NovelToon NovelToon
Ayah, Aku Anakmu

Ayah, Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Trauma masa lalu / Pelakor jahat
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

"Ayah, kenapa Ayah merahasiakan ini semua padaku Yah?" Tanya Alesha yang harus menelan pil pahit saat mengetahui kebenaran tentang dirinya, kebenaran bahwa Ia adalah anak hasil dari pemerkosaan yang di alami oleh ibunya.

"Nak, kamu anak Ayah, apapun yang terjadi, kamu tetap anak Ayah." Ucap Pak Damar dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Tidak Yah, aku benci Ayah. Aku benci pada diriku sendiri yah." Ucap Alesha sembari memukuli tubuhnya sendiri.

"Jangan lakukan itu Nak, kamu Anak Ayah, sampai kapanpun kamu anak Ayah." Ucap Damar sembari memegangi tangan Alesha agar tak memukuli tubuhnya lagi.

Melihat anak yang begitu Ia sayangi seperti ini membuat hati Damar begitu hancur.

"Atau jangan jangan Ibu terkena gangguan jiwa karena aku Yah, karena Ibu hamil anak dari para bajing*n itu Yah." Tebaknya karena semua orang bilang Ibunya gila semenjak melahirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjelaskan

"Opa, Shasa mau makan es krim." Pinta Shasa saat berada di dalam mobil yang di kendarai oleh Pak Adhi.

Hari ini, Pak Adhi ingin mengajak cucunya untuk sekedar berjalan jalan di tempat bermain anak anak. Namun saat Shasa mengatakan ingin makan Es krim, Pak adhi pun mengurungkan niatnya dan akan menuruti apapun yang Shasa mau.

"Kakak mau Es Krim?" Tanya Pak Adhi yang langsung mendapat anggukan dari Shasa.

"Oke kalau gitu kita akan pergi ke kedai Es krim terenak yang ada di Mall, sekalian kita Shopping ya? kakak boleh beli apapun yang Kakak mau di sana. Oke?" Ucap Pak Adhi yang begitu antusias mengajak cucunya jalan jalan.

"Oke Opa." Jawab Shasa mengangkat kedua jempolnya sembari tersenyum.

"Anak pintar." Ucap Pak Adhi mengusap lembut kepala Shasa.

Tak butuh waktu lama, Mobil Pak Adhi sudah memasuki tempat parkir khusus pengunjung Mall.

"Let's Go." Ucap Pak Adhi saat sudah turun dari mobil dan menggandeng tangan Shasa.

"Let's Go Opa." Sahut Shasa yang begitu senang saat memasuki Mall.

Shasa dan Pak Adhi kini duduk berhadapan bangku yang di peruntukan pengunjung kedai Es krim.

"Kakak mau rasa apa?" Tanya Pak Adhi saat melihat daftar menu yang ada di meja.

"Coklat Strawberry Opa." Jawab Shasa.

"Oke." Ucap Pak Adhi, "Mbak." teriak Pak Adhi memanggil pelayan kedai es krim.

"Iya Pak, mau pesan apa?" Tanya Pelayan.

"Saya mau pesan Es krim Coklat Strawberry apa aja yang terenak disini, sama lemon tea satu dan Waffle Ice cream satu ya Mbak, jangan lupa sama air mineralnya juga Mbak." Ucap Pak Adhi, pelayan itu segera menulis apa saja yang di pesan oleh Pak Adhi.

"Ada lagi Pak?" Tanya pelayan itu.

"Udah itu saja Mbak." Jawab Pak Adhi.

"Baik, mohon di tunggu ya Pak." Ucap pelayan itu lalu segera pergi untuk menyiapkan pesanan Pak Adhi.

"Kakak, kalau sekolah kakak pindah di sini mau ngga?" Tanya Pak Adhi.

"Emang di sini ada sekolahan Opa?" Tanya Shasa polos.

"Ya ngga di Mall ini juga Kak, maksud Opa kakak mau ngga sekolahnya pindah di dekat rumah Opa, jadi Kakak bisa tinggal di rumah Opa deh." Jawab Pak Adhi yang menjadi gemas sendiri pada sang cucu.

"Oh, kalau itu Shasa mau Opa, tapi sekolah Shasa disana gimana Opa? Emang boleh Shasa sekolahnya pindah?" Tanya Shasa.

"Boleh dong sayang, nanti Opa yang akan mengurus kepindahan sekolah Kakak, tapi Kakaknya mau ngga kalau sekolahnya pindah."

"Mau Opa, Mau." Jawab Shasa.

"Oke, kalau gitu Opa akan segera mengurus semuanya, jadi Kakak ngga perlu pulang ke rumah Kakak yang dulu ya, Kakak akan tinggal selamanya di rumah Opa." Ucap Pak Adhi.

"Iya Opa."

"Ini pesanannya Pak." Ucap pelayan yang baru saja datang membawakan pesanan Pak Adhi dan meletakan nya di atas meja.

"Terimakasih Mbak." Ucap Pak Adhi.

"Opa itu apa?" Tanya Shasa saat melihat waffle ice cream yang ada di meja.

"Ini namanya Waffle ice cream sayang, Kakak mau?" Jawab Pak Adhi lalu menawarkan waffle pada Shasa.

"Ngga Opa, itu kan punya Opa." Jawab Shasa.

"Ngga apa apa sayang, punya Opa kan berarti punya Shasa juga, kan Shasa cucu Opa." Ucap Pak Adhi memotong waffle ice cream nya lalu menyuapkannya pada Shasa.

"Hmmm enak Opa." Ucap Shasa yang terlihat begitu menyukai rasa dari waffle ice cream yang mendarat di mulutnya.

"Shasa mau lagi?" Tanya Pak Adhi.

"Udah Opa, Shasa mau makan es krim punya Shasa aja." Jawab Shasa lalu menikmati es krim miliknya.

***

"Sayang, maafin Mas ya." Ucap Kevin saat masuk ke ruang khusus owner di caffe miliknya, saat itu Jihan baru saja menidurkan Rasya.

"Maaf? Untuk apa Mas?" Tanya Jihan merasa heran menghampiri sang suami yang duduk di Sofa.

"Semalam Mas sedikit bohong sama kamu." Jawab Kevin membuat kening Jihan mengerut.

"Sebenarnya Mas semalam pergi ke rumah Damar, Mas menanyakan tentang hubungan kalian." Ungkap Kevin menundukan kepalanya.

"Kenapa Mas harus bertanya pada Damar? Mas sudah bertanya pada Jihan dan Jihan sudah menjawabnya kan? Tapi kenapa Mas juga bertanya pada Damar? Apa Mas ngga percaya sama Jihan?" Tanya Jihan yang tidak habis pikir dengan suaminya.

"Maafin Mas sayang, Mas hanya ingin tau perasaan Damar sama kamu sekarang." Jawab Kevin.

"Ngapain Mas? Damar sudah punya istri, kalau istrinya tau Mas bertanya seperti itu pada suaminya, apa tanggapan istrinya nanti Mas, yang ada istrinya akan mencurigai aku terus Mas." Ucap Jihan meninggikan suaranya.

"Ngga sayang, Ajeng bukan orang seperti itu." Sahut Kevin.

"Ajeng?" Lirih Jihan.

"Iya Ajeng, istrinya Damar." Sahut Kevin.

"Jadi Mas kenal juga sama istrinya Damar?" Tanya Jihan.

"Ya iya sayang, dulu Ajeng sering bantuin Damar di Caffe lama punya Mas." Jawab Kevin.

"Oh." Jawab Jihan hanya ber'Oh ria.

"Kamu marah ya sama Mas?" Tanya Kevin.

"Ngga, siapa yang marah." Jawab Jihan singkat.

"Marah kan?" Tanya Kevin lagi menoel hidung Jihan.

"Apaan sih Mas, aku ngga marah." Ucap Jihan kesal melipat kedua tangannya di dada.

"Itu marah." Goda Kevin.

"Ngga Mas, ihhh.." Ucap Jihan hendak beranjak pergi namun dengan sigap Kevin menarik lengan Jihan hingga Jihan jatuh di pangkuannya.

"Maafin Mas ya sayang, Mas hanya ngga rela kalau ada laki laki lain yang mencintai kamu, hanya Mas yang boleh mencintai kamu." Ucap Kevin merengkuh tubuh sang istri.

"Kamu tuh Mas, mana bisa kita mengatur hati seseorang untuk tidak mencintai kita, kalau pun ada laki laki lain yang mencintai aku ya biarin aja, yang penting kan aku cuma cintanya sama kamu Mas." Omel Jihan.

"Makasih ya Sayang, Mas juga hanya mencintai kamu sayang." Ucap Kevin mengeratkan pelukannya.

"Maaf ya, Mas sempat meragukan kamu sayang." Sambungnya.

"Iya ngga apa apa Mas, aku dan Damar hanya masa lalu Mas, ya jujur aku masih sangat membencinya Mas, karena dia dulu pergi begitu aja saat aku sakit dan keluargaku jatuh miskin karena ulah orang tuanya, tapi dia seakan tidak perduli akan semua itu." Ujar Jihan.

"Sayang, sepertinya kamu salah kalau berpikir seperti itu." Ucap Kevin yang berniat menjelaskan semuanya pada Jihan.

"Salah gimana Mas?" Tanya Jihan heran.

"Sebenarnya Damar pergi demi kebaikan kamu Sayang." Jawab Kevin.

"Kebaikan? Kebaikan apa Mas? Yang ada aku menderita Mas." Protes Jihan.

"Iya Mas tau kamu menderita, tapi Damar juga sama menderitanya seperti kamu sayang, dia terpaksa meninggalkan kamu karena dia di ancam oleh orang tuanya. Kamu tau kan bagaimana orang tuanya, mereka tidak akan main main dengan kata katanya, Damar hanya ingin kamu hidup sayang walau pun dia harus rela melepaskan orang yang dulu sangat dia cintai." Terang Kevin.

"Ja.. Jadi Damar pergi karena di ancam orang tuanya Mas?" Tanya Jihan syok.

"Iya sayang, Mas baru sadar kenapa dulu Damar begitu tertutup dan sama sekali tidak pernah dekat dengan wanita lain, mungkin dia takut karena terus di ancam oleh orang tuanya, sampai akhirnya dia bertemu dengan Ajeng." Jawab Kevin yang teringat dengan sikap Damar dulu.

"Apa orang tua Damar juga menentang hubungan Damar dengan Ajeng Mas?" Tanya Jihan.

"Iya sayang, mereka sangat menentang hubungan Damar dan Ajeng, tapi Damar nekad menikahi Ajeng meski tanpa restu dari orang tuanya, Damar sampai pergi dari rumah, baru kemarin itu Damar kembali sayang." Terang Kevin.

"Ada ya Mas orang tua seperti itu, kasihan Damar. Dia pasti sangat menderita." Ucap Jihan yang kini justru merasa Iba pada Damar.

"Iya sayang, Makanya sekarang kamu jangan membenci Damar lagi ya, dulu kalian sama menderitanya, tapi sekarang kalian sudah menemukan kebahagiaan kalian masing masing, Damar dengan Ajeng, dan kamu dengan Mas." Ucap Kevin.

"Mas janji tidak akan membuat kamu menderita sayang, Mas akan selalu membuat kamu bahagia." Sambungnya lalu mengecup kening sang istri.

1
Yukeu Nadhira
laporkan saja si Tania biar rasa klo perlu juga si damar membenci ibu nya
Arwondo Arni
semoga Ajeng dan anak nya selamat dan Kayla juga ibunya damar dpt karmanya.
Arwondo Arni
jgn sampai niat jahat ibunya damar dan pelakor berhasil Thor kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jangan sampai trauma lagi semoga rencana jahat Kayla terbongkar kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jgn sampai rencana Kayla berhasil kasihan Ajeng menderita terus. semoga mata mertua Ajeng terbuka dgn kelakuan Kayla. Kel kecil Ajeng hidup bahagia juga rukun dgn Kel kevin
Arwondo Arni
semoga niat jahat Kayla tdk akan pernah berhasil
Arwondo Arni
semoga ibunya damar sadar bahwa Ajeng yg terbaik buat damat
Arwondo Arni
damar Lola org udah tau kesalahan ya ngak sadar dipanggil istrinya malah mikirin yg lain
Arwondo Arni
tes DNA mudah2an sasha benih suaminya bukan org yg perkosa
Anonymous
Sosuit pak Damar, suami yg baik bijk pnuh cinta dan kasih sayg👍👍👍❤️❤️❤️
Anindya Nur Rahma
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!