NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha / Bercocok tanam
Popularitas:72.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Kegembiraan dalam mendapatkan harta karun berakhir begitu saja. Awalnya keluarga ding yang berencana untuk menjarah rumah mewah di kota. Tapi hanya dengan satu rumah walikota saja mereka sudah kewalahan.

lebih dari satu minggu kemudian keluarga Ding sudah bekerja keras memindahkan hal-hal baik yang mereka pikirkan.

Dalam waktu itu rumah walikota yang megah berubah menjadi rumah hantu yang tidak bisa dikenali lagi. Ada banyak hal yang hilang di dalam rumah. Bahkan beberapa gudang rahasia juga dibongkar.

Arui dan yang lain tidak meninggalkan arang di dalam gudang sesuai dengan instruksi ibu kandungnya.

Sesuai dengan kesepakatan hal terakhir yang mereka bawa sebenarnya adalah beberapa furniture lagi.

Masih ada beberapa lagi di pintu masuk, tapi mereka akan kembali mengambil nya jika ada waktu.

Saat ini Adinda sudah sangat puas dengan hasil nya.Karena ini adalah harta terakhir,maka dia dan yang lain harus kembali ke gua lagi.

"Ibu"Kata Ayu pelan. dia melihat kondisi rumah walikota dengan mata yang sayu.

Lebih dari satu minggu mereka tidak pernah keluar sama sekali dari pintu rumah walikota. Ada begitu banyak hal yang mereka timbun sebelumnya. Jadi mereka tidak memiliki waktu untuk keluar sama sekali.

Tapi sekarang begitu keluar mereka akan meninggalkannya tanpa jejak. Sulit dikatakan jika kita tidak memiliki perasaan dalam rumah ini.

"ada apa?" tanya Adinda pada putrinya "jangan khawatir Ayu, rumah semacam ini pasti bisa kita bangun suatu hari nanti"

Ayu tersenyum tapi dia tidak optimis sama sekali. Dia tahu identitasnya sendiri. Mereka adalah petani miskin selama 3 keturunan. Mana mungkin berani bermimpi tentang sesuatu yang tidak mungkin.

Tapi dia masih tidak bisa menyembunyikan terkejutannya atas janji ibu.

"Benarkah begitu Ibu ?"katanya.

Adinda mengangguk kepala dengan percaya diri. Berkat sistem di tangan dia yakin bisa membangun rumah yang sama megahnya dengan rumah walikota saat ini.

Tapi dia masih harus bersembunyi ketika melakukannya.

"sayangku jangan khawatir, ini mungkin mimpi tapi suatu hari pasti akan jadi kenyataan Hem"

Ayu tersentuh dengan janji ibunya. Dia kembali lagi ceria dan berbicara dengan alian dan Aqing. Adapun Bulan ,dia adalah gadis kecil yang pendiam tapi rajin dan rendah hati.

Sesekali dia hanya tertawa kecil dan menanggapi pertanyaan para gadis tanpa berhenti bergerak.

Saat ini mereka harus mengemas sesuatu yang bisa mereka kemas untuk terakhir kalinya.

Jika bisa mereka akan mengangkut segalanya tapi kata ibu manusia tidak bisa selalu serakah.

Beberapa lemari pakaian dan ranjang makan meja rias sudah disusun di depan pintu. Ini adalah komoditas yang akan diangkut jika ada kesempatan lain.

Barang-barang ini adalah barang yang paling tidak dilirik oleh para pengungsi.

Bach terakhir dari arang hanya dua gerobak saja lagi.Tapi Adinda mengambil kesempatan itu untuk menyembunyikan beberapa barang enak yang disembunyikan di bawah arang.

Rumah walikota tidak kekurangan sarang burung, abalon dan makanan kering .Mereka sangat sayang untuk di lewati.

Tidak lama kemudian Arui datang bersama yang lain dengan gerobak yang sudah kosong lagi.

Kali ini mereka bergerak sebelum matahari terbit. Ini untuk menghindari penglihatan para pengungsi.

Biasanya mereka lebih banyak bergerak di malam hari tapi karena ini adalah hari terakhir mereka tidak lagi khawatir seperti sebelumnya.

"Ibu apa semuanya sudah selesai ?" tanya Arui.

Melakukan pekerjaan yang sama selama berhari-hari membuat Arui bukan saja bertambah hitam tapi juga bertambah kurus. Mereka tidak kekurangan bahan makanan tapi hanya tidak ada waktu untuk mengkonsumsi makanan.

Itu saja.

"Arui kau sudah bekerja keras. Setelah ini ibu akan membuat kau menjadi gemuk dan putih" kata Adinda dengan prihatin.Kata-kata ini membuat Putra pertamanya itu tertawa bahkan Along yang datang kemudian juga tertawa.

"ibu bagaimana seorang pria memiliki kulit putih hehehe"

Zhangkai juga sudah berubah menjadi pria kurus sekarang. Tapi dia memiliki senyum yang paling cemerlang.

Dia berkata," setelah ini kita semua mungkin benar-benar bisa diputihkan dan digemukkan oleh ibu kalian hahaha "

Bulan yang mendengar itu juga tersenyum malu. Dia sudah banyak berinteraksi dengan keluarga Ding tapi terkadang memiliki sedikit keterasingan di dalam hubungan mereka.

Tapi menjadi putih dan gemuk itu juga impiannya yang sudah lama.

Bisakah dia melakukannya.

Seraya bercanda semua orang masih bergegas untuk mengisi gerobak kosong menjadi penuh lagi. Setelah menimbun banyak makanan mewah baru kemudian mereka meletakkan arang hitam di atas gerobak.

Dengan jumlah banyak arang yang begitu mencolok ,hal ini mungkin akan mendapatkan perhatian lagi.

Setelah semuanya selesai mereka kembali melihat rumah untuk yang terakhir kalinya. Kali ini Arui tidak berencana untuk mengunci rumah.

Mereka akan membiarkan rumah dalam kondisi terbuka.

"Ayo pergi"Kata Zhangkai dengan gembira.

Adinda sudah menarik keranjang penuh di punggung nya begitu juga dengan yang lain.Hari ini mereka akan pulang.

Senang rasanya bisa kembali.

Baru bergerak setengah jam kelompok mereka benar-benar mengundang banyak perhatian orang yang lewat.

Saat ini para pengungsi yang kelaparan hilir mudik. Kebanyakan dari mereka baru datang dan berniat untuk tinggal sebentar.

Keberadaan gerobak Zhangkai begitu menarik perhatian para pengungsi yang datang kemarin. Zhangkai sudah bolak-balik beberapa kali dan gerobak mereka selalu penuh.

Kali ini mereka lewat lagi dengan gerobak yang sepertinya berisi dengan arang.

Hati manusia benar-benar lebih hitam dibanding dengan arang. Ketika kelompok Ding melintas dengan barang yang penuh ,semua mereka dihadang oleh kelompok lain dengan memakai senjata.

Wajah-wajah mereka mengeringkan dan pecah pecah , rata-rata mereka kurus seperti batang bambu dengan mata yang cekung.

Tidak ada lagi emosi dan rasa simpati. Di mata mereka yang penting sekarang adalah makanan.

Kelompok Adinda hanya terdiri dari sekelompok wanita dan anak muda.

Tidak ada yang dari mereka yang membuat takut para pengungsi.

"Berhenti...

Zhangkai tertegun tapi dia memberikan tanda agar semua orang berhenti.

Tiga gerobak dan orang orang yang memiliki keranjang penuh, sungguh menarik perhatian.

"Kawan kawan,ada apa?" tanya Zhangkai yang berusaha untuk tenang.

"Karena kesopanan, serahkan bawaan mu.Jangan banyak alasan"

"Saudaraku. Hehehehe ...

Mata mereka semua menatap ke arah keranjang yang dibawa oleh kelompok Ding. lagi-lagi mereka dihadapkan dengan para pengungsi yang kelaparan parah.

Hanya saja Adinda sudah memiliki rencana cadangan. dia sudah menyebutkan hal ini kepada semua orang. Jadi saat mereka dihadang seperti ini semua orang dalam kondisi tenang.

Zhangkai misalnya meskipun dia cukup gugup tapi dia masih tenang di permukaan. Dia menatap semua orang dan tersenyum ramah dengan berkata,"saudaraku kenapa kalian tidak mengambilnya sendiri alih-alih merampok seperti sekarang.Oh aku tahu kita semua mengalami masalah di jalan. Tapi ini bukan sebab untuk menjadikan kita sebagai manusia yang tidak berperikemanusiaan.Kami juga para pengungsi seperti kalian"

Pria yang di tunjuk memerah,dia juga tidak ini merampok tapi keluarga nya sudah lama kelaparan.Dia tidak memiliki pilihan lain.

"Jangan banyak bicara, serahkan saja dan pergi lah dengan nyawa lengkap"katanya yang menolak patuh pada nasehat Zhangkai.

Seorang wanita tua berkata,"Kami lapar dan kalian tidak kekurangan makanan.Berbaik.hatilah sedikit, cucu dan putra ku hanya perlu satu gigitan saja Kita ma sama.manusia dan perlu saling membantu kan jadi berikan kami sedikit demi gagap saja"

Adinda yang berdiri di belakang maju, Zhangkai pasti enggan bertarung dengan wanita tua , jadi sekarang adalah gilirannya.Dia berkata," kakak ipar ,aku juga seorang ibu dan mengerti apa yang kalian rasakan. Begini saja, kami baru saja masuk ke rumah walikotanya ditinggalkan. Ada banyak orang yang datang ke sana untuk mengambil barang-barang. Selain daripada hal-hal yang tidak berharga kami juga menemukan makanan yang enak. Hal itu cukup banyak dan pasti cukup untuk kalian semua"

Tidak ada yang percaya dengan apa yang disebutkan Adinda. Para pengungsi ini saling pandang dan bertanya-tanya apakah dia jujur.

Karena Adinda seorang wanita jadi wanita dipihak lain juga mengangkat matanya dan bertanya dengan nada yang tidak percaya,"Jika ada makanan di sana lalu kenapa kalian membawa arang?"

"Kalian salah" kata Adinda. Dia membuka keranjangnya sendiri. Di dalam keranjangnya jelas ada beras dan beberapa makanan yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

"kami memilikinya tapi kami tidak serakah.Musim dingin akan tiba dan kami bersiap-siap untuk mengantisipasinya. Makanan bisa kita cari di jalan tapi bagaimana cara mengatasi musim dingin. Karena itulah kami berpikir untuk menarik arang ini"

Adinda lalu menjelaskan alasan kenapa dia memilih arang alih-alih bahan makanan. Penjelasannya memang masuk akal tapi siapa yang percaya dengan itu.

"hei apa kalian pikirkan bodoh?"

Adinda tahu jika apa yang dia katakan tidak mudah dipercaya. Tapi dia juga tidak berdaya jika orang juga tidak mempercayainya.

Seni bertahan hidup artinya anda memiliki kemampuan untuk itu.

"Oh tunggu sebentar, jika kalian tidak percaya aku akan menemani kalian untuk melihat-lihat. Bisakah kalian melepaskan kerabatku dulu?"kata Adinda yang mana menawarkan diri.

Tawaran ini lebih baik daripada berbicara kosong. Wajah Adinda yang sumringah sepertinya tidak berbohong sama sekali. Ditambah dia bersedia mengajukan diri sendiri.

Tapi semua orang masih tidak begitu percaya.

Hanya saja jika mereka berhasil imbalannya adalah makanan. Bukankah ini bagus.

Melihat semua orang mulai tergerak Adinda meletakkan keranjangnya dan membiarkan semua orang duduk. pergerakan kelompok ding membuat semua orang percaya jika Adinda tidak berbohong.

Arui dan beberapa pria membawa gerobak yang tentunya tidak ringan. Jadi mereka tidak pergi.

Karena itu Adindalah yang berangkat untuk menunjukkan kepada para pengungsi.

Alih-alih dia berjalan dengan diam-diam Adinda malah berteriak dengan semangat."Ayo saudaraku kalian harus cepat ada begitu banyak makanan di gudang mantan walikota. Hal ini begitu banyak sampai kalian tidak bisa menghabiskannya dalam dua bulan. Ayo pergi Ayo pergi..!"

Teriakannya yang agak keras membuat beberapa pengungsi yang berada di sekitar jalan tertarik.

" Apa yang dia cerita teriakan, apa ada makanan gratis?"

"Ehh Apakah aku tidak salah dengar. Apakah orang itu berteriak tentang makanan?"

"kepala desa mungkin beritanya tidak benar tapi bagaimana jika kita mengikuti mereka. Siapa tahu memang benar ada makanan"

Dengan cara begitu semua orang yang berkeliaran di jalan-jalan utama mengikuti gerak langkah Adinda. Sementara mereka berjalan rapi menuju rumah walikota, semakin lama semakin ramai para pengungsi yang mengikuti dari belakang.

Jika anda mengikutinya dengan cermat , sebenarnya orang yang mengikuti lebih dari lima ratusan orang.

Ketika dia sedang berjalan dia juga berteriak kepada orang-orang itu. Tentu saja tujuannya mengingatkan jika saat ini bahan makanan sangat penting tapi juga penting untuk menyongsong musim dingin yang akan tiba.

Tapi tidak semua orang setuju dengan pendapatnya.

"kakak perempuan," kata seorang wanita yang seumuran dengan Adinda. "makanan lebih penting, tapi selagi berjalan kita bisa mencari kayu bakar untuk mereda dingin. Tapi makanan berbeda. Jika kita tidak memiliki makanan maka kita bisa mati kelaparan dibanding mati beku"

"oh aku tidak akan memaksamu pendapatmu tapi pendapatku makanan penting menjaga kondisi tubuh juga penting. Di rumah itu kita bisa menemukan sesuatu yang menahan dingin. kau lihat kami juga mengambil arang hehehe "

beberapa tidak setuju tapi selalu ada orang yang masih setuju dengan pendekatan ini.

Mereka juga mulai berpikir tentang barang apa yang bisa digunakan untuk menyelamatkan diri.

"Aku ingin tahu apakah ada selimut atau pakaian musim dingin?"

"Ada, aku menemukannya kemarin meski tidak banyak tapi itu cukup untuk keluarga kami.oh rumah mantan walikota itu cukup besar. Mungkin masih ada beberapa tersisa. Tapi jangan khawatir kota ini tidak kekurangan rumah mewah"

"Benar, jika benar-benar ada makanan bagus juga.Tapi Aku juga akan mencoba mencari pakaian musim dingin di rumah lain "

Adinda mengangkat jempolnya.

Tidak lama kemudian ratusan orang tiba di rumah mantan walikota. Melihat pintu rumah walikota tidak terkunci sama sekali.Dengan mudahnya semua orang masuk dan berubah menjadi belalang di musim panas.

Adinda hanya mengarahkan semua orang menuju gudang yang memang tidak diambil oleh keluarganya.

Begitu melihat isi gudang, semua orang tidak lagi mempedulikan enggak Adinda. Bahkan tidak ada yang mengucapkan terima kasih sama sekali.

Mereka melihat tumpukan makanan yang begitu banyak.

dengan cepat semua orang berteriak dan segera aktif untuk mengambil apa yang bisa mereka ambil.

Ambil... ambil .. ambil..

"Punya ku...ahh sial, menjauh lah.."

"Aku..ini aku, tolong "

Dalam waktu sekitar ratusan orang mulai mengerubungi gudang makanan yang tersembunyi.

Tapi Adinda tidak ingin ikut campur dan dia meninggalkan lokasi dengan senyuman penuh kepuasan.

Hanya ini saja yang bisa dia bantu.

Adinda tidak sadar ,dia sebenarnya sudah membuka mata hati para pengungsi. Mereka sudah berpikir keras, jika pun tidak menemukan makanan di rumah terus cari di lokasi yang lain , rumah-rumah mewah pasti itu tidak kekurangan pakaian musim dingin.

Segera kota yang awalnya memang sudah hancur, kembali di obrak-abrik oleh para pengungsi.

Adinda sama sekali tidak mengetahui hal ini meskipun dia tahu dia pergi tidak akan peduli sama sekali.

Setelah meninggalkan para pengungsi yang mendapatkan makanan, Adinda kembali ke lokasi di mana anak-anak dan keluarga Ding menunggu.

Along menyapa dengan senyuman. Dia tahu ibunya sangat pintar. Saat ini tidak satupun memperhatikan kelompok mereka. Perhatian para pengungsi benar-benar teralihkan.

"Oke semuanya sudah beres "kata Adinda "Ayo kita pulang"

"Ayo, kita kembali , sekarang kita ada waktu untuk menghitung uang,ya kan bu " kata Ayu yang tidak sabar untuk melihat barang jarahan yang mereka dapatkan.

Mereka berhasil mengembalikan banyak hal di dalam gua. Tapi pada saat itu tidak satupun diantara mereka yang mencoba melihat-lihat barang apa yang tidak dimiliki

Jadi bisa dibayangkan bagaimana penasarannya semua orang.

Bahkan Nyonya Zhang tidak bisa menahan senyumnya. Jika dihitung Nyonya Zhang lebih banyak tersenyum sejak dia tinggal di Gua.

Sebenarnya hidup bersembunyi itu tidaklah tinggi.

Keluarga Ding tidak ingin menghabiskan waktu dengan sia-sia jadi semua orang mulai bergerak dengan muatan yang penuh.

Kali ini mereka kembali ke gunung terdalam tanpa hambatan apapun.

1
Fauziah Daud
lanjuttt
Ririn Santi
adinda harus waspada nih, sepertinya pangeran kedua dlm mode on fire, gak mau ditolak keinginannya. kabur adinda
Ririn Santi
dimana mana wanita dipuji orang lain itu harusnya rendah hati, ini malah narsis dan memperolok orang mmg ngajak gelut nih nyonya ding/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erni Nofiyanti
itu harta yg di gua gimana
Dewi Cinta
aigooo... secantik bunga mawar di Kekaisaran konoooonn... sambil ngebayangin visual yg cucok meong/Smile/
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wow... hebat juga pak walikota ini 👍👍
Fauziah Daud
,lanjuttt
Etty Rohaeti
lanjut
Ririn Santi
sorry thor kok kayaknya utk visualnya blm pas ya. masing" satu foto aja jd author gak terlalu repot
samsuryati: sorry juga jika sedikit tidak memuaskan. Tapi aku akan menyesuaikannya lagi di masa depan yah
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Etty Rohaeti
lanjut
Fauziah Daud
trusceria
Ririn Santi
adinda emang gitu skrg yinfei, bicaranya blak blakan tp itulah ciri orang dr dunia modern. ya udah kalian berdua nikah sono/Facepalm/
Rani Muthiawadi
bagus
Lala Kusumah
wah walikota An juga dari dunia modern ya , hebaaaaaatt ada temen Adinda 👍👍😍😍
Dahlia Imron
bagus
Salsabila Arman
lanjut
Ririn Santi
whaaaaat???
😗😗😗😗
palupi
oo pak walkotnya jg dari dunia modern.
punya keajaiban jg gk ya?
lanjuuuttt...🙏🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!