ternyata terlibat dalam perbuatan yang sangat tercela. Aisyah bingung dan tak tahu harus berbuat apa. Dalam keadaan terpuruk, dia kembali mencari Fahri, meski sudah lama tidak berhubungan.

Fahri terkejut, namun hatinya tetap tenang. Ia tahu ini adalah ujian dari Allah, yang mengharuskan dirinya untuk bersikap bijaksana. "Aisyah, kamu sudah membuat keputusan. Sekarang saatnya kamu menghadapi konsekuensinya," kata Fahri dalam hati, walaupun tidak mengatakannya langsung pada Aisyah.

Namun, meski hatinya tetap mantap, rasa kecewa masih membekas. Aisyah adalah masa lalunya, dan masa depan Fahri sekarang sudah lebih jelas dengan misi yang ia jalani. Namun, tetap saja, perasaan itu datang begitu saja, mengingatkan bahwa terkadang perasaan manusia sulit untuk dikendalikan.

---

Berjalan Bersama Rudi

Dalam waktu yang bersamaan, Rudi terus mendampinginya dalam setiap langkah. Rudi yang dulu terlihat seperti seorang teman biasa, kini menjadi seperti saudara yang selalu memberi dukungan dan nasihat. Ia tahu Fahri sedang bergulat dengan banyak hal—termasuk masalah pribadinya.

“Fahri, aku tahu kamu sangat peduli dengan Aisyah, tapi kamu harus ingat bahwa hidupmu bukan lagi milikmu seorang. Hidupmu sekarang adalah untuk orang banyak. Jadi, jangan sampai masalahmu menghalangi misimu,” kata Rudi suatu malam setelah melihat Fahri termenung.

Fahri terdiam sejenak. Kata-kata Rudi mengingatkannya pada keputusan besar yang sudah ia buat untuk meninggalkan pesantren dan bergabung dengan organisasi ini. Ia sadar, ada tanggung jawab yang lebih besar yang harus ia pegang.

“Terima kasih, Rudi. Kamu benar. Aku harus lebih fokus ke misi ini,” jawab Fahri dengan tekad yang semakin kuat.

---

Penerimaan yang Berat

Fahri akhirnya memutuskan untuk memberi nasihat pada Aisyah. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus berhati-hati dalam memberi dukungan, karena Aisyah sekarang sudah menikah. Ia harus menghormati perasaan dan keputusan Aisyah, meskipun hatinya berdebar saat berinteraksi dengannya.

“Mungkin ini saat yang tepat untuk kamu menemukan kebahagiaanmu, Aisyah. Ingat, kita hanya bisa merencanakan, namun Allah-lah yang menentukan segalanya. Aku hanya ingin kamu tahu, kamu tidak sendirian dalam hal ini. Aku ada di sini jika kamu membutuhkan bantuan,” ujar Fahri dengan tulus, meski ada perasaan pahit yang membungkus kata-katanya.

Aisyah mengangguk perlahan, air mata menggenang di matanya. “Fahri, terima kasih. Aku tidak tahu harus berkata apa. Kehidupan ini terasa sangat sulit, tapi aku tahu kamu sudah berada di jalan yang benar. Aku akan mencoba untuk menerima takdir ini.”

Fahri merasakan beratnya perasaan Aisyah, namun ia juga tahu bahwa ia tidak bisa lagi terperangkap dalam bayangan masa lalu. Aisyah telah memilih jalannya, dan sekarang saatnya bagi Fahri untuk melangkah lebih jauh lagi.

---

Menguatkan Langkah

Beberapa minggu berlalu, dan meski masalah pribadi masih terngiang di benaknya, Fahri berusaha untuk lebih fokus pada misinya. Ia terus bekerja keras, mengajar, dan mengorganisir berbagai program yang akan memberi dampak positif pada masyarakat. Ia tahu bahwa hanya dengan memberikan manfaat kepada orang lain, ia bisa menemukan ketenangan dan kepuasan sejati.

Hari demi hari, Fahri semakin merasa bahwa hidupnya bukan lagi tentang diri sendiri. Kehidupan di pesantren telah membentuknya untuk lebih peduli pada orang lain, dan sekarang ia merasa diberi kesempatan untuk lebih banyak berbuat baik.

Namun, ada kalanya, saat sendirian di malam hari, Fahri merasa kesepian. Ia tidak bisa menutupi kenyataan bahwa ada kerinduan yang mendalam untuk memiliki seseorang yang bisa menemani hidupnya, berbagi suka dan duka. Tetapi, ia tahu bahwa setiap yang ia hadapi sekarang adalah bagian dari perjalanan untuk menemukan tujuan hidup yang lebih besar.

---

Refleksi

Fahri duduk di teras rumah yang disediakan oleh organisasi. Angin malam yang sejuk membuatnya teringat pada masa-masa sulit yang telah ia lewati. Terkadang, ia merasa tidak yakin dengan langkah-langkah yang telah ia ambil, tetapi ketika ia merenung, ia menyadari bahwa semuanya adalah bagian dari takdir yang telah Allah siapkan untuknya.

“Ya Allah, berikan aku kekuatan untuk menjalani semua ujian ini. Semoga aku bisa tetap istiqomah di jalan yang Engkau ridhoi,” doa Fahri dalam hati.

Dengan keyakinan baru, Fahri siap untuk melanjutkan perjalanan hidupnya, tidak lagi terikat oleh masa lalu atau perasaan yang tak terbalas. Ia tahu bahwa kebahagiaan sejati terletak pada memberikan yang terbaik untuk orang lain, dan itu adalah jalan yang ia pilih.

---

Fahri memandang ke depan dengan hati yang lebih kuat. Ia tahu bahwa ujian tak akan berhenti, tetapi setiap ujian yang datang adalah kesempatan untuk tumbuh lebih baik lagi. Dan yang terpenting, ia kini sadar bahwa hidupnya bukan untuk mencari kebahagiaan pribadi semata, melainkan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi umat.

1
Ilham
ini cerita tentang Fahri apa tentang Rudi sih bg
Syahru Ramadhan: Fahri ,maaf ya saya sudah revisi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!