Ayah, Aku Anakmu

Ayah, Aku Anakmu

Pernikahan

"Saudara Damar Adhitama Bin Adhitama, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan seorang gadis bernama Ajeng ayesha binti alm Abdullah dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin emas seberat 2 gram dibayar tunai." Ucap seorang penghulu yang menjabat tangan seorang laki laki.

"Saya terima nikah dan kawinnya Ajeng Ayesha binti alm Abdullah halal bagi saya dengan mas kawin tersebut, Tunai." Ucap laki laki bernama Damar itu dengan suara lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya penghulu pada para saksi.

"Sah." Jawab para saksi yang hadir bersamaan.

"Alhamdulillah" Semua yang hadir serentak mengucapkan syukur atas bersatunya cinta kedua orang yang saling mencintai.

Riuh do'a terucap saat penghulu dan para saksi mengucap kata sah. Semua orang menadahkan tangan, mereka berdoa dengan dipimpin oleh penghulu.

Pernikahan yang di lakukan di kantor KUA itu hanya di hadiri oleh beberapa saksi saja, dan semua saksi berasal dari keluarga mempelai wanita.

Sementara untuk keluarga mempelai laki laki hanya ada para sahabat dari Damar yang datang, untuk keluarganya satu pun tidak ada yang datang, karena mereka menentang pernikahan ini, namun Damar yang begitu mencintai wanita bernama Ajeng memaksa untuk tetap menikahinya walau tanpa restu dari kedua orang tuanya, bahkan Ia kabur dari rumah dan memilih hidup sederhana bersama wanita yang dia cintai.

Damar memasangkan Cincin di jari Manis sang istri lalu Ajeng mencium tangan sang suami, Damar pun mencium kening sang istri sembari membaca doa di ubun ubun sang istri.

Sahabat Damar yang merupakan seorang fotografer tak lupa memotret setiap momen tersebut. Kebahagiaan terus terpancar dari wajah sepasang pengantin baru itu.

Setelah akad selesai, mereka pun segera memutuskan untuk pulang, begitu juga para saksi yang datang, tidak ada resepsi sama sekali, karena keterbatasan biaya.

Turun dari motornya, Damar membopong tubuh sang istri dan membawanya masuk ke kontrakannya yang cukup sederhana, tanpa mereka sadari, seseorang tengah memantau mereka dari kejauhan.

"Lihat saja Damar, aku akan membuat kamu meninggalkan istrimu dan kembali pada keluargamu serta menjadi milikku." Ucap seorang wanita yang sedang memperhatikan mereka dari jauh lalu dia pun kembali melajukan mobilnya.

Damar membawa Ajeng ke kamarnya lalu merebahkan tubuh sang istri di atas ranjang.

"Sayang, aku sangat bahagia, akhirnya kita resmi menjadi sepasang suami istri." Ucap Damar yang tidur miring di samping sang istri sembari tangannya menahan kepalanya. Hingga dirinya bisa menatap wajah wanita yang baru hari ini sah menjadi istrinya.

"Iya Mas, aku juga bahagia akhirnya kita bisa bersatu, Tapi..."

"Sstttt, jangan bicarakan hal lain." Sela Damar dengan meletakan jari telunjuk nya ke bibir sang istri.

"Kita nikmati saja dan biarkan semua berjalan apa adanya, yang pasti sampai kapan pun aku tidak akan pernah meninggalkan kamu dalam keadaan apapun sayang, kita akan tetap bersama sampai maut yang memisahkan kita." Sambungnya lalu segera meraup bibir Ajeng, Ajeng melingkarkan kedua tangannya di leher sang suami.

Hingga akhirnya sepasang pengantin baru itu menyatu untuk pertama kalinya.

***

Pagi menyapa, suara Ayam berkokok terdengar begitu nyaring di telinga Damar. Damar menggeliat kan tubuhnya lalu perlahan membuka matanya dan tersenyum saat melihat wajah cantik sang istri yang masih tidur begitu lelapnya.

"Alhamdulillah, sudah Adzan subuh, lebih baik aku mandi dulu, baru nanti aku bangunkan ajeng biar kita bisa sholat subuh berjamaah." Gumam Damar kemudian bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Damar yang masih mengenakan handuk segera membangunkan sang Istri yang masih terlelap.

"Sayang, Bangun Yuk, kita Shalat Subuh dulu, nanti keburu lewat waktunya." Ucap Damar sembari mengusap lembut lengan sang istri.

"Jam berapa Mas?" Tanya Ajeng saat mulai membuka matanya sembari menggeliat kan tubuhnya.

"Sudah jam setengah lima sayang, bangun yuk, mandi terus kita shalat berjamaah." Jawabnya lalu mengecup kening sang istri.

"Iya Mas, aku mandi dulu ya." Ucap Ajeng turun dari ranjang dan gegas pergi ke kamar mandi.

"Tungguin ya Mas, jangan di tinggal." Ucapnya sebelum menutup pintu kamar mandi.

"Iya sayang." Sahut Damar.

"Oh ya Mas, tolong ambilkan baju aku ya, biar sekalian aku ganti baju disini." Ucap Ajeng yang kembali membuka pintu kamar mandi.

"Oke sayang, sebentar aku ambilkan." Ucap Damar kemudian mengambil baju Ajeng di lemari, setelahnya segera memberikannya pada Ajeng.

"Terimakasih Mas." Ucapnya tersenyum lalu segera menutup pintu kamar mandi.

Damar hanya bisa tersenyum melihat tingkah sang istri yang menurutnya sangat lucu. Damar kembali berjalan menuju lemari untuk mengambil sajadahnya dan juga seperangkat alat sholat yang menjadi Mas kawin untuk menikahi Ajeng selain cincin.

"Kata orang mahar seperangkat alat Sholat itu berat, tapi aku akan menjadikan ini penyemangat untuk aku membimbing istriku agar tetap berada di jalan Allah." Gumam nya lalu segera menggelar dua sajadah di lantai lalu menaruh mukena di atas sajadah milik sang istri.

Lima belas menit menunggu, akhirnya Ajeng keluar dari kamar mandi dan sudah rapih mengenakan bajunya. Ajeng segera mendekati sang suami.

"Sayang, sebentar ya, aku mau ambil wudhu dulu." Ucapnya.

"Iya Mas." Sahutnya lalu mengambil mukena yang sudah di siapkan oleh Damar dan segera memakainya.

Damar yang sudah selesai wudhu segera berdiri di atas sajadahnya, untuk pertama kalinya, Damar dan Ajeng Shalat berjamaah. Damar dengan suara lantang nan merdu membaca lantunan ayat ayat suci Al Quran membuat Hati Ajeng bergetar.

Setelah selesai Sholat, Ajeng mencium tangan suaminya dengan takzim.

"Sayang, hari ini ngga apa apa ya aku tinggal, kebetulan ada pekerjaan yang harus aku selesaikan." Ucap Damar.

"Iya Mas ngga apa apa, lagian kamu pergi kan untuk kerja, mencari nafkah buat aku, mana mungkin aku melarang kamu Mas." Jawab Ajeng.

"Terimakasih sayang." Ucap Damar lalu mencium kening sang istri.

"Mas aku ke dapur dulu ya, mau nyiapin sarapan buat kamu." Ucap Ajeng yang langsung gegas pergi ke dapur setelah mendapat anggukan dari sang suami.

Sementara Damar, seperti biasa setelah Sholat subuh dia akan membaca beberapa ayat suci Al Quran. Ajeng yang berada di dapur masih bisa mendengar suara sang Suami yang sedang melantunkan ayat ayat suci Al Quran.

"MashaAllah, Adem banget dengernya." Puji Ajeng saat sedang memotong sayuran.

***

Selesai masak, Ajeng segera merapihkan dan membersihkan kontrakan kecil itu, disaat bersamaan Damar sedang bersiap untuk berangkat kerja.

"Sayang, kita sarapan dulu yuk, kamu jangan mengerjakan pekerjaan rumah sebelum sarapan, aku ngga mau kalau nanti kamu sakit." Ucap Damar sembari mengambil sapu yang sedang di gunakan Ajeng untuk membersihkan rumah.

"Tapi Mas..."

"Jangan membantah, ingat harus nurut sama suami." Sela Damar.

"Iya Mas." Jawab Ajeng tersenyum saat mengingat dirinya sudah menjadi istri sah laki laki yang sangat di cintainya.

Damar segera menggandeng tangan sang istri ke depan, dilihatnya makanan sudah tersaji di atas tikar yang ada di ruang tamu.

"Masak apa sayang?" Tanya Damar.

"Wanginya enak banget loh, bikin Mas tambah lapar." Puji Damar lalu segera duduk di atas tikar.

"Aku masak sayur Sop Mas, sama tempe dan juga sambal." Jawab Ajeng yang segera membuka tudung saji lalu menyendokan nasi beserta lauknya ke piring dan memberikannya pada Damar.

"Terimakasih sayang." Ucapnya lalu segera melahap masakan sang istri.

"Emmmm, enak banget sayang makanannya." Puji Damar saat suapan pertama sudah masuk di mulutnya dan masakan Ajeng ini memang tidak pernah gagal di lidahnya.

"Cuma sayur Sop Mas, mujinya kaya aku masak daging aja." Ledek Ajeng.

"Walau pun cuma sayur Sop tapi masakan kamu memang enak banget sayang." Ucap Damar kembali memuji masakan sang istri dan terlihat Damar makan begitu lahapnya hingga tak butuh waktu lama sepiring nasi itu pun habis tak tersisa.

Setelah sarapan, Damar segera berpamitan pada sang istri untuk berangkat bekerja, saat ini Damar bekerja di caffe milik sahabatnya.

"Mas pergi dulu ya sayang, kamu jaga diri baik baik, selama Mas pergi kamu jangan kemana mana ya." Pamit Damar.

"Iya Mas, aku akan tetap di rumah kok, kamu hati hati ya Mas kerjanya." Ucap Ajeng lalu mencium tangan sang suami.

"Iya sayang, Assalamualaikum." Ucap Damar yang segera naik ke atas motor yang sudah Ia Parkir di halaman kontrakan.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Ajeng lalu melambaikan tangannya saat motor yang di kendarai sang suami sudah melaju meninggalkan halaman kontrakannya.

Ajeng hendak masuk kembali ke dalam rumah dan berniat melanjutkan pekerjaan rumah yang tadi sempat tertunda karena menemani sang suami untuk sarapan.

"Ekhmmm, Rupanya pengantin baru ini terlihat begitu bahagia." Ucap seseorang yang tiba tiba terdengar tepat dari belakang Ajeng.

Ajeng segera menoleh, dan sedikit terkejut saat melihat seseorang yang sedang berdiri di hadapannya saat ini.

Episodes
1 Pernikahan
2 Tragedi
3 Memulai penyelidikan
4 Mual muntah
5 Positif
6 Benih siapa
7 kedatangan Ayah mertua
8 Itu cucu Papah
9 Penangkapan
10 Di usir
11 Aku benci anak ini
12 Persalinan
13 Alesha Almahyra Azzahra
14 Bangga
15 Ajeng tak sadarkan diri
16 Rencana ke Jakarta
17 Laki laki terhebat
18 Transferan dari papah mertua
19 Keluarga yang enak di lihat
20 Ruang ICU
21 Siapa dia?
22 Coffe shop Kevin
23 Cemburu
24 Bicara berdua
25 Anakku
26 Bukan cinta tapi obsesi
27 Penyejuk hati
28 Belum ketemu jodoh
29 Merindukan
30 Hanya masa lalu
31 Curiga
32 Demi sebuah rencana
33 Impian Damar
34 Menjelaskan
35 Mengurusi
36 Mencari Ajeng
37 Rekaman CCTV
38 Ajeng pendarahan
39 Harus segera di lahirkan
40 Ruang perinatologi
41 Zeandra Davi Adhitama
42 Introgasi
43 ASI untuk Zean
44 Adik bayi Shasa
45 Alasan Pak Adhi ingin bercerai
46 Menjenguk Zean
47 Sudah Tau
48 Kebahagiaan Ajeng
49 Pernikahan Riko
50 Bertemu Jihan
51 kebahagiaan Kevin
52 Belanja keperluan Zean
53 Kamar Zean
54 Rama melamar Freya
55 Takut Zean Hilang
56 Bertemu orang tua Rama
57 Bulan depan
58 Gercep
59 Kenapa kamu kembali?
60 Tuduhan
61 Sah
62 Merasa tidak pantas
63 Mendadak punya istri
64 Freya tak sadarkan diri
65 Panik
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Keras kepala
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pernikahan
2
Tragedi
3
Memulai penyelidikan
4
Mual muntah
5
Positif
6
Benih siapa
7
kedatangan Ayah mertua
8
Itu cucu Papah
9
Penangkapan
10
Di usir
11
Aku benci anak ini
12
Persalinan
13
Alesha Almahyra Azzahra
14
Bangga
15
Ajeng tak sadarkan diri
16
Rencana ke Jakarta
17
Laki laki terhebat
18
Transferan dari papah mertua
19
Keluarga yang enak di lihat
20
Ruang ICU
21
Siapa dia?
22
Coffe shop Kevin
23
Cemburu
24
Bicara berdua
25
Anakku
26
Bukan cinta tapi obsesi
27
Penyejuk hati
28
Belum ketemu jodoh
29
Merindukan
30
Hanya masa lalu
31
Curiga
32
Demi sebuah rencana
33
Impian Damar
34
Menjelaskan
35
Mengurusi
36
Mencari Ajeng
37
Rekaman CCTV
38
Ajeng pendarahan
39
Harus segera di lahirkan
40
Ruang perinatologi
41
Zeandra Davi Adhitama
42
Introgasi
43
ASI untuk Zean
44
Adik bayi Shasa
45
Alasan Pak Adhi ingin bercerai
46
Menjenguk Zean
47
Sudah Tau
48
Kebahagiaan Ajeng
49
Pernikahan Riko
50
Bertemu Jihan
51
kebahagiaan Kevin
52
Belanja keperluan Zean
53
Kamar Zean
54
Rama melamar Freya
55
Takut Zean Hilang
56
Bertemu orang tua Rama
57
Bulan depan
58
Gercep
59
Kenapa kamu kembali?
60
Tuduhan
61
Sah
62
Merasa tidak pantas
63
Mendadak punya istri
64
Freya tak sadarkan diri
65
Panik
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Keras kepala
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!