NovelToon NovelToon
Return 1984: Mulai Dari Sultan Perkebunan

Return 1984: Mulai Dari Sultan Perkebunan

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah sejarah / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chuis Al-katiri

Arya Perkasa seorang teknisi senior berusia 50 tahun, kembali ke masa lalu oleh sebuah blackhole misterius. Namun masa lalu yang di nanti berbeda dari masa lalu yang dia ingat. keluarga nya menjadi sangat kaya dan tidak lagi miskin seperti kehidupan sebelum nya, meskipun demikian karena trauma kemiskinan di masa lalu Arya lebih bertekad untuk membuat keluarga menjadi keluarga terkaya di dunia seperti keluarga Rockefeller dan Rothschild.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chuis Al-katiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Rencana Strategis untuk Masa Depan Indonesia

Bab 34: Rencana Strategis untuk Masa Depan Indonesia

Kamis, 8 Maret 1984

Ruang rapat perusahaan Perkasa pagi itu dipenuhi suasana serius. Beberapa ahli ekonomi dan pakar strategi yang bekerja untuk perusahaan telah dikumpulkan oleh Sulastri untuk membahas rancangan besar yang sudah disusun sebelumnya. Arya duduk di samping ibunya, memperhatikan presentasi yang berlangsung dengan penuh perhatian. Meskipun masih berusia muda, Arya menunjukkan kematangan luar biasa saat membahas isu ekonomi yang kompleks.

Presentasi Proposal: "Indonesia 2010: Menjadi Raksasa Ekonomi Asia"

Ahmad Syahrul, kepala divisi ekonomi strategis perusahaan Perkasa, membuka rapat dengan mempresentasikan hasil kerja tim. "Proposal ini adalah hasil analisis mendalam atas tantangan dan peluang ekonomi Indonesia. Kami merancang strategi jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga 2010."

Ahmad memulai dengan Latar Belakang yang menjelaskan tantangan Indonesia, seperti ketergantungan pada minyak dan gas, infrastruktur yang belum memadai, serta rendahnya diversifikasi ekonomi. Dia menekankan perlunya reformasi struktural untuk menciptakan ekonomi yang tangguh.

I. Tujuan Rencana

Arya mengangguk kecil ketika Ahmad memaparkan tujuan utama: meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 10% per tahun, diversifikasi sektor manufaktur dan teknologi, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan memastikan cadangan devisa mencapai $250 miliar pada 2010.

"Jika kita bisa mencapai ini," tambah Ahmad, "Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi di Asia Tenggara, bahkan dunia."

***

II. Strategi Utama

Ahmad melanjutkan dengan Lima Strategi Utama:

Pembangunan Infrastruktur

Ahmad menjelaskan rencana pembangunan jalan tol lintas Sumatra, Jawa, dan Sulawesi untuk menurunkan biaya logistik. Pembangunan pelabuhan modern seperti Tanjung Priok dan Belawan juga menjadi prioritas. Arya mencatat bahwa biaya logistik yang lebih rendah akan meningkatkan daya saing produk ekspor.

Diversifikasi Ekonomi

Tim ekonomi menekankan pentingnya mengembangkan sektor manufaktur, seperti elektronik, otomotif, dan barang konsumsi. "Kita perlu meniru model Taiwan dan Korea Selatan," ujar Ahmad. Arya menambahkan, "Fokus pada agribisnis juga penting. Kita harus mendorong pengolahan hasil bumi menjadi produk bernilai tambah."

Pendidikan dan SDM

Sulastri mengusulkan program beasiswa untuk mahasiswa teknik dan bisnis ke luar negeri, sementara Arya menyarankan pusat pelatihan vokasi di dekat kawasan industri.

Reformasi Kebijakan

Deregulasi ekonomi, insentif pajak untuk sektor strategis, dan pengelolaan utang luar negeri menjadi sorotan utama. Arya berkomentar, "Dengan stabilitas ekonomi, kita bisa menarik lebih banyak investasi asing."

Industri Strategis

Arya berbicara panjang lebar tentang peluang di sektor teknologi. "Kita harus mulai membangun fondasi industri semikonduktor dan telekomunikasi sekarang. Ini adalah kunci ekonomi masa depan."

***

III. Tahapan Implementasi

Setelah memaparkan rencana, Ahmad membahas tahapan implementasi:

Tahap I (1985-1989): Pembangunan infrastruktur dan kawasan ekonomi khusus.

Tahap II (1990-1994): Industrialisasi dan peningkatan anggaran pendidikan.

Tahap III (1995-1999): Investasi besar-besaran di teknologi.

Tahap IV (2000-2010): Konsolidasi dan diversifikasi penuh ekonomi.

Arya menyarankan agar tahapan ini disesuaikan dengan kondisi lapangan. "Kita harus fleksibel, terutama jika ada tantangan global seperti krisis energi atau perang dagang."

IV. Simulasi Keuangan

Ahmad kemudian memaparkan simulasi dampak ekonomi dari rencana ini. "Jika strategi ini diimplementasikan dengan baik, GDP Indonesia bisa mencapai $1 triliun pada tahun 2010. Cadangan devisa juga bisa meningkat hingga $250 miliar."

Sulastri tersenyum puas. "Ini adalah gambaran yang sangat optimis. Tapi kita harus memastikan semua ini berjalan sesuai rencana."

***

Setelah presentasi selesai, rapat berlanjut dengan diskusi mendalam. Brata mengangkat kekhawatiran soal kendala di lapangan. "Reformasi kebijakan membutuhkan dukungan politik. Bagaimana kita memastikan pemerintah mau mendengar rencana ini?"

Sulastri menjawab dengan tenang. "Kita harus mulai dari lingkaran terdekat. Profesor Sugiharto adalah menteri keuangan yang sangat rasional. Jika kita bisa meyakinkan beliau, langkah berikutnya adalah menjangkau menteri-menteri lain."

Arya menambahkan, "Kita juga bisa menggunakan data konkret dari program Inti-Plasma sebagai bukti bahwa rencana ini dapat berhasil. Program ini telah membantu ribuan transmigran, dan kita bisa menjadikannya model untuk proyek nasional."

***

Setelah rapat selesai, Sulastri meminta tim untuk menyusun laporan lengkap yang siap diajukan kepada Profesor Sugiharto. Sementara itu, Arya menghabiskan waktu di ruang kerjanya, menyusun presentasi yang lebih detail untuk mendukung proposal tersebut.

Brata masuk ke ruang kerja Arya dengan secangkir teh. "Arya, Ayah bangga melihat semangatmu. Tapi jangan lupa istirahat, Nak."

Arya tersenyum kecil. "Terima kasih, Ayah. Tapi aku harus memastikan semua ini berjalan lancar. Ini bukan hanya tentang keluarga kita, tapi juga masa depan negara."

Brata menepuk bahu Arya. "Kita akan melewati ini bersama. Jangan terlalu memaksakan dirimu."

***

Keesokan harinya, Sulastri menghubungi kantor Profesor Sugiharto untuk menjadwalkan pertemuan. "Profesor sangat tertarik mendengar rencana ini," ujar sekretarisnya. "Beliau akan menemui Anda minggu depan di Jakarta."

Arya dan Sulastri mengangguk penuh semangat. Mereka tahu ini adalah langkah awal untuk membawa perubahan besar bagi Indonesia. Dengan persiapan matang, mereka yakin bisa meyakinkan Profesor Sugiharto dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.

...Proposal Strategis...

...Indonesia 2010: Menjadi Raksasa Ekonomi Asia...

Disusun oleh: Tim Riset Ekonomi Perkasa Group

***

Pengantar:

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi utama dunia. Namun, tanpa langkah strategis dan terencana, negara kita dapat tertinggal dari negara-negara berkembang lain seperti China, yang telah memulai reformasi ekonomi mereka sejak 1978. Proposal ini mengusulkan langkah strategis yang terintegrasi dengan Repelita IV, V, dan VI untuk menciptakan ekonomi yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.

---

Tujuan

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahunan hingga 10% pada tahun 1990-an.

Mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah.

Menciptakan jutaan lapangan kerja bernilai tinggi melalui industrialisasi dan teknologi.

Meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

---

Strategi Utama

Proposal ini terdiri dari lima pilar utama:

Pembangunan Infrastruktur

Tujuan:

Menurunkan biaya logistik dan meningkatkan konektivitas nasional.

Rencana:

Modernisasi pelabuhan utama (Tanjung Priok, Belawan, Makassar).

Pembangunan jaringan jalan tol lintas Sumatra dan Jawa.

Investasi dalam pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan industri.

Dampak:

Penurunan biaya logistik hingga 20% dalam dekade pertama.

---

Diversifikasi Ekonomi

Tujuan:

Mengurangi ketergantungan pada minyak, gas, dan hasil bumi.

Rencana:

Memberikan insentif kepada perusahaan yang memproduksi barang bernilai tambah untuk ekspor.

Meningkatkan investasi di sektor agribisnis modern.

Dampak:

Ekspor manufaktur meningkat 10-15% per tahun, mencapai 40% dari total ekspor pada 2010.

---

Pendidikan dan SDM

Tujuan:

Membentuk tenaga kerja yang siap menghadapi industrialisasi dan globalisasi.

Rencana:

Peningkatan anggaran pendidikan menjadi 5% dari GDP.

Membentuk pusat pelatihan vokasi di kawasan industri.

Program beasiswa teknik dan teknologi ke luar negeri.

Dampak:

Produktivitas tenaga kerja meningkat 2-3% per tahun.

---

Reformasi Kebijakan

Tujuan:

Menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Rencana:

Deregulasi besar-besaran untuk menyederhanakan perizinan.

Insentif pajak untuk perusahaan yang berinvestasi di sektor strategis.

Dampak:

Peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) sebesar 15-20% per tahun.

---

Industri Strategis

Tujuan:

Membangun fondasi ekonomi berbasis teknologi.

Rencana:

Membentuk perusahaan semikonduktor nasional dengan mitra Jepang dan Korea.

Meningkatkan kapasitas manufaktur elektronik konsumen.

Dampak:

Sektor teknologi menyumbang 10% dari GDP pada 2010.

---

Tahapan Implementasi

Tahap I (1985-1989, Repelita IV):

Fokus: Infrastruktur dan Deregulasi

Pembangunan pelabuhan utama dan jalan tol lintas Jawa-Sumatra.

Deregulasi untuk menarik investasi asing.

Pembangunan kawasan industri strategis (bagian I).

Tahap II (1990-1994, Repelita V):

Fokus: Industrialisasi

Dorong investasi manufaktur dan teknologi.

Pembangunan kawasan industri strategis (bagian II).

Tahap III (1995-1999, Repelita VI):

Fokus: SDM dan Teknologi

Peningkatan anggaran pendidikan.

Kerja sama internasional dalam teknologi dan inovasi.

Tahap IV (2000-2010):

Fokus: Konsolidasi

Diversifikasi penuh ekonomi dengan sektor teknologi dan jasa sebagai motor utama.

***

Dukungan yang Diperlukan

Pemerintah:

Dukungan kebijakan melalui Repelita dan alokasi anggaran.

Investor Domestik dan Asing:

Insentif untuk mendukung investasi di sektor infrastruktur dan manufaktur.

Institusi Pendidikan:

Kolaborasi dengan universitas dan lembaga pendidikan untuk pelatihan SDM.

---

Penutup

Proposal ini menawarkan kerangka strategis untuk menjadikan Indonesia raksasa ekonomi Asia pada 2010. Dengan melibatkan semua pihak, kita dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

Disampaikan oleh:

Presiden Direktur Sulastri dan Tim Ekonomi Strategis Perkasa Group

***

1
RidhoNaruto RidhoNaruto
buat game coc bang 👍😁
RidhoNaruto RidhoNaruto
up bang.
RidhoNaruto RidhoNaruto
up bang
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
Ozie
awal cerita yang memerlukan banyak gelas kopi...
kopi mana kopi....lanjuuuuttt kaaan Thor.....hahahahhaa
thalexy
Aku bener-bener kagum, teruslah menulis thor!
Sri Sudewi
lanjut thor
Kuyung Agung: Terima kasih. tolong baca terus sampai tamat dan jangan lupa sarannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!