NovelToon NovelToon
SUAMIKU CEO TAMPAN BERDARAH MAFIA

SUAMIKU CEO TAMPAN BERDARAH MAFIA

Status: tamat
Genre:Obsesi / CEO / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Momy ji ji

TAHAP REVISI✍️
Usahakan baca sampai ending, baru memberikan ulasan!!

Araa frendzone Berlin mau tak mau harus menukar posisi mengantikan kakak tirinya Catlin frendzone Berlin untuk menikah dengan CEO sekaligus mafia berdarah dingin🥶.

Aston zesnard Phoenix lelaki berusia 30 tahun yang kini duduk di bangku kebesarannya menawarkan pernikahan kepada Lelaki tua yang perusahaannya di ambang kebangkrutan.

Bima frendzone Berlin tidak memiliki cara lain menyelamatkan perusahaannya kecuali dengan menerima penawaran lelaki di hadapannya ini.
Haruskah dia menyerahkan satu putrinya??
Lalu siapa putri yang akan menjadi istri aston??

Bagaimana ceritanya? Yuk ikuti novel mom Ji Ji sekarang dan nikmati alurnya jangan lupa like komen dan vote💋💋💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

TRAGEDI MALAM PERTAMA

Aston selesai dengan kegiatan mandinya lalu keluar.

Ceklek!

"Astaga tuan, anda seksi sekali. niat banget menodai mataku yang suci ini" Tutur Araa langsung menutup matanya kaget melihat penampilan Aston.

pria itu keluar hanya dengan lilitan handuk hitam di pinggangnya. membuat ketampanannya berlipat-lipat.

"siapa yang mau menodaimu?, ini kamar saya. ya suka hati saya lah" Aston mengangkat sebelah alisnya bingung dengan ucapan Araa. tanpa memperdulikan Araa, dia berlalu masuk ke ruang ganti.

Araa sudah menyiapkan pakaian tidur Aston yang diletakannya di salah satu meja khusus pria itu. Aston memakainya tanpa protes lalu keluar dari ruangan tersebut.

Aston menatap Araa yang sedang duduk disofa sambil memainkan ponselnya. sesekali wanita itu tertawa cekikikan layaknya orang gila. sungguh jauh dari perkiraannya, niat ingin menikahi dan menjadikan wanita ini budak yang bisa dia perintahkan sesuka hatinya.

baru hari pertama, tidak. tepatnya malam pertama mereka resmi menjadi suami istri. Aston sudah membayangkan bagaimana hari-hari berikutnya bersama Araa. akan semenyebalkan apa nantinya.

wanita yang tidak kenal takut menghadapinya. bahkan dengan lantang membalas maupun menantang ucapannya. sungguh akankah menyenangkan atau malah membosankan seperti yang dikatakan Araa waktu itu padanya.

"kamu sedang apa?" Tanya Aston sambil menatap Araa datar.

mendengar suara Aston. Araa beranjak dari duduknya dan melempar Asal ponselnya begitu saja, ternyata dia masih punya rasa takut pada pria didepannya.

"Ahh tuan. saya sedang menonton film komedi" jawab Araa seadanya.

"film apa itu" tanya Aston lagi. memang dia tidak tahu jenis film apa yang dinonton oleh Araa.

"Apaaa!! Anda sungguh tidak tahu?. ya film komedi tuan" Ucap Araa mengulangi perkataannya sambil menatap Aston keheranan.

bagaimana ada manusia yang tidak tahu apa itu film komedi. dia hidup di jaman Apa sebenarnya, sampai film seperti itu saja dia tidak tahu.

"kenapa mengulangi ucapanmu. saya tidak tuli" Balas Aston kemudian.

"Itu tuan, film lucu yang bisa sedikit menghilangkan stress dengan menontonnya" jawab Araa seadanya.

"memangnya kamu stress?" Tanya Aston tidak percaya, apa yang membuat wanita ini stres sampai menonton film begituan.

"sangat" jawab Araa seadanya.

"Oh" balas Aston kemudian naik ke ranjang besarnya lalu membaringkan tubuhnya disana tanpa meladeni Araa lagi.

'Dihh. bisa-bisanya nih orang ya' batin Araa dengan kekesalan pada pria itu.

Araa menatap lama Aston yang sedang berbaring di ranjangnya, dia mendekati pria itu dengan tubuh bergetarnya. sungguh sebenarnya dia begitu takut akan di lecehkan oleh Aston saat ini.

"Tuan, saya tidur dimana?" tanya Araa pada Aston sambil menunggu jawaban pria itu.

"Tuan" Araa.

"hmmm" Aston berdehem.

"saya tidur dimana?" tanyanya lagi.

"ganti bajumu jika ingin tidur di ranjangku" ucap Aston kemudian.

Araa melangkah ke kamar mandi lalu membilas wajahnya, dia memandang pantulan dirinya di cermin.

'apa gunanya riasan ini. ditatap lama pun tidak, huh sudah kubilang andai saja kalian tahu kalau aku ini istri di atas kertas. pasti kalian tidak seberlebihan itu' batin Araa memandang wajahnya yang sudah polos natural tanpa make up.

kemudian dia keluar dari kamar mandi lalu menuju walk in closet dan mengganti pakaiannya dengan baju tidur yang sudah disediakan oleh pria itu di dalam sebuah lemari khusus penuh pakaian miliknya.

'banyak sekali pakian-pakian ini, pasti mahal. sepertinya sekertaris menyebalkan itu yang menyiapkan semuanya' gumamnya menatap lemari itu yang dipenuhi pakaiannya.

Araa melihat sekeliling walk in closet milik Aston sambil menyentuh pajangan yang ada di dalamnya.

"lebih besar ruangan ini dari pada kamarku" ucapnya menyadari betapa besarnya walk in closet juga kamar Aston. semakin menciut saja nyalinya menghadapi pria itu.

dengan kesadaran penuh dia memegang sebuah guci antik berwarna hitam setelah puas dia meletakkannya dengan hati-hati. tanpa diduga Guci tersebut jatuh karena kurang keseimbangan membuat benda itu hancur berkeping-keping, serpihan keramik mengenai kaki Araa.

PRANG!!!!

Akhhhh!!!!!!!

Aston mendengar teriakan Araa. dia menuju wanita itu dan melihatnya sedang duduk meringkuk memegang jemari kakinya. Terlihat serpihan keramik berserakan dimana-mana.

"seharusnya aku tidak pernah memberi syarat bodoh seperti ini, kamu merepotkan sekali" kesal Aston meraih benda pipih yang berada di saku celananya.

"Maaf tuan Saya tidak sengaja" sesal Araa berdiri lalu menundukan wajahnya takut dimarahi Aston, wajahnya sudah pucat pasi sekarang.

"kembali ke sofa, atau ku suruh ganti benda yang kamu rusak ini" kesalnya bukan main.

Araa sudah membuat ulah dua kali malam ini, entah akan berapa kali besok dan seterusnya. pusing sekali kepala Aston menatap Guci kesayangannya hancur berkeping-keping.

Araa hendak melangkah namun kakinya terasa sakit sekali, dapat dilihat darah segar keluar dari jemari kakinya. tidak sedikit, darah itu semakin keluar banyak hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Awwwwwww!" rintihnya menunduk menahan jemarinya yang masih mengeluarkan darah.

Aston memijat keningnya, dia khawatir tetapi tidak memperlihatkannya pada Araa.dia menyembunyikan ekspresinya dengan sangat rapi, ponsel digenggamannya dia menelpon seseorang dan menyuruh agar segera datang.

Araa menahan sakitnya dia berjalan terpincang-pincang keluar dari walk in closet. Aston mengikutinya di belakang.

ketukan pintu terdengar.

Tok tok!

"Masuk" perintah Aston.

Bi Dini masuk dengan 3 pelayan lainnya. mereka tahu apa yang harus dilakukan karena Bi Dini paham apa yang di perintahkan oleh Aston hingga dia memberi perintah pada 3 pelayan itu untuk membersihkan kekacauan yang terjadi di kamar tuannya. beberapa dari mereka membawa pelaratan bersih-bersih. dan obat juga Air hangat untuk membersihkan luka Araa.

"bereskan semuanya" titah Aston pada pelayan-pelayan tersebut.

"Mari nona, saya bersihkan luka anda agar segera di obati sebelum infeksi" Ucap Bi Dini menarik kaki Araa dan membersihkannya lalu dia balut kaki Araa dengan perban. Araa membiarkan Bi Dini melakukannya tanpa protes.

beberapa pelayan juga sudah selesai melakukan tugasnya dan membungkuk pamit pada Aston. setelahnya mereka keluar dari kamar itu menyisakan Bi Dini yang masih mengobati kaki Araa.

"ini sudah selesai nona, Tuan saya permisi" Hormat Bi Dini kemudian keluar dari kamar Aston.

Araa menuju ranjang dan membaringkan tubuhnya tanpa mempedulikan Aston yang masih menatapnya tajam. dia sudah capek dan ingin beristirahat saja tanpa menghiraukan kekacauan yang dibuatnya. jemari kakinya sangat sakit dan perih, namun dengan sekuat tenaga dia menahannya.

Aston menatapnya datar, entah harus berbuat apalagi untuk wanita didepannya ini. dia juga sangat capek dan ingin sekali tidur agar lelahnya hari ini bisa hilang esok hari.

Aston melangkah mendekati ranjang lalu naik. Dia meletakan beberapa bantal sebagai batas di antara keduanya.

"jangan melewati batasmu. jika tidak ingin tidur di lantai" peringatan Aston lalu merebahkan tubuhnya membelakangi Araa.

mendengar itu Araa balik badan dan menatap bantal-bantal tersebut.

'Astaga ini bahkan sempit sekali, bergerak sedikit saja bisa jatuh aku. dasar lelaki pelit' batinnya tidak habis pikir dengan jalan otak Aston.

terlalu lelah untuk meladeni, Araa langsung tidur dan terlelap dalam mimpinya. begitupun dengan Aston.

bersambung..........

1
Febby fadila
bisanya mirip sama Jack dan Dona 🤣🤣🤣🤣
Febby fadila
wkwkwkkw hilang sdah wibawah Aston sama Jack 🤣🤣🤣
Febby fadila
🤣🤣🤣🤣 Jack menyandra Dona awas kau Jack jatuh cinta sama dona
Febby fadila
good Ara buat mereka JD perempuan sekalian 🤣🤣🤣
Febby fadila
alhamdllah semua Maslah sudah selesai, gimana kabar Dona Thor,,
Febby fadila
betul mah kata bapakx dlm rumah tangga klw sdah ada masalah pasti ujung²x di ranjang t4 ternyaman untuk menyelesaikan masalah 🤣
Febby fadila
makax Aston cb jujur dari awal biar istrimu nggak salah faham sama kamu
Febby fadila
ini ni yg aku takutkan klw sampai Araa tau yg sebenarnya klw Aston tu mafia, karna Aston nggak jujur sama araa
Febby fadila
Reno lempar batu sembunyi tangan 🤣🤣
Febby fadila
gimana ceritanya Reno nikah sama cerina
Febby fadila
lanjut thor
Febby fadila
kok aku bingun dengan bab ini
Febby fadila
Araa bodoh bin oon sdah dijahatin apalagi sdah ditelanjangin juga mual aku sama Araa nggak ada pintar²nya
Febby fadila
kacau balau ini mah
Febby fadila
kamu cari mati Bastian gila,, peakk
Febby fadila
ini baru seru mafiax keluar langsung 🤣🤣🤣
Febby fadila
Araa kamu bodoh apa gimana sii masa mau aja di antar sama Bastian ke toilet
Febby fadila
Araa suka sekali cari masalah, semoga kamu celaka
Febby fadila
hadeee Araa terlalu polos apa gimana mudah percaya aja sama orang asing
Febby fadila
knp Rani nggak ikut Araa heran dee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!