NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Aditya mematung melihat Daniel yang tepat berada di depannya.

"Lo? Direktur?." Kata Aditya dan tidak di jawab oleh Daniel.

"Silahkan duduk." Kata Daniel mendekat ke arah sofa.

Aditya segera duduk di sofa, tatapan Daniel begitu mengintimidasi Aditya.

"Sejak kapan dirutnya itu Daniel?." Batin Aditya.

"Gue boleh minta tolong sama Lo?." Kata Daniel santai.

"Boleh Pak." Kata Aditya. Aditya yang mengetahui bahwa Daniel adalah atasannya berbicara hormat.

"Gue mau minta tolong, ngaku dit, ngaku bahwa Lo udah selingkuh sama Siska, minta maaf, gue yakin Rani bakal memaafkan Lo." Kata Daniel.

Aditya yang mengetahui Daniel mulai membahas soal pengkhianatan yang ia lakukan, seketika emosi Aditya tiba-tiba naik.

"Gue akan kasih tau kalau sudah waktunya!." Kata Aditya.

"Kapan dit? Kapan? Gue udah cukup kasih Lo kesempatan." Kata Daniel geram.

Gubrakkk

Aditya dengan wajah merah dan tangan menggenggam menggebrak meja di depannya.

Mendengar suara ribut dari dalam ruangan atasannya Sony segera masuk ke ruangan.

"Ada apa Bos?."Kata Sony setelah membuka pintu.

Sony melihat Aditya masih dalam posisi menggebrak meja.

"Tidak apa-apa son, kamu keluar saja." Kata Daniel memberi isyarat agar Sony tetap tenang.

"Baik pak." Kata Sony sambil melihat ke arah Aditya yang wajahnya memerah.

Sony segera keluar dari ruangan sedangkan Aditya mulai angkat bicara.

"Lo pikir gampang, Lo pikir gampang maafin anak dari orang yang sudah merusak hidup gue." Kata Aditya sambil terus menunjukkan wajah Daniel.

Daniel yang mendengar perkataan Aditya segera menyadari bahwa Aditya marah pada orang yang salah.

"Tapi bukan Rani yang merusak hidup lo." Kata Daniel.

"Tapi dia anak orang yang sudah merebut ibu gue. Ayah gue menderita gara-gara ayah Rani. Gue awalnya pikir mereka sudah bahagia bersama, gue berniat membiarkan mereka."

"Tapi apa? ternyata ayah Rani kembali ke keluarga nya dan buat ibu gue sendirian. Perceraian nyokap dan bokap gue jadi sia-sia brengsek." Kata Aditya.

"Gue nggak akan biarkan keturunan mereka hidup bahagia dan itu termasuk Rani." Kata Aditya.

"Tapi lo cinta kan sama Rani, lo suka sama Rani sadar!." Kata Daniel.

"Gue benci sama dia, Dia anak dari orang yang sudah menghancurkan hidup gue!." Kata Aditya sambil terus menaikan anda bicaranya.

"Vania dia darah daging lo, lo mau buat dia menderita karena tingkah lo, gue tau dari mata lo, lo itu cinta sama Rani bego!!." Kata Daniel.

Aditya mematung mendengar nama Vania dan memutuskan untuk keluar dari ruangan Daniel.

Sony menghadang Aditya yang keluar dari ruangan Daniel.

"Dia itu bos lo, walaupun dia teman lo, bicara yang sopan." Kata Sony pada Aditya.

Aditya melepaskan cengkraman tangan Sony dan pergi dari sana.

Sony menunggu beberapa saat agar situasi tenang dan akhirnya masuk ke ruangan Daniel.

tok,,tok,,tok

"Masuk son." Kata Daniel.

"Misi pak bos."

"Gimana tadi ?." Kata Sony.

"Nggak bisa dong, gue rasa masalah ini nggak ada solusinya." Kata Daniel dengan suara lemas.

Sony membuang nafas berat merasa ikut terbebani dengan hak yang sedang dipikirkan oleh Daniel.

...----------------...

Rani melangkah selangkah demi selangkah ke dalam kantornya, semua orang terkejut melihat Rani memasuki pintu kantor mereka.

"Ranii." Naisa berteriak melihat Rani, Rani melambaikan tangannya ke arah Naisa.

"Loh sudah berangkat Ran?." Kata salah satu teman Rani.

"Rani gue kangen, maaf kita nggak bisa jenguk pas lo sakit." Kata Naisa sambil memeluk Rani.

"Nggak papa dong, kan kemarin akhir bulan kalian pasti sibuk banget, maaf ya kerjaan aku jadi kalian yang handel." Kata Rani menyesal.

Teman kantor Rani memang tidak menjenguk Rani setelah kecelakaan itu, dikarenakan itu akhir bulan dan kantor sedang sibuk-sibuknya, tetapi teman Rani mengirimkan berbagai parsel buah dan makanan sebagai permintaan maaf mereka tak bisa menjenguk.

"Santai Ran, gimana keadaan Lo?." Kata sala satu teman Rani.

"Aman ci." Kata Rani.

Rani bergegas duduk di mejanya dan Naisa tampak mendekat ke arah Rani yang sedang sibuk mengeluarkan barang-barang dari tasnya.

"Ran maaf banget ya gue nggak bisa jenguk Lo." Kata Naisa menyesal.

"Gapapa nis, santai aja." Kata Rani.

"Ini permintaan maaf gue ran." Kata Rani menyerahkan satu batang coklat kesukaan Rani.

"Wahh terima kasih nis." Kata Rani.

"Eh gue udah cerita belum?."Kata Rani.

"Cerita apaa?." Kata Naisa penasaran.

"Temen SMA aku sekarang numpang tinggal sebentar di rumah aku." Kata Rani.

"Hah cewek apa cowok?." Kata Naisa dengan ajah herannya.

"Cewek." Kata Rani sembari menghidupkan komputernya.

"Lo seriusan Ran?." Kata Naisa.

"Serius dong." Kata Rani.

"Sumi lo emang gapapa?." Tanya Naisa.

"Gapapa dia teman mas Aditya juga kok Nis." Kata Rani.

"Kok boleh nis? nggak khawatir sama suami kamu? Dia itu cewek loh Ran?." Kata Naisa.

Rani yang mendengar kekhawatiran Naisa segera mengarahkan pandangannya pada Naisa.

"Kamu nggak perlu khawatir nis, kamu akur aja kok, dan aku yakin nggak mungkin lah mas Aditya sama Siska mereka itu sahabatan dari masa aku pacaran sama mas Aditya." Kata Rani.

"Kalau kamu bilang kayak gitu berarti baik baik aja, aku cuma khawatir aja Ran, eh btw boleh lihat foto teman kamu nggak, soalnya aku pengin tahu." Kata Naisa jiwa kepo nya mulai menggelora.

"Boleh sebentar ya." Kata Rani sambil mengambil ponsel yang ada di sakunya.

Rani mulai membuka ponselnya dan menunjukan sebuah foto pada Naisa.

"Hah bentar." Kata Naisa merebut ponsel dari Rani.

"Kenapa nis?." Kata Rani melihat tingkah aneh Naisa.

"Lahh tetangga apartemen gue Ran." Kata Naisa.

"Iya bener tetangga apartemen gue, gue pernah lihat dia di apart lift apart gue sumpah nis, tapi dia bareng laki-laki."

"Mereka gandengan gitu, romantis banget, kayaknya si pacarnya." Kata Naisa.

"Kamu serius nis?." Kata Rani.

"Iya serius Ran." Kata Navia dengan yakin.

Rani memandang wajah Siska di foto.

"Kenapa banyak banget ya sis, yang kamu sembunyikan dari aku." Batin Rani.

...----------------...

Pekerjaan Rani hari ini sudah selesai dia sedang menunggu aditya menjemputnya di depan kantor.

"Ran mobil kamu mana?." Tanya Naisa.

"Aku berangkat sama mas Aditya nis, ini lagi nunggu di jemput." Kata Rani.

"Aku anterin mau?." Kata Naisa menawarkan diri.

"Nggak usah nis kamu pulang aja istirahat." Kata Rani.

"Oke kalau gitu aku duluan ke parkiran ya Ran, kamu hati-hati." Kata Naisa melambaikan tangannya.

"Okee kamu juga." Kata Rani.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya aditya tiba.

"Maaf sayang kamu udah lama?." Kata Aditya dalam dalam mobil.

"Gapapa mas." Kata Rani sambil membuka pintu mobil.

"Wahh capeknya." Kata Rani sambil menyandarkan tubuhnya di kursi penumpang.

Sementara Rani sedang merebahkan dirinya di kursi penumpang, Aditya mulai melakukan mobilnya.

Rani yang teringat dengan cerita Naisa mulai bercerita pada Aditya.

"Mas kamu tahu, teman aku katanya lihat Siska sama laki-laki di apartemen."

"Mungkin dia lagi cari apart kali ya." Kata Rani.

Aditya yang sedang konsentrasi mengemudi hanya mengangguk mendengar cerita Rani.

"Eh mas berarti Siska punya pacar kan? Dia kok nggak cerita ke aku ya?." Kata Rani murung.

Aditya menginjak rem nya secara mendadak.

"Kamu kenapa si mas?." Kata Rani terkejut.

"Hah Siska punya pacar?." Kata Aditya Dnegan wajah terkejut.

"Iya, kamu ngga dengerin cerita aku tadi?!." Kata Rani tampak kesal.

"Kamu gapapa sayang?, maaf ya aku kaget tadi" Kata Aditya.

"Iya mas, hati hati ya." Kata Rani.

"Kok kamu bisa tahu, Siska punya pacar?." Kata Aditya sambil kembali menjalankan mobilnya.

"Jadi temen aku lihat Siska di art sama laki-laki. Tapi kok dia nggak cerita ke aku ya mas?." Kata Rani.

Aditya yang mendengar cerita Rani menelan ludahnya.

"Mungkin dia butuh privasi." Kata Aditya dan dibalas anggukan oleh Rani.

Setelah beberapa menit akhirnya keduanya Samapi di rumah, mereka melihat sebuah mobil polisi yang terparkir di depan rumah mereka.

"Eh mas ada mobil polisi." Kata Rani.

"Iya De, mungkin mau membahas terkait kecelakaan kamu kemarin." Kata Aditya.

"Ini mobil kita nggak akan bisa masuk, kita parkir dulu di sini ya." Kata Aditya dan dibalas anggukan oleh Rani.

Aditya dan Rani bergegas turun dari mobil dan masuk ke rumah mereka, ketiak mereka mask sudah ada di polisi yang berada di depan rumah menunggu kepulangan mereka.

"Pak permisi ini ada apa ya?." Kata Aditya mendatangi dia polisi.

"Maaf dengan, ibu Rani?." Kata polisi.

"Iya pak dengan saya sendiri?." Kata Rani.

"Baik Bu, kami mau melaporkan perkembangan sementara terkait kasus tabrak lari ibu." Kata polisi tersebut.

"Lebih baik kita masuk saja terlebih dahulu pak, agar lebih nyaman." Kata Rani.

"Baik Bu." Kata Polisi.

Aditya, Rani dan dua petugas polisi masuk ke dalam rumah.

"Baik pak silahkan duduk." Kata Rani.

"Baik Bu terima kasih." Kata petugas polisi.

"Baik Bu, kami akan jelaskan dengan singkat untuk sementara ini penyelidikan kami tertuju pada mobil yang digunakan untuk menabrak ibu Rani."

"Sesuai dengan penyelidikan kami, mobil yang digunakan untuk menabrak ibu Rani adalah milik seorang pengacara Bu, beliau ada Bapak Sudjojo." Kata Rani.

Rani yang mendengar nama tersebut sontak memandang Siska yang sedang duduk di dekat meja makan, begitupun dengan Siska setelah mendengar nama tersebut Siska langsung berdiri dari duduknya memandang wajah Rani, keduanya saling bertatapan dengan wajah yang amat terkejut.

Bersambung,,,,

1
thalexy
Siap ngeselin tapi lucu.
Akbar Cahya Putra
Penulis mengambil risiko dengan plot yang kompleks dan berhasil.
Lady_senpai
Cerita yang mampu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!